Definisi Impor Pengertian Freight Forwarding

commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

A. Definisi Impor

Impor adalah memasukkan barang ke dalam daerah pabean Indonesia. Barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean diperlakukan sebagai barang impor dan terang bea masuk Pasal 1 1 UU No.101995 jo. UU No. 172006 Menurut Bushindo tahun 2001 impor adalah kegiatan membeli barang dan jasa dari Negara lain, serta menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian impor adalah kegiatan memasukan suatu barang atau sebagiannya dari luar negeri. Sedangkan impor menurut UU kepabeanan adalah kegiatan memasukan barang ke dalam daerah pabean. Semua barang yang dimaksudkan adalah semua atau seluruh barang dalam bentuk dan jenis apa saja yang masuk ke dalam daerah pabean. Dari pengertian diatas jelas bahwa impor merupakan kegiatan memasukan barang ke dalam daerah pabean, yang dimana dalam kegiatan tersebut di atur oleh undang- undang.

B. Kategori Importir :

1. Pengusaha Impor

commit to user Pengusaha impor, atau lazim disebut dengan Impor-Merchant adalah badan usaha yang diberi izin oleh pemerintah dalam bentuk TAPPI Tanda Pengenal Pengakuan Importir untuk mengimpor barang yang khusus disebut dalam izin tersebut, dan tidak berlaku untuk barang lain diluar yang disebut dalam TAPPI tersebut. 2. Approved Importer Approved Traders Yang dimaksud dengan Approved Importer atau lebih dikenal dengan istilah Approved Trader, sesungguhnya hanyalah pengusaha impor biasa yang secara khusus diistimewakan oleh pemerintah dan Departemen perdagangan untuk mengimpor komoditi tertentu untuk tujuan tertentu pula yang dipandang perlu oleh pemerintah. Approved importers ini misalnya importir cengkeh, importir bahan baku plastik, importir gandum dan lain-lain.

3. Importir terbatas

Untuk memudahkan perusahan-perusahaan yang didirikan dalam rangka UU-PMAPMDN maka pemerintah telah memberikan izin khusus pada perusahaan Penanaman Modal Asing PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN untuk mengimpor mesin- mesin dan bahan baku yang diperlukannya sendiri bukan untuk diperdagangkan izin ini diberikan dalambentuk APIT Angka Pengenal Importir Terbatas yang dikeluarkan BKPM Badan Koordinasi Penanaman Modal atas nama Menteri Perdagangan. commit to user

4. Importir Umum

Perusahaan impor yang khusus mengimpor aneka mata dagang dapat memperoleh kedudukan sebagai importir umum atau lazim disebut General Importir. Perusahaan yang biasanya memperoleh status sebagai importir umum ini kebanyakan hanyalah persero niaga atau perusahaan dagang Negara yang lazirn juga disebut sebagai Trading House atau Wisma Dagang yang mengimpor harang-barang mulai dari barang kelontong sampai instalasi lengkap suatu pabrik. e. Agent Importers Perusahaan Asing yang berminat memasarkan hasil produksinya di Indonesia seringkali mengangkat perusahaan setempat sebagai kantor perwakilan atau menunjuk suatu Agen Tunggal yang akan mengimpor hasil produknya ke Indonesia. Alat-alat besar dan kenderaan bermotor serta barang elektrik, elektronik dan komputer umumnya mempunyai Sole Agent Importers yang bertugas mengimpor mesin dan suku cadangnya dari negara asalnya.

5. Agent Importers

Perusahaan Asing yang berminat memasarkan hasil produksinya di Indonesia seringkali mengangkat perusahaan setempat sebagai kantor perwakilan atau menunjuk suatu Agen Tunggal yang akan mengimpor hasil produknya ke Indonesia. Alat-alat besar dan kenderaan bermotor serta barang elektrik, elektronik dan komputer umumnya mempunyai commit to user Sole Agent Importers yang bertugas mengimpor mesin dan suku cadangnya dari negara asalnya.

