commit to user PSAK  105  2007  juga  dijelaskan  tentang  dua  metode  ini.  Jika
berdasarkan
revenue  sharing
maka  dasar  pembagian  hasil  usaha adalah  laba  bruto,  bukan  total  pendapatan  usaha  omset.
Sedangkan jika
berdasar prinsip
profit sharing
, dasar
pembagiannya  adalah  laba  neto  yaitu  laba  bruto  dikurangi  beban yang berkaitan dengan pengelolaan dana mudharabah.
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Mekanisme  Pelaksanaan  Pembiayaan
Mudharabah
Pada  Bank Syariah Mandiri
Cara  penyaluran  dana  di  Bank  Syariah  Mandiri  pada  dasarnya  mengikuti petunjuk      dan  pelaksanaan  yang  dikeluarkan  oleh  Direksi  atau  Kantor
Pusat Jakarta. Tahapan proses pemberian pembiayaan yang diawali dengan a.
Perencanaan Target Market
Perencanaan  target  market  merupakan  proses  identifikasi  terhadap bidang        usaha    individu  yang  potensial,    sekaligus  merupakan
penentuan  prioritas  dan  strategi  untuk  mencapai  tujuan  yang  telah ditetapkan  bisnis  unit  dengan  kebijakan  umum  yang  telah  ditentukan
Direksi. Dasar
– dasar penentuan target market meliputi :
ﻬ  Kualitas ﻬ
Portfolio Konsentration
ﻬ  BANK
Experience
commit to user ﻬ
Evaluation
b.
Investigasi
Investigasi  adalah  pengumpulan  data  yang  berkaitan  dengan  nasabah dan   usaha nasabah, pemeriksaan atas kebenaran data dan penyusunan
laporan, Mencakup: 1
Melakukan  Investigasi  surat  permohonan  pembiayaan  dan
kelengkapanya.
a
Untuk Nasabah Perorangan
  Memastikan  seluruh  kolom  isian  yang  terdapat  pada formulir      permohonan  pembiayaan  telah  diisi  dengan
benar oleh nasabah.
  Mencocokkan  isian  data  pribadi  dengan
Copy
kartu
identitas nasabah.
  Mencocokkan  isian  data  jaminan  dengan  data-data
jaminan yang diberikan.
  Memastikan  bahwa  formulir  dan  tanda  tangan  tersebut sesuaisama  dengan  tanda  tangan  yang  ada  pada  kartu
identitas nasabah.
  Untuk  nasabah  yang  beristri  memastikan  suamiistri nasabah  telah  menandatangani  formulir,  dan  tanda
tangan tersebut sesuai dengan tanda bukti diri.
b
Untuk Nasabah Badan Usaha
commit to user   Memastikan  bahwa  seluruh  kolom  isian  yang  terdapat
pada  SPP  telah  diisi  nasabah.  Bila  pengisian  dilakukan dengan  tulisan  tangan,
Past
ikan  bahwa  tulisan  jelas  dan
terbaca.
  Memastikan bahwa setiap informasi yang ditulis nasabah pada  SPP  sesuai  dengan  data-data    lampiran    yang
disampaikan nasabah.
  Memastikan  bahwa  yang  menandatangani  SPP  adalah pihak   yang berhak  berwenang sesuai akta perusahaan
terakhir.   Memastikan SPP telah dibubuhi cap perusahaan.
2 Melakukan Investigasi Informasi Nasabah Pra- Analisis.
a BI Checking
Untuk  memastikan  nasabah  bukan  merupakan  debitur bermasalah pada bank lain.
b Trade Checking
Memastikan calon nasabah telah mempunyai hubungan yang baik   dan selalu dapat memenuhi kewajan-kewajibanya.
c
Negative List
.   termasuk didalamnya daftar nasabah ditolak Memastikan  nasabah  tidak  termasuk  dalam  daftar
black  list
yang          dikeluarkan  BI,  maupun  negative  list  intern  BSM dapat dilihat pada
public folder
masing-masing cabang. d
Kelompok debitur besar
commit to user Memastikan apakah nasabah termasuk  tidak termasuk dalam
salah  satu  dari  debitur  besar  BSM  dan  tidak  melampaui BMPK  dapat  dilihat  pada
public  folder
masing –  masing
cabang. e
Financing risk rating
FRR Untuk mengetahui tingkat risiko usaha calon nasabah   sesui
SE No.  6007PEM tanggal 26 april 2004 f
Pengecekan sektor ekonomi Memastikan  bahwa  usaha  yang  dijalankan  calo  nasabah
tergolong  dalam  sector  ekonomi  dan  sub  sektor  ekonomi yang  mempunyai  rating  menarik  untuk  dibiayai  dan
penetapan
princing
sesuai No. 6013PEM tanggal dan SE turunannya.
