LAKIP DISDIK 2016 Page 3
1 menyelenggarakan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian,
evaluasi dan pelaporan kegiatan dan anggaran Bidang; 2 menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan
dengan pengembangan kependidikan, sumberdaya pendidikan, sarana pendidikan dan kesiswaan;
3 menyelenggarakan pengembangan pendidikan, pengembangan tenaga kependidikan dan pengembangan sarana prasarana
pendidikan; 4 menyelenggarakan analisis pengembangan kinerja Bidang;
f Bidang Pendidikan Non Formal, terdiri dari:
i. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini; ii. Seksi Pendidikan Masyarakat;
iii. Seksi Pengembangan Minat dan Bakat.
Bidang Pendidikan Non Formal mempunyai fungsi pengembangan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat. Untuk
melaksanakan fungsi tersebut, Bidang Pendidikan Non Formal mempunyai rincian tugas:
1 menyelenggarakan upaya pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan anak usia dini dan pendidikan
masyarakat; 2 menyelenggarakan pengembangan pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat; 3 menyelenggarakan analisis dan pengembangan kinerja Bidang;
B. PERMASALAHAN UATAMA BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA
Dalam pengembangan Pendidikan Dasar dan Menengah di kota Yogyakarta, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menghadapi permasalahan
utama sebagai berikut : Kendalahambatan pada akses, mutu dan akuntabilitas seperti berikut ini;
1. Perluasan Akses dan Pemerataan Pendidikan; a Angka Putus Sekolah masih cukup tinggi;
b Angka Partisipasi Sekolah belum mencapai 100 c Angka Melek Huruf masih dikisaran angka 90-an
LAKIP DISDIK 2016 Page 4
d Angka melanjutkan ke SMASMKMA belum maksimal. e Disparitas input nilai masuk sekolah negeri dan swasta masih
tinggi; f Jumlah siswa kota yang sekolah di luar kota masih cukup tinggi;
2. Peningkatan Mutu, relevansi dan Daya Saing; a Regulasi pemerintah di bidang pendidikan banyak yang tumpang
tindih sehingga menyulitkan pelaksanaanya b Masih cukup tinggi persentasi guru yang belum sesuai kualifikasi
mengajar; c Angka ketidaklulusan pada sekolah swasta masih cukup tinggi;
d Rasio gurumurid masih jauh dari standar. 3. Penguatan Tata Kelola dan Akuntabilitas;
a Kompetensi pengelola keuangan masih kurang; b Manajemen sekolah belum menerapkan MBS;
c Kegiatan di sekolah belum berbasis perencanaan.
LAKIP DISDIK 2016 Page 5
istem AKIP merupakan perpaduan antara Sistem Akuntabilitas Kinerja dan Sistem Manajemen Kinerja yang dibangun di atas fondasi Sistem
Manajemen Strategik Sektor Publik. Sistem Manajemen Strategik Sektor Publik merujuk pada sistem pengendalian manajemen untuk memastikan bahwa tujuan
organisasi sektor public dalam kerangka pemenuhan visi misi organisasi sektor publik dapat dicapai melalui penyelenggaraan kegiatan organisasi sektor publik
yang direncanakan dan dikendalikan dengan baik.
Substansi Perencanaan strategik adalah rangkaian proses pengambilan keputusan yang berorientasi pada hasil yang dicapai selama kurun waktu satu
sampai dengan lima tahun, secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin
akan ada. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategik instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan
program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.
Perencanaan strategis memuat sejumlah fakta, persoalan dan argumentasi mendasar
pemilihan satu
program dan
kesiapan serta
bagaimana melaksanakannya, untuk diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan. RENSTRA.
A. PERENCANAAN STRATEGIS