EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN TIGER SPRONGMELALUI ALAT BANTU SIMPAI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA Negeri 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(1)

ABSTRAK

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN TIGER SPRONGMELALUI ALAT BANTU SIMPAI PADA SISWA KELAS XI IPS 2

SMA Negeri 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN

2012/2013

Oleh Aditya Gumantan

Pendidikan Jasmani suatu pendidikan yang dilakukan dengan sarana jasmani, yakni aktivitas jasmani yang pada umumnya dilakukan dengan tempo yang cukup tinggi dan terutama gerakan-gerakan besar ketangkasan dan keterampilan yang tidak perlu terlalu tepat terlalu halus dan sempurna atau berkualitas tinggi diperoleh manfaat bagi anak didik. Meskipun sarana pendidikan tersebut fiskal, manfaat bagi anak-anak didik mencakup bidang-bidang non fisik intelektual, sosial, estetik dalam kawasan-kawasan kognitif maupun efektif. Penelitian ini bertujuan adalah meningkatkan pembelajaran loncat harimau pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Class room Action Reserch), dengan tiga siklus, dimana setiap siklus menggunakan alat bantu simpai dengan diameter yang berbeda-beda. Siklus pertama menggunakan alat bantu modifikasi berupa simpai berdiameter 125 cm, siklus kedua menggunakan simpai berdiameter 100 cm, dan siklus ketiga menggunakan simpai berdiameter 75 cm.

Pengumpulan data diambil dari tes akhir berupa pengamatan kemampuan gerak dasar lompat harimau, sedangkan teknik analisis data menggunakan tabulasi dan prosentasi. Dari hasil penelitian menunjukkan siklus pertama terjadi peningkatan dari tes awal ke tes siklus 1 sebesar 24 %, dari tes siklus pertama ke tes siklus kedua terjadi peningkatan sebesar 48 %, dan tes siklus kedua ke tes siklus ketiga terjadi

peningkatan sebesar 86 %. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran gerak dasar loncat harimau dengan menggunakan alat bantu simpai berdiameter 125cm, 100 cm dan 75 cm dalam proses pembelajaran berlangsung efektif dan dapat meningkatkan pembelajaran siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.


(2)

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup bangsa dan negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan merupakan hal yang sangat penting, karena baik tidaknya hasil pendidikan tersebut akan dapat berpengaruh pada maju atau tidaknya suatu bangsa dan negara.

Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup dengan kata lain dimulai dari sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan adalah semua kegiatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan keterampilannya kepada generasi muda baik sengaja maupun tidak sengaja.

Salah satu upaya untuk mewujudkan kualitas manusia tersebut adalah melalui pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani dan keterampilan berpikir psikis. Dalam pelaksanaannya, aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan

berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.


(3)

Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Untuk itu dalam Pendidikan Jasmani diperlukan sarana dan prasarana yang memadai dan penggunaannya dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa yang menggunakannya agar guru dapat memberikan materi pelajaran dengan baik dan siswa mampu menguasai tugas gerak pada berbagai cabang olahraga,

meningkatkan kualitas unjuk kerja (performance) dan kemampuan belajar dan kesehatannya.

Tujuan pendidikan jasmani meliputi, (1) mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial, (2) mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang mendorong partisifasinya dalam aneka aktivitas pendidikan jasmani, dan (3)

mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisifasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.

Berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan, sekolah diberi kewenangan untuk menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lengkap dengan silabusnya namun tetap mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan yang perlu didesentralisasikan dalam

pengembangannya perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain tuntutan kebutuhan siswa, keadaan dan kondisi sekolah, serta kondisi daerah. Kurikulum merupakan seperangkat rencana


(4)

dan pengaturan mengenai tujuan isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pendidikan Jasmani suatu pendidikan yang dilakukan dengan sarana jasmani, yakni aktivitas jasmani yang pada umumnya dilakukan dengan tempo yang cukup tinggi dan terutama gerakan-gerakan besar ketangkasan dan keterampilan yang tidak perlu terlalu tepat terlalu halus dan sempurna atau berkualitas tinggi diperoleh manfaat bagi anak didik. Meskipun sarana

pemdidikan tersebut fiskal, manfaat bagi anak-anak didik mencakup bidang-bidang non fisik intelektual, sosial, estetik dalam kawasan-kawasan kognitif maupun efektif

Dengan perkataan lain, pendidikan jasmani berusaha untuk mengembangkan pribadi secara keseluruhan dengan sarana jasmani yang merupakan saham khususnya yang tidak diperoleh dari usaha-usaha pendidikan yang lain. Karena hasil pendidikan dan pengalaman jasmani tidak terbatas pada perkembangan tubuh atau fisik, istilah jasmani harus dipandang dalam kerangkan yang lebih abstrak, lebih luas sebagai satu keadaan kondisi jiwa dan raga. Pendidikan jasmani berkewajiban meningkatkan jiwa dan raga yang mempengaruhi semua aspek kehidupan sehari-hari seseorang atau keseluruhan pribadi seseorang. Pendidikan jasmani menggunakan

pendekatan keseluruhan yang mencakup semua kawasan baik organik, motorik, kognitif maupun afektif.

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani,


(5)

keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktifitas jasmani dan olahraga.

Pendikan jasmani berkaitan erat dengan gerak dasar senam lantai dimana senam lantai adalah salah satu bahan ajar yang diterapkan oleh pendidik ke peserta didik. Senam lantai pada saat ini adalah suatu bahan pendidikan untuk melakukan aktifitas pembelajaran yang dilakukan terhadap peserta didik adapun gerak dasar yang diterapkan adalah gerakan rool depan dan belakang, lompat harimaudan meroda.

Berdasarkan hasil obeservasi di SMA Negeri 6 Bandar Lampung, pada saat pembelajaran pendidikan jasmani materi pembelajaran senam lantai, ternyata penguasaan gerak dasar lompat harimau pada siswa relatif rendah, kenyataan ini ditunjukan dengan masih banyak siswa tidak berani melakukan gerakan lompat harimau. Namun, bila dianalisis lebih jauh lagi mengenai gerak dasar lompat harimau gerak tersebut memerlukan koordinasi gerak yang komplek dari seluruh anggota tubuh mulai dari lengan sampai dengan tungkai. Disisi lain, tugas gerak lompat harimau menuntut unsur keberaniaan anak dalam melakukanya. Berkaitan dengan persoalan diatas, maka untuk mencapai tujuan pembelajaran senam lantai yaitu keterampilan gerak dasar senam lantai perlu dicari dan diterapkan suatu alat bantu yang diduga memiliki tingkat efektifitas pembelajaran yang lebih baik yaitu dengan melakukan penelitian efektifitas pembelajaran senam lantai lompat harimaudengan alat bantu simpai.


(6)

Banyak pengaruh latian alat bantu yang dapat digunakan untuk mengajarkan suatu keterampilan gerak dasar senam lantai dan sesuai karakteristik yang terdapat pada gerak dasar lompat

harimau, dalam penelitian ini akan difokuskan pada alat bantu simpai.

