40
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kebun Bah Birung Ulu PTPN IV Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan cara
disengaja Purposive dengan pertimbangan karena Kebun Bah BirungUlu merupakan Perkebunan kelapa sawit yang seluruhnya TM Tanaman
Menghasilkan disemua afdeling.yaitu afdeling 1 sampai afdeling 3.dan juga efesiensi waktu dalam melakukan penelitian.
3.2.Metode Penentuan Sampel
Penentuan besar sampel dan penarikan sampel dari populasi ditetapkan secara sensus,yaitu afdeling kebun yang terdiri dari afdeling 1 sampai afdeling 3 yang
ada semua dijadikan sebagai penelitian sesuai data yang diperoleh di Kebun Bah Birung Ulu yang total luas lahannya adalah 1.636 Ha dapat dilihat pada tabel
Tabel 3.1 Data afdeling, Jumlah Blok, Luas Areal Afdeling
Jumlah Blok Luas Ha
Afdeling I 46
767 Afdeling II
46 786
Afdeling III 5
83
Total 107 1.636
Sumber : Kebun Bah Birung Ulu PTPN IV, 2014.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dengan cara wawancara dan konservasi. Jenis dan sumber data yang di perlukan adalah :
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari wawancara dengan responden
orang-orang yang berkepentingan yakni asisten kepala pada kebun bersangkutan dan karyawan yang mengurus afdeling 1, 2, dan 3.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari instansilembaga terkait dan
kepustakaan lainnya.
3.4.Metode Analisis Data
Untuk tujuan 1 yaituuntuk mengetahui pengaruh faktor produksi sarana produksi terhadap pendapatan usaha perkebunan kelapa sawitKebun Bah Birung Ulu
digunakan model penduga regresi linear berganda dengan metode OLS Ordinary Least Squares.
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang
digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Dengan menggunakan model penduga regresi linear berganda. Model penduga
dibangun berdasarkan teori yang ada, dengan bentuk persamaan umum sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Y = a + a
1
X
1
+ a
2
X
2
+ a
3
X
3
+ a
4
X
4
+ ε
Firdaus,2004 Keterangan:
Y =
Pendapatan kelapa sawit hektar a
= konstanta intersep
X
1
= Tenaga kerja
X
2
= Pupuk X
3
= Pestisida X
4
= Jumlah pohonhektar
ε = error term a
1
-a
4
= Koefisien Regresi Metode OLS Ordinary Least Squaresadalah yaitu variabel X yang menjelaskan
baik bersifat nonstokastik atau jika stokastik random didistribusikan secara bebas independen dari unsur gangguan stokastik. Jika tak satupun dari kondisi
ini dipenuhi, maka penaksir kuadarat terkecil tidak hanya bias tapi juga tak konsisten, yaitu dengan meningkatnya sampel secara tak terbatas, penaksir tidak
mengarah ke nilai populasi sebenarnya. Jadi, dalam sistem persamaan hipotesis berikut ini.
Y
y1i
= ȕ
10
+ ȕ
12
Y
2i
+ Ȗ
11
X
1i
+ µ
1i .............................................................................1.1
Y
y2i
= ȕ
20
+ ȕ
21
Y
1i
+ Ȗ
21
X
1i
+ µ
2i .............................................................................1.2
Dimana Y
1
dan Y
2
merupakan variabel yang saling bergantung, atau bersifat endogen
, dan X
1
merupakan variabel yang bersifat eksogen dan dimana µ
1
dan µ
2
unsur gangguan stokastik, variabel Y
1
dan Y
2
kedua duanya stokastik.Oleh karena itu kecuali dapat ditunjukkan bahwa variabel yang menjelaskan Y2 yang bersifat
stokastik dalam 1.1 didistribusikan secara bebas dan µ
1
dan variabel yang menjelaskan Y
1
yang bersifat stikastik dalam 1.2 didistribusikan secara bebas
Universitas Sumatera Utara
dari µ
2
, penerapan OLS klasik untuk persamaan persamaan ini secara individual akan membawa ke taksiran yang tidak konsisten Firdaus,2004.
Untuk tujuan kedua yaitu untuk mengetahui jumlah produksi dan harga produksi pada titik impas pada usaha perkebunan kelapa sawit Kebun Bah Birung Ulu,
digunakan analisis Break Even Pointsebagai berikut : Perhitungan titik impas Break Even Point dengan menggunakan aljabar dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu break event point produksi dan break event point harga.
a. Titik Impas Break event point produksi:
Rumus perhitungan BEP Produksi seperti berikut:
BEP PRODUKSI Kg =
Keterangan: BEP
= Break Even Point Titik Impas produksi FC
= Fixed Cost
Biaya Tetap AVC
= AverageVariable Cost Rata-Rata Biaya Variabel P
= Harga
Produk Suratiyah,2008
Universitas Sumatera Utara
b. Break Even Point BEP Harga
Rumus perhitungan BEP Harga seperti berikut:
BEP Harga Rp.Kg =
Keterangan: BEP
= Break Even Point Titik Impas Harga. TC
= Total Cost
Total Biaya Y
=Produksi Suratiyah,2008
3.3 Definisi dan Batasan Operasional