Instansi Terkait Dalam Kegiatan Impor

commit to user 1 Nama dan alamat pengirimpenjual dan penerimapembeli serta nama barang yang bersangkutan. Hal ini tidak perlu terlalu terperinci seperti jenis Bill of Lading lainnya. 2 Dalam Airway Bill harus ada tercantum pernyataan ‘tanda terima barang untuk dikirim ke tempat tujuan’ oleh maskapai penerbangan bersangkutan dengan mencantumkan pula tanggal penerbitan, nama kota serta tanda tangan pejabat yang berwenang dan stempel perusahaan. Notice of arrival NOA adalah dokumen bukti pemberitahuan kedatangan kapal yang memuat barang impor. dalam kegiatan impor barang yang di lakukan oleh freight forwarder terdapat 2 jenis NOA : NOA yang di terbitkan oleh shiping line shiping company dan NOA yang di terbitkan oleh freight forwarder. Notice of Arrival adalah catatan atau dokumen yang di terbitkan oleh Freight Forwarder yang di dalamnya berisikan tentang jadwal informasi kedatangan kapal, berdasarkan Estimated Time Arrival ETA yang telah di informasikan oleh agentnya yang berada di luar negri. Notice of Arrival Proforma adalah catatan atau dokumen yang di terbitkan oleh perusahaan pelayaran yang menginformasikan bahwa kapal telah sampai di pelabuhan. Capt.R P suyono, 2007

F. Instansi Terkait Dalam Kegiatan Impor

commit to user Importir dan eksportir merupakan pelaksana utama dalam kegiatan perdagangan internasional, namun disamping itu terdapat pula badan usaha yang berperan dalam menunjang serta menjamin kelancaran kegiatan perdagangan internasional secarta keseluruhan. Instansi-instansi terkait yang berhubungan secara langsung atau tidak langsung dalam kegiatan impor antara lain : 1. Bank Devisa Bank devisa merupakan badan usaha yang memberikan jasa perkreditan baik ekspor maupun sebagai jaminan LC impor. bank devisa sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembukaan LC impor, penerimaan LC ekspor, penyampaian dokumen pengapalan maupun dalam negoisasi dokumen pengapalan. Bank juga sangat berguna sebagai peneliti keaslian dokumen pengapalan dan dalam verifikasi jenis dan isi masing masing dokumen pengapalan. 2. Departemen Perindustrian Dan Perdagangan DEPERINDAG Peranan DEPERINDAG dalam kegiatan ekspor-impor cukup penting yaitu sebagai instansi pemerintah yang mengeluarkan izin usaha industry dan izin ekspor-impor lainnya. 3. Bea dan Cukai Dalam kegiatan ekspor maupun impor pihak Bea dan Cukai bertanggung jawab untuk melakukan pembongkaran dan penimbunan barang ekspor-impor serta juga melakukan pengawasan atas commit to user penyelesaian pajak, bea masuk barang dan pungutan ekspor-impor. Instansi Bea dan Cukai di pelabuhan memiliki tugas : a. Mengadakan pemeriksaan terhadap keluar atau masuknya barang di daerah Bea dan Cukai. b. Pemeriksaan terhadap barang yang di muat di kapal maupun di gudang. c. Menetapkan besarnya bea masuk sesuai tarif berdasarkan tariff yang di tetapkan pemerintah. d. Mengawal barang yang belum terkena beamasuk dari pelabuhan. e. Mengawal barang dari kawasan pedalaman yang dinyatakan sebagai daerah Bea dan Cukai. 4. Perusahaan Asuransi Peranan perusahaan asuransi dalam kegiatan ekspor-impor yaitu untuk menutup segala resiko yang mungkin terjadi pada saat pengiriman barang, dengan cara memberikan konstribusi berpa premi yang dibayarkan oleh pihak yang membutuhkan jasa dari perusahaan asuransi. 5. Perusahaan surveyor Kegiatan ekspor-impor yang berkaitan dengan perusahaan surveyor yaitu kegiatan berupa pemeriksaaan barang yang akan di muat kedalam container sesuai dengan terms and conditions yang telah disepakati. Pemeriksaaan berlangsung di lokasi eksportir. Suyono, 2007 commit to user

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran umum perusahaan

1. Sejarah dan Perkembangan perusahaan

PT. Indotrans Armada Buana berdiri pada bulan februari tahun 1997 berdiri perusahaan yang bergerak di bidang forwarder dan keagenan yang melayani jasa pengiriman barang antar Negara. PT. Indotrans Armada Buana didirikan oleh Bapak Harto Jumantara yang berpusat di Jakarta. PT. Indotrans Armada Buana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang forwarder dengan nomor Pengurusan Perusahaan Jasa Kepabeanan PPJK 000333 dan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP 01.989.054.0-503.001, berdirinya perusahaan ini berawal dari sebuah perusahaan jasa forwarder dengan nama PT. Citra Mandiri Trans yang berlokasi di Semarang karena untuk menambah relasi kerjasama maka PT. Citra Mandiri Trans bekerjasama dengan VICLINES INTERNASIONAL dan sekarang berganti nama menjadi PT. Indotrans Armada Buana. Perkembangan PT. Indotrans Armada Buana dari tahun ke tahun terus berkembang dan semakin banyaknya permintaan costumer, maka PT. Indotrans Armada Buana membuka cabang di beberapa kota lain di Indonesia yaitu, Bandung , Semarang, Surabaya dan Bali. Cabang semarang sendiri berdiri tahun 2006 yang di pimpin oleh H. Abdul Jalil