penggunaan efek konten media daripada mengetahui bagaimana seseorang dapat menggunakan media tersebut. Beberapa penelitian yang menggunakan teori ini
cukup banyak, menandakan bahwa teori ini cukup berhasil dalam fungsi heuristiknya. Dengan demikian, di samping kekurangan-kekurangan teori uses
and gratification tadi, teori ini masih tetap penting dengan kelebihan- kelebihannya yang mempunyai nilai heuristik dan berpotensi untuk menambah
penelitian baru.
E. Kajian Terdahulu
Sejauh pengetahuan penulis, topik yang sama belum pernah diteliti oleh orang lain. Namun demikian penelitian yang berkaitan dengan kepuasan
pendengar radio sudah pernah dilakukan, akan tetapi tidak berhubungan dengan format programa. Penelitian terdahulu lebih banyak menekankan pada hubungan
kreatifitas dan kesesuaian positioning dengan kepuasan pendengar radio Salis Awaliyah, 2010, analisis daya saing kualitas siaran radio terhadap kepuasan
pendengar Muhammad Eka Hermawan, 2009 dan analisis format siaran dakwah di radio Muhammad Ngabul Charis, 2006.
Salis Awaliyah meneliti hubungan kreatifitas program dan kesesuaian positioning dengan kepuasan pendengar radio. Beliau menemukan bahwa sebuah
program radio yang kreatif dan kesesuaian positioning akan menimbulkan kepuasan pendengar, karena kepuasan terjadi jika kebutuhan, keinginan dan
harapan pendengar terpenuhi. Untuk memenuhi kepuasan pendengar, pengelola radio harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan pendengar yang dianggap paling
penting.
46
46 Salis Awaliyah, Hubungan Antara Kreatifitas Program Dan Kesesuaian Positioning
Dengan Kepuasan Pendengar Radio Female Semarang, Semarang: Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, 2010.
Muhammad Eka Hermawan 2009, meneliti analisis daya saing kualitas siaran radio terhadap kepuasan pendengar. Beliau menemukan bahwa kualitas
pelayanan merupakan salah satu penentu keberhasilan perusahaan, karena itu ditengah maraknya persaingan radio, kualitas siaran berhubungan dengan
kepuasan pendengar. Kualitas siaran yang menjadi daya saing yaitu daya pancar yang dapat menjangkau masyarakat luas, disamping itu meng-up-date lagu-lagu
terbaru serta mengadakan pelatihan yang terkait skill dan kapasitas penyiar dalam rangka perbaikan kualitas pelayanan.
47
Sedangkan Muhammad Ngabul Charis 2006 meneliti analisis format siaran dakwah di radio. Beliau menemukan bahwa radio mempunyai peranan
penting dalam usaha melakukan kegiatan dakwah. Namun begitu, oleh karena sifat media adalah pasif, maka berhasil tidaknya seseorang memanfaatkan radio
itu tergantung manusianya. Dengan kata lain keberhasilannya sangat tergantung oleh cara dan bagaimana mengemas materi dakwahnya kepada masyarakat. Untuk
itu perlu perubahan pada format siaran dakwah yang masih monoton dan belum sepenuhnya menggunakan metode yang pas buat audien serta perbandingan
format siaran dakwah yang tidak berimbang.
48
Sisi perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian ini antara lain, penelitian ini menjadikan perubahan format redesain programa sebagai variabel
bebas dengan variabel terikat kepuasan pendengar. Di samping itu, penelitian sebelumnya umumnya menjadikan radio swasta sebagai objek kajian, sedangkan
47 Muhammad Eka Hermawan, Analisis Daya Saing Kulaitas Siaran Radio Simfoni FM
Terhadap Kepuasan Pendengar, Malang: Universitas Islam Negeri, 2009. 48
Muhammad Ngabul Charis, Analisis Terhadap Format Siaran Dakwah di Radio Lusiana Namberwan, Semarang: IAIN Walisongo, 2006.
penelitian ini mencoba menjadikan radio publik lembaga penyiaran publik, yaitu RRI sebagai objek kajiannya.
F. Kerangka Berpikir