Implikasi Penelitian Keterbatasan Penelitian

6

B. Implikasi Penelitian

Implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dengan pemetaan cabang olahraga pengelola dapat menentukan cabang olahraga apa yang menjadi unggulan pada pembinaan prestasi. 2. Pemetaan cabang olahraga di Kelas Bakat Istimewa Olahraga SMA Negeri 1 Slogohimo dapat digunakan sebagai alat untuk memetakan peningkatan animo calon siswa kelas bakat istimewa olahraga. 3. Dengan melihat manajemen Kelas Bakat Istimewa Olahraga SMA Negeri 1 Slogohimo sekolah dapat mengkaji dan mengevaluasi sistem manajemen pengelolaan yang ada di KBIO. 4. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data penunjang dalam mengembangkan program pembinaan prestasi di Kelas Bakat Istimewa Olahraga SMA Negeri 1 slogohimo.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian antara lain: 1 Peneliti hanya meneliti mapping peminatan dan manajemen Kelas Bakat Istimewa Olahraga SMA Negeri 1 slogohimo, masih terdapat variabel untuk menjadi bahan penelitian seperti : status gizi siswa, sistem pembinaan siswa, tes dan pengukuran siswa Kelas Bakat Istimewa Olahraga. 2 Peneliti melibatkan subjek penelitian dalam jumlah terbatas dengan jumlah sempel 7 orang, sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan pada kelompok subjek dengan jumlah yang lebih besar. 97 3 Karena keterbatasan waktu dan kurangnya dokumen yang ada, peneliti tidak dapat mengembangkan penelitian untuk menghitung peningkatan prestasi dari tahun ke tahun sebagai menunjang pembahasan di dalam penelitian ini. 4 Saran Berikut beberapa saran dari peneliti terhadap hasil penelitian yang telah ditemukan: 1. Sebaiknya sekolah sudah berani untuk menentukan cabang unggulan. 2. Untuk pembinaan cabang olahraga saran yang diberikan adalah, sekolah perlu berkoordinasi dengan pihak terkait terutama pemerintah daerah untuk mengoptimalkan Kelas Bakat Istimewa Olahraga di SMA Negeri 1 Slogohimo karena sudah menyumbang prestasi bagi daerah Wonogiri. 3. Untuk pembinaan akademik, Sekolah juga perlu memberikan pelatihan terhadap guru-guru untuk memahami tentang karakter siswa dengan bakat istimewa olahraga. 4. Untuk pengadaan fasilitas, sekolah hendaknya melakukan kerjasama dengan pihak lain Sponsor untuk mendapatkan fasilitas olahraga yang lebih memadai dengan cara mengajukan proposal. 5. Untuk dana, sekolah hendaknya mencoba mencari sumber dana lain yang tidak mengikat untuk memenuhi kekurangan-kekurangan yang ada. Selain itu hendaknya sekolah mendapatkan dana dari pemerintah kabupaten. 8 Daftar Pustaka Admodiredjo. S, Prajudi, 1980. Administrasi dan Manajemen Umum Jilid II. Jakarta : Ghalia Indonesia. Aziz, Lukman Rochman, Ridwan. 1977. Peta Tematik. Bandung : Departemen Geodesi, Institut Teknologi Bandung. Direktorat PSLB. 2010. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Khusus Siswa Bakat Istimewa BI Olahraga, Jakarta Djoko pekik irianto. 2002. Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: Andi Hasibuan. 2009. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah. Jakarta : Bumi Aksara. Hulock, Elizabethh B. 1990. Development psychology: A life Span Appraisal. New York: McGraw Hill Inc Kemendiknas. 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Kemendiknas Kemenpora. 2005. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: Kemenpora. KONI. 2013. Grand Strategi Pembangunan Olahraga Prestasi Nasional 2014- 2024. Jakarta: PT Cetro Inti Media Kristiyanto, Agus. 2012. Pembangunan Olahraga untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia dan Kejayaan Bangsa. Surakarta: Yama Pustaka Kuncoro, R. T. 2010. Pembinaan Prestasi Olahraga pada Kelas Plus Olahraga di SMA Negeri 5 Kota Magelang. Skripsi- UNES Mansoer, Hamdan, 1989. Pengantar Manajemen. Jakarta : P2LPTK Dirjen Dikti Depdikbud. Meleong, Lexy. 2009. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Muslich, Muhammad. 2009. Metode Pengambilan Keputusan Kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 99 Pusat Data dan Informasi. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: DEPDIKNAS Sandy, I Made. 1972. Esensi Kartografi. Jakarta : Direktorat Jenderal Agraria. Sinaga, Maruli S. 1995. Pengetahuan Peta. Jogjakarta : Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Sari, Maya. 2016. Jenis-Jenis Peta Dan Fungsinya. Diaskes dari http:ilmugeografi.comkartografijenis-jenis-peta pada tanggal 8 April 2016, jam 08:23 WIB. Siswantoyo. 2009. Pemanduan Bakat Olahraga, Diterbitkan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta Siswoyo Dwi, 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta. Sukadiyanto. 2010. Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: Lubuk Agung Sukoco, Mas. 1985. Kartografi dan Peranannya Dalam Proses Perencanaan Regional. Pidato Ilmiah pada Acara Wisuda Sarjana Muda dan Penerimaan Mahasiswa Baru. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Sumaryanto. 2010. Pengelolaan Pendidikan Kelas Khusus Istimewa Olahraga menuju tercapainya Prestasi Olahraga. Makalah, dipresentasikan dalam acara program Kelas Khusus Olahraga di SMA N 4 Yogyakarta pada 16 Juli 2010. Yogyakarta: FIK UNY Tatang. M. Amri, dkk, 2011. Manajemen Pendidikan. UNY Pers: Universitas Negeri Yogyakarta Wiyono, Sumardi. 2005. Manajemen Pembinaan Sepakbola pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar PPLP Jawa Tengah di Salatiga. Tesis. PPs- UNES 100 LAMPIRAN 101

1. Kartu Bimbingan TAS