commit to user PSAK 105 2007 juga dijelaskan tentang dua metode ini. Jika
berdasarkan
revenue sharing
maka dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto, bukan total pendapatan usaha omset.
Sedangkan jika
berdasar prinsip
profit sharing
, dasar
pembagiannya adalah laba neto yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan dana mudharabah.
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Mekanisme Pelaksanaan Pembiayaan
Mudharabah
Pada Bank Syariah Mandiri
Cara penyaluran dana di Bank Syariah Mandiri pada dasarnya mengikuti petunjuk dan pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Direksi atau Kantor
Pusat Jakarta. Tahapan proses pemberian pembiayaan yang diawali dengan a.
Perencanaan Target Market
Perencanaan target market merupakan proses identifikasi terhadap bidang usaha individu yang potensial, sekaligus merupakan
penentuan prioritas dan strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bisnis unit dengan kebijakan umum yang telah ditentukan
Direksi. Dasar
– dasar penentuan target market meliputi :
ﻬ Kualitas ﻬ
Portfolio Konsentration
ﻬ BANK
Experience
commit to user ﻬ
Evaluation
b.
Investigasi
Investigasi adalah pengumpulan data yang berkaitan dengan nasabah dan usaha nasabah, pemeriksaan atas kebenaran data dan penyusunan
laporan, Mencakup: 1
Melakukan Investigasi surat permohonan pembiayaan dan
kelengkapanya.
a
Untuk Nasabah Perorangan
Memastikan seluruh kolom isian yang terdapat pada formulir permohonan pembiayaan telah diisi dengan
benar oleh nasabah.
Mencocokkan isian data pribadi dengan
Copy
kartu
identitas nasabah.
Mencocokkan isian data jaminan dengan data-data
jaminan yang diberikan.
Memastikan bahwa formulir dan tanda tangan tersebut sesuaisama dengan tanda tangan yang ada pada kartu
identitas nasabah.
Untuk nasabah yang beristri memastikan suamiistri nasabah telah menandatangani formulir, dan tanda
tangan tersebut sesuai dengan tanda bukti diri.
b
Untuk Nasabah Badan Usaha
commit to user Memastikan bahwa seluruh kolom isian yang terdapat
pada SPP telah diisi nasabah. Bila pengisian dilakukan dengan tulisan tangan,
Past
ikan bahwa tulisan jelas dan
terbaca.
Memastikan bahwa setiap informasi yang ditulis nasabah pada SPP sesuai dengan data-data lampiran yang
disampaikan nasabah.
Memastikan bahwa yang menandatangani SPP adalah pihak yang berhak berwenang sesuai akta perusahaan
terakhir. Memastikan SPP telah dibubuhi cap perusahaan.
2 Melakukan Investigasi Informasi Nasabah Pra- Analisis.
a BI Checking
Untuk memastikan nasabah bukan merupakan debitur bermasalah pada bank lain.
b Trade Checking
Memastikan calon nasabah telah mempunyai hubungan yang baik dan selalu dapat memenuhi kewajan-kewajibanya.
c
Negative List
. termasuk didalamnya daftar nasabah ditolak Memastikan nasabah tidak termasuk dalam daftar
black list
yang dikeluarkan BI, maupun negative list intern BSM dapat dilihat pada
public folder
masing-masing cabang. d
Kelompok debitur besar
commit to user Memastikan apakah nasabah termasuk tidak termasuk dalam
salah satu dari debitur besar BSM dan tidak melampaui BMPK dapat dilihat pada
public folder
masing – masing
cabang. e
Financing risk rating
FRR Untuk mengetahui tingkat risiko usaha calon nasabah sesui
SE No. 6007PEM tanggal 26 april 2004 f
Pengecekan sektor ekonomi Memastikan bahwa usaha yang dijalankan calo nasabah
tergolong dalam sector ekonomi dan sub sektor ekonomi yang mempunyai rating menarik untuk dibiayai dan
penetapan
princing
sesuai No. 6013PEM tanggal dan SE turunannya.
3 Melakukan Investigasi Obyek Pembiayaan, Lokasi Usaha dan
Aktifitas Usaha Nasabah. a
Obyek pembiayaan berupa barang benda memastikan fisik barang sesuai dengan tujuan
pembiayaan, meliputi antara lain jenis barang, kualitas barang, jumlah barang dan nilai kewajaran barang.
