44
dianggap memuaskan Saifuddin Azwar: 2010: 188. Ebel 1997: 86 menyatakan :
“However, most published standardized test have been shown to yield score having reliabilites in the 0,85 to 0,95 range value regarded as
highly acceptable”. Berdasarkan pendapat di atas dapat diinterpetasikan bahwa soal tes
yang memiliki koefisien korelasi lebih dari 0,7 dapat dikatakan reliabel dan sebaliknya jika aitem memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,7 dikatakan
tidak reliabel. Pentingnya reliabilitas untuk sebagian besar tes hasil belajar yaitu koefisien reliabilitas untuk menyatakan indeks statistik tentang kualitas
dapat digunakan Ebel, 1979: 274. Tes dengan reliabilitas tinggi merupakan tes yang baik. Seperti pendapat Gall Borg 2007: 200 pada umumnya hasil
skor tes dengan reliabilitas 0.80 atau lebih adalah cukup reliabel untuk tujuan penelitian. Untuk meningkatkan koefisien reliabilitas dapat dilakukan dengan
mengeluarkan nomor butir yang masuk dalam kategori jelek Eko, 2010: 170. Setelah butir dikeluarkan kemudian dihitung ulang nilai indeks
realibilitas tes tersebut.
E. Kerangka Pikir
Sistem penilaian sekolah di Indonesia saat ini mengacu pada standar penilaian yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
BSNP. Standar penilaian ini diatur dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional yang kemudian dijelaskan dalam PP No.19
Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Salah satu pelaksana
45
penilaian berdasarkan PP No.19 tahun 2005 adalah pemerintah. Pemerintah melakukan penilaian melalui ujian nasional.
Ujian Nasional merupakan suatu bentuk tes sumatif yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk untuk memberi gambaran tentang
tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran selama satu jenjang pendidikan, dan sebagai laporan kepada orang tua peserta didik, serta
dapat dijadikan bahan pengambilan keputusan untuk melanjutkan jenjang berikutnya. Ujian Nasional yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh SD
secara nasional dapat juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran di suatu sekolah apabila dibandingkan
dengan sekolah yang lain. Alasan yang mendasari UN menjadi sangat diperlukan untuk
dilaksanakan yaitu untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Selain itu ujian nasional merupakan entry point untuk meningkatkan
SDM dan daya saing bangsa. Pendekatan sistem dilakukan dalam evaluasi akhir pada ujian nasional SD Negeri dengan tujuan agar dalam pelaksanaan
bisa berjalan lancar sesuai dengan apa yang telah diharapkan. Observasi awal menunjukkan bahwa masih terdapat masalah pada pelaksanaan. Seperti soal
ujian nasional yang tidak ada jawabannya atau soal terulang sehingga kualitas soal belum diketahui yang menyebabkan tujuan UN untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan proses pembelajaran di suatu sekolah juga belum dapat diketahui.
46
Mengingat banyaknya manfaat yang diberikan ujian nasional untuk menentukan keputusan selanjutnya oleh berbagai pihak dan kenyataan di
lapangan instrumen ujian nasional masih belum memadai, maka dari itu perlu dilakukan penelitian mengenai analisis soal ujian. Analisis ujian nasional
tersebut dilihat dari daya beda, indeks kesukaran, efektifitas distraktor, reliabilitas dan validitas Ujian Nasional SD agar dalam Ujian Nasional yang
akan datang tidak lagi didapatkan permasalahan yang sama atau jika didapatkan permasalahan yang sama maka dengan cepat dapat di atasi
sehingga kualitas Ujian Nasional di SD akan baik dan tujuan-tujuannya tercapai.
Gambar 1. Kerangka Pikir
Analisis 1.
Daya beda 2.
Indeks kesukaran 3.
Efektifitas distraktor 4.
Reliabilitas Undang-undang nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Soal Ujian Nasional
Ujian Nasional
47
F. Pertanyaan Penelitian