28
b. Kandungan senyawa kimia jahe
Secara umum, komponen senyawa kimia yang terkandung dalam jahe terdiri dari minyak yang menguap volatile oil, minyak tidak menguap
nonvolatile oil, dan pati. Minyak atsiri termasuk jenis minyak menguap dan merupakan suatu komponen yang memberi bau yang khas. Kandungan minyak
tidak menguap disebut oleoresin, yakni suatu komponen yang memberikan rasa pahit dan pedas
Berdasarkan beberapa penelitian, dalam minyak atsiri jahe terdapat unsur- unsur n-nonylaldehyde, d-champene, methyl heptenone, cineol, d-borneol,
geraniol, linalool, acetates dan caprylate, citral, chavicol, dan zingiberene. Bahan-bahan tersebut merupakan sumber bahan baku terpenting dalam industri
farmasi atau obat-obatan. Kandungan minyak atsiri pada jahe berkisar 1,5 – 3,3. Minyak atsiri
umumnya berwarna kuning, sedikit kental, dan merupakan senyawa yang memberikan aroma yang khas pada jahe. Besarnya kandungan minyak atsiri
dipengaruhi oleh umur tanaman, artinya semakin tua umur jahe tersebut, semakin tinggi kandungan minyak atsirinya. Kandungan oleoresin setiap jahe berbeda-
beda. Oleoresin jahe bisa mencapai sekitar 3, tergantung jenis jahe yang bersangkutan.
4. Tinjauan tentang Serai
Tanaman serai Cymbopogon nardus L. Tanaman serai sekilas agak mirip alang-alang, tetapi rumpun serai lebih besar dan bergerombol. Daunnya
berbentuk lurus, pipih, panjang sekitar 15 mm. Tulang daunnya sejajar, warna
29
daunnya hijau muda, tepi daunnya tajam dan permukaannya yang kasar dapat melukai tangan. Serai mengandung minyak asiri, seperti geraniol, citronnelat,
eugenol-metil eter, sitral, dan limonen yang dapat berkhasiat untuk mengobati pegel linu, batuk, dapat juga mengobati diare. Tanaman ini diklasifikasikan
sebagai berikut: Divisio
: Spermatopyita Klas
: Angiospermae
Sub Klas : Monocotyledonae
Ordo :
Graminales Famili
: Gramineae Subfamili :
Panicoidae Tribe
: Andropogineae
Menurut Hieronymus 1992 : 30 di Indonesia tanaman serai memiliki beberapa nama daerah seperti berikut ini:
1. Sumatera
Aceh: sere mangat; Gayo: sere; Toba: sange-sange, Minangkabau: serai; Lampung: sorai.
2. Jawa
Sunda: sereh; Jawa dan Madura: sere. 3.
Nusa Tenggara Bali: see; Bima: pataha’mpori; Sumba: kendoung witu; Roti: nausina; Timor:
bu muke; Leti: tenian nalai.
30
4. Kalimantan
Sampit: serai; Kenya: belangkak; Tidung: salai. 5.
Sulawesi Bantan: tonti; Gorontalo: timbuala; Buol: langilo; Baree: tiwoebane; Makasar
dan Bugis: sare. 6.
Maluku Kai: rimanil; Goram: dirangga; Seram: tapisa-pisa; Ambon: hisa-hisa; Ulias:
hisa; Nusalaut: isalo; Buru: bisa; Halmahera: hewuwu; Ternate: garama kusu; Tidore: baramakusu.
B. Kerangka Berfikir
Minuman serbuk instan adalah minuman yang dapat langsung diminum dengan cara diseduh dengan air matang, baik dingin maupun panas. Minuman
serbuk instan adalah minuman yang berupa serbuk yang terbuat dari bahan buah- buahan, rempah-rempah, biji-bijian dan daun yang dapat langsung diminum
dengan cara diseduh dengan air matang baik dingin maupun panas. Minuman serbuk instan dapat dibuat secara sederhana, yaitu dengan menggunakan peralatan
yang umum dimiliki oleh semua rumah tangga, bahan dasar yang dipergunakan dalam membuat minuman serbuk instan banyak yang dijumpai sehingga
masyarakat mudah membuatnya. Banyak produksi minuman serbuk instan berbagai merek di pasaran,
memberikan inspirasi untuk membuat serbuk instan dari kayu secang dengan tujuan agar lebih praktis dalam mengkonsumsi dan sebagai daya tarik bagi
masyarakat setelah mengetahui manfaat atau khasiat kayu secang tersebut. Selain