Hubungan Persepsi terhadap Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Etnis Tionghoa

sesama, saling mengerti, saling memberi dan menerima serta sedia dan simpatik untuk membantu Muhammad, 2011. Suku Tionghoa juga memiliki karakteristik seperti kemauan kerja kerasnya, keuletan, kegigihan, ketekunan, sikap pantang menyerah, sikap tidak mudah puas dan kebiasaan hidup hemat. Mereka mampu bekerja dalam waktu yang panjang dan jarang beristirahat kecuali untuk hari besar mereka. Senantiasa menghasilkan uang, sudah menjadi kebiasaan sekaligus kesenangan mereka. Setiap hari adalah untuk bekerja dan menghasilkan banyak rejeki. Sesulit apapun keadaannya senantiasa kerja keras dan pantang mundur Derry, 2011.

D. Hubungan Persepsi terhadap Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Etnis Tionghoa

Etnis Tionghoa memerankan peranan yang cukup penting dalam dunia perekonomian di Indonesia. Mengingat bahwa banyak sekali masyarakat etnis Tionghoa yang sukses secara financial dengan berbisnis dan berwirausaha Ismail, 2012. Berwirausaha memang merupakan suatu mata pencaharian yang paling penting pada etnis Tionghoa Vasanty dalam Koentjaraningrat, 2007. Untuk menjadi wirausaha, etnis tionghoa harus memiliki minat berwirausaha yang tinggi terhadap pembukaan unit usaha yang baru. Minat merupakan faktor pendorong yang menjadikan seseorang lebih giat bekerja dan memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan mengoptimalkan potensi yang tersedia Walgito, 2003. Minat berwirausaha tidak dapat terwujud begitu saja bila dari lingkungan sekitar tidak memberikan dukungan sosial Soemanto, 1984 karena manusia Universitas Sumatera Utara sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan dukungan sosial dari orang lain atau masyarakat disekitarnya, tak terkecuali etnis Tionghoa yang berminat untuk berwirausaha. Bagi etnis Tionghoa, didalam berwirausaha ada tiga nilai leluhur yaitu hopeng, hongsui, dan hokki Derry,2011 dan juga ada prinsip Konfusius, yaitu menjunjung tinggi kepercayaan Sitanggang, 2010 dan Ren Qing yang artinya “perasaan kemanusiaan” yang harus dipegang teguh oleh masyarakat Tionghoa. Pemaknaan etnis Tionghoa terhadap nilai leluhur yang dimiliki oleh etnis Tionghoa ini berkaitan erat dengan lingkungan sekitar terutama keluarga dan pertemanan, hal ini menunjukkan bahwa makna dibentuk melalui proses komunikasi dalam sebuah hubungan dan interaksi sosial West Turner 2008. Jaringan komunikasi dari interaksi sosial yang terbentuk dari etnis Tionghoa merupakan hasil dari pemaknaan terhadap nilai leluhur yang bertujuan agar tetap bertahan didalam perdagangan dan wirausaha, karena itu tepat jika dikatakan bahwa dukungan yang diperoleh etnis Tionghoa berasal dari hasil jaringan sosial interaksi sosial mereka Binita, 2014. Keberadaan orang-orang disekitar individu merupakan hal penting untuk meyakinkan individu agar dapat merasakan atau menerima dukungan sosial. Dukungan sosial yang diterima dapat mengurangi atau menahan pengaruh yang merugikan secara psikologis. Adanya dukungan sosial yang tinggi membuat individu terdorong untuk lebih aktif terhadap objek yang diminatinya, karena dukungan sosial lebih banyak memberikan pengaruh yang positif daripada pengaruh negatif. Hal ini sejalan dengan teori Gotlieb dalam Smet, 1994 yang menyatakan bahwa dukungan sosial berbentuk Universitas Sumatera Utara informasi atau nasehat, verbal atau nonverbal, bantuan nyata atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat melalui kehadiran mereka, mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima. Menurut Siegel dalam Yuanita, 2003 dukungan sosial dapat meningkatkan aktivitas minat seseorang, sedangkan orang yang sering memperoleh celaan, minatnya akan berkurang. Dukungan sosial merupakan salah satu faktor penting yang dapat memberikan dorongan individu untuk mempunyai minat berwirausaha yang tinggi. Setiap wirausaha etnis tionghoa mengharapkan dukungan dari keluarga dan rekan-rekannya Ann Wan Seng, 2013. Dukungan sosial dapat berupa dukungan instrumental, informasional, penghargaan dan emosional. Ditambahkan Sarason dalam Kuntjoro, 2002, dukungan sosial bukan sekedar hanya memberikan bantuan, tetapi yang penting adalah bagaimana persepsi si penerima terhadap makna dari bantuan itu. Dukungan sosial yang diperoleh individu dari orang-orang terdekatnya melalui persepsi. Dukungan sosial akan dipersepsi positif apabila individu tersebut merasakan manfaat dukungan yang diterimanya, individu akan merasa diperhatikan, diperdulikan dan dihargai. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mustikawati Bachtiar 2008 dengan judul : “ Hubungan Dukungan sosial Orang Tua terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan “ menunjukan hasil bahwa ada korelasi positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial orang tua dengan minat berwirausaha pada siswa SMK . Demikian juga dengan Universitas Sumatera Utara penelitian yang dilakukan oleh David Kurniawan 2008 dengan judul : “ Hubungan Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa “ menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan minat berwirausaha ditunjukkan oleh koefisien korelasi r = 0,901 dan p = 0,000, hal ini menunjukkan bahwa apabila dukungan sosial yang dirasakan oleh mahasiswa cukup bagus biasanya akan diikuti minat berwirausaha yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Sedangkan dukungan sosial memberikan sumbangan yang efektif sebesar r² = 0,812 81 terhadap minat berwirausaha, sedangkan sisanya sebesar 19 dipengaruhi faktor lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketika etnis Tionghoa memiliki persepsi terhadap dukungan sosial yang semakin positif, maka akan semakin tinggi minat untuk berwirausaha. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melihat hubungan persepsi terhadap dukungan sosial dengan minat berwirausaha pada etnis Tionghoa.

E. Hipotesa Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Prasangka Dengan Trust Pada Pengusaha Etnis Tionghoa Terhadap Karyawan Etnis Pribumi

1 48 115

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 14

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 18

PENDAHULUAN Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 8

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Dengan Motivasi Berpretasi Pada Karyawan.

0 1 16

Hubungan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Dengan Minat Berwirausaha Pada Etnis Tionghoa

1 1 77

BAB II LANDASAN TEORI A. Minat Berwirausaha 1. Definisi Minat Berwirausaha - Hubungan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Dengan Minat Berwirausaha Pada Etnis Tionghoa

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Hubungan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Dengan Minat Berwirausaha Pada Etnis Tionghoa

0 0 9

Hubungan Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Dengan Minat Berwirausaha Pada Etnis Tionghoa

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA IDENTITAS SOSIAL MAHASISWA ETNIS JAWA DENGAN PRASANGKA TERHADAP ETNIS TIONGHOA - Unika Repository

0 0 8