15
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara sehingga mencapai perkembangan optimal Berdasarkan DEPDIKNAS Pasal 1 angka 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai
dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimilikinya, melainkan sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan siswa mampu
mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggungjawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang
dihadapinya.
2. Macam-macam Minat
Menurut Rosyidyah 1988: 1, timbulnya minat pada diri seseorang pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: minat yang
berasal dari pembawaan dan minat yang timbul karena adaya pengaruh dari luar. Pertama, minat yang berasal dari pembawaan, timbul dengan
sendirinya dari setiap individu, hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan atau bakat alamiah. Kedua, minat yang timbul karena adanya
pengaruh dari luar individu, ini timbul seiring dengan proses perkembangan individu bersangkutan. Minat ini sangat dipengaruhi oleh
lingkungan, dorongan orang tua, dan kebiasaan atau adat. Pada intinya sesuai dengan kedua jenis minat diatas, apa yang
dikatakan rosyidyah dalam bukunya, minat timbul dari dalam diri dan
16
luar. Faktor tersebut yang melatarbelakangi seseorang minat atau tidak kepada suatu hal.
3. Ciri-ciri Minat
Menurut Elizabeth Hurlock 1990:155 menyebut ada tujuh ciri minat, ciri-ciri ini sebagai berikut:
a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkmbangan fisik dan mental. Minat di semua bidang berubah selama terjadi
perubahan fisik dan mental, misalnya perubhan minat dalam hubungannya dengan perubahan usia.
b. Minat tergantung pada kegiatan belajar. Kesiapan belajar merupakan salah satu penyebab meningkatnya minat
seseorang. c. Minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesempatan belajar
merupakan faktor yang sangat berharga, sebab tidak semua orang dapat menikmatinya.
d. Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini mungkin dikarenakan keadaan fisik yang tidak memungkinkan.
e. Minat dipengaruhi budaya. Budaya sangat mempengaruhi, sebab jika buda sudah mulai luntur mungkin minat juga ikut
lunur. f.
Minat berupa emosional. Minat berhubungan dengan perasaan, maksudnya bila suatu objek dihayati sebagai sesuatu yang
sangat berharga, maka akan timbul perasaan senang yang akhirnya dapat dinikmatinya.
g. Minat berbobot egosentris, artinya jika seseorang senang terhadap sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas tentang definisi minat, dapat disimpulkan bahwa minat merupakan dorongan diri
seseorang atau ketertarikan kepada sesuatu yang menimbulkan rasa senang. Hal tersebut nantinya akan menimbulkan kepuasan. Biasanya
orang akan berminat melakukan sesuatu apabila ia memiliki keahlian dan bisa melakukan dalam bidang yang digeluti. Ketika orang mahir maka
seseorang tersebut akan senang dan terus melakukan hal tersebut.
17
C. Hakikat Manajemen 1. Pengertian Manajemen
Menajemen berasal dari kata management Bahasa Inggris yang artinya mengurus atau tata laksana. Banyak definisi manajemen ada yang
mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Manajemen itu sendiri adalah suatu proses dalam rangka
mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Managing mempunyai arti yang melaksanakan, sedangkan
manageable artinya dapat dikendalikan, dan managerial berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinan. Dalam fungsinya
sebagai kata kerja, terdapat kata “to manage” yang secara luas dapat diartikan dengan mengelola. Sejauh ini, pengalihbahasaan istilah
management ke dalam bahasa Indonesia secara baku belum didapatkan, namun demikian sering dipergunakan istilah pengelolaan. Bentuk kata
yang sudah luas dipergunakan adalah bentuk kata benda management dan manager secara baku dialihbahasakan dengan managemen dan manajer.
Manajemen menurut Atmosudirdjo 1976: 71 adalah penyelesaian segala sesuatu dalam sebuah tim melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian dari seluruh aktivitas guna tercapainya tujuan organisasi.
Terry 1977: 4 mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
18
pengendalian yang pengerjaanya ditentukan dan didasarkan pada tujuan tertentu dengan menggunakan manusia dan sumber daya lain.
Manajemen menurut Effendi 1985: 11 adalah proses
mengintegrasikan, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan sumber daya, sumber dana dan sumber-sumber lainnya untuk mencapai tujuan dan
sasaran, melalui tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian.
a. Manajemen sebagai penyelenggaraan
Istilah management dalam bahasa Inggris yang diserap ke dalam bahasa Indonesia itu mengandung dua substansi wujud, yaitu sebagai
proses atau kegiatan memanajemeni dan sebagai orang yang melakukan kegiatan manajemen tersebut disebut pula dengan sebutan manager.
Jadi, jika membicarakan manajemen harus dicermati betul-betul apakah konteksnya dalam makna kegiatan memanajemeni ataukah dalam makna
manajer. Fungsi manajemen management functions, misalnya, yang tepat berkaitan dengan manajer fungsi atau tugas pokok manajer, bukan
fungsi tugas pokok kegiatan memanajemeni, karena sesuatu kegiatan bukan pejabat tidak punya tugas pokok, yang dipunyainya adalah
proses. Menurut Tatang 2011: 7 Managemen yang bermakna proses
atau kegiatan itu pun artinya juga bermacam-macam, diantaranya:
1. Menyelenggarakan atau melaksanakan sesuatu. Jadi manajemen