60 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai batas plastis di daerah Munggu
sebesar  31,80  ,  kemudian  berangsur-angsur  meningkat  seiring  penambahan campuran semen dan abu sekam padi dengan proporsi campuran sebesar 0,  8,
dan 16 pada tanah lempung tersebut, diperoleh nilai batas plastis terbesar terjadi pada  penambahan  campuran  sebanyak  16    dengan  nilai  batas  plastis  40,54  .
Peningkatan  nilai  batas  plastis  ini  disebabkan  karena  penambahan  campuran semen dan abu sekam  padi.  Semen membuat  tanah lempung  tersebut  mengalami
sementasi  dan  mengikat  partikel-partikel  tanah  yang  ada  hal  ini  menyebabkan tanah  menjadi  keras,  dan  menyebabkan  peningkatan  kadar  air  untuk  membuat
tanah  tersebut  dalam  keadaan  plastis.  Penambahan  abu  sekam  padi  hampir  sama seperti  semen,  sifat  pozzolan  pada  abu  sekam  padi  juga  ikut  membantu  semen
dalam  proses  sementasi  yang  menyebabkan  tanah  menjadi  semakin  keras.  Hasil data  dan  perhitungan  selengkapnya  dapat  dilihat  pada  Lampiran  A  Tabel  4.13
sampai Tabel 4.15
4.5.3  Batas Susut Shrinkage Limit
Penelitian batas  susut  tanah  dilakukan  dengan  menggunakan  sampel  tanah
terganggu  disturbed  yang  ditambahkan  campuran  semen  dan  abu  sekam  padi dengan  perbandingan  3:2    tiga  untuk  semen  dan  dua  abu  sekam  padi  dengan
proporsi campuran sebesar  0, 8, dan  16. Rangkuman hasil penelitian batas susut tanah didapat data seperti pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6  Hasil pengujian batas susut
Persentase Penambahan Semen dan Abu Sekam Padi
8 16
SL 23,82
43,30 54,04
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai batas plastis di daerah Munggu sebesar  23,82  ,  kemudian  berangsur-angsur  meningkat  seiring  penambahan
campuran semen dan abu sekam padi dengan proporsi campuran sebesar 0, 8, dan 16 pada tanah lempung tersebut, diperoleh nilai batas plastis terbesar terjadi
pada  penambahan  campuran  sebanyak  16    dengan  nilai  batas  plastis  54,04  . Peningkatan  nilai  batas  plastis  ini  disebabkan  karena  penambahan  campuran
61 semen dan abu sekam  padi.  Semen membuat  tanah lempung tersebut  mengalami
sementasi  dan  mengikat  partikel-partikel  tanah  yang  ada  hal  ini  menyebabkan tanah  menjadi  keras,  dan  menyebabkan  peningkatan  kadar  air  untuk  membuat
tanah  tersebut  dalam  keadaan  plastis.  Penambahan  abu  sekam  padi  hampir  sama seperti  semen,  sifat  pozzolan  pada  abu  sekam  padi  juga  ikut  membantu  semen
dalam  proses  sementasi  yang  menyebabkan  tanah  menjadi  semakin  keras.  Nilai batas  susut  juga  dapat  digunakan  mengidentifikasi  ekspansifitas  tanah  tersebut,
semkin  besar  nilai  batas  susut,  semakin  kecil  ekspansifitasnya.  Hasil  data  dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A Tabel 4.16 sampai Tabel
4.18.
4.5.4  Indeks Plastisitas
Indeks plastisitas merupakan selisih antara batas cair dan batas plastis tanah. Dari  p
enelitian batas  cair  dan  batas  plastis  tanah  yang  dilakukan  dengan
menggunakan  sampel  tanah  terganggu  disturbed  yang  ditambahkan  campuran semen dan abu sekam padi dengan perbandingan 3:2  tiga untuk semen dan dua
abu sekam  padi dengan proporsi campuran sebesar 0,  8, dan 16 diperoleh nilai indeks plastisitas seperti pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7  Hasil pengujian indeks plastisitas
Persentase Penambahan Semen dan Abu Sekam Padi
8 16
IP 52,69
37,51 30,32
Dari pengujian indeks plastisitas yang dilakukan, dapat dilihat bahwa indeks plastisitas  pada tanah lempung Munggu dengan campuran semen dan abu sekam
padi  0  sebesar  52,69  ini  menunjukkan  tanah  tersebut  memiliki  potensi mengembang  yang  tinggi.  Setelah  dilakukan  penambahan  campuran  semen  dan
abu  sekam  padi  terjadi  penurunan  nilai  indeks  plastisitas  menjadi  30,32    pada campuran semen dan abu sekam padi sebesar 16  dengan kata lain memperkecil
potensi  kembang  susut  tanah  tersebut.  Penurunan  nilai  indeks  plastisitas  ini disebabkan  pori-pori  pada  tanah  telah  diisi  oleh  abu  sekam  padi,  yang
menyebabkan sensitivitas tanah terhadap air menjadi berkurang, selain itu semen berperan  dalam  proses  pengerasan  tanah  tersebut  mengikat  partikel-partikel
62 lempung  sehingga  memperkecil  potensi  kembang  susut  tanah  akibat  air.
Penurunan  indeks  plastisitas  yang  terjadi  hingga  28,33  masih  tergolong  ke dalam  tanah  plastisitas  tinggi,  ini  disebabkan  karena  semen  lebih  cocok  untuk
tekstur  tanah  kepasiran,  sedangkan  untuk  tanah  lempung  lebih  cocok menggunakan kapur.
4.6  Pemadatan Tanah