Memastikan tempat penyimpanan dan system pengamanan oleh nasabah sendiri.
commit to user Khusus barang-barang investas : memastikan
keberadaan, kondisi,
perawatan dan
masih dimanfaatkannya barang-barang investasi tersebut.
Memeriksa dokumen legalitas bukti kepemilikan barang benda, dan nomor identitas spesifikasi dalam
dokumen surat harus sama dengan nomor yang terdsapat pada objek.
b Obyek pembiayaan berupa modal kerja usaha proyek.
Memastikan keberadaan lokasi usaha yang dijalankan nasabah serta meyakini bahwa usaha tersebut benar
– benar milik nasabah.
Memastikan volume serta aktivitas usaha nasabah sesuai dengan gambaran yang diberikan oleh nasabah dalam
proposal pembiayaan. Memastikan kelancaran usaha nasabah .
Memastikan bahwa proyek yang akan sedang dikerjakan nasabah sesuai dengan SPK dokumen
proyek yang dimintakan pembiayaan bank.
Critical poin
yang harus diperhatikan, antara lain: Lokasi Proyek, Jenis, Nilai Proyek, Pemberi Kerja, Aktivitas Proyek.
4 Melakukan Investigasi Barang Jaminan :
a Barang jaminan berupa tanah dan bangunan:
commit to user Dokumen jaminan terdiri dari : sertifikat tanah SHM,
SHGB, SHU, KTP pemilik + suamiistri,
Copy
PBB 2 tahun terakhir, IMB bila terdapat bangunan
Untuk tanah yang belum memiliki sertifikat atau masih berupa girik
letter C
sebaiknya tidak diterima sebagai jaminan.
Untuk lokasi dengan alamat yang jelas, maka alamat objek harus dicek sama dengan alamat yang tertera pada
dokumen jaminan. Untuk memastikan letak lokasi jaminan beupa tanah
kosong beserta batas –batasnya agar menghubungi
aparat desa setempat RTRW cariklurah Mintalah informasi kepada aparat desa maupun warga
sekitar untuk memastikan bahwa objek jaminan tidak dalam status sengketa.
Melakukan pengecekan keaslian sertifikat jaminan ke BPN setempat.
b Barang jaminan berupa kendaraan;
Dokumen jaminan terdiri dari : faktur
invoice
pembelian dan BPKB
Mencocokkan dokumen jaminan tersebut dengan merk Jenis kendaraan, nomor mesin dan nomor rangka.
commit to user Khusus untuk kendaraan komersial, periksa peruntukan
kendaraan, ijin trayek dan masa berlakunya serta uji kendaraan.
c. Pengumpulan Dan Pengecekan Dokumen
1 Nasabah Perorangan
a Asli surat permohonan pembiayaan yang telah ditandatangani
nasabah + istri suami bila telah menikah. Cek bahwa nama dan tandatangan yang tertera sesuai dengan asli KTP
paspor SIM nasabah + istri suami. b
Copy
surat bukti diri KTP Paspor SIM nasabah + istri bila telah menikah.
Past
ikan bahwa KTP Paspor SIM nasabh masih berlaku, dan periksa bahwa foto yang tertera
sesuai dengan wajah nasabah. c
Surat nikah bila nasabah telah menikah. Cocokkan nama sesuai nama di KTP nasabah+istri.
d
Copy
kartu keluarga KK
Past
ikan alamat pada KK sesuai dengan yang tertera di KTP paspor SIM nasabah.
Past
ikan bahwa KK tersebut tertera tandatangan pengurus dan cap RT
RW setempat. e
Keterangan Penghasilan f
Foto
Copy
salinan dokumen jaminan g
Data penunjang :
commit to user
Copy
surat izin praktek SIP dan NPWP untuk professional .
Surat Izin Usaha SIUP, TDP, NPWP untuk wiraswasta.
2 Nasabah Badan Usaha
a Asli surat permohonan pembiayaan
b
Copy
legalitas badan usaha berupa akta pendirian anggaran dasar dan perubahannya, termasuk pengesahan dari
Departemen kehakiman dan Lembaran Berita Negara. c
Copy
Legalitas usaha berupa: SIUP, TDP, NPWP, dan izin lainya.
d Laporan keuangan Neraca , LabaRugi 2 tahun terakhir,
khusus pembiayaan dengan total
limit
diatas Rp. 5 milyar, wajib didukung dengan laporan keuangan audited.
e Data rencana usaha perincian peruntukan pembiayaan.
f
Study
kelayakan proyek,
khusus untuk
pemberian pembiayaan untuk tujuan investasi kepada group - group
debutur dengan total
limit
diatas Rp. 5 milyar. d.