Berdasarkan pertimbangan tersebut alat bantu simpai digunakan untuk membantu peserta didik memunculkan keberanianya dan memacu keinginan atau ketertarikanya peserta didik untuk melakukan gerakan lompat harimau

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan dapat diindentifikasi sebagai berikut :

1. Penguasaan keterampilan anak melakukan gerakan lompat harimaubelum dapat dilakukan dengan baik.

2. Dalam melakukan gerakan anak belum memiliki keberanian untuk melakukan gerakan lompat harimau.

3. Rendahnya ketertarikan anak untuk melakukan gerakan lompat harimau.

4. Belum adanya alat yang digunakan, guna meningkatkan pembelajaran senam lantai.


(7)

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas, maka dalam penelitian ini penulis hanya membatasi masalah pada :

1. Efektifitas pembelajaran senam lantai lompat harimaudengan alat bantu simpai. 2. Hasil yang diteliti pada gerakan lompat harimauadalah keterampilan anak melakukan

gerakan lompat harimau.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalahnya dapat disimpulkan : “Apakah ada peningkatan gerak dasar lompat harimaudengan alat bantu simpai pada siswakelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar Lampung pada saat pembelajaran senam lantai” ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui seberapa besar efektifitas alat bantu simpai dalam meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat harimaupada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar Lampung.

2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan gerak dasar lompat harimau setelah menggunakan alat bantu.

3. Sebagai salah satu model pembelajaran dalam senam lantai khususnya pada gerakan lompat harimau siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar Lampung.


(8)

1. Bagi para pendidik hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai sumbangan pemikiran dalam penyempurnaan dan peningkatan prestasi.

2. Bagi siswa, dapat meningkatkan keterampilan tiger sprong.

3. Bagi pendidik, dapat mengetahui tingkat keafektifan pembelajaran senam lantai dengan alat bantu simpai pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar Lampung tahun ajaran 2012-2013.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Tempat penelitian dilaksanakan di Lapangan SMA N 6 Bandar Lampung.

2. Objek penelitian yang diamati adalah peningkatan pembelajaran lompat harimau dengan menggunanakan alat bantu simpai pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar Lampung.

3. Subjek penelitian yang diamati adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar Lampung yang berjumlah 29 siswa, yaitu siswa 17 putra dan 12 siswa putri.


(9)

(10)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional seperti yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, berbagai hal yang menunjang sistem pendidikan perlu dikembangkan sebaik mungkin.

Seperti yang tertuang pada UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan.

Melalui pencapaian tujuan tersebut, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan UUD 1945, pemerintah harus membangun suatu system pendidikan yang disebut Sistem Pendidikan Nasional sebagai keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

B. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan untuk mengembangkan kebugaram jasmani, mental, social, serta emosional bagi masyarakat, dengan wahana aktifitas jasmani (Sukintaka:2004). Pendidikan jasmani ini juga


(11)

merupakan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yang objeknya mencakup usaha kearah tercapainya kesegaran jasmani. Oleh karena itu, pendidikan jasmani erat kaitanya dengan usaha-usaha pendidikan yang terencana dalam rangka membantu perkembangan dan kemampuan anak didik.

Arma dan Agus (1945:5) mengemukakan bahwa pengertian pendidikan jasmani sebagai berikut : “pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang baik sebagai perorangan ataupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak”.

Sukintaka (1998 : 24), mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan jasmani adalah suatu proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan melalui aktifitas jasmani yang dikelola secara sistematis untuk membentuk manusia seutuhnya. Manusia Indonesia seutuhnya dapat diartikan sebagai manusia yang mempunyai kepibadian yang baik, kepribadian ini terdiri dari empat aspek, yaitu religius, sosial, psikis dan pisik.

Rusli Lutan (2000:1) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani si sekolah merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan dan mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Dalam pelaksanaanya aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai pendidikan.


(12)

Sebagai mata pelajaran yang menitik beratkan perhatian pada materi jasmanidan psikomotor, tetapi tidak mengabaikan kognitif dan afektif saja, pendidikan jasmani mencakup materi : (1) kesadaran akan tubuh dan gerak keterampilan motorik dasar, (2) kebugaran jasmani, seperti permainan, gerakan ritmik dan tari, aquatic dan senam, (3) aktifitas pengkondisian tubuh, modifikasi permainan olahraga, (4) olahraga perorangan, berpasangan dan tim, (5) keterampilan hidup mandiri di alam terbuka, dan (6) gaya hidup aktifdan sportif.

Pendidikan jasmani adalah suatu pendidikan yang menjadikan anak didik menjadi manusia seutuhnya. Krool ( 1982) mengemkakan bahwa “physical education thorugh, and not of the physical”. Melalui pendidikan jasmani yang teratur, terencana, terarah, terbimbing diharapkan dapat dicapai tujuan yang meliputi pembentukan dan pembinaan bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Tujuan itu sendiri terdiri atas pertumbuhan dan perkembangan aspek jasmani, intelektual, emosional, sosial, dan moral.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Jasmani merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia khususnya dalam bidang pendidikan di mana Pendidikan Jasmani mengemban tugas dalam aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, berpikir kritis, keterampilan sosial, manajemen, inteligensi, stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat serta pengenalan lingkungan bersih melalui berbagai kegiatan jasmani yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.


(13)

Menurut Lutan (1988 : 95), mendefinisikan bahwa keterampilan gerak adalah gerak yang mengikuti pola atau gerak tertentu yang memerlukan koordinasi dan kontrol sebagian atau seluruh tubuh yang bisa dilakukan melalui proses belajar. Semakin kompleks keterampilan gerak yang harus dilakukan, makin kompleks juga koordinasi dan kontrol tubuh yang harus dilakukan, ini berarti makin sulit juga untuk dilakukan.

Lutan (1988 : 30), menyebutkan bahwa, belajar keterampilan gerak berlangsung melalui beberapa tahap yaitu: (1) tahap kognitif, (2) tahap asosiatif, dan (3) tahap otomatisasi.

1. Tahap Kognitif

Pada tahap ini seseorang yang baru mulai mempelajari keterampilan motorik membutuhkan informasi bagaimana cara melaksanakan tugas gerak yang bersangkutan. Karena itu,

pelaksanaan tugas gerak itu diawali denga penerimaan informasi dan pembentukan pengertian, termasuk bagaimana penerapan informasi atau pengetahuan yang diperoleh. Pada tahap ini, gerakan seseorang masih nampak kaku, kurang terkoordinasi, kurang efisien, bahkan hasilnya tidak konsisten.

2. Tahap Asosiatif

Permulaan dari tahap ini ditandai oleh semakin efektif cara-cara siswa melaksanakan tugas gerak, dan mulai mampu menyesuaikan diri dengan keterampilan yang dilakukan. Akan nampak penampilan yang terkoordinasi dengan perkembangan yang terjadi secara bertahap, dan lambat laun semakin konsisten.


(14)

Pada tahap ini, keterampilan motorik yang dilakukannya dikerjakan secara otomatis. Pelaksanaan tugas gerak yang bersangkutan tak seberapa terganggu oleh kegiatan lainnya.

D. Alat Bantu

Yusuf (1985 : 50), mengemukakan bahwa alat bantu adalah alat yang digunakan pengajar dalam menyampaikan materi, dengan adanya alat peraga maka bahan ajar atau materi akan lebih mudah dimengerti, oleh peserta didik.

Perkembangan ilmu pendidikan dan teknologi menuntut guru agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah dan sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat-alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi dapat membantu dalam pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan.

E. Senam

Senam yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang olahraga merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics, atau Belanda Gymnastiek. Gymnastics sendiri dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata dari bahasa Yunani, gymnos, yang berarti telanjang.

Menurut Hidayat (1995:27), kata gymnastiex tersebut dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang memerlukan keleluasaan gerak, sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau setengah telanjang. Hal ini bisa terjadi, karena pada waktu itu teknologi pembuatan bahan memungkinkan membuat pakaian yang bersifat lentur mengikuti gerak pemakainya.


(15)

Menurut Hidayat (1995), senam adalah suatu latihan tubuh yang dipilih dan di konstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan

meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual.

Menurut Werner (1984), Senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai, atau pada alat, yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi, serta kontrol tubuh.

Tujuan dari latihan senam adalah : (1) menambah pengetahuan dan penegetian tentang pentingnya senam, (2) menambah pengetahuan dan pengertian tentang factor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan dan kondisi badan, (3) menambah kemampuan untuk menilai bagaimana gerakan itu seharusnya, (4) menambah kelentukan, kekuatan, daya tahan, keterampilan dan efsiensi gerak.

Manfaat dari senam adalah ; (1) pelentukan, penguatan, peregangan dan pelemasan otot-otot, (2) keseimbangan dan ketangkasan, (3) pertumbuhan yang selaras (harmonis), (4) pengoreksian sikap dan bentuk tubuh yang salah.

Pada zaman modern ini perkembangan olahraga senam banyak sekali macamnya, oleh karena itu dibatasi kegiatan senam yang dikelola Persatuan Senam Dunia Federation Internasionale de Gimnastique atau di singkat FIG. yang di Indonesiakan menjadi Federasi Senam Internasional. Menurut FIG, senam dibagi menjadi 6 kelompok.

1. Senam artistik (artistic gymnastics).


(16)

3. Senam akrobatik (acrobatic gymnastics). 4. Senam aerobik sport (sports aerobic). 5. Senam trampolin (trampolinning). 6. Senam umum (general gymnastic).

Senam artistic (artistic gymnastics) diartikan sebagai senam yang menggabungkan aspek tumbeling dan akrobatik untuk mendapatkan efek-efek artistic dari gerakan-gerakan yang dilakukan. Efek artistic dari besran ( amplitudo ) gerakan serta kesempurnaan gerak dalam menguasai tubuh ketika melakukan sebagai posisi. Gerakan- gerakan tumbling digabung dengan akrobatik yang dilaksanakan secara terkontrol, mampu memberikan pengaruh mengejutkan yang mengundang rasa keindahan.

Senam ritmik sportif ( sportive rhythmic gymnastic )adalah senam yang dikembangkan dari senam irama sehingga dapat diperbandingkan. Komposisi gerak yang diantarkan melalui tuntunan irama music dalam menghasilkan gerak-gerak tubuh dan alat artistic, menjadi cirri senam ritmik sportif ini.

Senam akrobatik ( acrobatic gymnastic ) adalah senam yang mengandalkan akrobatik dan tumbling, sehingga latihannya banyak mengandung salto dan putarannya harus mendarat di tempat-tempat yang sulit. Misalnya mendarat di atas tangan pasangan atau bahunya. Senam akrobatik biasanya dilakukan secara tunggal atau berpasangan.

Senam aerobic sport ( sport aerobics ) merupakan pengembangan dari senam aerobic. Agar pantas dipertandingkan, latihan-latihan senam aerobic yang berupa tarian atau kalistenik tertentu digabung dengan gerakan-gerakan akrobatik yang sulit.


(17)

Senam trampoline ( trampolinning ) adalah merupakan pengembangan dari satu bentuk latihan yang dilakukan diatas trampoline. Trampolin adalah sejenis alat pantul yang terbuat dari rajutan kain yang dipasang pada kerangka besi berbentuk segi empat, sehingga memiliki daya pantul yang sangat besar.

Senam umum ( general gymnastic ) adalah segala jenis senam diluar kelima jenis senam diatas. Dengan demikian senam-senam seperti aerobic, senam pagi, SKJ, senam wanita, termasuk kedalam senam umum.

Pada dasarnya dalam cabang olahraga senam mempergunakan seluruh komponen gerak untuk memudahkan dalam gerak-gerak seperti jalan, lari, lompat, loncat, mengayun, memanjat, menolak, mendarat.

F. Nomor- nomor Senam Artistik

Nomor senam artistic terbagi dua kelompok, yaitu kelompok putera dan kelompok puteri. Nomor Artistik Putera :

1. Senam Lantai ( floor exercise ) 2. Kuda Lompat ( vaulting horse ) 3. Kuda Pelana ( pommel horse) 4. Palang Sejajar ( parallel bars ) 5. Palang Tunggal ( horizontal bars ) 6. Gelang-gelang ( rings )


(18)

1. Senam Lantai ( floor exercise ) 2. Kuda Lompat ( vaulting horse )

3. Balok Titian/ Keseimbangan ( balance beam ) 4. Palang Bertingkat ( uneven bars )

G. Loncat Harimau

Kegiatan lompatan dalam senam memiliki peranan yang sangat penting, karena berhubungan dengan gerak pendahuluan dari keterampilan umumnya. Artinya, hampir semua gerakan dalam senam, terutama di lantai dan di kuda lompat, selalu didahului oleh gerak melompat atau menolak. Keberhasilan gerakan yang dilakukan, biasanya banyak ditentukan oleh bagaimana lompatan atau tolakan yang dilakukan. Tidak heran, lompatan dianggap sabagai salah satu pola gerak dominan dalam senam.

Untuk dapat melompat dengan baik, tentu diperlukan hadirnya koordinasi gerak lompatan yang baik. Ini perlu, karena gerak lompatan bukan hanya bermula dari bertolaknya kaki atau tangan saja, tetapi bergabung dengan gerak pendahuluan, baik berupa gerakan lari maupun ayunan, dan gerak lanjutan.

Lompat harimau merupakan salah satu dari berbagai macam gerakan dalam senam lantai. Lompat harimau adalah merupakan pengembangan dari gerakan guling depan, akan tetapi gerakan lompat harimau dilakukan dengan gerakan lompatan dan melayang diudara jaraknya lebih jauh dan tinggi. Untuk dapat melakukan gerakan lompat harimau seorang siswa terlebih dahulu harus menguasai gerakan guling depan. Pada dasarnya gerakan lompat harimau sama dengan berguling kedepan akan tetapi gerakannya didahului dengan lompatan ke depan atas.


