DI REKTORAT JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN

BAB VI DI REKTORAT JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN

Bagian Pertama Tugas dan Fungsi Pasal 351 Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan produksi kehutanan. Pasal 352 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351, Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang pembinaan rencana pemanfaatan hutan produksi, pembinaan pengembangan hutan alam, pembinaan pengembangan hutan tanaman, pembinaan iuran kehutanan dan peredaran hasil hutan serta pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil hutan; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pemanfaatan hutan produksi dan industri primer hasil hutan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan rencana pemanfaatan hutan produksi, pembinaan pengembangan hutan alam, pembinaan pengembangan hutan tanaman, pembinaan iuran kehutanan dan peredaran hasil hutan serta pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil hutan; d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan rencana pemanfaatan hutan produksi, pembinaan pengembangan hutan alam, pembinaan pengembangan hutan tanaman, pembinaan iuran kehutanan dan peredaran hasil hutan serta pengolahan dan pemasaran hasil hutan; e. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 35 3 Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan terdiri dari : a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi ; c. Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam; d. Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman; e. Direktorat Bina I uran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan; f. Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan. Bagian Ketiga Sekretariat Direktorat Jenderal Pasal 354 Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pelayanan teknis dan administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal. Pasal 355 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 354, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan kebijakan rencana dan program, evaluasi serta penyusunan laporan; b. Pembinaan dan pelayanan administrasi kepegawaian, organisasi dan tatalaksana c. Koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum serta pelaksanaan hubungan masyarakat; d. Pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga, serta administrasi keuangan; e. Koordinasi pelaksanaan tugas. Pasal 356 Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari : a. Bagian Program dan Pelaporan; b. Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana; c. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat; d. Bagian Umum. Pasal 357 Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, pemantauan, evaluasi, data stastistik dan penyusunan laporan, serta kerjasama. Pasal 358 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 357, Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. Penyiapan pemantauan dan evaluasi, penyusunan data statistik dan pelaporan; c. Penyiapan pelaksanaan kerjasama. Pasal 359 Bagian Program dan Pelaporan terdiri dari : a. Subbagian Program dan Anggaran; b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; c. Subbagian Kerjasama. Pasal 360 1 Subbagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran. 2 Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi, penyusunan data statistik dan pelaporan. 3 Subbagian Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain. Pasal 361 Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional serta penyiapan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan. Pasal 362 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 361, Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan administrasi kepegawaian, pendisiplinan pegawai dan mutasi pegawai; b. Penyiapan pengembangan pegawai dan administrasi jabatan fungsional; c. Penyiapan penyusunan organisasi dan tata laksana. Pasal 363 Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana terdiri dari : a. Subbagian Administrasi Kepegawaian; b. Subbagian Pengembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional; c. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana. Pasal 364 1 Subbagian Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan formasi pegawai, pengelolaan data kepegawaian, kesejahteraan pegawai, daftar urut kepangkatan, cuti, kenaikan pangkat, alih tugas jabatan, pendisiplinan pegawai, penghargaan pegawai, pemberhentian dan pemensiunan pegawai. 2 Subbagian Pengembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan pendidikan, pelatihan dan administrasi jabatan fungsional. 3 Subbagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan uraian tugas, analisis beban tugas, analisis jabatan, evaluasi kinerja organisasi, pengkajian organisasi, tata hubungan kerja, prosedur kerja serta pembakuan sarana kerja. Pasal 365 Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, penelaahan pelaksanaan dan penerapan hukum, pertimbangan dan bantuan hukum, pemasyarakatan dan dokumentasi hukum, penyajian informasi serta hubungan antar lembaga dan hubungan masyarakat. Pasal 366 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 365, Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan; b. Penyiapan penelaahan pelaksanaan dan penerapan hukum serta memberikan pertimbangan dan bantuan hukum; c. Penyiapan pemasyarakatan dan dokumentasi hukum, serta penyajian informasi; d. Pelaksanaan hubungan antar lembaga dan hubungan masyarakat. Pasal 367 Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat terdiri dari : a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan; b. Subbagian Pertimbangan dan Bantuan Hukum; c. Subbagian Hubungan Masyarakat. Pasal 368 1 Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang- undangan. 