3 Melakukan  Investigasi  Obyek  Pembiayaan,  Lokasi  Usaha  dan
Aktifitas Usaha Nasabah. a
Obyek pembiayaan berupa barang  benda   memastikan  fisik  barang  sesuai  dengan  tujuan
pembiayaan,  meliputi  antara  lain  jenis  barang,  kualitas barang, jumlah barang dan nilai kewajaran barang.
  Memastikan  tempat  penyimpanan  dan  system pengamanan oleh nasabah sendiri.
commit to user   Khusus  barang-barang  investas  :  memastikan
keberadaan, kondisi,
perawatan dan
masih dimanfaatkannya barang-barang investasi tersebut.
  Memeriksa  dokumen  legalitas  bukti  kepemilikan barang  benda,  dan  nomor    identitas  spesifikasi  dalam
dokumen surat harus sama dengan nomor yang terdsapat pada objek.
b Obyek pembiayaan berupa modal kerja usaha  proyek.
  Memastikan  keberadaan    lokasi  usaha  yang  dijalankan nasabah  serta  meyakini  bahwa  usaha  tersebut  benar
– benar milik nasabah.
  Memastikan volume serta aktivitas usaha nasabah sesuai dengan  gambaran  yang  diberikan  oleh  nasabah  dalam
proposal pembiayaan.   Memastikan kelancaran usaha nasabah .
  Memastikan  bahwa  proyek  yang  akan    sedang dikerjakan  nasabah  sesuai  dengan  SPK    dokumen
proyek yang dimintakan pembiayaan bank.
Critical poin
yang  harus  diperhatikan,  antara  lain:  Lokasi  Proyek, Jenis, Nilai Proyek, Pemberi Kerja, Aktivitas Proyek.
4 Melakukan Investigasi Barang Jaminan :
a Barang jaminan berupa tanah dan bangunan:
commit to user   Dokumen  jaminan  terdiri  dari  :  sertifikat  tanah  SHM,
SHGB,  SHU,  KTP  pemilik  +  suamiistri,
Copy
PBB  2 tahun   terakhir, IMB  bila terdapat bangunan
  Untuk tanah  yang belum memiliki sertifikat atau masih berupa   girik
letter C
sebaiknya tidak diterima sebagai jaminan.
  Untuk  lokasi  dengan  alamat  yang  jelas,  maka  alamat objek harus dicek sama dengan alamat yang tertera pada
dokumen jaminan.   Untuk  memastikan  letak    lokasi  jaminan  beupa  tanah
kosong      beserta      batas –batasnya  agar  menghubungi
aparat desa setempat  RTRW cariklurah   Mintalah  informasi  kepada  aparat  desa  maupun  warga
sekitar        untuk  memastikan  bahwa  objek  jaminan  tidak dalam status sengketa.
  Melakukan  pengecekan  keaslian  sertifikat  jaminan  ke BPN setempat.
b Barang jaminan berupa kendaraan;
  Dokumen jaminan terdiri  dari : faktur
invoice
pembelian dan BPKB
  Mencocokkan dokumen jaminan tersebut dengan merk Jenis kendaraan, nomor mesin dan nomor rangka.
commit to user   Khusus  untuk  kendaraan  komersial,  periksa  peruntukan
kendaraan,    ijin    trayek  dan  masa  berlakunya  serta  uji kendaraan.
c. Pengumpulan Dan Pengecekan Dokumen
1 Nasabah Perorangan
a Asli surat permohonan pembiayaan yang telah ditandatangani
nasabah  +  istri    suami    bila  telah  menikah.  Cek      bahwa nama   dan  tandatangan   yang tertera sesuai dengan asli KTP
paspor  SIM nasabah + istri  suami. b
Copy
surat bukti diri   KTP  Paspor  SIM  nasabah + istri bila  telah  menikah.