(19)

Dalam pembelajaran lompat harimau guru sangat berperan penting dalam keberhasilan, tidak hanya itu guru juga berperan penting dalam keselamatan siswa. Guru berada di sisi matras dengan menempatkan tangan ditekuk siswa dan membantunya dengan agak mengangkat atau mengungkitnya. Cara membantu seperti ini dilakukan bantuan dalam latihan lompat harimau (dalam Muhajir, 2004 : 147).

Gerakan lompat harimau dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : (a) berdiri dengan sikap badan tegak dan kedua lengan disamping badan, (b) siap mengambil ancang – ancang untuk melakukan gerakan, (c) pandangan kearah depan, (d) bertolak dengan kedua kaki ke depan atas, ketika melayang kedua lengan lurus ke depan, (e) saat telapak tangan menyentuh matras, segera masukkan bahu di antara kedua tangan sehingga bahu menyentuh matras untuk diteruskan mengguling dan (f) sikap akhir jongkok, lalu kemudian berdiri seperti posisi semula.

ada lompat harimau tolakkan kaki memiliki peranan yang sangat penting. Dan untuk mendapatkan tolakan yang kuat ada dua faktor yang harus diperhatikan, yaitu kecepatan horizontal yang diperoleh dari awalan dan kecepatan vertikal (kecepatan saat bertolak).

Kecepatan horizontal yang lebih besar akan menghasilkan jarak yang lebih jauh dan kecepatan vertikal yang lebih kuat akan menghasilkan ketinggian yang lebih tinggi.

Dengan demikian akan diketahui pengaruh gravitasi terhadap titik berat badan. Dengan memperbaiki bentuk cara-cara melompat dan mendarat, akan memperbaiki hasil lompatan. Perubahan bentuk akan gaya-gaya lompatan saat di udara tidak akan mempengaruhi parabola dari titik berat badan, tetapi berguna untuk menjaga keseimbangan serta pendaratan yang menguntungkan. Tidak hanya tolakan, meletakkan tangan sejauh mungkin di atas matras merupakan faktor yang mempengaruhi dalam memaksimalkan gerakan lompat harimau, selain


(20)

itu kekuatan tangan pun menjadi salah satu faktor penting dalam melakukan gerak dasar lompat harimau agar semakin maksimal.

H.Tahapan dalam Lompat Harimau

Lompat harimau adalah melakukan awalan lari dan dapat pula dengan awalan melangkah, akan tetapi hasil antara awalan lari dan awalan melangkah akan menghasilkan tolakan yang berbeda. Setelah kaki menolak, kemudian tangan lurus kedepan melewati alat bantu modifikasi dalam posisi parabola dan diletakkan di atas matras, lalu melakukan gerakan guling depan, yaitu masukan bahu di antara dua tangan, kemudian pungung dan pinggang, pada punggung dan pinggang memutar tangan menjadi titik tumpu oleh karena itu kekuatan tangan sangat diperlukan sekali pada gerakan lompat harimau, setelah berputar kaki secepat mungkin jongkok lalu

kemudian berdiri seperti posisi awal.

Adapun pelaksanaan lompat harimau adalah sebagai berikut :


(21)

a. Sikap Awalan

1. Posisi badan tegap

2. Buka kaki selebar bahu, posisi tangan di samping badan 3. Pandangan ke arah depan

b. Pelaksanaan

1. Berlari 3 – 5 langkah menuju matras 2. Tolakkan kaki sekuat mungkin

3. Badan melayang di udara dengan posisi badan, kaki dan tangan dalam keadaan parabol (lengkung)

4. Letakkan kedua telapak tangan di atas matras, di ikuti dengan kepala, punggung, seperti gerakan guling depan.

c.Sikap Akhir

1. Setelah gerakan berguling ke depan secara bulat 2. Sikap akhir jongkok dengan kedua lutut ditekuk

3. Kembali ke posisi awal berdiri tegap, kedua tangan lurus ke arah atas

I. Kerangka Teoritis Dan Hipotesis

1. Kerangka Teoritis

Perkembangan keterampilan gerak dasar yang dilakukan sejak usia dini akan menambah variasi gerak seseorang dan dapat menjadi pondasi yang kuat untuk penyempurnaan suatu keterampilan


(22)

gerak yang khusus. Keberhasilan dalam proses pembelajaran keterampilan gerak, salah satunya ditentukan oleh suatu pendekatan pembelajaran yang mengacu kepada asas penyesuaian tingkat pertumbukan dan perkembangan peserta didik (DAP).

Proses pembelajaran keterampilan gerak yang efektif dan efisien hanya dapat dicapai dengan memberikan tahapan pada tingkat keterampilan, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Tingkat keterampilan tersebut hanya mungkin dapat diperoleh dengan latihan yang berulang-ulang dan melibatkan semua pengalaman gerak yang pernah diperoleh.

Menggunakan model pendekatan modifikasi dapat mengurangi rasa jenuh dan bosan pada saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga pada akhirnya akan membantu bagi tercapainya suatu penguasaan keterampilan gerak dasar lompat harimau.

2. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara yang harus diuji kebenarannyamelalui penelitian ilmiah. Suharsimi Arikunto (2006 : 71), mendefinisikan hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan alat bantu dapat meningkatkan pembelajaran lompat harimau siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar Lampung.


(23)

I. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Sukardi (2003 : 93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan karena penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman penelitian tindakan kelas (Class room Action Research) CAR dari namanya sudah menunjukkaan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas atau lapangan.

Suharsimi (2002 : 58), menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata, Penelitian + Tindakan + Kelas, sebagai berikut.

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti;

2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan;


(24)

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerimapelajaran yang sama dari seorang guru;

Menurut Hopkins (1993 : 44), pengertian penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Secara ringkas, penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat

mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Tujuan PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan professional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. Tujuan ini dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam menyelesaikan berbagai persoalan pembelajaran.

Dalam PTK bukan hanya peneliti yang merasakan hasil tindakan tetapi bila dilakukan pada responden maka responden dapat juga merasakan hasil perlakuan.

(Suharsimi Arikunto, 2007 : 73), mengemukakan prinsip PTK, yaitu :

a. Tidak mengganggu proses pembelajaran; b. Harus dipersiapkan dengan rinci dan matang; c. Tindakan harus konsisten dengan rancangan;


(25)

d. Masalah benar-benar ada dan dihadapi oleh guru; (Irwan Agustian , 2009), menjabarkan ciri

a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual, serta memperbaiki pembelajaran dari sebelumnya;

b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik;

c. Dilakukan melalui putaran

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan dan tahap

dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalui putaran spiral adalah penelitian yang melalui siklus – siklus berikut :

Gambar 2 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas.

Keterangan gambar di atas : 1. Perencanaan (Planning)

benar ada dan dihadapi oleh guru;

menjabarkan ciri – ciri penelitiantindakan kelas, yaitu : Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual, serta memperbaiki pembelajaran dari sebelumnya;

Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan yang lebih baik;

Dilakukan melalui putaran-putaran spiral;

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan dan tahap refle

dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalui putaran spiral adalah penelitian yang

Gambar 2 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas. (Hopkins, 1993) dalam buku (Arikunto 1991 : 105 )

tindakan kelas, yaitu : Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual, serta memperbaiki

Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang refleksi. Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalui putaran spiral adalah penelitian yang


(26)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta pada tahap perencanaan ini

dipersiapkan skenario pembelajaran, fasilitas sarana pendukung yang diperlukan, dan juga instrumen untuk merekam data mengenai proses hasil tindakan. Pada perencanaan ini juga dilaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji

keterlaksanaan rancangan. Dalam penelitian tindakan, masing-masing berdiri sebagai peneliti meskipun ketika menyusun rencana dilakukan bersama-sama.

