Kata fitnah disini menurut para ulama ahli tafsir adalah ‘kekafiran atau ‘kemusyrikan.
50
Yakni bahwa mereka itu menyebarkan kekafiran. Sementara sebagian kaum muslimin karena belum diberitahu oleh Nabi Muhammad Saw, melakukan kekeliruan
dengan memerangi kaum musyrik dibulan suci. Perbuatan mereka itu keliru. Dalam arti tidak pantas. Tapi kekafiran kaum musyrik itu lebih besar bahayanya daripada
kekeliruan berperang di bulan suci. Itulah makna yang jelas dari ayat tersebut.
3. Fitnah Bermakna Konflik
Artinya: “Dia-lah yang menurunkan kitab Al Quran kepada kamu. di antara isi nya ada ayat-ayat yang muhkamat, Itulah pokok-pokok isi Al
quran dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti
sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari tawilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui
tawilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi
50
Jalal ad-Din as Suyuti, Al Asybah wa an Naza’ir fi al- Furu’, cet. I Syirkah Nur asy Syaqafah
Islamiyah, 1965, h. 167.
Tuhan kami. dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang-
orang yang berakal.” QS. al-Imran: 7
Ada diantara sebagian orang Islam yang mendewakan rasio, dimana mereka gemar mencari penafsiran ayat melalui logika, sehingga melenceng dari tafsir yang
sesungguhnya. Tujuan mereka semata-mata menyebar fitnah, yakni mencari konflik dan perselisihan dengan sesama muslim.
4. Fitnah Bermakna Kedustaan Kericuhan
Artinya: “Kemudian Tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: Demi Allah, Tuhan Kami, Tiadalah Kami mempersekutukan Allah. al- An
’am: 23.
51
Fitnah yang dimaksud dalam ayat ini adalah ucapan mereka yang berlumur kedustaan, untuk membela diri mereka dihadapan Allah. Padahal Allah mengetahui
hakikat mereka. Dan apa yang tersembunyi dalam hati mereka.
5. Fitnah Bermakna Kebinasaan