Past
ikan  bahwa  KTP    Paspor    SIM nasabh  masih  berlaku,  dan  periksa  bahwa  foto  yang  tertera
sesuai dengan wajah nasabah. c
Surat  nikah    bila  nasabah  telah  menikah.  Cocokkan  nama sesuai nama di KTP nasabah+istri.
d
Copy
kartu keluarga  KK
Past
ikan alamat pada KK sesuai dengan yang tertera di KTP  paspor  SIM nasabah.
Past
ikan bahwa KK tersebut tertera tandatangan pengurus dan cap RT
RW setempat. e
Keterangan Penghasilan f
Foto
Copy
salinan dokumen jaminan g
Data penunjang :
commit to user 
Copy
surat  izin  praktek    SIP    dan  NPWP  untuk professional .
  Surat  Izin  Usaha    SIUP,  TDP,  NPWP    untuk wiraswasta.
2 Nasabah Badan Usaha
a Asli surat permohonan pembiayaan
b
Copy
legalitas  badan  usaha  berupa  akta  pendirian  anggaran dasar  dan  perubahannya,  termasuk  pengesahan  dari
Departemen kehakiman dan Lembaran Berita Negara. c
Copy
Legalitas  usaha  berupa:  SIUP,  TDP,  NPWP,  dan  izin lainya.
d Laporan  keuangan    Neraca  ,  LabaRugi    2  tahun  terakhir,
khusus  pembiayaan  dengan  total
limit
diatas  Rp.  5  milyar, wajib didukung dengan laporan keuangan audited.
e Data rencana usaha   perincian peruntukan pembiayaan.
f
Study
kelayakan proyek,
khusus untuk
pemberian pembiayaan  untuk  tujuan  investasi  kepada  group  -  group
debutur dengan total
limit
diatas   Rp. 5 milyar. d.
Analisis Pembiayaan 1
Tujuan analisis pembiayaan 2
Hal  –  hal  yang  harus  diperhatikan  dalam  melakukan  analisis pembiayaan serta pembuatan NAP.
3 Melakukan penilaian Aspek – aspek Pembiayaaan
commit to user e.
Persetujuan, Pemutusan, dan Pencairan Pembiayaan 1
Bagaimana Pemutusan dan Persetujuan Pembiayaan diberikan ? a
Persetujuan  pembiayan  harus  didasarkan  atas  hasil  analisis secara  menyeluruh,  dengan  mempertimbangkan  semua
faktor  resiko  yang  akan  ditanggung  dengan  ekspektasi  hasil yang akan diperoleh dari rencana pembiayaan.
b Pemutusan  pembiayaan  dilakukan  oleh  Komite  Pembiayaan
sesuai  dengan  kewenangannya,  dengan  memperhatikan rekomendasi   persetujuan yang diberikan dalam NAP.
c Pemberitahuan  persetujuan  kepada  nasabah  disampaikan
melalui Surat Pemberitahuan Persetujuan Pembiayaan SP3. d
Pembuatan SP3 harus sesuai dengan persyaratan dalam NAP dan  persyaratan  tambahan  yang  diputuskan  oleh  Komite
Pembiayaan. 2
Prinsip – Prinsip Pencairan Pembiayaan a
Prinsip
Dual Control
Proses  pencairan  pembiayaan  harus  dilakukan  oleh  unit  lain yang   terpisah dari unit analisis dan pemutusan pembiayaan.
b Prinsip
Comply With
Kepatuhan terhadap Syarat Pencairan  pembiayaan  merupakan  implementasi  dari  sebuah
persetujuan  pembiayaan  yang  dicantumkan  dalam  nota analisis.  Yang  kemudian  dituangkan  dalam  SP3  dan  Akad
commit to user Pembiayaan. Oleh sebab     itu  maka setiap pencairan harus
memenuhi syarat
comply with
yang ditetapkan dalam SP3 dan Akad Pembiayaan.