2. Tindakan (Action)

Tindakan adalah pelaksaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

3. Oberservasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dalam suatu tindakan.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perharian suatu penelitian menurut Suharsimi (1998 : 99). Sedangkan menurut Ibnu penelitian dapat diartikan sebagai


(27)

objek pengamatan yang menjadi titik perhadaan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini ditetapkan dua macam variabel.

Adapun variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Modifikasi Alat Bantu. 2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Lompat Harimau.

C. Pelaksanaan Penelitian

Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sebanyak tiga siklus. Pada setiap siklusnya diambil data atau penilaian dengan menggunakan instrument penilaian yang telah disiapkan sebelumnya, pertemuan dilaksanakan tes pendemonstrasian kemudian di antara setiap siklusnya penelitian melaksanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya.Sebelum memasuki pelaksanaan penelitian siswa diberikan tes awal melakukan gerakan lompat harimau tanpa menggunakan alat bantu dan dinilai dengan menggunakan instrument penelitian yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Tabel 1. Jadwal Penelitian

Kegiatan Minggu ke

1 2 3 4

Tes Awal Siklus 1 Siklus 2


(28)

Siklus 3

1. Siklus Pertama

a. Rencana:

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

2. Menyiapkan peralatan senam untuk proses pembelajaran, seperti matras. 3. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada silkus pertama, yaitu

alatbantu menggunakan Simpai dengan diameter 1,5 meter yang dipasang dengan bentuk horizontal, dengan 2 buah tiang penyanggah yang berada disamping kanan dan kiri.

4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi (kamera).

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.

b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 3 sap.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk latihan yang akan dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, tolakkan, pelaksanaan dan sikap akhir.


(29)

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh teknik melakukan lompat harimau yang benar, dari mulai sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir dengan menggunakan alat bantu simpai.

Pelaksanaan Pada Siklus 1 :

a. Sikap awal : Posisi badan tegap, Buka kaki selebar bahu, posisi tangan di samping badan, pandangan ke arah depan

b. Pelaksanaan : Berlari 3 – 5 langkah menuju matras, Tolakkan kaki sekuat mungkin, badan melayang di udara dengan posisi badan, kaki dan tangan dalam keadaan lurus, letakkan kedua telapak tangan diatas matras, di ikuti dengan kepala, punggung, seperti gerakan guling depan.

c. Sikap Akhir : Sikap akhir jongkok dengan kedua lutut ditekuk,

kembali ke posisi awal berdiri tegap, kedua tangan lurus ke arah atas

4. Setiap siswa melakukan gerakan lompat harimau sebanyak 4 kali pengulangan.

5. Setelah melakukan pengulangan sebanyak 4kali, kemudian di ambil data (nilai) dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya.


(30)

menggunakan alat bantu simpai 1,25m. c. Observasi :

Setelah tindakan dilakukan pengamatan, mengoreksi dan mengevaluasi dari hasil siklus pertama.

d. Refleksi :

1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan di diskusikan dengan guru Pendidikan Jasmani.

2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua.

3. Setelah di diskusikan maka tindakan pada siklus kedua adalah menggunakan alat bantu simpai kedua yang berdiameter lebih kecil 1 meter.

2. Siklus Kedua

a. Rencana :

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan – kegiatan yang dilakukan meliputi pendahuluan, inti, dan penutup.

2. Menyiapkan peralatan senam untuk proses pembelajaran, seperti matras. 3. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada silkus kedua, yaitu alat bantu menggunakan simpai yang bediameter 1 meter.


(31)

4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi (kamera).

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus ketiga.

b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 3 sap.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk latihan yang akan dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, tolakkan, pelaksanaan dan sikap akhir.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh teknik melakukan lompat harimau yang benar, dari mulai sikap awalan , tolakan, pelaksanaan, dan sikap akhir dengan menggunakan alat bantu simpai yang berdiameter 1 m.

Pelaksanaan Pada Siklus 2 :

a. Sikap awal : Posisi badan tegap, Buka kaki selebar bahu, posisi tangan di samping badan, Pandangan ke arah depan

b. Pelaksanaan : Berlari 3 – 5 langkah menuju matras, Tolakkan kaki sekuat mungkin, Badan melayang di udara dengan posisi badan, kaki dan tangan dalam keadaan lurus, Letakkan kedua telapak tangan di atas matras, di ikuti dengan kepala, punggung, seperti gerakan guling depan.


(32)

kembali ke posisi awal berdiri tegap, kedua tangan lurus ke arah atas

4. Setiap siswa melakukan gerakan lompat harimau sebanyak 5 kali pengulangan. 5. Setelah melakukan pengulangan sebanyak 5 kali, kemudian di ambil

data dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Gambar 4 : Rangkaian gerak dasar lompat harimau, menggunakan alat bantu simpai dengan diameter 1 m.

c. Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, diamati dan dikoreksi diberikan waktu pengulangan dan dinilai atau di evaluasi dengan menggunakan instrument yang telah di persiapkan.

d. Refleksi :

1.Data hasil observasi di simpulkan dan di diskusikan kepada guru bidang study penjaskes.

2. Didiskusikan rencana tindakan pada siklus ketiga.

3. Setelah didiskusiksn, disimpulkan tindakan pada siklus ketiga adalah menggunakan alat bantu simpai yang berdiameter 75 cm.


(33)

3. Siklus Ketiga a. Rencana :

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

2.Menyiapkan peralatan senam untuk proses pembelajaran, seperti matras.

3.Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada silkus kedua, yaitu alat bantu menggunakan simpai yang bediameter 75 cm.

4.Menyiapkan alat untuk dokumentasi (kamera)

5.Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus ketiga.

b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 3 sap.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk latihan yang akan dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan dan sikap akhir.gerak lanjutan.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh teknik melakukan lompat harimau yang benar, dari mulai sikap awalan, tolakan di atas keset, pelaksanaan, dan sikap akhir dengan menggunakan alat bantu simpai yang berdiameter 75 cm.

Pelaksanaan Pada Siklus 3 :

a. Sikap awal : Posisi badan tegap, Buka kaki selebar bahu, posisi tangan di samping badan, Pandangan ke arah depan


(34)

b. Pelaksanaan : Berlari 3 – 5 langkah menuju matras, Tolakkan kaki sekuat mungkin, Badan melayang di udara dengan posisi badan, kaki dan tangan dalam keadaan lurus, Letakkan kedua telapak tangan di atas matras, di ikuti dengan kepala, punggung, seperti gerakan guling depan.

c. Sikap Akhir :Sikap akhir jongkok dengan kedua lutut ditekuk, kembali ke posisi awal berdiri tegap, kedua tangan lurus ke arah atas

4. Setiap siswa melakukan pengulangan sebanyak 5 kali.

5. Kemudian di ambil data dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Gambar 5 : Rangkaian gerak dasar lompat harimau, menggunakan alat bantu simpai diameter 75cm

c. Observasi

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberi waktu pengulangan kemudian dinilai atau di evaluasi dengan menggunakan instrument yang telah dipersiapkan.


