39
Tahun Ajaran 20122013 yang telah menempuh pelajaran dengan melihat nilai ulangan harian yang dimiliki guru.
H. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Data
Data yang diperoleh dari lapangan, disajikan dalam bentuk deskripsi data dari masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel
terikat. Dalam deskripsi data akan disajikan mengenai mean M, median Me, modus Mo, dan simpangan baku dari masing-masing variable yang
ada dalam penelitian serta disajikan pula distribusi frekuensi data beserta histogramnya dari masing-masing variabel.
a. Mean, Median, Modus 1 Mean
Mean M merupakan nilai rata-rata yang dihitung dengan cara menjumlahkan semua nilai yang ada dan membagi total nilai tersebut
dengan banyaknya sampel.
Keterangan: Me
= Mean rata-rata
40
∑ = Epsilon baca jumlah xi = Nilai x ke i sampai ke n
N = Jumlah individu
Sugiyono, 2010:49 2 Median
Me merupakan suatu bilangan pada distribusi yang menjadi batas tengah suatu distribusi nilai. Median membagi dua distribusi
nilai kedalam frekuensi bagian atas dan frekuensi bagian bawah.
Keterangan : Md
= Harga Median b
= Batas bawah, dimana median akan terletak n
= Banyaknya data jumlah sampel p
= Panjang kelas interval F
= Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f
= Frekuensi kelas median Sugiyono, 2010:53
3 Modus Modus Mo merupakan nilai atau skor yang paling sering
muncul dalam suatu distribusi. Modus merupakan teknik penjelasan
41
kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang popular yang sedang menjadi mode atau sering muncul pada kelompok tersebut.
Perhitungan modus menggunakan rumus :
Keterangan: Mo
= Modus b
= Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p
= Panjang kelas interval b
1
= Frekuensi pada kelas modus frekuensi pada kelas interval yang terbanyak dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya.
b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas
interval berikutnya. Sugiyono, 2010:52 b. Tabel Kecenderungan Variabel
Proses mengidentifikasikan seberapa tinggi variabel Sikap Disiplin Siswa Dalam Proses Pembelajaran berhubungan dengan Nilai Mata Diklat
Merakit Komputer Prodi Teknik Komputer dan Jaringan Siswa Kelas X di SMK Muhammadiyah 1 Salam Tahun Ajaran 20122013, digunakan rerata
ideal Mi dari seluruh responden untuk setiap variabel sebagai kriteria perbandingan. Penggolongan tingkat gejala yang diambil dibedakan menjadi
42
tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Pembagian kategorinya menurut Sutrisno Hadi Seperti pada tabel berikut :
Tabel 5. Kriteria Kecenderungan Variabel
Selanjutnya rumus dengan kategori di atas disusun melalui langkah- langkah sebagai berikut :
1 Menentukan skor terendah dan tertinggi. 2 Menghitung mean ideal Mi yaitu ½skor tertinggi
+ skor terendah.
3 Menghitung SD ideal SDi yaitu 16skor tertinggi - skor terendah.
Azwar, 2007:163 c. Histogram
Histogram dibuat berdasarkan data frekuensi yang telah ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.
43
2. Pengujian Persyaratan Analisis
Uji yang dilakukan untuk menganalisis data mencakup uji prasyarat analisis dan uji hipotesis. Uji prasyarat meliputi uji normalitas, uji
linieritas, dan uji multikolinieritas. Analisis hipotesis menggunakan nalisi product moment, uji t, analisis korelasi ganda, dan uji F.
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh dari masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas menggunakan rumus chi kuadrat dengan taraf
signifikansi 5. Rumus chi kuadrat adalah sebagai berikut:
Keterangan: x
2
= Chi kuadrat fo
= Frekuensi yang diobservasi fh
= Frekuensi yang diharapankan Sugiyono, 2010:107
Apabila harga x
2
hitung lebih kecil dari x
2
dalam tabel pada taraf signifikansi 5, maka data yang diperoleh tersebar dalam distribusi
normal.
44
b. Uji Linearitas Uji linieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel
bebas dan variabel terikat memiliki hubungan linier atau tidak. Agar mengetahui hal tersebut, kedua variabel harus di uji dengan menggunakan
Uji F pada taraf signifikansi 5 yang rumusnya:
Keterangan: F
reg
: Harga bilangan F garis regresi N : Cacah kasus
M : Cacah prediktor
R
2
: Koefisien korelasi antara kriterium prediktor Sutrisno Hadi, 2004: 23
Harga F hitung kemudian dikosultasikan dengan F tabel, apabila rhitung lebih kecil atau sama dengan F tabel maka pengaruh antara
variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linier. Sedangkan jika F hitung lebih besar dari F tabel maka pengaruh antar variabel bebas dan
variabel terikat dikatakan tidak linier.
45
c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan yang linier antara variabel bebas. Uji ini dilakukan sebagai syarat dilakukannya regresi ganda. Pengujian adanya multikolinieritas
dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan inflantion factor VIF pada model regresi.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah, bahwa variabel yang menyebabkan multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih
kecil dari pada 0,1 atau nilai VIF yang lebih besar daripada nilai 10 Hair et al. 1992.
3. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Korelasi Product Moment Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua,
yaitu untuk mengetahui hubungan guna membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan
sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama:
Keterangan: r
xy
: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N
: Jumlah responden
46
∑X : jumlah skor X ∑Y : Jumlah skor Y
∑XY : total perkiraan antara variabel X dan variabel Y ∑X
2
: jumlah kuadrat X ∑Y
2
: jumlah kuadrat Y Suharsimi Arikunto, 2006: 170
Rumus korelasi Product Moment di atas berlaku untuk menghitung antara variable X1 dengan Y dan variable X2 dengan Y, sedang untuk
menghitung antara variable X1 dengan X2 digunakan rumus yang sama seperti saat menghitung multikolinieritas.
b. Menguji Signifikansi dengan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui hipotesis diterima atau tidak
dapat juga dikatakan uji t dilakukan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independen akan berpengaruh terhadap variabel
dependen yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan : t
: t
hitung
. r
: Koefisien korelasi. n
: Jumlah sampel. Sugiyono, 2008 : 250
Pengambilan kesimpulan adalah dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
dengan taraf signifikansi 5. Jika t
hitung
lebih besar atau sama
47
dengan t
tabel
maka variabel bebas tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat atau dengan kata lain hipotesisnya diterima,
begitupun sebaliknya. c. Korelasi Ganda
Teknik ini digunakan untuk menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variable independen secara bersama – sama atau lebih
dengan satu variable dependen.
Dimana : R
y.x1x2
= korelsi antara variable X1 dengan X2 secara bersama – sama dengan variabel Y.
r
yx1
= Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y.
r
yx2
= Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y.
r
x1x2
= Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2. Sugiyono, 2007 : 231 .
d. Uji F Untuk menguji signifikansi koefisien majemuk digunakan uji F,
dengan rumus sebagai berikut :
48
Keterangan : F
reg
= Harga F garis regresi. N
= Cacah kasus. R
= Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor.
Sutrisno Hadi, 2004 : 23 Setelah
diperoleh hasil
perhitungan, kemudian
F
hitung
dikonsultasikan dengan F
tabel
pada F
tabel
maka variabel-variabel bebas tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat atau
dengan kata lain hipotesisnya diterima, begitupun sebaliknya.
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN