Ave Maria – Giuseppe Verdi 1813 - 1901

13

C. Periode Romantik

1. Ave Maria – Giuseppe Verdi 1813 - 1901

a. Latar belakang lagu Giuseppe Verdi adalah salah satu komponis Italia. Selama tahun 1842-1893, ia mendominasi opera Italia. Salah karya operanya yang terkenal berjudul “Otello” yang diadaptasi dari karya penulis terkenal William Shakespeare yang berjudul “The Tragoedy of Othello”.Karya ini ditulis sekitar tahun 1603.Tokoh-tokoh dalam opera ini adalah Othello seorang pangeran Afrika yang menjadi jendral di Venesia Italia, Desmonda istri Othello, Cassio letnen konstan jabatan kedua, Iago letnan muda Othellojabatan ketiga, Barbarito senator Venesia, Roderigo pria terhormat di Venesia, Emilia istriIago. Bercerita tentang Othello yang curiga istrinya berselingkuh dengan Cassio atas hasutan dari Iago yang bekerjasama dengan Roderigo untuk menjatuhkan Othello.Iago marah terhadap Othello yang mengangkat Cassio yang masih muda menjadi atasannya dan dia pun menghasut Roderigo yang diketahuinya juga diam-diam mencintai Desmonda istri Othello.Mereka pun bekerjasama untuk menjatuhkan Othello dengan merekayasa perselingkuhan Desmonda dan Cassio sampai akhirnya Othello pun percaya dan akhirnya membunuh Desmonda istrinya. Diakhir kisah Othello tahu bahwa semuanya tidak benar, istrinya tidak berselingkuh dan ini semua hanya rekayasa Iago, Ia pun meyesali perbuatannya terhadap istrinya dan akhirnya bunuh diri. Opera Otello diciptakan Giuseppe Verdi selama tahun 1884-1886 dan dipentaskan pertama kali bulan Februari tahun 1887 di Teater La Scala di Milan. Opera ini terdiri dari empat babak, lagu yang dibawakan dalam resital ini adalah Ave Maria, dinyanyikan pada babak keempat oleh tokoh Desmonda istri Otello. Ia berdoa kepada bunda Maria dalam 14 keputusasaannya karena tidak dapat meyakinkan suaminya kalau Ia tidak berselingkuh. b. Analisis struktural Repertoar ini adalah lagu dari opera yang berjudul “Otello” karya Giuseppe Verdi yang terdapat di babak keempat adegan kedua dari opera tersebut.Repertoar ini memakai tanda tempo Adagio dan tanda sukat 44 dengan tonalitas Ab mayor. Dalam opera “Otello” repertoar ini berperan sebagai doa dari Desdemona, salah satu peran yang ada di dalam “Otello”. Sebagai doa repertoar ini dinyanyikan secara resitatif. Repertoar ini dibuka dengan introduksi pada birama 1-6. Kemudian pada birama 7-11 melodi utama dimainkan vokal dengan nada Eb yang ditahan. Pada birama 7-11 ini adalah doa salam maria yang ada di dalam agama Katolik yang sedikit divariasi kata-katanya namun masih memiliki makna yang sama. Lirik yang ada pada birama 7-11 : Ave Maria, piena di grazia, eletta Fra le spose e le vergini sei tu, Sia benedetto il frutto, o benedetta, Di tue materne viscere, Gesù. Progresi akor pada frase ini adalah : Cm – CmBb – Adim – Abm6 – EbmGb – EbBb – AbmCb – Cdim – Eb7Db. Frase ini ditutup dengan menggunakan kadens tidak sempurnaCdim – Eb7Db. Frase-frase berikutnya berisi tentang keinginan manusia sehingga nada-nadanya pun dibuat lebih bergerak dari sebelumnya. Frase-frase tersebut terbagi menjadi 2 bagian yaitu A dan B. Pada bagian A dibagi lagi menjadi 3 bagian. Lirik yang ada dalam bagian A : Prega per chi adorando a te si prostra, Prega nel peccator, per linnocente, E pel debole oppresso e pel possente, Misero anchesso, tua pietà dimostra. 