KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI I SUSUNAN ORGANI SASI I I SEKRETARI AT JENDERAL

M E M U T U S K A N: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG ORGANI SASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KEHUTANAN .

BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 1 1 Departemen Kehutanan, yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut Departemen, merupakan unsur pelaksana Pemerintah. 2 Departemen dipimpin oleh Menteri Negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Pasal 2 Departemen Kehutanan mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang kehutanan. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Departemen menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang kehutanan; b. pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan bidang tugasnya; c. pengelolaan barang milik kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; d. pengawasan atas pelaksanaan tugasnya; e. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

BAB I I SUSUNAN ORGANI SASI

Pasal 4 Departemen Kehutanan terdiri dari: a. Menteri; b. Sekretariat Jenderal; c. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam; d. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial; e. Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan; f. Inspektorat Jenderal; g. Badan Planologi Kehutanan; h. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan; i. Staf Ahli Bidang Kelembagaan; j. Staf Ahli Bidang Ekonomi; k. Staf Ahli Bidang Lingkungan; l. Staf Ahli Bidang Kemitraan; m. Staf Ahli Bidang Penanganan Perkara Kehutanan.

BAB I I I SEKRETARI AT JENDERAL

Bagian Pertama Tugas dan Fungsi Pasal 5 Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Departemen. Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi kegiatan Departemen; b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Departemen; c. penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara, Departemen lain, Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan Lembaga lain yang terkait; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 7 Sekretariat Jenderal terdiri dari: a. Biro Perencanaan dan Keuangan; b. Biro Kepegawaian; c. Biro Hukum dan Organisasi; d. Biro Kerja Sama Luar Negeri; e. Biro Umum. Bagian Ketiga Biro Perencanaan dan Keuangan Pasal 8 Biro Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan, serta pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan di lingkungan Departemen berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Biro Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan dan penyusunan program dan anggaran pendapatan dan belanja di lingkungan Departemen; b. perumusan kebijakan pelaksanaan anggaran dan perbendaharaan di lingkungan Departemen; c. evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program, anggaran dan kinerja di lingkungan Departemen; d. pelaksanaan tata usaha penerimaan, hutang dan piutang negara; e. pengujian dan perintah pembayaran, serta pelaksanaan akuntansi; f. pembinaan perbendaharaan dan pengelolaan keuangan di lingkungan Departemen; Pasal 10 Biro Perencanaan dan Keuangan terdiri dari: a. Bagian Program dan Anggaran; b. Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak; c. Bagian Akuntansi dan Verifikasi; d. Bagian Evaluasi dan Pelaporan. Pasal 11 Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyiapan penyusunan rencana dan program APBN dan penyusunan dokumen anggaran lingkup Departemen Kehutanan. Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, Bagian Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rencana dan program APBN Departemen Kehutanan; b. penyiapan penyusunan dokumen anggaran lingkup Departemen Kehutanan; c. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan kerumahtanggaan dan pelaporan biro. Pasal 13 Bagian Program dan anggaran terdiri dari: a. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I ; b. Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I I ; c. Subbagian Tata Usaha Biro. Pasal 14 1 Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program APBN dan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran lingkup eselon I I nspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Badan Planologi Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Unit Pelaksana Teknisnya. 2 Subbagian Penyusunan Program dan Anggaran I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program APBN dan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran lingkup eselon I Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, dan Unit Pelaksana Teknisnya. 