3 Kapan Pembiayaan Dapat Dicairkan
a Memastikan  kelengkapan  dan  keabsahan  semua  dokumen
pembiayaan      dan  surat  jaminan  sesuai  persyaratan  yang tercantum dalam SP3 atau Akad Pembiayaan.
b Lakukan  pengecekan  dokumen  yang  diserahkan  tersebut
diatas, dengan      menggunakan formulir Daftar Pengecekan Realisasi Pembiayaan DPRP.
c Pencairan dilakukan setelah semua persyaratan dalam DPRP
dipenuhi,  sesuai  rekomendasi  Manajer  Operasi  dan persetujuan Kacab.
f. Dokumentasi
1 Dokumentasi  pembiayaan  mempunyai  fungsinya  yang  strategis
yaitu : a
Sebagai  bukti  adanya  kesepakatan  antara  Bank  dengan nasabah.
b Sebagai bukti pengikatan  penguasaan jaminan.
c Sebagai bukti penutupan asuransi.
d Sebagai  bukti  transaksi  keuangan  antara  nasabah  dengan
Bank. e
Sebagai bukti adanya pembiayaan Bank kepada nasabah.
commit to user f
Sebagai  sarana  pembuktian  di  pengadilan  bila  terjadi wanprestasi      perselisihan  antara  Bank  dengan  nasabah
dikemudian hari. Untuk itu dokumentasi pembiayaan harus dilakukan secara benar,
tertib
up to date
serta dapat dipertanggungjawabkan. 2
Dokumen apa saja yang harus di dokumentasikan a
Surat Permohonan Pembiayaan dan Lampirannya. b
Bukti Pelaksanaan Investigasi. c
Nota analisis dan Bukti Persetujuan Pembiayaan  SP3 . d
Akad Pembiayaan. e
Setiap  akad  pembiayaan  harus  diberi  nomor  urut  tertentu sesuai      ketentuan  guna  tertib  administrasi  dan  dokumentasi
pembiayaan. f
Bukti pengikatan jaminan. g
Bukti penutupan asuransi. h
Bukti kelengkapan Dokumen Pembiayaan lainnya. g.
Monitoring Pembiayaan 1
Yang dimaksud Monitoring Pembiayaan Monitoring
pembiayaan adalah
tindakan pengawasan
pengawalan  dalam  pengelolaan  pembiayaan  sampai  dengan pembiayaan dilunasi nasabah.
commit to user 2
Monitoring Pembiayaan Mencakup Apa Saja a
Memastikan  bahwa  setiap  tahapan  proses  pemberian pembiayaan        telah dilakukan sesuai dengan ketentuan.
b Memastikan  bahwa  semua  persyaratan  pembiayaan  telah
dipenuhi nasabah, meliputi :   Monitoring penguasaan dan pengamanan jaminan.
  Monitoring penutupan asuransi.   Monitoring pemunuhan dokumen pembiayaan lainnya.
c Monitoring portofolio pembiayaan.
d Monitoring perkembangan usaha nasabah.
e Monitoring penggunaan pembiayaan.
f Monitoring dokumen pembiayaan yang akan jatuh tempo.
g Monitoring kualitas aktifitas produktif dan PPAP.
h. Hal – hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan monitoring.
1 Memaksimalkan penggunaan
checklist
dalam pembuatan NAP dan
checklist
proses  pencairan  pembiayaan  guna  monitoring  proses pemberian pembiayaan dan pemenuhan persyaratan.
2
Analyst mikro
hendaknya membuat administrasi  catatan mengenai persyaratan pencairan pembiayaan yang belum dipenuhi nasabah.
3 Tetapkan  batas  waktu  kesanggupan  nasabah  dalam  memenuhi
menyerahkan persyarantan pembiayaan.
commit to user 4
Cover note
yang dikeluarkan oleh notaris  deler bukan merupakan bukti  pemilikan  jaminan    pengikatan,  namun  hanya    merupakan
bukti tanda terima pengurusan dokumen  pengikatan jaminan. 5
Dilakukan dalam monitoring portofolio pembiayaan a
Monitoring  pencapaian  target  pembiayaan  yang  telah ditetapkan,  berdasarkan  jenis  penggunaan,  sektor  ekonomi,
skema pembiayaan dan segmentasi debitur. b
Membuat laporan kepada manajer marketing  kepala cabang untuk  pembiayaan  yang  telah  melampaui  target  yang
ditetapkan.  Dengan  demikian  cabang    unit  bisnis  dapat mengalokasikan  pembiayaan  kepada  jenis  pembiayaan
lainya. 6
Yang dilakukan dalam monitoring kegiatan usaha nasabah. a
Membuat  rencana  OTS  secara  tahunan  untuk  memperoleh informasi tentang :
  Perkembangan usaha terakhir   Perubahan manajemen  bila ada
  Masalah  –  masalah  yang  dihadapi  dan  upaya pemecahanya.
