24 digunakan untuk mengecek data yang didapat melalui teknik observasi.
Wawancara dilakukan dengan bebas, berfokus pada masalah penelitian, yaitu pewawancara membawa pedoman dan pertanyaan yang hanya merupakan garis
besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan dalam wawancara. c.
Analisis dokumen, yaitu dilakukan untuk mengungkap data-data tentang persiapan pembelajaran yang disusun oleh guru pengajar mata pelajaran bahasa
Indonesia. Data tersebut berupa silabus pembelajaran dan modul pembelajaran. Selain itu, analisis dokumen juga dilakukan pada hasil catatan pembelajaran dan
alat evaluasi yang digunakan oleh guru. Kemudian data yang terkumpul disesuaikan dengan data yang telah diperoleh melalui wawancara.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah komponen-komponen yang ikut serta dalam perannya sebagai narasumber. Penelitian kualitatif ini menggunakan
instrumen pengumpul data utama yaitu peneliti sendiri sebagai pihak yang mencari dan menafsirkan data, dengan mengikuti proses pembelajaran yang sedang
berlangsung oleh guru dan diikuti oleh para siswa. Selain peneliti sendiri, instrumen pendukung yang digunakan adalah pedoman observasi yang digunakan saat
pengamatan langsung kegiatan belajar mengajar di kelas dan pedoman wawancara sebagai alat untuk validitas.
F. Teknik Kredibilitas Penelitian Keabsahan Data
25 Kredibilitas penelitian adalah keabsahan dari data-data yang diperoleh
pada penelitian yang dilakukan. Adapun teknik untuk menguji kredilibilitas data dalam penelitian ini, sebagai berikut:
a. Perpanjangan Keikutsertaan
Instrumen penelitian pada penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, sehingga keikutsertaan peneliti sangat menentukan pengumpulan data.
Perpanjangan keikutsertaan pada latar artinya peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai pengumpulan data mencapai titik jenuh. Perpanjangan keikutsertaan
peneliti dapat meningkatkan kepercayaan data yang dikumpulkan karena dalam kurun waktu keikutsertaan yang panjang tersebut, peneliti dapat mempelajari
kebudayaan yang ada di lapangan sehingga dapat menguji ketidakbenaran informasi yang sebelumnya diperoleh dari sumber data sekunder.
b. Ketekunan atau Keajegan Pengamatan
Keajegan pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitannya dengan proses analisis yang konstan.
Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian
memusatkan diri pada hal tersebut secara rinci. Dengan demikian, peneliti hendaknya lebih cermat dan teliti terhadap faktor-faktor yang menonjol kemudian
menelaah secara rinci faktor-faktor tersebut.
c. Triangulasi