(35)

Kesimpulan dari hasil pembelajaran penjaskes senam lantai pada teknik lompat harimau didiskusikan berapa persen peningkatan yang dicapai oleh siswa melalui refleksi dan hasil siklus ketiga telah mencapai ketuntasan pembelajaran dengan demikian maka penelitian ini pun dapat dihentikan pada siklus ketiga.

D. Subyek Penelitian

Untuk memperoleh data suatu penelitian diperlukan suatu sumber data yang terdiri suatu subyek penelitian, seperti yang diterangkan Suharsimi (1991 : 102) ”: Subyek penelitian adalah

keseluruhan obyek penyelidikan yaitu berisi seluruh siswa” subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar Lampung yang berjumlah 29 siswa, yaitu 17 siswa putra dan 12 siswa putri.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Di lapangan SMA Negeri 6 Bandar Lampung

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu siswa melakukan tes awal gerakan lompat harimau dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah dipersiapkan, untuk menentukan alat bantu yang akan digunakan pada setiap siklusnya dan urutan alat yang digunakan pada setiap siklusnya. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan.


(36)

Masing-masing siklus dilakukan dua kali pertemuan dengan menggunakan alat bantu simpai yang berdimeter berbeda-beda. Setiap siklus diberikan penjelasan dan contoh melakukan gerak dasar lompat harimau yang benar, lalu siswa melakukan gerakan yang telah di contohkan, di akhir pertemuan pada setiap siklus dievaluasi bersama para siswa dan guru penjas, dan di akhir pertemuan kedua pada setiap siklus, siswa dites dengan menggunakan instrumen penilaian lompat harimau yang telah dipersiapkan, lalu data tersebut dihitung dan dianalisis.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) di setiap siklusnya, menurut Freir and Cuning Ham dalam Muhajir (1997 : 58)

Alat untuk mengukur instrumen dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dikatakan valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Alat itu berupa indikator – indikator serta alat bantu yang digunakan dalam proses penelitian berupa kayu, kardus, dan tali karet. Serta penilaian keterampilan gerakan lompat harimau (tiger sprong).


(37)

Tabel 2 : Format Analisis Penilaian Tes Gerak Dasar Lompat Harimau

LEMBAR PENILAIAN

Nama : ... Kelas : ... Materi : ...

No Indikator Kriteria Penilaian Nilai

0 1 1 Persiapan

1.Posisi badan tegap

2. Buka kaki selebar bahu, posisi tangan di samping badan

3. Pandangan ke arah depan

2 Pelaksanaan

1. Berlari 3 - 5 langkah menuju matras

2. Tolakan kaki sekuat mungkin

3. badan melayang di udara dengan posisi badan, kaki dan

tangan dalam posisi parabol

4. Letakan kedua tangan diatas matras, diikuti dengan bahu,

punggung, seperti gerakan guling depan

3 Sikap Akhir

1. Secepatnya melakukan gerakan guling depan secara bulat 2. Sikap akhir jongkok dengan kedua lutut ditekuk 3. Kembali ke posisi awal berdiri tegap, kedua tangan lurus ke

arah atas


(38)

Keterangan :

0 = Jika siswa tidak melakukan gerakan dengan benar

1 = Jika siswa melakukan gerakan dengan benar

G. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data di analisis melalui tabulasi, persentase dan normatif menggunakan rumus sebagai berikut:

= × 100%(Subagio dalam Fajar, 2005 : 36)

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan f : Jumlah yang melakukan benar N : Jumlah siswa yang mengikuti tes

Siswa yang dikatakan tuntas apabila :

1. Ketuntasan belajar telah mencapai nilai ≥ 70 atau persentase ketercapaian 65 % secara perorangan (KKM SMA Negeri 6 Bandar Lampung)

2. Ketuntasan belajar klasikal di capai bila kelas tersebut telah terdapat 85 % siswa yang telah mendapat nilai ≥ 70


(39)

jika jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklu pertama lebih sedikit dari pada sesudah siklus kedua dari jumlah siswa yang tuntas belajar pada

tindakan sisklus dan seterusnya, atau setiap pergatian siklus terjadi persentase peningkatan hasil belajar siswa.


(40)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan asl analisis data dan pembahasan kaji tindak yang dilakukan bahwa dari pelaksanaan siklus pertama, siklus kedua dan siklus ketiga dapat disimpulkan :

1. Dengan menggunakan alat bantu yang digunakan pada siklus pertama, kedua dan

ketiga semuanya pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu , untuk

meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran lompat harimau, karena semakin jauh posisi tubuh dari alat bantu tersebut maka akan semakin baik rangkaian gerak dasar lompat harimau yang dilakukan oleh siswa tersebut.

2. Selain ketiga alat bantu tersebut efektif, efisien, ekonomis dan praktis, ketiga alat bantu modifikasi tersebut menghindari resiko cedera pada siswa.

3. Dengan menggunakan alat bantu modifikasi pada pembelajaran lompat harimau mampu meningkatkan hasil belajar gerak dasar lompat harimau, terbukti pada setiap siklusnya selalu meningkat.


(41)

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diketahui bahwa kegiatan PTK dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi siswa – siswi SMA Negeri 6 Bandar Lampung agar meningkatkan kemampuan

baik dalam pengetahuan maupun kemampuan motorik, melalui berbagai sumber dan berbagai alat, khususnya pada kemampuan lompat harimau dan pembelajaran keterampilan motorik lain pada umumnya.

2. Bagi pihak sekolah dan guru olahraga hendaknya memberikan metode – metode baru, inovasi – inovasi baru dalam mengajar, guna mendukung dan meningkatkan proses pembelajaran.

3. Bagi mahasiswa penjaskes agar dapat terus memperbaiki penelitian dan melakukan penelitian selajutnya.

4. Bagi guru mata pelajaran penjaskes hendaknya mencoba menggunakan metode baru,

misalnya dengan menggunakan alat bantu yang efektif, ekonomis, inovatif, guna menunjang proses belajar mengajar dan yang paling penting alat bantu terssebut dapat meningkatkan hasil belajar dan menignkatkan keterampilan gerak pada siswa.