Analisis Pembiayaan 1
Tujuan analisis pembiayaan 2
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis pembiayaan serta pembuatan NAP.
3 Melakukan penilaian Aspek – aspek Pembiayaaan
commit to user e.
Persetujuan, Pemutusan, dan Pencairan Pembiayaan 1
Bagaimana Pemutusan dan Persetujuan Pembiayaan diberikan ? a
Persetujuan pembiayan harus didasarkan atas hasil analisis secara menyeluruh, dengan mempertimbangkan semua
faktor resiko yang akan ditanggung dengan ekspektasi hasil yang akan diperoleh dari rencana pembiayaan.
b Pemutusan pembiayaan dilakukan oleh Komite Pembiayaan
sesuai dengan kewenangannya, dengan memperhatikan rekomendasi persetujuan yang diberikan dalam NAP.
c Pemberitahuan persetujuan kepada nasabah disampaikan
melalui Surat Pemberitahuan Persetujuan Pembiayaan SP3. d
Pembuatan SP3 harus sesuai dengan persyaratan dalam NAP dan persyaratan tambahan yang diputuskan oleh Komite
Pembiayaan. 2
Prinsip – Prinsip Pencairan Pembiayaan a
Prinsip
Dual Control
Proses pencairan pembiayaan harus dilakukan oleh unit lain yang terpisah dari unit analisis dan pemutusan pembiayaan.
b Prinsip
Comply With
Kepatuhan terhadap Syarat Pencairan pembiayaan merupakan implementasi dari sebuah
persetujuan pembiayaan yang dicantumkan dalam nota analisis. Yang kemudian dituangkan dalam SP3 dan Akad
commit to user Pembiayaan. Oleh sebab itu maka setiap pencairan harus
memenuhi syarat
comply with
yang ditetapkan dalam SP3 dan Akad Pembiayaan.
3 Kapan Pembiayaan Dapat Dicairkan
a Memastikan kelengkapan dan keabsahan semua dokumen
pembiayaan dan surat jaminan sesuai persyaratan yang tercantum dalam SP3 atau Akad Pembiayaan.
b Lakukan pengecekan dokumen yang diserahkan tersebut
diatas, dengan menggunakan formulir Daftar Pengecekan Realisasi Pembiayaan DPRP.
c Pencairan dilakukan setelah semua persyaratan dalam DPRP
dipenuhi, sesuai rekomendasi Manajer Operasi dan persetujuan Kacab.
f. Dokumentasi
1 Dokumentasi pembiayaan mempunyai fungsinya yang strategis
yaitu : a
Sebagai bukti adanya kesepakatan antara Bank dengan nasabah.
b Sebagai bukti pengikatan penguasaan jaminan.
c Sebagai bukti penutupan asuransi.
d Sebagai bukti transaksi keuangan antara nasabah dengan
Bank. e
Sebagai bukti adanya pembiayaan Bank kepada nasabah.
commit to user f
Sebagai sarana pembuktian di pengadilan bila terjadi wanprestasi perselisihan antara Bank dengan nasabah
dikemudian hari. Untuk itu dokumentasi pembiayaan harus dilakukan secara benar,
tertib
up to date
serta dapat dipertanggungjawabkan. 2
Dokumen apa saja yang harus di dokumentasikan a
Surat Permohonan Pembiayaan dan Lampirannya. b
Bukti Pelaksanaan Investigasi. c
Nota analisis dan Bukti Persetujuan Pembiayaan SP3 . d
Akad Pembiayaan. e
Setiap akad pembiayaan harus diberi nomor urut tertentu sesuai ketentuan guna tertib administrasi dan dokumentasi
pembiayaan. f
Bukti pengikatan jaminan. g
Bukti penutupan asuransi. h
Bukti kelengkapan Dokumen Pembiayaan lainnya. g.
Monitoring Pembiayaan 1
Yang dimaksud Monitoring Pembiayaan Monitoring
pembiayaan adalah
tindakan pengawasan
pengawalan dalam pengelolaan pembiayaan sampai dengan pembiayaan dilunasi nasabah.
commit to user 2
Monitoring Pembiayaan Mencakup Apa Saja a
Memastikan bahwa setiap tahapan proses pemberian pembiayaan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan.
b Memastikan bahwa semua persyaratan pembiayaan telah
dipenuhi nasabah, meliputi : Monitoring penguasaan dan pengamanan jaminan.