C. Pengertian Freight Forwarding

Freight forwarder adalah badan usaha yang bertujuan untuk memberikan jasa pelayanan atau pegurusan atas seluruh kegiatan yang di perlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan menggunakan multimoda transport baik melalui darat, laut dan udara. Freight forwarder juga melaksanakan pengurusan prosedur dan formalitas dokumentasi yang di persyaratkan oleh adanya peraturan- peraturan pemerintah Negara ekspor. Freight forwarder juga menyelesaikan biaya-biaya yang timbul sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan transportasi, penanganan muatan di pelabuhan, pengurusan dokumentasi dan juga mancakup asuransi yang di butuhkan oleh pemilik barang. Capt.R P suyono,2007 Freight forwarder bukan hanya diartikan sebagai arsitek didalam pengangkutan barang saja, tetapi dapat diperluas dengan beberapa peranan freight forwarder dalam usaha. untuk meningkatkan ekspor dan impor. beberapa kegiatan dari freight forwarderantara lain : 1. Freight forwarder harus bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan, barang yang terjadi selama proses pengangkutan karena kontrak yang dilakukan freight forwarder dengan commit to user eksportir atau importir sebatas kontrak pengangkutan, biasanya dalam hal ini eksportir telah mengasuransikan komoditi ekspornya. 2. Freight forwarder harus memegang penuh tanggung jawab dan wewenang yang di berikan eksportir atas kontrak pengangkutan barang ekspor impor. 3. Freight forwarder bertindak sebagai wakil pemilik barang dalam kegiatan penanganan, fiatmuat barang, pengudangan atau pembongkaran barang. 4. Freight forwarder bertindak sebagai pengurus dokumen-dokumen yang di butuhkan dalam kegiatan ekspor dan impor. Penggabungan kesemua kegiatan tersebut diatas akan menimbulkan biaya yang rendah bila dilakukan secara keseluruhan bila dibandingkan pekerjaan tersebut dilakukan secara terpisah-pisah. Disamping itu pengepakan barang dan sistem transportasi yang tepat dalam kegiatan freight forwarder akan menjadi penentu dalam persaingan pasar bagi perusahaan--perusahaan suatu negara untuk mempertahankan pasar internasional. Peranan atau tanggung jawab freight forwarder sebagai pihak yang ditunjuk oleh pemilik barang dalam pengiriman barang antara lain : 1 Peranan freight forwarder sebagai pengambil keputusan. commit to user Dalam pengelolaan barang impor yang dilakukan oleh freight forwarder maka akan terlihat peranannya sebagai pengambil keputusan dalam kontrak yang di sepakati antara lain: a. Freight forwarder mengeluarkan FIATA Bill Of Lading atau House Bill of Lading sendiri freight forwarder menerima tanggung jawab untuk angkutan barang tersebut sebagai pengangkut, freight forwarder dapat dianngap bertanggung jawab penuh terhadap barang sejak waktu penerimaan dan penyerahan barang kepada penerima barang. Freight forwarder juga bertanggung jawab atas sarana pengangkut yang di gunakanya. b. Freight forwarder adalah operator yang sesungguhnya dari sarana angkutan, misalnya operator angkutan darat atau gudang, maka dengan sendirinya freight forwarder akan menjadi principal untuk tahap masa pengangkutan, meskipun freight forwarder telah melakukan kontrak sebagai agen untuk bagian lain dan pergerakan barang. c. Freight forwarder sebagai pengirim barang dengan menggunakan jasa perusahaan pelayaran, maka freight forwarder maka freight forwarder bertindak sebagai prinspal dan melaksanakan tanggung jawab shipper dan consignee kepada pemilik kapal dalam hal ini pembayaran ongkos angkut, dan tanggung jawab terhadap kesalahan commit to user pernyataan tentang sifat dan jumlah barang yang di kapalkan. 