commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bersama dengan pesatnya laju pembangunan sektor perekonomian di Indonesia, semakin pesat pula perkembangan teknologi industri untuk mendukung
kelancaran ekonomi di jaman global. Semua industri bersaing untuk mendapakan income sebesar-besarnya sehingga mungkin tanpa memperhatikan tenaga
kerjanya. Hal tersebut juga menuntut adanya perlindungan dan keamanan bagi para tenaga kerja dan aset-aset produksi. Karena makin tinggi kemajuan
teknologi, maka makin tinggi pula potensi dan faktor bahaya yang timbul. Maka perlu diadakan upaya atau usaha untuk menciptakan tenaga kerja
yang sehat, aman dan produktif, serta terhindar dari segala potensi bahaya. Dengan adanya Higene Kesehatan dan Keselamatan Kerja maka diharapkan
tujuan tersebut dapat tercapai, yang secara lengkapnya adalah mencegah penyakit- penyakit dan kecelakaan akibat kerja, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
dan gizi tenaga kerja, perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga kerja, mengurangi kelelahan kerja dan melipat-gandakan
kegairahan serta kenikmatan kerja, demikian juga perlindungan bagi masyarakat sekitar lingkungan perusahaan agar terhindar dari bahaya-bahaya pencemaran
oleh bahan-bahan dari perusahaan yang bersangkutan dan perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-
produk industri Suma’mur P.K, 1994
1
commit to user
Dalam suatu industri yang bergerak dalam bidang pangan yaitu mie seperti di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, menggunakan batu bara sebagai salah satu
bahan bakar bagi boiler atau ketel uap untuk menghasilkan steam uap yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk proses produksi mie dalam proses
steaming yaitu proses pemasakan mie. Dengan adanya penggunaan batu bara sebagai bahan bakar boiler maka
tidak menutup kemungkinan menyebabkan terjadinya penambahan panas di lingkungan kerja karena api yang digunakan sangat besar. Kondisi lingkungan
yang demikian akan menganggu daya kerja seorang tenaga kerja karena tekanan panas yang dihasilkan oleh boiler tersebut merupakan salah satu faktor beban
kerja tambahan dari 4 faktor lain. Menurut Suma’mur 1994, faktor beban tambahan antara lain :
1. Faktor fisik yaitu penerangan, kebisingan, tekanan panas, getaran dan radiasi. 2. Faktor biologi yaitu golongan bakteri, jamur serta golongan mikrobiologi
lainnya. 3. Faktor kimia yaitu debu, uap, fume, gas dan lain-lainnya.
4. Faktor fisiologi yaitu konstruksi mesin, sikap kerja, keserasian mesin dengan manusia dan lainnya.
5. Faktor mental psikologis yaitu mengenai suasana kerja, hubungan antar kerja dan sebagainya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul ”Hubungan Paparan Iklim Kerja Dengan Kelelahan Setelah Bekerja pada Tenaga
Kerja Unit Boiler di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.”
commit to user
B. Rumusan Masalah