Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji – t 1. Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan

Tabel 5.3. Ringkasan Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji - t Model t Sig. 1 Constant 8.051 .079 Tenaga Kerja 3.327 .186 Pupuk 7.012 .090 Pestisida -3.038 .202 Jumlah Pohon per Ha -6.821 .093 2.1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji – t 2.1.1. Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Hipotesis yang akan diuji adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen bebas dan variable dependen terikat antara Tenaga Kerja dengan Pendapatan. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t Uji koefisien regresi digunakan untuk menguji apakah pengaruh yang terjadi itu berlaku untuk data yang dianalisis dapat digeneralisasi.Dari penelitian ini,data yang dianalisis adalah data time series selama 6 tahun yakni dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis Ho : secara parsial tidak ada pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan Ha : secara parsial ada pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan 2. Menentukan tingkat signifikansi Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi  = 5. uji dilakukan 2 sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan. Universitas Sumatera Utara Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak- banyaknya 5 signifikansi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian 3. Kriteria Pengujian Ho diterima jika Signifikansi secara parsial 0,05 Ho ditolak jika Signifikansi secara parsial 0,05 4. Membandingkan signifikansi Nilai signifikansi 0,186 0,05, maka Ho diterima. 5. Menentukan t hitung, berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 3,327 6. Menetukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada  = 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-k-1 atau 6-1-1 = 4, n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 2 sisi signifikansi = 0,025 hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,776 Lihat pada lampiran. 7. Kriteria Pengujian Ho diterima jika -t tabel t hitung t tabel Ho ditolak jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel 8. Membandingkan thitung dengan t tabel Nilai t hitung t tabel 3,327 2,776 maka Ho ditolak Oleh karena nilai t hitung t tabel 3,327 2,776 maka Ho ditolak, artinya secara parsialada pengaruh positif antara tenaga kerja dengan pendapatan.Jadi dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial tenaga kerja berpengaruh Universitas Sumatera Utara terhadap pendapatan usahatani kelapa sawit PT.Perkebunan Nusantara IV Bah Birung Ulu.

2.1.2. Pengaruh Pupuk Terhadap Pendapatan

Hipotesis yang akan diuji adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen bebas dan variable dependen terikat antara pupuk dengan pendapatan. Uji Koefisien RegresiSecara Parsial Uji t Uji koefisien regresi digunakan untuk menguji apakah pengaruh yang terjadi itu berlaku untuk data yang dianalisis dapat digeneralisasi. Dari penelitian ini,data yang dianalisis adalah data time series selama 6 tahun yakni dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis Ho : secara parsial tidak ada pengaruh pupukterhadap pendapatan Ha :secara parsial ada pengaruh pupukterhadap pendapatan 2. Menentukan tingkat signifikansi Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi  = 5. uji dilakukan 2 sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan. Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak- banyaknya 5 signifikansi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian Universitas Sumatera Utara 3. Kriteria Pengujian Ho diterima jika Signifikansi secara parsial 0,05 Ho ditolak jika Signifikansi secara parsial 0,05 4. Membandingkan signifikansi Nilai signifikansi 0,09 0,05, maka Ho diterima. 5. Menentukan t hitung dari Tabel 5.3, diperoleh t hitung sebesar 7,012 6. Menetukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada  = 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-k-1 atau 6-1-1 = 4, n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 2 sisi signifikansi = 0,025 hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,776 Lihat pada lampiran. 7. Kriteria Pengujian Ho diterima jika -t tabel t hitung t tabel Ho ditolak jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel 8. Membandingkan thitung dengan t tabel Nilai t hitung t tabel 7,012 2,776 maka Ho ditolak Oleh karena nilai t hitung t tabel 7,012 2,776 maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh positif antara pupuk dengan pendapatan.Jadi dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial pupuk berpengaruh terhadap pendapatan usahatani kelapa sawit PT.Perkebunan Nusantara IV Bah Birung Ulu. Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Pengaruh Pestisida Terhadap Pendapatan