2 Peranan Freight forwarder sebagai perencana pengangkutan. Peranan Freight forwarder sebagai perencana pengelola angkutan serta mengatur segala sesuatu tentang kontrak pengangkutan dengan menunjuk pihak lain sebagai pelaksana dalam kegiatannya forwarding harus dapat : a. Merencanakan pelaksanaan keterpaduan tugas sebagai transporter dan customer broker. b. Menghimpun dan memberikan informasi kepada shipper dan consignee mengenai cara transportasi tersebut akan dailaksanakan. c. Sebagai petugas pengawas transportasi atau supervise maka freight forwarder harus dapat menganalisa serta mengambil langkah tepat jika terjadi kesalahan ataupu penyimpangan. 3 Peranan umum Freight Forwarder a. Hak ,kewajiban dan tanggung jawab freight forwarder sesuai dengan kontrak yang di sepakati. Dalam hal ini Status hukum freight forwarder sangatlah beragam, tetapi yang sangat umum adalah yang mengambil standard trading conditions Persyaratan Perdagangan Standar sebagai dasar dalam menetapkan hak dan kewajiban serta tanggung commit to user jawab freight forwarder terhadap costumernya. Persyaratan itu di formulasikan sesuai dengan praktek dagang atau sistem hukum yang berlaku di Negara masing-masing. Banyak yang memakai fornulasi dari FIATA The Federation of internasional freight forwarder asosiation yang didirikan pada tahun 1928. Standar trading conditions digunakan oleh Republik Indonesia, Republik Federasi Jerman, dan Kerajaan Inggris. b. Hubungan freight forwarder dengan pihak ketiga dalam multimoda transport. Dalam dunia transportasi angkutan barang di kenal dengan istilah Multimodal Transport. Multimodal transport adalah transportasi yang melibatkan lebih dari satu jenis angkutan, apakah transportasi itu terjadi dalam satu Negara maupun lebih dari satu Negara,oleh sebab itu freight forwarder menggunakan piahk ketiga antara lain : 1. Pihak Pengangkut. a Operator Angkutan darat b Jasa Kereta api c Pemilik kapal d Angkutan udara 2. Non Pengangkut a Terminal Petikemas commit to user b Perdagangan c Container freight station CFS atau konsolidasi muatan d Pemilik petikemas e Organisasi yang kegiatanya penyelesaian dokumen ekspor-impor, transaksi valuta asing serta pengurusan dokumen. 3. Pihak Lain a Bank b Pihak asuransi c Pelabuhan laut pelabuhan udara d Bea cukai c. Perananan Freight Forwarder sebagai konsolidator. Konsolidasi muatan cargo consolidation atau juga disebut groupage adalah pengumpulan beberapa kiriman barang dari beberapa eksportir atau shipper di suatu tempat, yang dikemas dalam satu unit muatan, lalu muatan yang telah terkonsolidasi tersebut di kapalkan dan di tujukan kea gen konsolidator di tempat tujuan. Agen kemudian melakukan penyerahan barang kepada pihak consignee masing-masing. freight forwarder sebagai konsolidator pada umumnya menggunakan nama sendiri dalam menerbitkan House Bill of Lading. Keuntungan yang di commit to user peroleh dari konsolidasi muatan ini tentunya lebih besar karena setiap eksportir maupun importir mempunyai dokumen untuk barangnya masing-masing. 4 Peranan Freight Forwarder sebagai Pengangkut. Banyak freight forwader bertindak sebagai operator dan bertanggung jawab atas kontrak pengangkutan barang ekspor maupun impor, dalam hal ini tanggung jawab freight forwarder hanya sebatas kontrak. Dalam hal kegiatan freight forwarder sebagai pengangkut atau operator pengangkut terdapat beberapa jenis : a Vessel operating multimodal transport operator, biasanya merupakan layanan door to door - di tebitkan FBL fiata BL b Non vessel operator NVO yaitu operator muatan yang mengurus pengangkutan lewat laut - Diterbitkan House BL HBL atau Ocean BL kepada pengirim barang c Non vessel operating common carrier NVOCC, yang memiliki jadwal pelayaran tetap dan melayani konsolidasi muatan maupun multimodal transport- menerbitkan HBL dan FBL. PPEI, 2011

D. Status Barang Impor