Monitoring penutupan asuransi. Monitoring pemunuhan dokumen pembiayaan lainnya.
c Monitoring portofolio pembiayaan.
d Monitoring perkembangan usaha nasabah.
e Monitoring penggunaan pembiayaan.
f Monitoring dokumen pembiayaan yang akan jatuh tempo.
g Monitoring kualitas aktifitas produktif dan PPAP.
h. Hal – hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan monitoring.
1 Memaksimalkan penggunaan
checklist
dalam pembuatan NAP dan
checklist
proses pencairan pembiayaan guna monitoring proses pemberian pembiayaan dan pemenuhan persyaratan.
2
Analyst mikro
hendaknya membuat administrasi catatan mengenai persyaratan pencairan pembiayaan yang belum dipenuhi nasabah.
3 Tetapkan batas waktu kesanggupan nasabah dalam memenuhi
menyerahkan persyarantan pembiayaan.
commit to user 4
Cover note
yang dikeluarkan oleh notaris deler bukan merupakan bukti pemilikan jaminan pengikatan, namun hanya merupakan
bukti tanda terima pengurusan dokumen pengikatan jaminan. 5
Dilakukan dalam monitoring portofolio pembiayaan a
Monitoring pencapaian target pembiayaan yang telah ditetapkan, berdasarkan jenis penggunaan, sektor ekonomi,
skema pembiayaan dan segmentasi debitur. b
Membuat laporan kepada manajer marketing kepala cabang untuk pembiayaan yang telah melampaui target yang
ditetapkan. Dengan demikian cabang unit bisnis dapat mengalokasikan pembiayaan kepada jenis pembiayaan
lainya. 6
Yang dilakukan dalam monitoring kegiatan usaha nasabah. a
Membuat rencana OTS secara tahunan untuk memperoleh informasi tentang :
Perkembangan usaha terakhir Perubahan manajemen bila ada
Masalah – masalah yang dihadapi dan upaya pemecahanya.
Rencana usaha tahun depan jangka pendek maupun jangka panjang
Industri nasabah serta strategi pasar nasabah.
commit to user Usaha – usaha kebutuhan pembiayaan yang mungkin
dibiayai. b
Hal – hal yang dilihat pada saat melakukan kunjungan : tanggapan nasabah, jumlah persediaan dan piutang, tingkat
aktifitas usaha nasabah transaksi jual beli , omset pembelian penjualan, administrasi nasabah, serta hal lain
yang diperlukan dalam monitoring dimaksud. 7
Apa yang dilakukan dalam monitoring penggunaan kewajaran pembiayaan.
a Pembiayaan modal kerja
b Volume oprasional usaha nasabah dapat dimonitor
on desk
melalui aktivitas rekening bank, laporan keuangan triwulan semesteran dan laporan penjualan pembelian yang
disampaikan nasabah secara berkala. c
Pembiayaan investasi atau konsumtif : meyakini kewajaran harga barang yang dibeli dengan menanyakan kepada penjual
agen barang sejenis untuk meyakini kebenaran pembelian dan keberadaan barang yang dibiayai.
8 Yang dilakukan dalam monitoring kewajiban jatuh tempo.
a Monitoring jatuh tempo angsuran harian yaitu melalui cetak
pembiayaan
Past Due
per AO , untuk selanjutnya dilakukan penagihan.
commit to user b
Monitoring asuransi yang akan jatuh tempo maupun yang telah jatuh tempo melalui cetak asuransi YAJT sd tanggal
tertentu atau cetak asuransi yang telah jatuh tempo untuk selanjutnya dilakukan tindakan penagihan kepada nasabah
agar nasabah menyiapkan dananya. Idealnya perpanjangan asuransi dilakukan minimal 7 hari sebelum
jatuh tempo polis asuransi. Untuk itu, hendaknya pencetakan asuransi yang akan jatuh tempo dilakukan setiap minggu.