  Rencana  usaha  tahun  depan    jangka  pendek  maupun jangka panjang
  Industri nasabah serta strategi pasar nasabah.
commit to user   Usaha – usaha  kebutuhan pembiayaan  yang mungkin
dibiayai. b
Hal  –  hal  yang  dilihat  pada  saat  melakukan  kunjungan  : tanggapan  nasabah,  jumlah  persediaan  dan  piutang,  tingkat
aktifitas  usaha  nasabah    transaksi  jual  beli  ,  omset pembelian  penjualan, administrasi      nasabah, serta hal  lain
yang diperlukan dalam monitoring dimaksud. 7
Apa  yang  dilakukan  dalam  monitoring  penggunaan    kewajaran pembiayaan.
a Pembiayaan modal kerja
b Volume  oprasional  usaha  nasabah  dapat  dimonitor
on  desk
melalui   aktivitas rekening bank, laporan keuangan triwulan semesteran  dan  laporan  penjualan    pembelian  yang
disampaikan nasabah secara berkala. c
Pembiayaan  investasi  atau  konsumtif  :  meyakini  kewajaran harga barang yang dibeli dengan menanyakan kepada penjual
agen  barang  sejenis  untuk  meyakini  kebenaran  pembelian dan keberadaan barang yang dibiayai.
8 Yang dilakukan dalam monitoring kewajiban jatuh tempo.
a Monitoring jatuh tempo angsuran harian yaitu melalui cetak
pembiayaan
Past Due
per  AO  ,  untuk  selanjutnya dilakukan penagihan.
commit to user b
Monitoring  asuransi  yang  akan  jatuh  tempo  maupun  yang telah  jatuh  tempo  melalui  cetak  asuransi  YAJT  sd  tanggal
tertentu  atau  cetak  asuransi  yang  telah  jatuh  tempo  untuk selanjutnya  dilakukan  tindakan  penagihan  kepada  nasabah
agar nasabah menyiapkan dananya. Idealnya perpanjangan asuransi dilakukan minimal 7 hari sebelum
jatuh    tempo  polis  asuransi.  Untuk  itu,  hendaknya  pencetakan asuransi yang akan jatuh tempo dilakukan setiap minggu.
Sumber : Bank Syariah Mandiri KCP Nusukan 2012
2. Perhitungan  dan  Pengungkapan  Bagi  Hasil  Pada  Pembiayaan
Mudharabah
Dalam  pembiayaan
mudharabah
di  Bank  Syariah  Mandiri menggunakan prinsip bagi hasil dalam pelaksanaannya. Setelah penentuan
nisbah
, pada saat akad juga ditentukan metode yang akan digunakan dalam distribusi  hasil  usaha  tersebut.  Dalam  pelaksanaannya  di  Bank  Syariah
Mandiri,  perhitungan  distribusi  hasil  usaha  dalam  pembiayaan
mudharabah
menggunakan  metode
Revenue Sharing
.  Dalam  PSAK  105 dijelaskan  bahwa  metode  ini  menjadikan  laba  bruto  sebagai  dasar  dalam
pendistribusian hasil usaha.
commit to user Dalam  memahami  sistem  perhitungan  bagi  hasil  di  Bank  Syariah
Mandiri  akan  lebih  mudah  jika  menggunakan  sebuah  ilustrasi  transaksi pembiayaan
mudharabah
itu sendiri. a.
Berikut Ilustrasi pembiayaan
mudharabah
: PT.  Susah  Payah  mendapatkan  suatu  proyek  pembangunan  gedung
dari  Pemda  Kota  Surakarta  senilai  Rp  1.200.000.000,00  dengan jangka waktu pekerjaan selama 1 tahun dari tahun 2010 sampai 2011.