3 Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan kerumahtanggaan dan pelaporan biro. Pasal 15 Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak mempunyai tugas melaksanakan penelaahan dan penyiapan peraturan di bidang keuangan, penunjukan personil pengelola keuangan, pelaksanaan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, tindak lanjut LHP lingkup Sekretariat Jenderal, melakukan penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP, serta pengelolaan hutang dan piutang. Pasal 16 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan peraturan pedoman juklak juknis pengelolaan keuangan lingkup Departemen; b. penyiapan penunjukan dan pembinaan personil pengelola keuangan Kuasa Pengguna Anggaran, Bendaharan Penerima dan Bendahara Pengeluaran serta penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan tuntutan gantirugi; c. pengelolaan penerimaan, penatausahaan PNBP, piutang negara lainnya serta hibah negara; d. pemantauan dan evaluasi PNBP, hutang piutang dan hibah negara; e. pengelolaan penyetoran dan pelaporan PNBP. Pasal 17 Bagian Perbendaharaan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP terdiri dari: a. Subbagian Perbendaharaan; b. Subbagian Pengelolaan PNBP dan Hibah Negara; c. Subbagian Pengelolaan Hutang dan Piutang Negara. Pasal 18 1 Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan peraturan keuangan, penunjukan personil pengelolaan keuangan, tindak lanjut LHP dan pengaduan masyarakat serta penuntutan perbendaharaan dan ganti rugi. 2 Subbagian Pengelolaan PNBP dan Hibah Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan pengelolaan PNBP, pencatatan, penyetoran realisasi PNBP, pemantauan, evaluasi PNBP dan hibah negara serta pelaporan PNBP dan hibah negara. 3 Subbagian Pengelolaan Hutang Piutang Negara melakukan penyiapan bahan penilaian kredit dan penagihan piutang negara, pemantauan dan evaluasi hutang piutang negara serta pencatatan dan pelaporan posisi hutang dan piutang negara. Pasal 19 Bagian Akuntansi dan Verifikasi mempunyai tugas melaksanakan akuntansi dan menyiapkan laporan keuangan tingkat Sekretariat Jenderal dan Laporan keuangan konsolidasi tingkat Departemen Kehutanan, melaksanakan pengujian dan perintah pembayaran lingkup Sekretariat Jenderal serta melakukan pemantauan dan pembinaan akuntansi, laporan keuangan, pengujian keuangan dan perintah pembayaran lingkup Departemen Kehutanan. Pasal 20 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Bagian Akuntansi dan Verifikasi menyelengarakan fungsi: a. pelaksanaan akuntansi dan penyiapan laporan keuangan Sekretariat Jenderal serta Laporan Keuangan konsolidasi tingkat Departemen; b. pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran lingkup eselon I Sekretariat Jenderal; c. pelaksanaan pemantauan dan pembinaan akuntansi dan laporan keuangan serta pengujian dan perintah pembayaran lingkup Departemen Kehutanan. Pasal 21 Bagian Akuntansi dan Verifikasi terdiri dari: a. Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan I ; b. Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan I I ; c. Subbagian Verifikasi. Pasal 22 1 Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan I mempunyai tugas melakukan urusan akuntansi dan penyiapan laporan keuangan Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan serta pemantauan dan pembinaan akuntansi dan laporan keuangan pada unit kerja I nspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Badan Planologi dan UPT di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera Bagian Utara. 2 Subbagian Akuntansi dan Laporan Keuangan I I mempunyai tugas melakukan urusan akuntansi dan penyiapan laporan keuangan konsolidasi tingkat Departemen Kehutanan serta pemantauan dan pembinaan akuntansi dan laporan keuangan pada unit Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, dan UPT di Pulau Sumatera Bagian Selatan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua. 3 Subbagian Verifikasi mempunyai tugas melakukan urusan pengujian keuangan dan perintah pembayaran satker lingkup Sekretariat Jenderal serta pemantauan, evaluasi dan pembinaan pengujian, perintah pembayaran lingkup Departemen Kehutanan. Pasal 23 Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan evaluasi kinerja dan pelaporan akuntabilitas, pelaporan kinerja pelaksanaan anggaran lingkup Sekretariat Jenderal dan tingkat Departemen. Pasal 24 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 23, Bagian Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan evaluasi kinerja dan pelaporan akuntabilitas Departemen Kehutanan; b. penyiapan laporan pimpinan; c. penyiapan evaluasi dan pelaporan kinerja pelaksanaan anggaran lingkup Sekretariat Jenderal dan Departemen; d. pemantauan dan evaluasi pelaksanakaan anggaran Eselon I dan UPT lingkup Departemen; e. pelaksanaan evaluasi bantuan luar negeri. Pasal 25 Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari: a. Subbagian Evaluasi I ; b. Subbagian Evaluasi I I ; c. Subbagian Pelaporan. Pasal 26 1 Subbagian Evaluasi I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan pemantauan tingkat Sekretariat Jenderal serta pembinaan evaluasi kinerja pada unit kerja Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Badan