(42)

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN TIGER SPRONG MELALUI ALAT BANTU SIMPAI PADA SISWA KELAS XI IPS 2

SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN

2012/2013 ( Skripsi )

Oleh

ADITYA GUMANTAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(43)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar 1 : Rangkaian gerak dasar loncat harimau ... . 20 2. Gambar 2 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas ... 25 3. Gambar 3 : Rangkaian gerak dasar loncat harimau

menggunakan alat bantu simpai diameter 125 cm ... 30 4.Gambar 4 : Rangkaian gerak dasar loncat harimau

menggunakan alat bantu simapi diameter 100 cm... 32 5. Gambar 5 : Rangkaian gerak dasar loncat harimau

menggunakan alat bantu simpai diameter 75 cm... 35 6. Gambar 6 : Diagram BatangPerbandinganBerdasarkan

KetuntasanBelajar ……….…. 43 7. Gambar 7 : Diagram BatangPerbandinganBerdasarkan


(44)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

SANWACANA ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

1. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 8


(45)

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Pendidikan ... 10

B. PendidikanJasmani... 10

C. KeterampilanGerak ... 12

D. Alat Bantu ... 13

E. Senam ... 14

F. Nomor-nomor artistic………... 17

G. LompatHarimau ... 18

H. TahapandalamLompatHarimau ……….. 20

I. Kerangka Teoritis ... 21

J. Hipotesis ... 22

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A. MetodePenelitian ………... 23

B. VariabelPenelitian ... 27

C. PelaksanaanPenelitian ... 27

D. SubyekPenelitian ………... 35

E. TempatdanWaktuPenelitian ... 36

E. Instrument Penelitian ... 37

F. TeknikAnalisis Data ... 39

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. HasilPenelitian ... 40

1. AnalisisProsentaseHasil PTK ... 40

2. RefleksiHasilPenelitianSiklus I ………, . 44

3. RefleksiHasilPenelitianSiklus II ……… 45

4. RefleksiHasilPenelitianSiklus III ……….. 46

B. Pembahasan ... 47

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

A. Kesimpulan ... 52


(46)

DAFTAR PUSTAKA ... 54


(47)

(48)

1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian, Rineka Cipta : Yogyakarta. Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. PT BUMI

AKSARA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Balai Pustaka. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depdikbud. Jakarta. Basrowi, 2006. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Diktat kuliah, Bandar

Lampung. Universitas Lampung.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Panduan Pembelajaran Silabus Penjas SMP. Jakarta.

Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Kunandar. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Lutan, Rusli.1998. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.

Lutan, Rusli dan Suherman. 2000. Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes Departemen Pendidikan Nasional.

Mahendra, Agus. 2002. Pembelajaran Senam. Jakarta.

Margono, S. 2007 Metodologi Penelitian Pendidikan. PT RINEKA CIPTA. Muhajir. 2007. Teori dan Praktik Pendidikan Jasmani Untuk SMP. Yudhistira.

Jakarta.

Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Erlangga. Jakarta. Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Muslich, Masnur. 2008. KTSP, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual. BUMI AKSARA.

Nurhasan. 1986. Buku Materi Pokok Tes Dan Pengukuran Olahraga . Jakarta: Karunika Jakarta

Roji. 2004. Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah Pertama. Erlangga. Jakarta. Sagiman, 2007 Pendidikan Jasmani. PT Sekawan Klaten.


(49)

2

Soekamto, T dan Winataputra, Udin.1997. Teori Belajar dan Model – Model Pembelajaran. Depdikbud. Jakarta.

Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT RajaGrafindo Persada. Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. PT RAJAWALI PERS.

Sudrajat, Nanang dan Hermawan. 1994. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

PT ARMICO.

Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.

Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Universitas Lampung, 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung.


(50)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Format LembarPenilaianLoncatHarimau ... 38 2. TabelHasil PTK PembelajaranLoncatHarimaudengan

MenggunakanModifikasiAlat Bantu PadaSetiapSiklusdengan


(51)

Judul Skripsi : EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN TIGER SPRONG MELALUI ALAT BANTU

SIMPAI PADA SISWA KELAS XI IPS 2

SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama Mahasiswa :

Aditya Gumantan

Nomor Pokok mahasiswa : 0913051054 Program Studi : Pendidikan Jasmani

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I PembimbingII

Drs. Ade Jubaedi, M.Pd Drs. Suranto, M.Kes.

NIP. 19581210 198712 1 001NIP. 19550929 198403 1 001

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan


(52)

NIP. 19510507 198103 1 002

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Ade Jubaedi, M.Pd ...

Sekretaris : Drs. Suranto, M.Kes. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Heru Sulistianta, S. Pd, M. Or ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315198503 1 003


(53)

(54)

MOTTO

“Janganlahkehilangan rasa percayadirihanyakarenakomentarjiwa-jiwakecil yangiridengankebaikanhidupmu” (Mario Teguh)

“Akubersumpahuntukberbuat yang akubisa” (IwanFals)

“Hidupiniterlalusingkatapabilakitaselaludipenuhi rasa bersalah” ( PitoyoAmrih)

“Niatadalahdasarkuncisebuahkegigihan, hasilakhir Allah yang menentukan ” (Penulis)


(55)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Aditya Gumantan

NPM : 0913051054

Tempat tanggal lahir : Pagar Alam, 20 April 1990

Alamat : Jl. Bumi Manti Gg Pandan No 45 Kampung Baru

Labuhan Ratu Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektifitas Pembelajaran Tiger Sprong Melalui Alat Bantu Simpai Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013” adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada 24 Desember 2012 sampai dengan 17 Januari 2013. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan ataupun hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, apabila dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi.


(56)

(57)

PERSEMBAHAN

PujisyukurkuucapakankehadiratAllah SWT

atassemuaanugerah yang telahdiberikankepadaku…

Karya ini kupersembahkan kepada ayahnda tecinta Drs. Fasni MS dan ibundatercintaDra.

ElviTarbiah

Yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan yang

Begitu besar sampai sepanjang masa...

Untuk Kakaku Prima Diefta, S.E, M. M

Sahabat kecilku Cahyo Wicaksono, S. Pt Yang juga telah memberikan Motivasi Dan

dukungan yang begitu besar...


(58)

RIWAYAT HIDUP

Penulislahir di PagarAlampadatanggal 20 April 1990

sebagaianakkeduadariduabersaudara.Penulisdilahirkandaripasangan Drs. Fasni MS danIbuDra.ElviTarbiah. Kakak Prima Diefta, S. E, M. M

Pendidikan yang telahditempuhdimulaimasukSekolahDasarAlkautsar Lampung padatahun 1996 dandiselesaikanpadatahun 2002.KemudianmasukSekolahMenengahPertamaNegeri 8 Bandar Lampung padatahun 2002 danluluspadatahun 2005. KemudianmasukSekolahMenengahAtasNegeri 6 Bandar Lampung padatahun 2005 dandiselesaikanpadaatahun 2008.

Padatahun 2009, PenulisditerimasebagaimahasiswapadaFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung pada Program StudiPendidikanJasmani Dan


(59)

SANWACANA

Alhamdulilah penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Efektifitas Pembelajaran Tiger Sprong Melalui Alat Bantu Simpai Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar

Lampung”,dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Pertama atas kesediaanya

memberikan bimbingan materi, waktu, saran dan kritik dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Drs.Suranto, M, Kes. selaku Pembimbing Kedua atas Kesediaannya untuk memberikan

bimbingan, waktu, dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Heru Sulistianta, S. Pd, M. Or selaku Penguji atas Kesediaannya untuk memberikan

bimbingan, waktu, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. Baharudin, M.Pd. selaku Plt, Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan.

5. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Baharudin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan dan segenap dosen dan

karyawan FKIP Universitas Lampung.

7. Ibu Dra. Sasmiati, M.Hum, selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Pendidikan dan segenap dosen dan

karyawan FKIP Universitas Lampung.

8. Kepala SMA Negeri 6 Bandar Lampung beserta dewan guru yang telah membantu dalam

menyelesaikan penelitian ini.

9. Bapak dan ibu dosen Penjaskes yang telah membantu dalam proses perkuliahan, pembimbingan,

pembinaan dan atas segala ilmu yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Bapak dan Ibu di staf Tata Usaha FKIP Unila.yang telah membantu proses terselesaikannya

skripsi ini.

11. Keluarga ku,papa, mama dan kakaku cik um yang memberikan semangat

12. Semua sanak family, yang tidak bisa disebut satu – persatu.

13. Teman-teman SMA Negeri 6 Bandar Lampung Lai Domu, Monang, Cecep Fernando, Herjon,

Culo Arjanggi, Dita Meilinda, Tubo Wirda, Evi


(60)

14. Teman-teman perjuangan Davit Fauzi, Dedi Pratama, Bang Ucok, Aa Rahmat, Mas Agus, Rahman Jaseng yang selalu memberikan semangat

15. Sahabat kecilku Cahyo Wicaksono,sahabatku special dalam hidupku Rizki Yuliandra, Aghata

Dian, Silvia Lestari, Lingga Silviani, Marita pa maritek

16. Teman-teman semua, Simpai Geri,Mamang NN, Listiono, Zan Mufadilah, Arief Maulana, Vitadi

Setiawan, Tangguh Abiyoga, Catur Croot, Hendrik Supentit, Ardian Ariel, Bagus Darmawanto, Berlian Putra, Koko Hadi, Wiwit Wahyu, dan teman – teman angkatan 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebersamaannya selama ini.

Bandar Lampung, 05 Febuari 2013 Penulis


(1)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Aditya Gumantan

NPM : 0913051054

Tempat tanggal lahir : Pagar Alam, 20 April 1990

Alamat : Jl. Bumi Manti Gg Pandan No 45 Kampung Baru Labuhan Ratu Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Efektifitas Pembelajaran Tiger Sprong Melalui Alat Bantu Simpai Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013” adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada 24 Desember 2012 sampai dengan 17 Januari 2013. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan ataupun hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, apabila dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi.


(2)

(3)

PERSEMBAHAN

PujisyukurkuucapakankehadiratAllah SWT

atassemuaanugerah yang telahdiberikankepadaku…

Karya ini kupersembahkan kepada ayahnda tecinta Drs. Fasni MS dan ibundatercintaDra.

ElviTarbiah

Yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan yang

Begitu besar sampai sepanjang masa...

Untuk Kakaku Prima Diefta, S.E, M. M

Sahabat kecilku Cahyo Wicaksono, S. Pt Yang juga telah memberikan Motivasi Dan

dukungan yang begitu besar...


(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulislahir di PagarAlampadatanggal 20 April 1990

sebagaianakkeduadariduabersaudara.Penulisdilahirkandaripasangan Drs. Fasni MS danIbuDra.ElviTarbiah. Kakak Prima Diefta, S. E, M. M

Pendidikan yang telahditempuhdimulaimasukSekolahDasarAlkautsar Lampung padatahun 1996 dandiselesaikanpadatahun 2002.KemudianmasukSekolahMenengahPertamaNegeri 8 Bandar Lampung padatahun 2002 danluluspadatahun 2005. KemudianmasukSekolahMenengahAtasNegeri 6 Bandar Lampung padatahun 2005 dandiselesaikanpadaatahun 2008.

Padatahun 2009, PenulisditerimasebagaimahasiswapadaFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung pada Program StudiPendidikanJasmani Dan


(5)

SANWACANA

Alhamdulilah penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Efektifitas Pembelajaran Tiger Sprong Melalui Alat Bantu Simpai Pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Bandar

Lampung”,dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Pertama atas kesediaanya

memberikan bimbingan materi, waktu, saran dan kritik dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Drs.Suranto, M, Kes. selaku Pembimbing Kedua atas Kesediaannya untuk memberikan

bimbingan, waktu, dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Heru Sulistianta, S. Pd, M. Or selaku Penguji atas Kesediaannya untuk memberikan

bimbingan, waktu, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. Baharudin, M.Pd. selaku Plt, Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan.

5. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Baharudin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan dan segenap dosen dan

karyawan FKIP Universitas Lampung.

7. Ibu Dra. Sasmiati, M.Hum, selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Pendidikan dan segenap dosen dan

karyawan FKIP Universitas Lampung.

8. Kepala SMA Negeri 6 Bandar Lampung beserta dewan guru yang telah membantu dalam

menyelesaikan penelitian ini.

9. Bapak dan ibu dosen Penjaskes yang telah membantu dalam proses perkuliahan, pembimbingan,

pembinaan dan atas segala ilmu yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Bapak dan Ibu di staf Tata Usaha FKIP Unila.yang telah membantu proses terselesaikannya

skripsi ini.

11. Keluarga ku,papa, mama dan kakaku cik um yang memberikan semangat

12. Semua sanak family, yang tidak bisa disebut satu – persatu.

13. Teman-teman SMA Negeri 6 Bandar Lampung Lai Domu, Monang, Cecep Fernando, Herjon,

Culo Arjanggi, Dita Meilinda, Tubo Wirda, Evi viii


(6)

14. Teman-teman perjuangan Davit Fauzi, Dedi Pratama, Bang Ucok, Aa Rahmat, Mas Agus, Rahman Jaseng yang selalu memberikan semangat

15. Sahabat kecilku Cahyo Wicaksono,sahabatku special dalam hidupku Rizki Yuliandra, Aghata

Dian, Silvia Lestari, Lingga Silviani, Marita pa maritek

16. Teman-teman semua, Simpai Geri,Mamang NN, Listiono, Zan Mufadilah, Arief Maulana, Vitadi

Setiawan, Tangguh Abiyoga, Catur Croot, Hendrik Supentit, Ardian Ariel, Bagus Darmawanto, Berlian Putra, Koko Hadi, Wiwit Wahyu, dan teman – teman angkatan 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebersamaannya selama ini.

Bandar Lampung, 05 Febuari 2013 Penulis


Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN ALAT BANTU DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MEMUKUL DALAM PERMAINAN KIPPERS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KUPANG KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 36

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN TIGER SPRONGMELALUI ALAT BANTU SIMPAI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA Negeri 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 20 60

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN GERAK DASAR MELUNCUR MELALUI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS XI IPA I SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 37

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 85

PEMBELAJARAN MENGEMBANGKAN GAGASAN POKOK MENJADI PARAGRAF PADA SISWA KELAS X.5 SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 83

PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 7 80

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X.2 SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG 2013/2014

2 12 51

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 5 70

PEMBELAJARAN MEMBACA ASPEK KEBAHASAAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

3 99 67

PERANAN PEMBELAJARAN PKn DALAM MENANAMKAN NILAI – NILAI PERSATUAN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 54