Hipotesis yang akan diuji adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen bebas dan variable dependen terikat antara pestisida dengan pendapatan. Uji Koefisien RegresiSecara Parsial Uji t Uji koefisien regresi digunakan untuk menguji apakah pengaruh yang terjadi itu berlaku untuk data yang dianalisis dapat digeneralisasi. Dari penelitian ini,data yang dianalisis adalah data time series selama 6 tahun yakni dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis Ho : secara parsial tidak ada pengaruh pestisidaterhadap pendapatan Ha : secara parsial ada pengaruh pestisidaterhadap pendapatan 2. Menentukan tingkat signifikansi Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi  = 5. uji dilakukan 2 sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan. Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak- banyaknya 5 signifikansi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian Universitas Sumatera Utara 3. Kriteria Pengujian Ho diterima jika Signifikansi secara parsial 0,05 Ho ditolak jika Signifikansi secara parsial 0,05 4. Membandingkan signifikansi Nilai signifikansi 0,202 0,05, maka Ho diterima. 5. Menentukan t hitung dari Tabel 5.3, diperoleh t hitung sebesar -3,038 6. Menetukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada  = 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-k-1 atau 6-1-1 = 4, n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 2 sisi signifikansi = 0,025 hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,776 Lihat pada lampiran. 7. Kriteria Pengujian Ho diterima jika -t tabel t hitung t tabel Ho ditolak jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel 8. Membandingkan thitung dengan t tabel Nilai -t hitung -t tabel -3,038 -2,776 maka Ho ditolak Oleh karena nilai -t hitung -t tabel -3,038 -2,776 maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh negatif antara pestisida dengan pendapatan.Jadi dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial pestisida berpengaruh terhadap pendapatan usahatani kelapa sawit PT.Perkebunan Nusantara IV Bah Birung Ulu. Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Pengaruh Jumlah pohon perhektar Terhadap Pendapatan

Hipotesis yang akan diuji adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen bebas dan variable dependen terikat antara jumlah pohon perhektar dengan pendapatan. Uji Koefisien RegresiSecara Parsial Uji t Uji koefisien regresi digunakan untuk menguji apakah pengaruh yang terjadi itu berlaku untuk data yang dianalisis dapat digeneralisasi. Dari penelitian ini,data yang dianalisis adalah data time series selama 6 tahun yakni dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis Ho : secara parsial tidak ada pengaruh jumlah pohon perhektarterhadap pendapatan Ha : secara parsial ada pengaruh jumlah pohon perhektarterhadap pendapatan 2. Menentukan tingkat signifikansi Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi  = 5. uji dilakukan 2 sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan. Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak- banyaknya 5 signifikansi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian Universitas Sumatera Utara 3. Kriteria Pengujian Ho diterima jika Signifikansi secara parsial 0,05 Ho ditolak jika Signifikansi secara parsial 0,05 4. Membandingkan signifikansi Nilai signifikansi 0,093 0,05, maka Ho diterima. 5. Menentukan t hitung dari Tabel 5.3, diperoleh t hitung sebesar -6,821 6. Menetukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada  = 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-k-1 atau 6-1-1 = 4, n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen. Dengan pengujian 2 sisi signifikansi = 0,025 hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,776 Lihat pada lampiran. 7. Kriteria Pengujian Ho diterima jika -t tabel t hitung t tabel Ho ditolak jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel 8. Membandingkan thitung dengan t tabel Nilai -t hitung t tabel -6,821 -2,776 maka Ho ditolak Oleh karena nilai -t hitung t tabel -6,821 -2,776 maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh negatif antara jumlah pohon perhektar dengan pendapatan.Jadi dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial jumlah pohon perhektar berpengaruh terhadap pendapatan usahatani kelapa sawit PT.Perkebunan Nusantara IV Bah Birung Ulu. Universitas Sumatera Utara 2.2. Pengujian Hipotesis Secara Serempak Uji – F 2.2.1. Pengaruh Tenaga Kerja, Pupuk, Pestisida dan Jumlah pohon perhektar Terhadap Pendapatan Usahatani Kelapa Sawit PT.Perkebunan Nusantara IV Bah Birung Ulu. Tabel 5.4. Hasil Uji Annova atau Uji F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.822E21 4 7.054E20 71.691 .088 a Residual 9.840E18 1 9.840E18 Total 2.832E21 5 Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan Hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara tenaga kerja, pemupukan, pestisida dan jumlah pohon perhektar secara bersama-sama atau simultan terhadap pendapatan. Ha : ada pengaruh secara signifikan antara tenaga kerja, pemupukan, pestisida dan jumlah pohon perhektar secara bersama-sama atau simultan terhadap pendapatan. 2. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan  = 5 signifikansi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian 3. Menentukan F hitung dan F tabel Berdasarkan tabel 5.4, diperoleh F hitung sebesar 71,691 dan dengan menggunakan tingkat keyakinan 95,  = 5, df 1 jumlah variabel–1 = 4, dan df 2 n-k atau 6-4 = 2 n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel Universitas Sumatera Utara independen, hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 19,247 Lihat pada lampiran 5. Kriteria pengujian - Ho diterima bila F hitung F tabel - Ho ditolak bila F hitung F tabel 6. Membandingkan F hitung dengan F tabel. Nilai F hitung F tabel 71,691 19,247, maka Ho ditolak. Karena F hitung F tabel 71,691 19,247, maka Ho ditolak., artinya ada pengaruh secara signifikan antara tenaga kerja, pemupukan, pestisida dan jumlah pohon perhektar secara bersama-sama atau serempak terhadap pendapatan.Jadi dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja, pemupukan, pestisida dan jumlah pohon perhektar secara serempak berpengaruh positif, nyata dan signifikan terhadap pendapatan usahatani kelapa sawit di PT.Perkebunan Nusantara IV Bah Birung Ulu, maka hipotesa diterima.