Planologi Kehutanan dan UPT nya. 2 Subbagian Evaluasi I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan dan pemantauan tingkat Departemen Kehutanan serta pembinaan evaluasi kinerja pada unit kerja I nspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan UPT nya. 3 Subbagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan laporan evaluasi kinerja dan laporan pimpinan Departemen, termasuk penyusunan akuntabilitas instansi dan evaluasi Bantuan Luar Negeri. Bagian Keempat Biro Kepegawaian Pasal 27 Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan kepegawaian di lingkungan Departemen berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 28 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Biro Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana dan pengembangan kepegawaian; b. penyiapan mutasi pegawai; c. pelaksanaan tata usaha kepegawaian; d. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional. Pasal 29 Biro Kepegawaian terdiri dari: a. Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian; b. Bagian Mutasi Pegawai; c. Bagian Tata Usaha Kepegawaian; d. Bagian Administrasi Jabatan Fungsional. Pasal 30 Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program kepegawaian, rencana formasi dan pengadaan pegawai, rencana karier dan kebutuhan pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan pegawai. Pasal 31 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rencana dan program, rencana formasi, rencana pengadaan dan penempatan pegawai; b. penyiapan penyusunan rencana karier pegawai, standard kompetensi dan identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai; c. penyiapan penyusunan rencana pengembangan pegawai dan evaluasi purna pengembangan. Pasal 32 Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai terdiri dari: a. Subbagian Rencana dan Program Kepegawaian; b. Subbagian Karier Pegawai; c. Subbagian Pengembangan Pegawai. Pasal 33 1 Subbagian Rencana dan Program Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kepegawaian, rencana formasi, rencana pengadaan dan penempatan pegawai serta evaluasi dan pelaporan. 2 Subbagian Karier Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana karier, standard kompetensi, penyelenggaraan personel assessment center PAC dan identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai. 3 Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana pegawai melalui diklat pra jabatan, diklat dalam jabatan kepemimpinan dan fungsional, penyelenggaraan ujian dinas, tugas ijin belajar, penilaian dan penyesuaian ijazah serta evaluasi pengembangan pegawai. Pasal 34 Bagian Mutasi Pegawai mempunyai tugas melaksanakan administrasi mutasi, pengangkatan, kepangkatan, mutasi jabatan, serta pemberhentian dan pemensiunan pegawai. Pasal 35 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Bagian Mutasi Pegawai menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penetapan kepangkatan; b. penyiapan penetapan alih jabatan dan pemindahan pegawai; c. penyiapan penetapan pengangkatan, pemberhentian, dan pemensiunan pegawai. Pasal 36 Bagian Mutasi Pegawai terdiri dari: a. Subbagian Kepangkatan; b. Subbagian Mutasi Jabatan; c. Subbagian Pengangkatan, Pemberhentian, dan Pensiun Pegawai. Pasal 37 1 Subbagian Kepangkatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan kenaikan pangkat dan urusan kepangkatan. 2 Subbagian Mutasi Jabatan m empunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pemindahan dan alih jabatan. 3 Subbagian Pengangkatan, Pemberhentian, dan Pensiun Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pengangkatan, pemberhentian, dan pemensiunan pegawai. Pasal 38 Bagian Tata Usaha Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan tata usaha kepegawaian dan kesejahteraan pegawai. Pasal 39 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Bagian Tata Usaha Kepegawaian menyelenggarakan fungsi: a. pengelolaan urusan tata naskah pegawai; b. pengelolaan data, informasi dan penyusunan statistik kepegawaian serta daftar urut kepangkatan; c. penyiapan penetapan hukuman dan disiplin serta pengelolaan urusan kesejahteraan dan pelayanan kesehatan pegawai. Pasal 40 Bagian Tata Usaha Kepegawaian terdiri dari: a. Subbagian Tata Naskah Pegawai; b. Subbagian Data dan I nformasi Kepegawaian; c. Subbagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai. Pasal 41 1 Subbagian Tata Naskah Pegawai mempunyai tugas melakukan penyusunan dan pemeliharaan naskah kepegawaian, penyusunan DP3, daftar riwayat pekerjaan, arsip pegawai serta pengurusan kartu pegawai, kartu isteri dan kartu suami pegawai serta pengurusan laporan kekayaan penyelenggara negara. 2 Subbagian Data dan I nformasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan pemeliharaan dan pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian, pemeliharaan dan pengembangan database kepegawaian, serta pemeliharaan dan penyajian data dan informasi kepegawaian. 