Analisa Perbandingan Kadar Karbon Monoksida CO dalam Gas Buang Analisa Perbandingan Kadar Karbon Dioksida CO

4.7.4 Emisi Gas Buang Bahan Bakar “H2,5”

Kadar emisi gas buang dari hasil pengujian menggunakan bahan bakar “H2,5” pada masing-masing putaran dan pembebanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.28 Emisi Bahan Bakar “H2,5” Jumlah lampu 100 watt Putaran rpm CO CO 2 HC ppm O 2 2 4430 3,00 3,5 578 13,33 4 4470 2,70 3,7 237 12,00 6 4570 2,94 4,0 339 11,68 8 4660 2,69 4,1 121 11,14 10 4760 2,33 4,6 195 10,30 12 4460 2,16 4,62 178 10,00

4.8 Analisa Perbandingan Kadar Gas Buang

Pada pengujian ini, data yang diperoleh merupakan hasil sensor probe tester pada knalpot mesin sehingga diperoleh nilai emisi CO 2 , CO, HC, dan O2 pada gas buang mesin.

4.8.1 Analisa Perbandingan Kadar Karbon Monoksida CO dalam Gas Buang

Perbandingan kadar CO yang terdapat dalam gas buang dari masing-masing pengujian dapat dilihat pada gambar grafik 4.16 dan 4.17 dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.16 Grafik kadar CO vs Beban Gambar 4.17 Grafik Kadar CO vs Putaran rpm tiap bahan bakar Berdasarkan hasil pembacaan alat uji emisi Sukyong SY-GA 401 dengan variasi pembebanan jumlah lampu yang sama pada tiap jenis bahan bakar maka didapat kadar CO terendah terjadi saat menggunakan campuran bahan bakar “Et” putaran mesin 4026 rpm yaitu 0,53 . Sedangkan kadar CO tertinggi terjadi saat menggunakan bahan bakar “P” pada putaran mesin 4510 rpm yaitu sebesar 3,9 . Melihat dari grafik yang ada, “P” cendrung menghasilkan gas CO terbesar dibandingkan dengan “Et”. Dan pada saat dilakukan pencampuran produksi gas CO mengalami penurunan drastis terhadap premium. Kemudian Campuran bahan bakar hidrogen membuat CO mengalami sedikit penurunan terhadap campuran premium dan etanol. Hal ini mengartikan bahwa pembakaran dengan melakukan campuran menjadi lebih baik. Universitas Sumatera Utara Emisi gas buang carbon monoksida CO terjadi akibat terjadinya pembakaran sebelum pengapian atau kekurangan oksigen sehingga proses pembakaran berlangsung secara tidak sempurna karena banyak atom C karbon yang tidak mendapatkan cukup oksigen. Akibatnya membentuk gas CO karbon monoksida.

4.8.2 Analisa Perbandingan Kadar Karbon Dioksida CO

2 dalam Gas Buang Perbandingan kadar CO 2 yang terdapat dalam gas buang dari masing-masing pengujian dapat dilihat pada gambar grafik 4.18 dan 4.19 dibawah ini : Gambar 4.18 Grafik kadar CO2 vs Beban Gambar 4.19 Grafik Kadar CO 2 vs Putaran rpm Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pembacaan alat uji emisi Sukyong SY-GA 401 dengan variasi pembebanan jumlah lampu yang sama pada tiap jenis bahan bakar maka didapat kadar CO 2 terendah terjadi saat menggunakan bahan bakar “P” pada putaran mesin 4410 rpm yaitu sebesar 2,0 . Sedangkan kadar CO 2 tertinggi dengan menggunakan bahan bakar “Et” pada putaran mesin 4171 rpm dan “E25” pada putaran mesin 4493 rpm yaitu sebesar 4,8 . Hanya saja pembebanan ini sudah pembebanan yang tidak dianjurkan dimana daya sudah tidak sanggup menahan beban. Sehingga karbon dioksida tertinggi pada pembebanan yang masih dianjurkan adalah pada bahan bakar “H2,5” pada pembebanan puncak yang masih dianjurkan diputaran 4590 rpm yaitu 4,6. Karbon dan oksigen bergabung membentuk senyawa karbon monoksida sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbondioksida sebagai hasil pembakaran sempurna.

4.8.3 Analisa Perbandingan Kadar Hidrokarbon HC dalam Gas Buang