Sumber : Bank Syariah Mandiri KCP Nusukan 2012
2. Perhitungan dan Pengungkapan Bagi Hasil Pada Pembiayaan
Mudharabah
Dalam pembiayaan
mudharabah
di Bank Syariah Mandiri menggunakan prinsip bagi hasil dalam pelaksanaannya. Setelah penentuan
nisbah
, pada saat akad juga ditentukan metode yang akan digunakan dalam distribusi hasil usaha tersebut. Dalam pelaksanaannya di Bank Syariah
Mandiri, perhitungan distribusi hasil usaha dalam pembiayaan
mudharabah
menggunakan metode
Revenue Sharing
. Dalam PSAK 105 dijelaskan bahwa metode ini menjadikan laba bruto sebagai dasar dalam
pendistribusian hasil usaha.
commit to user Dalam memahami sistem perhitungan bagi hasil di Bank Syariah
Mandiri akan lebih mudah jika menggunakan sebuah ilustrasi transaksi pembiayaan
mudharabah
itu sendiri. a.
Berikut Ilustrasi pembiayaan
mudharabah
: PT. Susah Payah mendapatkan suatu proyek pembangunan gedung
dari Pemda Kota Surakarta senilai Rp 1.200.000.000,00 dengan jangka waktu pekerjaan selama 1 tahun dari tahun 2010 sampai 2011.
Untuk mengerjakan proyek tersebut PT. Susah Payah tidak memiliki dana sendiri, oleh karena itu akan diajukan pembiayaan ke Bank
Syariah Mandiri untuk mendanai proyek tersebut. Diketahui nilai RAB proyek sebesar Rp 990.000.000,00 Pembayaran proyek
dilakukan berkala sebanyak 2 kali selama 1 tahun, dan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Pertanyaan : 1
Berapa
nisbah
bagi hasil antara bank dan nasabah bila disepakati jangka waktu pembiayaan selama 1 tahun dan pokok pembiayaan
dikembalikan secara berkala sebanyak 2 kali setiap 6 bulan sekali. Atau pada saat pembayaran termin dari pemilik proyek?
Penghitungan dengan metode
Revenue Sharing
, bila diketahui bank berharap mendapatkan
return
10 per tahun Perhitungan
Nisbah
: - Pembiayaan Bank
: RAB : Rp 990.000.000,00
commit to user - Laba Bruto PT. SP
: Nilai SPK – RAB
: Rp 1.200.000.000 – Rp 990.000.000
: Rp 210.000.000,00 -
Expected Return
Bank : Rp 990.000.000 x 10 x 1
: Rp 99.000.000,00 10 adalah contoh bila bank ingin mendapat
return
10 per tahun. Dalam prakteknya persentase
return
yang diinginkan bank telah ditentukan oleh kantor pusat. Hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh
besar pembiayaan dan jangka waktu pembiayaan.
Nisbah
Bagi Hasil dengan metode
Revenue Sharing :
-
Nisbah
Bank :
Expected return
bank x 100 Laba Bruto Nasabah
: Rp 99.000.000 x 100 Rp 210.000.000
: 47,143 -
Nisbah
PT. Duta Kencana : 100 - 47,143 = 52,857 Distribusi bagi hasil adalah sebagai berikut:
- Setoran pertama dan ke-2 :
Pendapatan : Rp. 600.000.000,00
Laba bruto : 600.000.000
– 990.000.000:2 : Rp. 105.000.000,00
Bagi hasil :
Nisbah
x Laba Bruto
commit to user Bagi hasil bank
: 47,143 x 105.000.000 : Rp 49.500.000,00
Bagi Hasil PT. SP : 52,857 x 105.000.000
: Rp 55.500.000,00
Tabel II.1 Perhitungan Setoran Ke Bank
dalam Rp. 1.000,00
Keuntungan Bagi Hasil
Bagi Hasil Pembayaran
Jumlah Yang PT. Susah Payah
Bank PT. Susah Payah
Pokok Pembiayaan Disetor ke Bank
Setoran Ke-1 Rp 105.000
Rp 49.500 Rp 55.500
Rp 495.000 Rp 544.500
Setoran Ke-2 Rp 105.000
Rp 49.500 Rp 55.500
Rp 495.000 Rp 544.500
Rp 1.200.000 Rp 99.000
Rp 111.000 Rp 990.000
Rp 1.089.000
2 Pencatatan pembiayaan
mudharabah
a Jurnal pada saat pembayaran pembiayaan
mudharabah
adalah: Pembiayaan
Mudharabah
Rp 990.000.000 Kas
Rp 990.000.000 Jurnal telah sesuai dengan PAPSI 2003
Pembiayaan
mudharabah
diakui pada saat pembayaran kas kepada pengelola dana sesuai PSAK 105: Akuntansi
Mudharabah
