Hasil Pemisahan Dengan Ekstraksi Hasil Isolasi Ekstrak Etanol Rimpang Temu Kunci

41

e. Hasil Analisis Spektrometer IR

Spektroskopi IR digunakan untuk mengetahui gugus fungsional dalam senyawa hasil isolasi. Spektra IR terhadap senyawa hasil isolasi ditunjukkan pada gambar 11. Gambar 11. Spektra IR Hasil Isolasi 287,40 214,20 Gambar 10. Spektra UV-Vis Hasil Isolasi 42 Hasil analisis dari spektra IR terhadap senyawa hasil isolasi disajikan pada tabel 7. Tabel 7. Analisis Spektra IR Hasil Isolasi Bilangan Gelombang Gugus Fungsional 1571,66 C=C aromatik 1639,37 C=O karbonil 1153,35; 1299,93; 1377,93 C-O

f. Hasil Analisis Spektrometer H

1 -NMR Spektrokopi proton memberikan informasi struktural mengenai atom- atom hidrogen, dapat membedakan jenis proton dan mengungkapkan berapa banyak jenis proto yang ada dalam satu molekul organik. Spektra H 1 -NMR senyawa hasil isolasi dari ektral etanol rimpang temu kunci dapat dilihat dalam gambar 12. Gambar 12. Spektra H 1 -NMR Hasil Isolasi 43

B. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan aktivitas antioksidan ekstrak rimpang temu kunci dan senyawa metabolit sekunder pada rimpang temu kunci Boesenbergia pandurata dan mengetahui metode isolasi senyawa metabolit sekunder dalam ekstrak etanol pada rimpang temu kunci Boesenbergia pandurata .

1. Uji Aktivitas Antioksidan

Ekstrak etanol 96 temu kunci yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 47,621 gram dari 3 kg serbuk temu kunci, uji dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol temu kunci dari beberapa variasi konsentrasi. Pengujian antioksidan dari ekstrak etanol temu kunci dilakukan dengan menggunakan metode DPPH. DPPH adalah suatu radikal yang cukup stabil, ketika radikal DPPH bereaksi dengan suatu senyawa antioksidan yang dapat mendonorkan radikal hidrogen, radikal DPPH akan terus tereduksi membentuk DPPH-H dan warna akan berubah dari ungu menjadi ungu pudar menuju warna kuning ketika elektron radikal bebas DPPH berpasangan dengan sebuah hidrogen penangkap radikal bebas dari suatu antioksidan. Prinsip dari pengujian ini adalah mengukur secara kuantitatif kemampuan suatu senyawa dalam menangkap radikal bebas yang berasal dari DPPH menggunakan alat spektrofotometer, dengan demikian dapat diketahui nilai persen inhibisi dari senyawa terhadap radikal DPPH, yang dinyatakan dengan nilai IC 50. Nilai IC 50 merupakan nilai yang menunjukkan