10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pembelajaran Matematika
a. Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata belajar, yang artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Menurut Sugihartono 2007:84,
belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku dan kemampuan
bereaksi yang relatif permanen atau menetap melalui interaksi individu dan lingkungan. Ia juga menyatakan bahwa pembelajaran
merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi dan mengorganisasi siswa dalam memperoleh
pengetahuan serta menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara
efektif dan efisien. Sri Rukmini, dkk. 2008:59 mengidentifikasi ciri-ciri belajar
sebagai berikut: 1
Dalam belajar, ada perubahan tingkah laku, baik perubahan tingkah laku yang diamati dan perubahan tingkah laku yang
tidak dapat diamati secara langsung. 2
Dalam belajar, perubahan tingkah laku mengarah ke aspek kognitif, afektif, psikomotor, dan campuran.
11 3
Dalam belajar, perubahan tingkah laku dapat melalui pengalaman dan latihan.
4 Dalam belajar, perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang
lebih menetap. 5
Belajar merupakan suatu proses usaha, artinya belajar berlangsung dalam jangka waktu tertentu.
6 Belajar terjadi karena adanya interaksi dengan lingkungan.
Sardiman 2011:26-27 mengungkapkan bahwa tujuan belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan
keterampilan, serta pembentukan sikap. Hal ini sesuai dengan tingkat keberhasilan pembelajaran yaitu kognitif pengetahuan, afektif
sikap, dan psikomotorik ketrampilan. Pada hakikatnya, pembelajaran tidak hanya dilakukan oleh
guru, namun siswa juga perlu dilibatkan dalam mengontruksikan pengetahuan, artinya guru bukan sekedar mengajar melainkan
membelajarkan siswa. Seperti yang dijelaskan oleh Trianto 2010:17 bahwa pembelajaran merupakan usaha sadar yang
dilakukan olehdari seorang guru untuk membelajarkan siswanya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Erman
Suherman, dkk. 2003:8 juga mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan
siswa dengan siswa dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan.
12 Agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik, guru perlu
membuat rancangan kegiatan pembelajaran secara rinci. Gagne Benny A., 2009:9 mengatakan bahwa pembelajaran berupa
serangkaian kegiatan yang disengaja diciptakan dengan tujuan untuk memudahkan terjadinya proses belajar, meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Adapun perencanaan pembelajaran dibuat dalam bentuk RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
sebagaimana yang telah ditetapkan Kemendikbud 2013 yaitu mencakup: 1 data sekolah, mata pelajaran, dan kelassemester; 2
materi pokok; 3 alokasi waktu; 4 tujuan pembelajaran; 5 materi pembelajaran; 6 metode pembelajaran; 7 media, alat, dan sumber
belajar; 8 langkah-langkah kegiatan pembelajaran; 9 penilaian. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah serangkaian kegiatan yang sengaja diciptakan oleh guru meliputi
perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi
untuk mengontruksi pengetahuan dan pembentukan sikap siswa melalui
suatu kegiatan belajar yang efektif dan efisien. b.
Matematika Istilah matematika bermula dari bahasa Yunani yaitu
mathematike , yang berarti “relating to learning”. Pernyataan ini
mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata
13 lainnya yang serupa yaitu mathanein yang mengandung arti
belajarberpikir Herman Hudoyo, 2003:63. James dan James Erman Suherman, dkk., 2003:16
berpendapat bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu
dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Akanmu dan
Fujimidagba 2013:83
mengungkapkan bahwa
matematika dianggap sebagai pilar dari hampir semua cabang ilmu di dunia
akademik. Matematika penting untuk diberikan dalam pendidikan tinggi dan bermanfaat untuk berbagai jenis pekerjaan. Matematika
bukan hanya bermanfaat tetapi juga penting. Oleh karena itu, matematika tidak hanya bahasa dan subjek dirinya sendiri, namun
juga penting untuk melatih berpikir logis dan teliti. Matematika memiliki peranan penting dalam perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sesuai dengan pendapat Erman Suherman, dkk. 2003:8 bahwa matematika merupakan suatu ilmu
yang mendasari perkembangan teknologi modern yang mempunyai peran yang penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan
daya pikir manusia. Selain itu, matematika juga memiliki karakteristik nilai-nilai yang luhur yang diperlukan untuk
membentuk sikap seseorang. Ruseffendi 1989:16 mengemukakan bahwa
matematika adalah
bidang studi
yang membantu
14 pembentukan sikap anak dan memiliki sikap-sikap kreatif, kritis,
ilmiah, jujur, hemat, disiplin, dan tekun. Melalui matematika, siswa diharapkan mampu mempunyai nilai-nilai atau karakteristik
matematika sehingga siswa dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata.
Matematika juga dikenal dengan konsep-konsep abstrak. Herman Hudoyo 1990:4 mengungkapkan bahwa matematika
berkenaan dengan ide-idekonsep abstrak yang tersusun secara hierarkis dan penalarannya deduktif. Artinya matematika merupakan
ilmu pengetahuan yang tersusun dari ide-ide secara bertingkat dan sistematis serta kebenaran matematika dapat dikembangkan secara
logis dengan pembuktian deduktif. Penalaran deduktif dimulai dari premis-premis umum yang memunculkan sesuatu untuk dapat ditarik
kesimpulan secara khusus. Penalaran ini melibatkan penarikan kesimpulan dari apa yang diberikan. Sebagai contoh, perkalian dua
bilangan ganjil selalu menghasilkan bilangan ganjil premis umum serta 3 dan 7 adalah bilangan ganjil premis kedua. Maka diperoleh
kesimpulan bahwa hasil kali 3 dan 7 adalah ganjil. Istiani Hardini dan Dewi Puspitasari 2012:161 mengatakan
bahwa salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah agar siswa memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
15 dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu, pembelajaran
matematika dianggap begitu penting dalam rangka pembentukan sikap dan pengembangan ilmu pengetahuan yang aplikasinya sering
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
matematika merupakan ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan ide-idekonsep yang abstrak, sehingga dalam mempelajarinya
diperlukan penalaran dan pemikiran yang logis agar dapat menemukan pembuktian terhadap kebenaran suatu konsep dan
menanamkan nilai-nilai luhur yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Pembelajaran Matematika
Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang sengaja diciptakan oleh guru
meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan
evaluasi untuk
mengontruksi pengetahuan dan pembentukan sikap siswa melalui suatu kegiatan belajar yang efektif dan efisien. Sedangkan
matematika merupakan matematika merupakan ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan ide-idekonsep yang abstrak, sehingga dalam
mempelajarinya diperlukan penalaran dan pemikiran yang logis agar dapat menemukan pembuktian terhadap kebenaran suatu konsep dan
menanamkan nilai-nilai luhur yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
16 Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam rangka perubahan
sikap dan pola pikir siswa agar memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan matematika yang bertujuan mempersiapkan siswa
menghadapi perubahan di sekelilingnya yang selalu berkembang.
2. Efektivitas Pembelajaran