3. Interpretasi hasil regresi

Tabel 5.5. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 6.957E11 8.642E10 8.051 .079 Tenaga Kerja 1.326E8 3.987E7 .682 3.327 .186 Pupuk 497.967 71.019 .748 7.012 .090 Pestisida -3652145.738 1202280.391 -.424 -3.038 .202 Jumlah Pohon per Ha -6.432E9 9.431E8 -1.698 -6.821 .093 Universitas Sumatera Utara Persamaan regresinya sebagai berikut: Y’ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 + b 4 X 4 Y’ = 6,957+ 1,326X 1 + 497,967X 2 + -3652145,738X 3 + -6,432X 4 Y’ = 6,957+ 1,326X 1 + 497,967X 2 – 3.652.145,738X 3 – 6,432X 4 Keterangan: Y’ = Pendapatan a = konstanta b 1 ,b 2 = koefisien regresi X 1 = Biaya Tenaga Kerja X 2 = Biaya Pemupukan X 3 = Biaya Pestisida X 4 = Jumlah pohon perhektar Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: - Konstanta sebesar 6,957; artinya jika tenaga kerjaX 1 , pemupukan X 2 , pestisida X 3 , dan jumlah pohon perhektar X 4 nilainya adalah 0, maka pendapatan Y’ nilainya adalah Rp. 6,957. - Koefisien regresi variabel tenaga kerja X 1 sebesar 1,326; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan jumlah tenaga kerja mengalami kenaikan 1, maka pendapatan Y’ akan mengalami peningkatan sebesar 1,326. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara tenaga kerja dengan pendapatan, semakin meningkattenaga kerja maka semakin meningkat juga pendapatan usahatani kelapa sawit di daerah penelitian. - Koefisien regresi variabel pemupukan X 2 sebesar 497,967; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan pemupukanmengalami kenaikan Universitas Sumatera Utara 1, maka pendapatan Y’ akan mengalami peningkatan sebesar 497,967. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara pemupukan dengan pendapatan, semakin meningkat jumlah pupuk maka semakin meningkat juga pendapatan usahatani kelapa sawit di daerah penelitian. - Koefisien regresi variabel pestisida X 3 sebesar -3652145,738; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan pestisida mengalami kenaikan 1, maka pendapatan Y’ akan mengalami penurunan sebesar -3652145,738. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara pestisida dengan pendapatan, semakin meningkat pemberian pestisida maka semakin menurunpendapatan usahatani kelapa sawit di daerah penelitian. - Koefisien regresi variabel jumlah pohon perhektar X 4 sebesar -6,432; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan jumlah pohon perhektarmengalami kenaikan 1, maka pendapatan Y’ akan mengalami penurunan sebesar -6,432. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara jumlah pohon perhektardengan pendapatan, semakin meningkat jumlah pohon perhektar maka semakin menurun pendapatan usahatani kelapa sawit di daerah penelitian. Analisis Korelasi Ganda R Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Menurut Sugiyono 2007 pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah 0,40 - 0,599 = sedang 0,60 - 0,799 = kuat 0,80 - 1,000 = sangat kuat Dari hasil analisis regresi, lihat pada output moddel summary dan disajikan sebagai berikut: Tabel 5.6. Hasil analisis korelasi ganda dengan Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .998 a .997 .983 3,137E9 2.990 Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,998.Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara tenaga kerja, pemupukan, pestisida dan jumlah pohon perhektar terhadap pendapatan. Analisis Determinasi R 2 Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R 2 R Square sebesar 0,997 atau 99,7. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel independen tenaga kerja, pemupukan, pestisida dan jumlah pohon perhektar terhadap variabel dependen pendapatan sebesar 99,7. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tenaga kerja, pemupukan, pestisida dan jumlah pohon perhektar mampu menjelaskan sebesar 99,7 variasi variabel dependen pendapatan. Sedangkan sisanya sebesar 0,3 dipengaruhi Universitas Sumatera Utara atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa memiliki harga negatif.Menurut Santoso 2001 bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R 2 sebagai koefisien determinasi. 5.2. Analisis Produksi TBS, Minyak Inti dan Inti Sawit di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Birung Ulu. Luasareallahanyang digunakansebagaikebuntanaman kelapa sawit yaitu seluas2.194 Ha.Besarnya produksi kelapa sawit yang dihasilkan oleh PT. Perkebunan Nusantara IVKebun Bah Birung Ulu dipengaruhi oleh jumlahproduksi kelapa sawit yang dihasilkandarikebun Bah Birung Ulu.Besarnyaproduksi kelapa sawit mengalamiperubahandaritahun 2008 sampai dengan tahun 2013yang dapatdilihatdari Tabel 5.7.berikut: Tabel 5.7. Produksi TBSdan Produksi Minyak Inti, dan Produksi Inti PT. PerkebunanNusantara IV KebunBah Birung Ulu Tahun 2008-2013. Tahun Produksi TBS kg Produksi Minyak Inti kg Produksi Inti kg Tahun 2008 10.566.010 2.344.128 505.575 Tahun 2009 32.201.280 7.153.683 1.340.930 Tahun 2010 39.520.210 9.121.239 1.636.770 Universitas Sumatera Utara Tahun 2011 42.974.880 9.936.027 1.552.953 Tahun 2012 40.626.110 9.228.341 1.574.797 Tahun 2013 39.432.840 8.706.994 1.573.399 Sumber : Analisis Data Sekunder Gambar 5.3. Grafik Jumlah Produksi Tandan Buah Segar TBS, Tahun 2008- 2013 Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4. Grafik Jumlah Produksi Minyak Inti, Tahun 2008-2013 Gambar 5.5. Grafik Jumlah Produksi Inti Sawit, Tahun 2008-2013 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 5.7.dapat diketahui jumlah produksi kelapa sawit tiap tahunnya mengalami fluktuasi. Produksi TBS tertinggi diperoleh pada tahun 2011 sebanyak 42.974.880 kg dengan persentase produksi sebesar 20,9 diperoleh dari hasil pengelolaan usahatani kelapa sawit dimulai dari penanaman, pemeliharaan, pemupukan hingga sampai panen. Dan produksi TBS terendah diperoleh pada tahun 2008 dengan produksi TBS 10.566.010 kg, dengan persentase 5,1. Produksi minyak inti juga tidak berbeda dengan produksi TBS, mengalami fluktuasi sehingga dari tabel dapat diketahui produksi minyak inti tertinggi pada tahun 2011 sebanyak 9.936.027 kg dengan persentase 21,4 dan produksi terendah pada tahun 2008 sebanyak 2.344.128 kg dan persentasenya sebesar 5,0. Sedangkan untuk produksi inti sawit tertinggi sebanyak 1.636.770 kg dengan presentase 20 pada tahun 2010, dan produksi terendah pada tahun 2008 dengan jumlah 505.575 kg dengan presentase 6,18.

5.3. Analisis Biaya Produksi PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Kebun Bah Birung Ulu