15 Prega per chi sotto loltraggio piega La fronte e sotto la malvagia sorte; Bagian pertama dimulai pada birama 12-17 dengan akor Ab. Dalam bagian pertama ini terdapat frase anteseden tanya pada birama 12- 14, kemudian dilanjutkan dengan frase konsekuen jawab pada birama 15-17, dan ditutup dengan menggunakan kadens tidak sempurnaBb7 – Eb. Bagian kedua dari A dimulai pada birama 18-23. Pada bagian ini ada modulasi ke tonalitas Gb mayor dan sedikit penekanan pada birama 20 dengan adanya pemakaian dari akor CbEb. Bagian kedua ini ditutup dengan menggunakan kadens otentik Db7 – Gb pada birama 22-23. Bagian ketiga dari A dimulai pada birama 24-28. Dengan adanya modulasi ke Gb mayor pada bagian sebelumnya, penggunaan akor Eb pada birama 24 membuat penekanan lagi, ditambah dengan penggunaan teknik marcato pada birama tersebut. Bagian ini ditutup dengan menggunakan kadens otentik Bb7 – Eb pada birama 27-28. Bagian B dimulai pada birama 29-38. Lirik yang ada pada bagian B ini : Per noi, per noi tu prega, prega Sempre e nellora della morte nostra, Prega per noi, prega per noi, prega. Pada bagian B ini terdapat 3 frase.Frase yang pertama ada pada birama 29-31. Motif musik yang dipakai pada frase ini mengadopsi dari motif frase yang ada di bagian pertama dari A. Frase kedua dari B terdapat pada birama 31-32, kemudian direpetisi di birama 32-33 dan birama 33- 35. Frase ketiga dimulai pada birama 35-38. Pada frase ketiga ini terjadi modulasi sesaat di birama 35 ditandai dengan akor Fb, juga pada birama 36 ditandai dengan akor Gb. Bagian B ini ditutup dengan kadens otentik Eb7 – Ab pada birama 37-38. Pada birama 38-49 terdapat penutup dari repertoar ini dengan mengadopsi frase dan motif yang terdapat pada introduksi. Lirik yang ada pada bagian penutup ini : Ave Maria . . .Nelloradellamorte. 16 Ave. . .Amen Lirik selain “Ave” ini dinyanyikan dengan nada yang ditahan, untuk menunjukkan rasa berserah kepada Tuhan. Lirik “Ave” dinyanyikan dengan nada semakin meninggi untuk memberikan salamdoa kepada Tuhan.Pada birama 50-55 terdapat coda untuk mengakhiri repertoar ini dengan mengadopsi motif dan frase pada introduksi. Lirik lagu: Ave Mariapienadigazia, eletta fra le sposae le vergini sei tu, sia benedeto il fruto, o benedeta di tie materne viscere Gesu. Prega per chi adorando a te si prostra, prega pel peccator, per l’innocente, E pel debole oppreso e pel possente, misero anch’esso, tua pieta dimostra. Prega per chi sott l’oltraggio piega la fronte, sotto la malva gia sorte.Per noi, per noi tu prega, prega sempre, e nell’ora, dellamorte nostra. Pregapernoi, prega per noi, prega.Ave Maria. Nell’ora della morte. Ave, Amen. Lirik terjemahan : Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu Terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus. Doakan dia yang berdoa padamu, doakan para pendosa dan yang tidak berdosa. Tolonglah mereka yang tertindas dan berkuasa karena mereka juga membutuhkannya. Doakan kami yang memohon padamu. Doakan mereka yang berduka, karena semua harapan awal akan kegembiraan menghianatinya. Doakan kami, doakan kami. Salam Maria, Amin.

2. Parce Domine – Charles Gounod 1818-1893