Untuk  mengerjakan  proyek  tersebut  PT.  Susah  Payah  tidak  memiliki dana  sendiri,  oleh  karena  itu  akan  diajukan  pembiayaan  ke  Bank
Syariah  Mandiri  untuk  mendanai  proyek  tersebut.  Diketahui  nilai RAB  proyek  sebesar  Rp  990.000.000,00  Pembayaran  proyek
dilakukan  berkala  sebanyak    2  kali  selama  1  tahun,  dan  dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Pertanyaan : 1
Berapa
nisbah
bagi  hasil  antara  bank  dan  nasabah  bila  disepakati jangka waktu pembiayaan selama 1 tahun dan pokok pembiayaan
dikembalikan secara berkala sebanyak 2 kali setiap 6 bulan sekali. Atau  pada  saat  pembayaran  termin  dari  pemilik  proyek?
Penghitungan  dengan  metode
Revenue Sharing
,  bila  diketahui bank berharap mendapatkan
return
10 per tahun Perhitungan
Nisbah
: - Pembiayaan Bank
: RAB : Rp 990.000.000,00
commit to user - Laba Bruto PT. SP
: Nilai SPK – RAB
: Rp 1.200.000.000 – Rp 990.000.000
: Rp 210.000.000,00 -
Expected Return
Bank : Rp 990.000.000 x 10 x 1
: Rp 99.000.000,00 10 adalah contoh bila bank ingin mendapat
return
10 per tahun. Dalam  prakteknya  persentase
return
yang  diinginkan  bank  telah ditentukan oleh kantor pusat. Hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh
besar pembiayaan dan jangka waktu pembiayaan.
Nisbah
Bagi Hasil dengan metode
Revenue Sharing :
-
Nisbah
Bank :
Expected return
bank x 100 Laba Bruto Nasabah
:   Rp 99.000.000    x      100 Rp 210.000.000
:  47,143 -
Nisbah
PT. Duta Kencana   : 100   -    47,143      = 52,857 Distribusi bagi hasil adalah sebagai berikut:
- Setoran pertama dan ke-2 :
Pendapatan :  Rp. 600.000.000,00
Laba bruto :  600.000.000
– 990.000.000:2 :   Rp. 105.000.000,00
Bagi hasil :
Nisbah
x Laba Bruto
commit to user Bagi hasil bank
:  47,143 x 105.000.000 :  Rp  49.500.000,00
Bagi Hasil PT. SP :  52,857 x 105.000.000
:  Rp  55.500.000,00
Tabel II.1 Perhitungan Setoran Ke Bank
dalam Rp. 1.000,00
Keuntungan Bagi Hasil
Bagi Hasil Pembayaran
Jumlah Yang PT. Susah Payah
Bank PT. Susah Payah
Pokok Pembiayaan Disetor ke Bank
Setoran Ke-1 Rp   105.000
Rp   49.500 Rp   55.500
Rp  495.000 Rp   544.500
Setoran Ke-2 Rp   105.000
Rp   49.500 Rp   55.500
Rp  495.000 Rp   544.500
Rp 1.200.000 Rp   99.000
Rp  111.000 Rp  990.000
Rp 1.089.000
2 Pencatatan pembiayaan
mudharabah
a Jurnal  pada  saat  pembayaran  pembiayaan
mudharabah
adalah: Pembiayaan
Mudharabah
Rp 990.000.000 Kas
Rp 990.000.000   Jurnal telah sesuai dengan PAPSI 2003
  Pembiayaan
mudharabah
diakui  pada  saat  pembayaran kas kepada pengelola dana sesuai PSAK 105: Akuntansi
Mudharabah
paragraf 12.   Pembiayaan
mudharabah
yang  diberikan  dalam  bentuk kas diukur sejumlah uang yang diberikan bank pada saat
commit to user pembayaran sesuai  PSAK 105:  Akuntansi
Mudharabah
paragraf 13. b
Jurnal  pada  saat  penerimaan  angsuran  pertama    dan  ke-2 adalah:
Kas Rp 495.000.000
Pembiayaan
Mudharabah
Rp 495.000.000 Kas
Rp 495.000.000 Pembiayaan
Mudharabah
Rp 495.000.000   Jurnal telah sesuai dengan PAPSI 2003
  Pengembalian dana
mudharabah