2 Subbagian Pertimbangan dan Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelaahan pelaksanaan dan penerapan hukum serta pertimbangan dan bantuan hukum di bidang bina produksi kehutanan. 3 Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemasyarakatan, dokumentasi hukum, dan penyajian informasi bidang bina produksi kehutanan serta pembinaan hubungan antar lembaga dan hubungan masyarakat. Pasal 369 Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata persuratan, perlengkapan, rumah tangga dan administrasi keuangan. Pasal 370 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 369, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan, pendistribusian, dan pengarsipan surat; b. pelaksanaan urusan perlengkapan, kerumahtanggaan dan penggandaan; c. penyiapan administrasi keuangan dan penanganan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan. Pasal 371 Bagian Umum terdiri dari : a. Subbagian Tata Persuratan; b. Subbagian Perlengkapan; c. Subbagian Administrasi Keuangan. Pasal 372 1 Subbagian Tata Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, pendistribusian dan pengarsipan surat. 2 Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan, kerumahtanggaan dan penggandaan. 3 Subbagian Administrasi Keuangan mempunyai tugas melakukan administrasi keuangan dan penanganan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan. Bagian Keempat Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi Pasal 373 Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis di bidang rencana pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman serta peny iapan penyelenggaraan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman. Pasal 374 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 373, Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang rencana pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman, meliputi penataan, penyiapan, rencana kerja pemanfaatan, serta pengembangan kelembagaan, jaminan kinerja dan investasi; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan produksi alam dan hutan tanaman; c. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, izin usaha pemanfaatan kawasan, izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan, izin pemungutan hasil hutan kayu, dan izin pemungutan hasil hutan bukan kayu pada hutan produksi alam dan hutan tanaman; d. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang rencana pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman, meliputi penataan, penyiapan, rencana kerja pemanfaatan, serta pengembangan kelembagaan, jaminan kinerja dan investasi; e. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang rencana pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman, meliputi penataan, penyiapan, rencana kerja pemanfaatan, serta pengembangan kelembagaan, jaminan kinerja dan investasi; f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 375 Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi terdiri dari : a. Subdirektorat Penataan Pemanfaatan Hutan Produksi; b. Subdirektorat Penyiapan Pemanfaatan Hutan Produksi; c. Subdirektorat Rencana Kerja Pemanfaatan Hutan Produksi ; d. Subdirektorat Kelembagaan, Jaminan Kinerja dan I nvestasi; e. Subbagian Tata Usaha. Pasal 376 Subdirektorat Penataan Pemanfaatan Hutan Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria , prosedur dan penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan pemanfaatan hutan produksi dalam unit kelestarian pengelolaan hutan produksi serta pendataan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi. Pasal 377 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 376, Subdirektorat Penataan Pemanfaatan Hutan Produksi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penataan pemanfaatan hutan produksi dalam unit kelestarian pengelolaan hutan produksi, serta pendataan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi; b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penataan pemanfaatan hutan produksi dalam unit kelestarian pengelolaan hutan produksi serta pendataan perizinan usaha pem anfaatan hutan produksi. Pasal 378 Subdirektorat Penataan Pemanfaatan Hutan Produksi terdiri dari: a. Seksi Penataan Pemanfaatan I ; b. Seksi Penataan Pemanfaatan I I . Pasal 379 1 Seksi Penataan Pemanfaatan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan pemanfaatan hutan produksi dalam unit kelestarian pengelolaan hutan produksi serta pendataan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku; 2 Seksi Penataan Pemanfaatan I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penataan pemanfaatan hutan produksi dalam unit kelestarian pengelolaan hutan produksi serta pendataan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Pasal 380 Subdirektorat Penyiapan Pemanfaatan Hutan Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman serta penyiapan pela ksanaan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman. Pasal 381 