38 petikemas Full Container Load FCL yang akan dimuat
atau dibongkar dari kapal. 3. Container Freight Station
Container Freight Station CFS merupakan kawasan di daerah pelabuhan yang digunakan untuk
menimbun petikemas Less Container Load LCL, melaksanakan Stuffingunstuffing, dan untuk menimbun
break-bulk cargo yang akan di-stuffing ke petikemas atau di-unstuffing dari petikemas.
4. Inland Container Depot Inland Container Depot merupakan kawasan di
luar daerah pelabuhan yang berada di bawah kawasan bea dan cukai yang digunakan untuk menimbun
petikemas Full Container Load FCL yang akan diserahkan kepada consignee atau diterima dari shipper
6. Status Petikemas
a. Full Container Load FCL Status ini mempunya ciri-ciri sebagai berikut :
1 Petikemas berisi barang atau muatan dari satu shipper ke satu consigne.
2 Petikemas diisi stuffing oleh shipper atau dapat melalui perantara forwader dan petikemas yang sudah di isi
39 langsung diserahkan di container yard CY di pelabuhan
muat. 3 Di pelabuhan bongkar petikemas diambil oleh consignee di
container yard CY dan di-unstuffing oleh consignee. 4 Perusahaan pelayaran tidak bertanggung jawab atas
kerusakan dan kehilangan barang yang ada dalam petikemas.
b. Less than Container Load LCL Status ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1 Petikemas berisi muatan atau barang dari beberapa shipper untuk beberapa consignee.
2 Muatan diterima dalam bentuk breakbulk dan diisi oleh perusahaan pelayaran di container freight station CFS.
3 Muatan di bongkar di pelabuhan bongkar dan di-unstuffing di Container Freight Station CFS oleh perusahaan pelayaran
dan diserahkan kepada beberapa consignee dalam bentuk breakbulk.
4 Perusahaan pelayaran bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan barang yang diangkut dalam petikemas.
40 Dalam moda angkutan petikemas, terdapat beberapa
kombinasi, yakni:
7. Alur Petikemas
Bentuk alur peti kemas adalah sebagai berikut : a. FCL-FCL House to House
Dalam alur ini perusahaan pelayaran bertanggung jawab hingga container yard CY di pelabuhan, sedangkan kewajiban
shipper adalah mengambil petikemas kosong, stuffing dan haulage petikemas yang sudah berisi ke CY di pelabuhan,
kemudian kewajiban consignee adalah mengambil petikemas dari CY di pelabuhan bongkar, haulage dan unstuffing
ditempatnya dan kemudian repositoring MT container ke depot. b. LCL-LCL Pier to Pier
Dalam alur ini perusahaan pelayaran bertanggung jawab sejak barang diterima dari shipper di Container Freight Station
CFS di pelabuhan muat sampai barang diserahkan kepada consignee di pelabuhan bongkar.
8. Pergerakan Petikemas