dapat  dilakukan  secara bertahap  bersamaan  dengan  distribusi  bagi  hasil  atau
secara total pada saat akad
mudharabah
berakhir sesuai PSAK 105: Akuntansi
Mudharabah
paragraf 9.   Pembayaran  kembali  pembiayaan
mudharabah
oleh mudharib  akan  mengurangi  pembiayaan
mudharabah
sesuai PAPSI 2003 c
Jurnal pada saat penerimaan laba bagi hasil bank pertama dan ke-2 adalah:
Kas Rp 49.500.000
Pend. Bagi Hasil
Mudharabah
Rp 49.500.000 Kas
Rp 49.500.000 Pend. Bagi Hasil
Mudharabah
Rp 49.500.000   Jurnal telah sesuai dengan PAPSI 2003
commit to user   Pengakuan  penghasilan  usaha
mudharabah
diketahui berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi penghasilan
usaha dari pengelola dana sesuai PSAK 105: Akuntansi
Mudharabah
paragraf 22.   Investasi
mudharabah
yang  melebihi  satu  periode pelaporan,  penghasilan  usaha  diakui  dalam  periode
terjadinya  hak  bagi  hasil  sesuai
nisbah
yang  disepakati sesuai PSAK 105: Akuntansi
Mudharabah
paragraf 20.   Pembagian  hasil  usaha
mudharabah
dilakukan  dengan prinsip
Revenue sharing
bagi  hasil  ,  maka  dasar pembagian  hasil  usaha  adalah  laba  bruto,  bukan  total
pendapatan  usaha  sesuai  PSAK  105:  Akuntansi
Mudharabah
paragraf 11.   Jika  terjadi  kerugian  akan  ditanggung  sepenuhnya  oleh
pihak  bank,  kecuali  kerugian  tersebut  terjadi  karena kelalaian atau kesalahan pengelola dana. Dan jika terjadi
kerugian akibat
kelalaian pengelola
dana akan
dibebankan  pada  pengelola  dana  dan  tidak  mengurangi investasi
mudharabah
sesuai  PSAK  105:  Akuntansi
Mudharabah
paragraf 11.
3. Pelaksanaan Bagi Hasil Ditinjau Fatwa Dewan Syariah Nasional
Pelaksanaan  pembagian  bagi  hasil  dalam  sebuah  pembiayaan diatur  dalam  fatwa  Dewan  Syariah  Nasional  DSN  No:  15DSN-
commit to user MUIIX2000  tentang  “Prinsip  Distribusi  Hasil  Usaha  Dalam  Lembaga
Keuangan  Syariah”.  Penulis  akan  menganalisis  kesesuaian  perhitungan bagi hasil pada pembiayaan
mudharabah
di Bank Syariah Mandiri dengan Fatwa DSN di atas.
Tabel II.2 Tinjauan Fatwa DSN Terhadap Pembiayaan
Mudharabah
Di Bank Syariah Mandiri
NO. Item Dalam
Distribusi Hasil Usaha
Implementasi Distribusi
Hasil Usaha Fatwa Dewan
Syariah Nasional DSN
Kesesuaian
1. Akad
Saat menentukan
be-sarnya
nisbah
bagi  hasil  terdapat kesepakatan
dan tawar-menawar
antara  nasabah  dan Bank
Syariah Mandiri,
sehingga rela
dan saling
percaya. Fatwa
DSN No.
15DSN-MUIIX2000 tentang  Prinsip  Hasil
Usaha  dalam  Lembaga Keuangan  Syariah  Pa-
da  Ketentuan  Umum Butir ke-3
Sesuai
2. Metode Bagi
Hasil Metode
yang digunakan  oleh  Bank
Syariah Mandiri
adalah metode
Revenue Sharing
Fatwa DSN
No. 15DSN-MUIIX2000
tentang  Prinsip  Hasil Usaha  dalam  Lembaga
Keuangan  Syariah  Pa- da  Ketentuan  Umum
Butir ke- 12 Sesuai
commit to user
BAB III
TEMUAN
Setelah  penulis  melakukan  analisis  serta  pembahasan  terhadap pelaksanaan dan perhitungan prinsip bagi  hasil pada pembiayaan Mudharabah di
Bank  Syariah  Mandiri  Kantor  Cabang  Pembantu  Nusukan  Pada  Bulan  Januari 2012, penulis dapat menemukan kelebihan dan kelemahan yaitu sebagai berikut.
A. Kelebihan