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 380, Subdirektorat Penyiapan Pemanfaatan Hutan Produksi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman, meliputi izin usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta izin pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu. b. penyiapan pelaksanaan perizinan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan produksi alam dan hutan tanaman; c. penyiapan pelaksanaan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman meliputi izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, izin usaha pemanfaatan kawasan, izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan serta izin pemungutan hasil hutan kayu dan izin pemungutan hasil hutan bukan kayu; d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman, meliputi izin usaha pemanfaatan kawasan, izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta izin pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu. Pasal 382 Subdirektorat Penyiapan Pemanfaatan Hutan Produksi terdiri dari: a. Seksi Penyiapan Pemanfaatan Hutan Alam; b. Seksi Penyiapan Pemanfaatan Hutan Tanaman. Pasal 383 1 Seksi Penyiapan Pemanfaatan Hutan Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam, meliputi izin usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta izin pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta penyiapan bahan penyelenggaraan perizinan usaha pemanfaatan hutan produksi alam. 2 Seksi Penyiapan Pemanfaatan Hutan Tanaman mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan usaha pemanfaatan hutan tanaman, meliputi izin usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta izin pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta penyiapan bahan penyelenggaraan perizinan usaha pemanfaatan hutan tanaman. Pasal 384 Subdirektorat Rencana Kerja Pemanfaatan Hutan Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi serta penyelenggaraan penilaian rencana kerja di bidang rencana kerja jangka panjang dan jangka menengah dalam usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman. Pasal 385 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 384, Subdirektorat Rencana Kerja Pemanfaatan Hutan Produksi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang rencana kerja jangka panjang dan rencana kerja jangka menengah dalam usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman meliputi usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu; b. penyiapan penyelenggaraan penilaian dan evaluasi rencana kerja usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman meliputi usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu; c. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, krit eria dan prosedur di bidang rencana kerja jangka panjang dan rencana kerja jangka menengah dalam usaha pemanfaatan hutan produksi alam dan hutan tanaman, meliputi usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu. Pasal 386 Subdirektorat Rencana Kerja Pemanfaatan Hutan Produksi terdiri dari: a. Seksi Rencana Kerja Hutan Alam; b. Seksi Rencana Kerja Hutan Tanaman. Pasal 387 1 Seksi Rencana Kerja Hutan Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi serta penyelenggaraan penilaian di bidang rencana kerja jangka panjang dan jangka menengah usaha pemanfaatan hutan produksi alam meliputi usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu. 2 Seksi Rencana Kerja Hutan Tanaman mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi serta penyelenggaraan penilaian di bidang rencana kerja jangka panjang dan jangka menengah usaha pemanfaatan hutan tanaman meliputi usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu. Pasal 388 Subdirektorat Kelembagaan, Jaminan Kinerja dan I nvestasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan kelembagaan, jaminan kinerja, investasi dan tenaga teknis kehutanan dalam usaha pemanfaatan hutan produksi. Pasal 389 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 388, Subdirektorat Kelembagaan, Jaminan Kinerja dan I nvestasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan kelembagaan, jaminan kinerja, investasi dan tenaga teknis kehutanan dalam usaha pemanfaatan hutan produksi; b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan kelembagaan, jaminan kinerja, investasi dan tenaga teknis kehutanan dalam usaha pemanfaatan hutan produksi. Pasal 390 Subdirektorat Kelembagaan, Jaminan Kinerja dan I nvestasi terdiri dari: a. Seksi Kelembagaan Usaha; b. Seksi Jaminan Kinerja dan I nvestasi. Pasal 391 1 Seksi Kelembagaan Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan kelembagaan dalam usaha pemanfaatan hutan produksi. 2 Seksi Jaminan Kinerja dan I nvestasi mempunyai tugas melakukan peSnyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang jaminan kinerja, investasi dan tenaga teknis kehutanan dalam usaha pemanfaatan hutan produksi. Pasal 392 1 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan penyusunan laporan Direktorat. 2 Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Kelembagaan Usaha, Jaminan Kinerja dan I nvestasi. Bagian Kelima Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam Pasal 393 Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi dan bimbingan di bidang pengembangan hutan alam. Pasal 394 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 393, Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan hutan ala m, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelola produksi, pengembangan kelola sosial, serta penilaian usaha pemanfaatan hutan alam; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan hutan alam, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelola produksi, pengembangan kelola sosial serta usaha pemanfaatan hutan alam; c. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan hutan alam, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelo la produksi, pengembangan kelola sosial, serta penilaian usaha pemanfaatan hutan alam; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan hutan alam, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelola produksi, pengembangan kelola sosial, serta penilaian usaha pemanfaatan hutan alam; e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 395 Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam terdiri dari: a. Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Alam;. b. Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Alam; c. Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Alam; d. Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Alam; e. Subbagian Tata Usaha. Pasal 396 Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam. Pasal 397 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 396, Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Alam menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam; b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam. Pasal 398 Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Alam terdiri dari: a. Seksi Kelola Lingkungan Hutan Alam I ; b. Seksi Kelola Lingkungan Hutan Alam I I . Pasal 399 1 Seksi Kelola Lingkungan Hutan Alam I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku. 2 Seksi Kelola Lingkungan Hutan Alam I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungs i lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Pasal 400 Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanf aatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam. Pasal 401 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 400, Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Alam menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam; b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam. Pasal 402 Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi terdiri dari : a. Seksi Kelola Produksi Hutan Alam I ; b. Seksi Kelola Produksi Hutan Alam I I . Pasal 403 1 Seksi Kelola Produksi Hutan Alam I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku. 2 Seksi Kelola Produksi Hutan Alam I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Pasal 404 Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam. Pasal 405 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 404, Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Alam menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam; b. penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam. Pasal 406 Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial terdiri dari: a. Seksi Kelola Sosial Hutan Alam I ; b. Seksi Kelola Sosial Hutan Alam I I . Pasal 407 1 Seksi Kelola Sosial Hutan Alam I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku; 2 Seksi Kelola Sosial Hutan Ala m I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan produksi alam di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Pasal 408 Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian usaha pemanfaatan hutan produksi alam lestari. Pasal 409 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dala m Pasal 408, Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Alam menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penilaian usaha pemanfaatan hutan produksi alam lestari; b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dibidang penilaian usaha pemanfaatan hutan produksi alam lestari. Pasal 410 Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Alam terdiri dari: a. Seksi Penilaian Usaha Hutan Alam I ; b. Seksi Penilaian Usaha Hutan Alam I I . Pasal 411 1 Seksi Penilaian Usaha Hutan Alam I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian usaha pemanfaatan hutan produksi alam lestari di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku. 2 Seksi Penilaian Usaha Hutan Alam I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian usaha pemanfaatan hutan produksi alam lestari di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Pasal 412 1 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan penyusunan laporan Direktorat. 2 Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Alam. Bagian Keenam Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman Pasal 413 Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, dan bimbingan teknis di bidang pengembangan hutan tanaman. Pasal 414 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 413, Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan hutan tanaman, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelola produksi, pengembangan kelola sosial, serta penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan hutan tanaman; c. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan hutan tanaman, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelola produksi, pengembangan kelola sosial, serta penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan hutan tanaman, meliputi pengembangan kelola lingkungan, pengembangan kelola produksi, pengembangan kelola sosial, serta penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman; e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 415 Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman terdiri dari: a. Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Tanaman; b. Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Tanaman; c. Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Tanaman; d. Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman; e. Subbagian Tata Usaha. Pasal 416 Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman. Pasal 417 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 416, Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan Hutan Tanaman menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kele starian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman; b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman. Pasal 41 8 Subdirektorat Pengembangan Kelola Lingkungan terdiri dari : a. Seksi Kelola Lingkungan Hutan Tanaman I ; b. Seksi Kelola Lingkungan Hutan Tanaman I I . Pasal 419 1 Seksi Kelola Lingkungan Hutan Tanaman I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku; 2 Seksi Kelola Lingkungan Hutan Tanaman I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi lingkungan dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Pasal 420 Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman. Pasal 421 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 420, Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Tanaman menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi produksi dala m rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman; b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman. Pasal 422 Subdirektorat Pengembangan Kelola Produksi Hutan Tanaman terdiri dari : a. Seksi Kelola Produksi Hutan Tanaman I ; b. Seksi Kelola Produksi Hutan Tanaman I I . Pasal 423 1 Seksi Kelola Produksi Hutan Tanaman I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku; 2 Seksi Kelola Produksi Hutan Tanaman I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi produksi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Pasal 424 Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman. Pasal 425 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 424, Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Tanaman menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman; b. penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman. Pasal 426 Subdirektorat Pengembangan Kelola Sosial Hutan Tanaman terdiri dari: a. Seksi Kelola Sosial Hutan Tanaman I ; b. Seksi Kelola Sosial Hutan Tanaman I I . Pasal 427 1 Seksi Kelola Sosial Hutan Tanaman I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku; 2 Seksi Kelola Sosial Hutan Tanaman I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelestarian fungsi sosial ekonomi dalam rangka usaha pemanfaatan kawasan, jasa lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu pada hutan tanaman di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Pasal 428 Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang restrukturisasi dan penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman. Pasal 429 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 428, Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang restrukturisasi dan penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman; b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dibidang restrukturis asi dan penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman. Pasal 430 Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman terdiri dari: a. Seksi Penilaian Usaha Hutan Tanaman I ; b. Seksi Penilaian Usaha Hutan Tanaman I I . Pasal 431 1 Seksi Penilaian Usaha Hutan Tanaman I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang restrukturisasi dan penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku; 2 Seksi Penilaian Usaha Hutan Tanaman I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang restrukturisasi dan penilaian usaha pemanfaatan hutan tanaman di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Pasal 432 1 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan penyusunan laporan Direktorat. 2 Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Penilaian Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman. Bagian Ketujuh Direktorat Bina I uran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan Pasal 433 Direktorat Bina I uran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, dan bimbingan teknis di bidang pembinaan iuran kehutanan dan peredaran hasil hutan. Pasal 434 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 433, Direktorat Bina I uran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penerimaan negara bukan pajak, peredaran hasil hutan, pengujian hasil hutan serta penertiban hasil hutan ilegal; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penerimaan negara bukan pajak, peredaran hasil hutan, pengujian hasil hutan serta penertiban hasil hutan ilegal; c. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penerimaan negara bukan pajak, peredaran hasil hutan, pengujian hasil hutan serta penertiban hasil hutan ilegal; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penerimaan negara bukan pajak, peredaran hasil hutan, pengujian hasil hutan serta penertiban hasil hutan ilegal; e. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 435 Direktorat Bina I uran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan terdiri dari : a. Subdirektorat Penerimaan Negara Bukan Pajak; b. Subdirektorat Peredaran Hasil Hutan; c. Subdirektorat Pengujian Hasil Hutan; d. Subdirektorat Penertiban Hasil Hutan I legal; e. Subbagian Tata Usaha. Pasal 436 Subdirektorat Penerimaan Negara Bukan Pajak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang iuran kehutanan meliputi iuran izin usaha pemanfaatan hutan alam tanaman, provisi sumberdaya hutan, dan dana reboisasi. Pasal 437 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 436, Subdirektorat Penerimaan Negara Bukan Pajak menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang iuran kehutanan meliputi iuran izin usaha pemanfaaatan hutan alam tanaman, provisi sumberdaya hutan, dan dana reboisasi; b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang iuran kehutanan meliputi iuran iz in usaha pemanfaatan hutan alam tanaman, provisi sumberdaya hutan, dan dana reboisasi. Pasal 438 Subdirektorat Penerimaan Negara Bukan Pajak terdiri dari : a. Seksi Penerimaan Negara Bukan Pajak I ; b. Seksi Penerimaan Negara Bukan Pajak I I . Pasal 439 1 Seksi Penerimaan Negara Bukan Pajak I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penerimaan dana reboisasi dan penerimaan iuran izin usaha pemanfaatan hasil hutan serta provisi sumberdaya hutan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku; 2 Seksi Penerimaan Negara Bukan Pajak I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penerimaan dana reboisasi dan penerimaan iuran izin usaha pemanfaatan hasil hutan serta provisi sumberdaya hutan di wilayah Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Pasal 44 0 Subdirektorat Peredaran Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peredaran hasil hutan. Pasal 441 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 440, Subdirektorat Peredaran Hasil Hutan menyelengarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang tata usaha hasil hutan dan tanda legalitas hasil hutan; b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang tata usaha hasil hutan dan tanda legalitas hasil hutan. Pasal 442 Subdirektorat Peredaran Hasil Hutan terdiri dari : a. Seksi Tata Usaha Hasil Hutan; b. Seksi Tanda Legalitas Hasil Hutan. Pasal 443 1 Seksi Tata Usaha Hasil Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tata usaha hasil hutan. 2 Seksi Tanda Legalitas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanda legalitas hasil hutan. Pasal 444 Subdirektorat Pengujian Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengujian hasil hutan. Pasal 445 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 444, Subdirektorat Pengujian Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengujian hasil hutan; b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengujian hasil hutan. Pasal 446 Subdirektorat Pengujian Hasil Hutan terdiri dari : a. Seksi Sarana Pengujian Hasil Hutan; b. Seksi Bimbingan Pengujian Hasil Hutan. Pasal 447 1 Seksi Sarana Pengujian Hasil Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang metode, peralatan, dan penyiapan tenaga pengujian hasil hutan; 2 Seksi Bimbingan Pengujian Hasil Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan teknis pelaksanaan, monitoring, penilaian kinerja, pembinaan dan pengendalian pengujian hasil hutan. Pasal 448 Subdirektorat Penertiban Hasil Hutan I legal mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penertiban hasil hutan ilegal. Pasal 449 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 448, Subdirektorat Penertiban Hasil Hutan I legal menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penertiban hasil hutan ilegal; b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penertiban hasil hutan ilegal. Pasal 450 Subdirektorat Penertiban Hasil Hutan I legal terdiri dari : a. Seksi Administrasi Penerimaan Hasil Lelang; b. Seksi Pemantauan. Pasal 451 1 Seksi Administrasi Penerimaan Hasil Lelang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang administrasi penerimaan hasil lelang dari hasil hutan ilegal. 2 Seksi Pemantauan mempunyai tugas melakukan penyia pan bahan pemantauan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemantauan tindak lanjut kasus pelanggaran hasil hutan ilegal. Pasal 452 1 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan penyusunan laporan Direktorat. 2 Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Penertiban Hasil Hutan I legal. Bagian Kedelapan Direktor at Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan Pasal 453 Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, dan bimbingan teknis di bidang pengolahan hasil hutan dan pengembangan pemasaran hasil hutan. Pasal 454 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 453, Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemolaan pengolahan hasil hutan, pengendalian bahan baku dan produksi hasil hutan, serta penilaian kinerja industri dan pemasaran hasil hutan; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengolahan hasil hutan serta pengembangan pemasaran hasil hutan sesuai perundang-undangan yang berlaku; c. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pemolaan pengolahan hasil hutan, pengendalian bahan baku dan produksi hasil hutan, serta penilaian kinerja industri dan pemasaran hasil hutan; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pemolaan pengolahan hasil hutan, pengendalian bahan baku dan produksi hasil hutan, serta penilaian kinerja industri dan pemasaran hasil hutan; e. pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 455 Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan terdiri dari: a. Subdirektorat Pemolaan Pengolahan Hasil Hutan; b. Subdirektorat Pengendalian Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan; c. Subdirektorat Penilaian Kinerja I ndustri dan Pemasaran Hasil Hutan; d. Subbagian Tata Usaha. Pasal 456 Subdirektorat Pemolaan Pengolahan Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemolaan, investasi divestasi, perizinan, restrukturisasi dan revitalisasi, kerjasama teknis, reengineering, pemantauan lingkungan dan ketenagakerjaan industri primer hasil hutan. Pasal 457 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 456, Subdirektorat Pemolaan Pengolahan Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pemolaan, investasi divestasi, perizinan, restrukturisasi dan revitalisasi, kerjasama teknis, reengineering, pemantauan lingkungan dan ketenagakerjaan industri primer hasil hutan; b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pemolaan, investasi divestasi, perizinan, restrukturisasi dan revitalisasi, kerjasama teknis, reengineering, pemantauan lingkungan dan ketenagakerjaan industri primer hasil hutan. Pasal 458 Subdirektorat Pemolaan Pengolahan Hasil Hutan terdiri dari : a. Seksi Pengolahan Hasil Hutan; b. Seksi Pelayanan Penyiapan Pengolahan Hasil Hutan. Pasal 459 1 Seksi Pengolahan Hasil Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta penyia pan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemolaan, investasi divestasi, restrukturisasi dan revitalisasi, kerjasama teknis dan reengineering industri primer hasil hutan; 2 Seksi Pelayanan Penyiapan Pengolahan Hasil Hutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perizinan, kesehatan finansial, pemantauan lingkungan dan ketenagakerjaan industri primer hasil hutan. Pasal 460 Subdirektorat Pengendalian Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengendalian bahan baku, efis iensi penggunaan bahan baku, pengolahan dan produksi industri primer hasil hutan. Pasal 461 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 460, Subdirektorat Pengendalian Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, noma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengendalian bahan baku, efisiensi penggunaan bahan baku, pengolahan dan produksi industri primer hasil hutan; b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengendalian bahan baku, efisiensi penggunaan bahan baku, pengolahan dan produksi industri primer hasil hutan. Pasal 462 Subdirektorat Pengendalian Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan terdiri dari : a. Seksi Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan Wilayah I ; b. Seksi Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan Wilayah I I . Pasal 463 1 Seksi Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengendalian bahan baku, efisiensi penggunaan bahan baku, pengolahan dan produksi industri primer hasil hutan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku; 2 Seksi Bahan Baku dan Produksi Hasil Hutan Wilayah I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengendalian bahan baku, efisiensi penggunaan bahan baku, pengolahan dan produksi industri primer hasil hutan di wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Pasal 464 Subdirektorat Penilaian Kinerja I ndustri dan Pemasaran Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian kinerja, evaluasi dan pemeriksaan, tindak lanjut hasil evaluasi industri dan pemasaran hasil hutan. Pasal 465 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 464, Subdirektorat Penilaian Kinerja I ndustri dan Pemasaran Hasil Hutan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, krit eria dan prosedur di bidang penilaian kinerja, evaluasi dan pemeriksaan, tindak lanjut hasil evaluasi industri dan pemasaran hasil hutan; b. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penilaian kinerja, evaluasi dan pemeriksaan, tindak lanjut hasil evaluasi industri, dan pemasaran hasil hutan. Pasal 466 Subdirektorat Penilaian Kinerja I ndustri dan Pemasaran Hasil Hutan terdiri dari : a. Seksi Kinerja I ndustri dan Pemasaran Hasil Hutan Wilayah I ; b. Seksi Kinerja I ndustri dan Pemasaran Hasil Hutan Wilayah I I . Pasal 467 1 Seksi Kinerja I ndustri dan Pemasaran Hasil Hutan Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian kinerja, evaluasi dan pemeriksaan, tindak lanjut hasil evaluasi industri dan pemasaran hasil hutan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku; 2 Seksi Kinerja I ndustri dan Pemasaran Hasil Hutan Wilayah I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian kinerja, evaluasi dan pemeriksaan, tindak lanjut hasil evaluasi industri dan pemasaran hasil hutan di wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Pasal 468 1 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan penyusunan laporan Direktorat. 2 Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Penilaian Kinerja I ndustri dan Pemasaran Hasil Hutan.

BAB VI I I NSPEKTORAT JENDERAL