22 terawat. Berikut lebih lengkapnya tentang keadaan gedung sekolah MAN
Yogyakarta II.
Tabel 1. Deskripsi Sarana dan Prasarana MAN Yogyakarta II
No. Ruang
Jumlah Kondisi
1. Ruang Kepala Sekolah
1 Ruang Baik
2. Ruang Wakil Kepala Sekolah
1 Ruang Baik
3. Ruang Kelas
23 Ruang Baik
4 Ruang Tata Usaha
2 Ruang Baik
5. Ruang Guru
2 Ruang Baik
6. Ruang UKS Putra
1 Ruang Baik
7. Ruang UKS Putri
1 Ruang Baik
8. Ruang Bimbingan Konseling
2 Ruang Baik
9. Ruang Koperasi
1 Ruang Baik
10. Ruang Penggandaan
1 Ruang Baik
11. Ruang Karawitan
1 Ruang Baik
12. Ruang Fotografi
1 Ruang Baik
13. Ruang Audiovisual
1 Ruang Baik
14. Ruang Osis
1 Ruang Baik
15. Masjid
1 Ruang Baik
16. Gudang
2 Ruang Baik
17. Kantin Sekolah
2 Ruang Baik
18. Toilet Guru
4 Ruang Baik
19. Toilet Siswa
8 Ruang Baik
20. Toilet Siswi
7 Ruang Baik
21. Ruang Ganti
2 Ruang Baik
22. Laboratorium Kimia
1 Ruang Baik
23. Laboratorium Fisika
1 Ruang Baik
24. Laboratorium Biologi
1 Ruang Baik
25. Laboratorium Multimedia
1 Ruang Baik
26. Aula
1 Ruang Baik
27. Parkir Siswa
2 Ruang Baik
28. Parkir Guru
1 Ruang Baik
29. Pos Satpam
1 Ruang Baik
30. Perpustakaan
1 Ruang Baik
C. Wujud Data
23 Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa deskripsi fakta yang
ada di lapangan yang diperoleh melalui pengamatan secara berpartisipasi, wawancara, dan analisis dokumen. Data dapat berupa catatan lapangan field note,
rekaman wawancara, dokumentasi kegiatan pengajaran, dan keikutsertaan peneliti pada saat proses pembelajaran sastra Indonesia.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian pelaksanaan pembelajaran sastra Indonesia siswa kelas XI BahasaMAN Yogyakarta II ini dilakukan dengan cara
pengamatan secara berpartisipasi, wawancara secara mendalam, dan analisis dokumen. Pengamatan, wawancara dan analisis dokumen yang dilakukan dengan
mengacu pada pedoman yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dan dikembangkan pada saat pelaksanaannya.
a. Teknik pengamatan dengan berpartisipasi, yaitu dilakukan di dalam kelas saat
proses belajar sastra Indonesia berlangsung. Pengamatan difokuskan pada proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa sesuai dengan
kenyataan yang sesungguhnya. Pengamatan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan sampai data yang dibutuhkan dirasa mencukupi. Peneliti mencatat
semua kegiatan pembelajaran sastra Indonesia yang sedang berlangsung. b.
Wawancara secara mendalam, yaitu wawancara melalui pertemuan langsung yang dilakukan secara berulang-ulang dengan informan untuk memperoleh dan
menggali informasi. Teknik wawancara digunakan untuk mengungkap data yang sulit ditemukan dengan teknik observasi. Teknik wawancara juga