58 Tabel 4.3  Hasil pengujian berat jenis tanah
Persentase Penambahan Semen dan Abu Sekam Padi
8 16
Berat Jenis 2,618
2,587 2,553
Berdasarkan  penelitian  berat  jenis  tersebut  didapat  nilai  berat  jenis  tanah tanpa campuran semen dan abu sekam padi dengan perbandingan 3:2  tiga untuk
semen  dan  dua  abu  sekam  padi  dengan  pemeraman  sebesar  2,618  0,  2,587 8,  2,553  16.
4.5  Batas-batas Atterberg
Apabila  tanah  berbutir  halus  mengandung  mineral  lempung,  maka  tanah tersebut  dapat  diremas-remas  remolded  tanpa  menimbulkan  retakan.  Sifat
kohesif  ini  disebabkan  karena  adanya  air  yang  terserap  absorbed  water disekeliling  permukaan  dari  partikel  lempung.  Bilamana  kadar  air  sangat  tinggi,
campuran  tanah  dan  air  akan  menjadi  sangat  lembek  seperti  cairan.  Oleh  karena itu,  atas  dasar  air  yang  dikandung  pada  tanah,  tanah  dapat  dipisahkan  kedalam
empat  keadaan  dasar,  yaitu:  padat,  semi  padat,  plastis,  dan  cair.  Kadar  air, dinyatakan dalam persen, di  mana terjadi transisi  dari keadaan padat  ke keadaan
semi-padat  didefinisikan  sebagai  batas  susut  shrinkage  limit.  Kadar  air  dimana transisi dari keadaan semi-padat ke keadaan plastis terjadi dinamakan batas plastis
plastic  limit,  dan  dari  keadaan  plastis  ke  keadaan  cair  dinamakan  batas  cair liquid  limit.  Batas-batas  ini  dikenal  sebagai  batas-batas  Atterberg.  Dalam
penelitian batas-batas atterberg ini didapat  data-data batas cair, batas plastis, dan batas susut.
4.5.1  Batas Cair Liquid Limit
Penelitian  batas  cair  tanah  dilakukan  dengan  menggunakan  sampel  tanah terganggu  disturbed  yang  ditambahkan  campuran  semen  dan  abu  sekam  padi
dengan  perbandingan  3:2    tiga  untuk  semen  dan  dua  abu  sekam  padi  dengan proporsi  campuran  sebesar  0,  8,  dan  16.  Rangkuman  hasil  penelitian  berat
jenis tanah didapat data seperti pada Tabel 4.4.
59 Tabel 4.4  Hasil pengujian batas cair
Persentase Penambahan Semen dan Abu Sekam Padi
8 16
LL 84,49
75,49 70,86
Dari  rangkuman  tersebut  dapat  dilihat  bahwa  batas  cair  tanah  lempung Munggu  tanpa  campuran  sebesar  84,49,  yang  menunjukkan  bahwa  tanah
lempung  tersebut  termasuk ekstra  high  liquid  limit  yang  lebih  besar  dari  80.
Setelah dilakukan penambahan campuran semen  dan abu sekam  padi,  nilai  batas cair  tanah  tersebut  mengalami  penurunan  hingga  pada  penambahan  20
campuran  semen  dan  abu  sekam  padi  batas  cair  tanah  tersebut  menjadi  69,63. Penambahan abu sekam padi menyebabkan pori-pori tanah yang mulanya terisi air
digantikan oleh abu sekam padi yang menyebabkan air dalam pori berkurang dan tanah  menjadi  lebih  kering.  Selain  itu,  penambahan    semen  menyebabkan
terjadinya  proses  sementasi  yang  mengikat  butiran-butiran  pada  tanah  sehingga menjadi lebih kaku dan air yang berada di dalam tanah juga berkurang.
Hasil data dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A Tabel  4.10 sampai
Tabel 4.13.
4.5.2  Batas Plastis Plastic Limit
Penelitian batas plastis tanah dilakukan dengan menggunakan sampel tanah
terganggu  disturbed  yang  ditambahkan  campuran  semen  dan  abu  sekam  padi dengan  perbandingan  3:2    tiga  untuk  semen  dan  dua  abu  sekam  padi  dengan
proporsi campuran sebesar 0, 8, dan  16. Rangkuman hasil penelitian  batas plastis tanah didapat data seperti pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5  Hasil pengujian batas plastis
Persentase Penambahan Semen dan Abu Sekam Padi
8 16
PL 31,80
37,97 40,54
60 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai batas plastis di daerah Munggu
sebesar  31,80  ,  kemudian  berangsur-angsur  meningkat  seiring  penambahan campuran semen dan abu sekam padi dengan proporsi campuran sebesar 0,  8,
dan 16 pada tanah lempung tersebut, diperoleh nilai batas plastis terbesar terjadi pada  penambahan  campuran  sebanyak  16    dengan  nilai  batas  plastis  40,54  .
Peningkatan  nilai  batas  plastis  ini  disebabkan  karena  penambahan  campuran semen dan abu sekam  padi.  Semen membuat  tanah lempung  tersebut  mengalami
sementasi  dan  mengikat  partikel-partikel  tanah  yang  ada  hal  ini  menyebabkan tanah  menjadi  keras,  dan  menyebabkan  peningkatan  kadar  air  untuk  membuat
tanah  tersebut  dalam  keadaan  plastis.  Penambahan  abu  sekam  padi  hampir  sama seperti  semen,  sifat  pozzolan  pada  abu  sekam  padi  juga  ikut  membantu  semen
dalam  proses  sementasi  yang  menyebabkan  tanah  menjadi  semakin  keras.  Hasil data  dan  perhitungan  selengkapnya  dapat  dilihat  pada  Lampiran  A  Tabel  4.13
sampai Tabel 4.15
4.5.3  Batas Susut Shrinkage Limit