paragraf 12. Pembiayaan
mudharabah
yang diberikan dalam bentuk kas diukur sejumlah uang yang diberikan bank pada saat
commit to user pembayaran sesuai PSAK 105: Akuntansi
Mudharabah
paragraf 13. b
Jurnal pada saat penerimaan angsuran pertama dan ke-2 adalah:
Kas Rp 495.000.000
Pembiayaan
Mudharabah
Rp 495.000.000 Kas
Rp 495.000.000 Pembiayaan
Mudharabah
Rp 495.000.000 Jurnal telah sesuai dengan PAPSI 2003
Pengembalian dana
mudharabah
dapat dilakukan secara bertahap bersamaan dengan distribusi bagi hasil atau
secara total pada saat akad
mudharabah
berakhir sesuai PSAK 105: Akuntansi
Mudharabah
paragraf 9. Pembayaran kembali pembiayaan
mudharabah
oleh mudharib akan mengurangi pembiayaan
mudharabah
sesuai PAPSI 2003 c
Jurnal pada saat penerimaan laba bagi hasil bank pertama dan ke-2 adalah:
Kas Rp 49.500.000
Pend. Bagi Hasil
Mudharabah
Rp 49.500.000 Kas
Rp 49.500.000 Pend. Bagi Hasil
Mudharabah
Rp 49.500.000 Jurnal telah sesuai dengan PAPSI 2003
commit to user Pengakuan penghasilan usaha
mudharabah
diketahui berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi penghasilan
usaha dari pengelola dana sesuai PSAK 105: Akuntansi
Mudharabah
paragraf 22. Investasi
mudharabah
yang melebihi satu periode pelaporan, penghasilan usaha diakui dalam periode
terjadinya hak bagi hasil sesuai
nisbah
yang disepakati sesuai PSAK 105: Akuntansi
Mudharabah
paragraf 20. Pembagian hasil usaha
mudharabah
dilakukan dengan prinsip
Revenue sharing
bagi hasil , maka dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto, bukan total
pendapatan usaha sesuai PSAK 105: Akuntansi
Mudharabah
paragraf 11. Jika terjadi kerugian akan ditanggung sepenuhnya oleh
pihak bank, kecuali kerugian tersebut terjadi karena kelalaian atau kesalahan pengelola dana. Dan jika terjadi
kerugian akibat
kelalaian pengelola
dana akan
dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi investasi
mudharabah
sesuai PSAK 105: Akuntansi
Mudharabah
paragraf 11.
3. Pelaksanaan Bagi Hasil Ditinjau Fatwa Dewan Syariah Nasional
Pelaksanaan pembagian bagi hasil dalam sebuah pembiayaan diatur dalam fatwa Dewan Syariah Nasional DSN No: 15DSN-
commit to user MUIIX2000 tentang “Prinsip Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga
Keuangan Syariah”. Penulis akan menganalisis kesesuaian perhitungan bagi hasil pada pembiayaan
mudharabah
di Bank Syariah Mandiri dengan Fatwa DSN di atas.
Tabel II.2 Tinjauan Fatwa DSN Terhadap Pembiayaan
Mudharabah
Di Bank Syariah Mandiri
NO. Item Dalam
Distribusi Hasil Usaha
Implementasi Distribusi
Hasil Usaha Fatwa Dewan
Syariah Nasional DSN
Kesesuaian
1. Akad
Saat menentukan
be-sarnya
nisbah
bagi hasil terdapat kesepakatan
dan tawar-menawar
antara nasabah dan Bank
Syariah Mandiri,
sehingga rela
dan saling
percaya. Fatwa
DSN No.
15DSN-MUIIX2000 tentang Prinsip Hasil
Usaha dalam Lembaga Keuangan Syariah Pa-
da Ketentuan Umum Butir ke-3
Sesuai
2. Metode Bagi
Hasil Metode
yang digunakan oleh Bank
Syariah Mandiri
adalah metode
Revenue Sharing
Fatwa DSN
No. 15DSN-MUIIX2000
tentang Prinsip Hasil Usaha dalam Lembaga
Keuangan Syariah Pa- da Ketentuan Umum
Butir ke- 12 Sesuai
commit to user
BAB III
TEMUAN
Setelah penulis melakukan analisis serta pembahasan terhadap pelaksanaan dan perhitungan prinsip bagi hasil pada pembiayaan Mudharabah di
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Nusukan Pada Bulan Januari 2012, penulis dapat menemukan kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut.
A. Kelebihan