Kecernaan Bahan Organik Penggunaan Pelepah Kelapa Sawit Yang Difermentasi Dengan Mikroba Lokal Pada Domba Lokal Jantan

b. Kecernaan Bahan Organik

Kecernaan bahan organik menggambarkan ketersediaan nutrien dari pakan. Bahan organik terdiri dari lemak, protein kasar, serat kasar, dan bahan ekstrak tanpa nitrogen BETN. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecernaan bahan organik adalah aktivitas mikroorganisme, bentuk fisik pakan, dan kecernaan bahan kering. Kecernaan serat suatu bahan pakan sangat mempengaruhi kecernaan pakan, baik dari segi jumlah maupun dari komposisi kimia seratnya Tillman et al, 1993. Setelah 24 jam inkubasi, residu pakan dalam tabung dikeluarkan dan dicampur dengan larutan detergen netral, ditransfer ke cawan, dibilas, dikeringkan dan diabukan. Nilai kecernaan bahan organik didapat melalui selisih kandungan bahan organik awal sebelum inkubasi dan setelah inkubasi, proporsional terhadap kandungan bahan organik sebelum inkubasi Jayanegara, et al, 2009 nilai degradasi bahan organik antara 48, 26 persen – 53,75 persen Firsoni et al, 2008. Menurut sutardi 1980 bahan organik merupakan dari bahan kering, sehingga meningkatnya konsumsi bahan kering maka konsumsi bahan organik akan meningkat pula. Peningkatan kecernaan bahan organik sejalan dengan meningkatnya kecernaan bahan kering, karena sebahagian besar komponen bahan kering terdiri dari bahan organik. Van Soest 1994 menyatakan bahwa kemampuan mencerna bahan pakan ditentukan oleh beberapa faktor seperti jenis ternak, komposisi kimia pakan dan penyimpanan pakan. Daya cerna suatu bahan pakan tergantung pada keserasian zat-zat yang terkandung didalam bahan pakan. Income Over Feed Cost IOFC Tujuan akhir dari pemeliharaan ternak adalah untuk memperoleh keuntungan secara ekonomis. Keuntungan merupakan selisih antara penerimaan dengan pengeluaran. Income Over Feed Cost IOFC adalah salah satu cara dalam menentukan indikator keuntungan. IOFC ini biasa digunakan untuk mengukur performa pada program pemberian pakan. Analisis pendapatan dengan cara ini didasarkan pada harga beli bakalan, harga jual dan biaya pakan selama Universitas Sumatera Utara pemeliharaan. Income Over Feed Cost diperoleh dengan menghitung selisih pendapatan usaha peternakan dikurangi dengan biaya ransum. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Income Over Feed Cost yaitu harga ransum, konsumsi ransum, dan besarnya pendapatan Kasim, 2002. Kasim 2002 menambahkan bahwa IOFC dapat dihitung dengan pendekatan penerimaan dari nilai pertambahan bobot badan ternak dengan biaya ransum yang dikeluarkan selama penelitian. Faktor yang berpengaruh penting dalam perhitungan IOFC adalah pertambahan bobot badan selama penggemukan, konsumsi pakan dan harga pakan. Pertumbuhan yang baik belum tentu menjamin keuntungan maksimum, tetapi pertumbuhan yang baik dan diikuti dengan konversi pakan yang baik pula serta biaya pakan yang minimal akan mendapatkan keuntungan yang maksimal pula. Universitas Sumatera Utara MATERI DAN METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Domba Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh. Analisis Pakan dilakukan di Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Penelitian dilaksanakan selama 90 hari atau selama tiga bulan termasuk masa adaptasi 1 bulan, yaitu sejak tanggal 1 Desember 2013 sampai dengan 28 Februari 2014. Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bangsa domba lokal jantan yang terdapat di kandang domba Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh. Ternak domba yang digunakan berjumlah 20 ekor domba jantan berumur satu tahun dengan rataan bobot badan 12 - 14 kg. Bahan Penelitian Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pelepah Sawit, Saus Burger Pakan SBP, Probion, Aspergillus niger, Bungkil Inti Sawit BIS, Bungkil Kelapa, Dedak, Ampas Sagu, Molases, Mineral, Urea dan Garam. Alat – Alat Yang Digunakan Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Mesin penggiling pakan Chopper, Mesin pengaduk pakan Mixer, Timbangan pegas kapasitas 50 kg untuk menimbang bobot badan domba, Timbangan duduk kapasitas 1 kg, 10 kg dan 50 kg untuk menimbang pakan, Alat – Alat Kebersihan Sapu lidi dan Sikat, Label identitas domba, Alat tulis kantor, Alat pemotong Pisau dan Gunting, Tempat Pakan Ember plastik dan Timba Plastik dan Obat-obatan ternak. Universitas Sumatera Utara Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu melakukan proses fermentasi pada pelepah sawit, kemudian pelepah sawit hasil fermentasi dengan menggunakan mikroba lokal dianalisis di Laboratorium Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Hal ini dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia pelepah sawit hasil fermentasi. Selanjutnya pakan fermentasi diberikan kepada domba lokal jantan sebagai materi percobaan. Pakan Perlakuan Adapun perlakuan yang diberikan adalah R = Pakan Komplit Pelepah Sawit tanpa fermentasi. R 1 = Pakan Komplit Pelepah Sawit difermentasi dengan Saos Burger Pakan. R 2 = Pakan Komplit Pelepah Sawit difermentasi dengan Probion. R 3 = Pakan Komplit Pelepah Sawit difermentasi dengan Aspergillus niger. Fermentasi Pelepah Sawit a. Fermentasi Pelepah Sawit dengan Saus Burger Pakan SBP Sebelum difermentasi pelepah sawit dicacah kemudian ditepungkan untuk memperkecil ukurannya. Pelepah sawit yang telah dicacah dan ditepungkan ditempatkan didalam karung. Campurkan Saus Burger Pakan SBP kedalam air hingga merata dengan dosis 0,3 persen dari berat bahan yang akan difermentasi. Tebarkan bahan yang akan difermentasi setebal 10 cm, lalu disiram dengan larutan starter secara merata. Demikian seterusnya hingga seluruh bahan basah sampai kelembapan 60 persen, lalu aduk hingga merata. Pelepah sawit yang telah disiram larutan stater dimasukkan kedalam karung plastik kemudian karung plastik lalu diikat. Fermentasi dilakukan selama 21 hari, kemudian dikeringkan. Seperti terlihat pada gambar 1 dalam lampiran 2. Universitas Sumatera Utara

b. Fermentasi Pelepah Sawit dengan Probion