Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai gambaran induksi persalinan dan out come di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 67 responden, dimana peneliti menggunakan total sampling yaitu seluruh ibu hamil yang dilakukan tindakan induksi persalinan Untuk mengetahui persentase tindakan induksi persalinan dan out come di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013, peneliti menggunakan lembar checklist yang memudahkan peneliti dalam proses pengambilan dan pengolahan data. 1. Persentase karakteristik umum responden yang dilakukan tindakan induksi persalinan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Umum Responden yang Dilakukan Tindakan Induksi Persalinan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 Karakteristik responden Frekuensi Persentase Umur Ibu tahun 20 1 1,5 20-35 63 94 35 3 4,5 Total 67 100 Paritas Primipara 16 23,9 Multipara 51 76,1 Total 67 100 Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 67 responden yang dilakukan induksi persalinan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013 Universitas Sumatera Utara mayoritas umur responden 20-35 tahun yaitu sebanyak 63 orang 94, sedangkan paritas responden mayoritas terjadi pada multipara sebanyak 51 orang 76,1. 2. Persentase induksi persalinan berdasarkan kondisi serviks ibu hamil sebelum diinduksi di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Induksi Persalinan Berdasarkan Kondisi Serviks Ibu Hamil Sebelum Diinduksi di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 Kondisi Serviks Frekuensi Persentase Belum Matang 16 23,9 Sudah Matang 51 76,1 Total 67 100 Hasil penelitian pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa kondisi serviks ibu hamil sebelum dilakukan tindakan induksi persalinan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013, mayoritas dengan kondisi serviks yang sudah matang yaitu sebanyak 51 orang 76,1. 3. Persentase metode induksi yang digunakan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Induksi Persalinan Berdasarkan Metode Induksi yang Digunakan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 Metode induksi Frekuensi Persentase Serviks belum matang Misoprostol 1 6,25 Drip oksitosin 12 75 Gabungan misoprostol dan drip oksitosin 3 18,75 Total 16 100 Serviks sudah matang Misoprostol Drip oksitosin 50 98,04 Gabungan misoprostol dan drip oksitosin 1 1,96 Total 51 100 Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa mayoritas metode induksi yang digunakan untuk tindakan induksi persalinan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013 yaitu drip oksitosin pada kondisi serviks yang sudah matang yakni sebanyak 50 orang 98,04. Kemudian diikuti drip oksitosin pada kondisi serviks yang belum matang yaitu sebanyak 12 orang 75. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa induksi persalinan dengan metode drip oksitosin pada ibu-ibu dengan kondisi serviks yang belum matang yaitu sebanyak 12 orang, mayoritas dosis awal oksitosin yang digunakan yaitu 2.5 IU sebanyak 9 orang 75, dengan rata-rata lama induksi 3,4 jam, dan yang mencapai ke persalinan pervaginam sebanyak 2 orang 25 . Selanjutnya dari 8 orang 66,7 yang belum mencapai ke proses kelahiran yang hanya dengan pemakaian drip oksitosin pertama, maka dilakukan pemberian ulangan drip oksitosin, dimana pada pemberian dosis ulangan pertama mayoritas diberikan dengan dosis oksitosin 2.5 IU dan 10 IU yakni masing-masing sebanyak 3 orang 25, dengan rata-rata lama induksi 6,2-6,7 jam, dan yang mencapai ke persalinan yaitu sebanyak 5 orang 62,5 dengan mayoritas metode persalinannya yaitu seksio caesarea sebanyak 4 orang 50. Sedangkan untuk pemberian dosis ulangan kedua yang dilakukan pada 3 orang ibu hamil yang belum mencapai ke proses kelahiran, mayoritas diberikan dengan dosis oksitosin 10 IU yaitu sebanyak 2 orang 25, dengan rata-rata lama induksinya yaitu 10,3 jam dan semuanya yaitu 3 orang 100 mencapai ke persalinan yaitu partus pervaginam. Selanjutnya pada tabel 5.4 tampak total dosis oksitosin yang diterima untuk ibu-ibu dengan kondisi serviks yang belum matang, mayoritas yakni dengan total dosis 10 IU sebanyak 3 orang 25, dengan rata-rata lama persalinan 5,7 jam, dan mayoritas metode persalinannya yaitu partus pervaginam sebanyak 8 orang 66,7. Universitas Sumatera Utara 5. Persentase dosis, rata-rata lama induksi diberikan, total dosis diterima dan metode persalinan setelah dilakukan induksi persalinan pada ibu- ibu dengan kondisi serviks yang sudah matang di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013. Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Dosis, Rata-rata Lama Induksi Diberikan, Total Dosis Diterima dan Metode Persalinan setelah Dilakukan Induksi Persalinan pada Ibu-Ibu dengan Kondisi Serviks yang Sudah Matang di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 Metode induksi Cara pemberian Dosis yang diberikan Jumlah Persentase Rata-rata lama induksi Metode persalinan Pervaginam Sectio caesar Jumlah Persentase Jumlah Persentase Drip oksitosin Dosis awal I 2.5 IU 5 IU 10 IU 20 IU 31 7 11 1 62 14 22 2 3,2 3,1 3,2 3 15 2 8 - 30 4 16 - - 3 1 1 - 6 2 2 Total 50 100 25 50 5 10 Dosis ulangan II 2.5 IU 5 IU 10 IU 16 2 2 32 4 4 5,8 6,5 6,3 12 2 2 60 10 10 2 - - 10 - - Total 20 40 16 80 2 10 III 2.5 IU 2 10 10,5 2 100 - - Total 2 10 2 100 - - Total dosis diberikan 2.5 IU 5IU 7.5 IU 10 IU 12.5 IU 15 11 7 12 2 30 22 14 24 4 3,4 4,5 5,6 4,6 5,5 15 7 6 11 2 30 14 12 22 4 - 4 1 1 - - 8 2 2 - Universitas Sumatera Utara 15 IU 20 IU 1 2 2 4 6 5,3 1 1 2 2 - 1 - 2 Total 50 100 43 86 7 14 Gabungan misoprostol dan drip oksitosin Misoprostol vaginal drip oksitosin dosis awal Total dosis diberikan 25 μg 10 IU Total 10 IU 1 1 1 100 100 100 6 2 8 1 1 1 100 100 100 - - - - - - Total 1 100 1 100 - - Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa induksi persalinan pada ibu-ibu dengan kondisi serviks yang sudah matang di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013, mayoritas ibu-ibu yang diinduksi dengan drip oksitosin yakni menggunakan dosis awal 2.5 IU yaitu sebanyak 31 orang 62, dengan rata- rata lama induksinya 3,2 jam, dan dari 50 orang yang diberikan dosis awal tersebut yang mencapai ke persalinan yaitu sebanyak 30 orang 60, dengan mayoritas metode persalinannya yaitu partus pervaginam sebanyak 25 orang 50. Selanjutnya ibu-ibu yang belum berhasil mencapai kepersalinan dilanjutkan dengan pemberian ulangan pertama, yang mayoritas menggunakan dosis ulangan 2.5 IU yakni sebanyak 16 orang 32 dengan rata-rata lama induksinya 5,8 jam. Dari 20 orang yang diberikan ulangan pertama yang mencapai ke persalinan yaitu sebanyak 18 orang 90. Dan 2 orang lainnya dari 50 orang yang diinduksi dengan drip oksitosin yang belum juga mencapai ke persalinan dilanjutkan ke pemberian ulangan kedua, dimana keduanya diberikan dosis ulangan 2.5 IU dan keduanya mencapai ke persalinan dengan metode persalinan pervaginam. Kemudian untuk total dosis yang diterima mayoritas menggunakan dosis 2.5 IU sebanyak 15 orang 30 dengan rata-rata lama induksi 3,4 jam, dan dari 50 orang ibu hamil yang diinduksi dengan drip oksitosin mayoritas mencapai ke persalinan dengan cara pervaginam sebanyak 43 orang 86. Universitas Sumatera Utara 6. Persentase penyebab dilakukan sectio caesarea pada ibu hamil setelah dilakukan induksi di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Penyebab Dilakukan Sectio Caesarea pada Ibu Hamil Setelah Dilakukan Induksi di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 Penyebab dilakukan sectio caesarea Serviks belum matang Serviks sudah matang Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Tidak respon 4 66,7 - - Ibu menolak 1 16,7 2 28,6 Rupture uteri imminen - - 1 14,3 Fetal disstres - - 4 57,1 Partus macet 1 16,7 - - Total 6 100 7 100 Hasil penelitian pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa mayoritas penyebab dilakukannya tindakan sectio sesarea pada ibu-ibu yang diinduksi dengan kondisi serviks yang belum matang yaitu karena tidak adanya respon terhadap induksi yang diberikan atau tidak dapat mencapai kontraksi uterus yang adekuat 3 kali dalam 10 menit, sebanyak 4 orang 66,7. Sedangkan pada ibu-ibu hamil dengan kondisi serviks yang sudah matang mayoritas penyebab dilakukannya tindakan sectio sesarea yaitu karena fetal disstres sebanyak 4 orang 57,1. Universitas Sumatera Utara 7. Persentase out come pada ibu setelah dilakukan induksi persalinan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013. Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Out Come pada Ibu setelah Dilakukan Induksi Persalinan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 Out come pada ibu Serviks belum matang Serviks sudah matang Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Ibu sehat Post partum hemmorage Rupture uteri iminens 13 3 - 81,25 18,75 - 43 7 1 84,31 13,73 1,96 Total 16 100 51 100 Hasil penelitian pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa mayoritas out come pada ibu setelah ibu dengan kondisi serviks yang belum matang dilakukan tindakan induksi persalinan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013 yaitu ibu dalam keadaan sehat yakni sebanyak 13 orang 81,25. Sedangkan pada ibu dengan kondisi serviks yang sudah matang, mayoritas out come pada ibu setelah dilakukan induksi persalinan yaitu ibu juga dalam keadaan sehat yakni sebanyak 43 orang 84,31. Universitas Sumatera Utara 8. Persentase out come pada bayi baru lahir setelah dilakukan induksi persalinan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013. Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Out Come pada Bayi Baru Lahir setelah Ibu Diinduksi Persalinan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 Out come pada bayi Serviks belum matang Serviks sudah matang Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Bayi sehat Asfiksia neonatorum Meninggal 8 4 4 50 25 25 40 8 3 78,43 15,69 5,88 Total 16 100 51 100 Hasil penelitian pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa mayoritas out come pada bayi dengan kondisi serviks ibu yang belum matang sebelum dilakukan induksi persalinan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tahun 2013 yaitu bayi dalam keadaan sehat yakni sebanyak 8 orang 50. Sedangkan pada ibu dengan kondisi serviks yang sudah matang, mayoritas out come pada bayi baru lahir setelah dilakukan induksi persalinan yaitu bayi juga dalam keadaan sehat yakni sebanyak 40 orang 78,43.

B. Pembahasan