1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap tahun, sedikitnya 1,5 juta siswa lulus ujian nasional tingkat SMA dan sederajat. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan angka kelulusan ujian
nasional tingkat SMA dan sederajat tahun 2013 mencapai 99, 48 atau 1.573.036 siswa2013. Lulusan yang berencana melanjutkan jenjang pendidikannya ke
perguruan tinggi harus menentukankan pilihan jurusan kuliah yang akanditempuh kelak. Hal ini merupakan pengambilan keputusan yang cukup sulit bagi
kebanyakan siswa Sekolah Menengah Atas, terutama bagi siswa yang tidak mempunyai cukup referensi maupun kesulitan dalam mencari informasi terkait
jurusan kuliah di perguruan tinggi. Kecenderungan yang terjadi saat ini, banyak siswa kelas XII yang tidak
mengetahui minat dan bakatnya. Siswabimbang akan memilih jurusan apa selepas SMA nanti. Hal ini merupakan khas remaja Indonesia karena tidak terdidik untuk
mengambil keputusan sendiri. Bahkan terkadang keputusan para siswa dipengaruhi oleh obsesi orang tua, pendapat teman atau figur-figur yang mereka
idolakan. Hanya dengan berdasar kepadadorongan dan pendapat tersebut, seorang siswa dapat membuat keputusan yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya.
Akibat yang buruk terjadi setelah itu, yaitu keengganan belajar dan menurunnya kualitas serta prestasi akademik karena siswa merasa salah dalam memilih jurusan
kuliah.
2 Terdapat begitu banyak penelitian yang memaparkan tentang hubungan
antara minat siswa dengan kesuksesannya di bangku kuliah. Secara umum, hasil penelitian itu menunjukkan bahwa keselarasan bakat dengan minat dapat
membuat anak mencapai keberhasilan di bangku kuliah. Sebaliknya, jika seseorang memiliki minat pada suatu bidang namun tidak berbakat pada bidang
tersebut, maka kemungkinan besar ia akan mendapatkan nilai indeks prestasi yang minim pada bidang tersebut.
Kemajuan ilmu komputer telah banyak mempengaruhi perkembangan diberbagai bidang termasuk bidang psikologi khususnya bimbingan konseling dan
kecerdasan anak. Sistem pakar
expert system
sebagai salah satu hasil dari perkembangan ilmu komputer, khususnya di bidang kecerdasan buatan
artificial intelegence
dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti layaknya para pakar. Pengetahuan yang terkait dalam pemilihan jurusan seperti kecenderungan
bakat dan jenis kecerdasan dari para ahli disimpan, kemudian diolah sedemikian rupa sehingga komputer dapat menghasilkan solusi yang tepat.
Sistem yang dibuat bukan berarti menggantikan peran guru bimbingan konseling di Sekolah Menengah Atas atau psikolog di masyarakat, melainkan
berfungsi sebagai bahan pengetahuan masyarakat terhadap permasalahan yang berhubungan dengan pemilihan jurusan kuliah bagi siswa lulusan Sekolah
Menengah Atas.
3 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi ini
dapat membantu siswa kelas XII Sekolah Menengah AtasSMA yang sedang dihadapkan pada kesulitan dalam memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan
kemampuan mereka. Pengguna dapat melakukan konsultasi dirumah tanpa harus datang atau berkonsultasi langsung dengan guru bimbingan konseling maupun
psikolog sehingga dapat menekan biaya pengeluaran serta dapat mengatasi rasa malu siswa dalam melakukan konsultasi.
Pengguna hanya diminta menjawab rangkaian pertanyaan dasar yang berhubungan dengan minat dan jenis kecerdasan,kemudian komputer akan
memproses data dan memunculkan solusi berupa jurusan yang sesuai bagi pengguna. Setelah mendapatkan jurusan yang dianjurkan, pengguna dapat melihat
keterangan singkat terkait jurusan tersebut untuk selanjutnya dipelajari lebih lanjut oleh pengguna.
Seperti halnya perangkat lunak lain, aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi ini dibuat berdasarkan kaidah rekayasa
perangkat lunak
software engineering
mulai dari proses awal analisis kebutuhan hingga akhir pengujian. Pada akhirnya, aplikasi sistem pendukung keputusan yang
dibuat diharapkan dapat memenuhi standar kualitas perangkat lunak dalam kaidah rakayasa perangkat lunak
software engineering
. Kualitas perangkat lunak ditentukan oleh berbagai faktor. Beberapa ahli maupun organisasi telah
merumuskan kriteria-keriteria pengujian kualias perangkat lunak. McCall, Richards, dan Walter merumuskan kriteria-kriteria untuk melakukan pengujian
kualitas perangkat lunak yang terdiri dari beberapa faktor kualitas yaitu :
4
maintainability, flexibility, testability, portability, reusability, interoperability, correctness, reliability, usability, integrity, dan efficiency
. Selain itu,
International Standard Organization
ISO juga mengeluarkan standar ISO-9126 yang terdiri dari enam faktor kualitas yaitu
functionality
,
reliability
,
usability
,
efficiency
,
maintainability
, dan
portability
. Berdasarkan latar belakang tersebut, melalui Tugas Akhir ini Penulis
bermaksud untuk mengembangkan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi dan melakukan analisis kualitas aplikasi
tersebut.
B. Identifikasi Masalah