3 Subbagian Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyia pan bahan penilaian pemberian penghargaan dan penetapan hukuman disiplin serta kesejahteraan dan pelayanan kesehatan pegawai. Pasal 42 Bagian Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan urusan administrasi penilaia n angka kredit, serta evaluasi jabatan fungsional. Pasal 43 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Bagian Administrasi Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan administrasi penilaian angka kredit jabatan fungsional; b. penyiapan evaluasi dan pengembangan jabatan fungsional binaan Departemen serta koordinasi pengembangan jabatan fungsional di luar binaan Departemen; c. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan pelaporan Biro. Pasal 44 Bagian Administrasi Jabatan Fungsional terdiri dari: a. Subbagian Administrasi Penilaian Angka Kredit; b. Subbagian Evaluasi Jabatan Fungsional; c. Subbagian Tata Usaha Biro. Pasal 45 1 Subbagian Administrasi Penilaian Angka Kredit mempunyai tugas melakukan penyiapan telaahan berkas usul pengangkatan pertama, pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian serta administrasi penilaian angka kredit jabatan fungsional. 2 Subbagian Evaluasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pengembangan jabatan fungsional binaan Departemen serta penyiapan bahan koordinasi pengembangan jabatan fungsional diluar binaan Departemen. 3 Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Biro. Bagian Kelima Biro Hukum dan Organisasi Pasal 46 Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan peraturan perundang-undangan, penelaahan pelaksanaan peraturan perundang-undangan, pengelolaan dokumentasi hukum dan pemberian bantuan hukum serta pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen. Pasal 47 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Biro Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan; b. penelaahan pelaksanaan peraturan perundang-undangan; c. pengelolaan informasi dan dokumentasi hukum, penanganan perkara dan pemberian bantuan hukum; d. pembinaan dan pengembangan kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen. Pasal 48 Biro Hukum dan Organisasi terdiri dari: a. Bagian Peraturan Perundang-undangan; b. Bagian Penelaahan Hukum; c. Bagian Penanganan Perkara dan Bantuan Hukum; d. Bagian Kelembagaan. Pasal 49 Bagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan dan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di lingkungan Departemen. Pasal 50 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Bagian Peraturan Perundang-undangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan; b. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan. Pasal 51 Bagian Peraturan Perundang-undangan terdiri dari: a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan I ; b. Subbagian Peraturan Perundang-undangan II ; c. Subbagian Peraturan Perundang-undangan III. Pasal 52 1 Subbagian Peraturan Perundang-undangan I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang bina produksi kehutanan dan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial. 2 Subbagian Peraturan Perundang-undangan II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang administrasi kehutanan dan planologi kehutanan. 3 Subbagian Peraturan Perundang-undangan III, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, penyuluhan kehutanan, serta perlindungan hutan dan konservasi alam. Pasal 53 Bagian Penelaahan Hukum mempunyai tugas melaksanakan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan serta penelaahan hukum dan perjanjian kerjasama di bidang kehutanan. Pasal 54 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Bagian Penelaahan Hukum menyele nggarakan fungsi: a. penyiapan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan; b. penyiapan penelaahan hukum dan perjanjian kerja sama. Pasal 55 Bagian Penelaahan Hukum terdiri dari: a. Subbagian Penelahaan Hukum I; b. Subbagian Penelahaan Hukum II; c. Subbagian Penelaahan Hukum III. Pasal 56 1 Subbagian Penelaahan Hukum I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan penelaahan hukum dan perjanjian kerjasama di bidang bina produksi kehutanan dan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial. 2 Subbagian Penelaahan Hukum I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan penelaahan hukum dan perjanjian kerjasama di bidang administrasi kehutanan dan planologi kehutanan. 3 Subbagian Penelaahan Hukum III mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan penelaahan hukum dan perjanjian kerjasama di bidang pengawasan, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, penyuluhan kehutanan, serta perlindungan hutan dan konservasi alam. Pasal 57 Bagian Penanganan Perkara dan Bantuan Hukum mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan penanganan perkara, pemulihan hak-hak negara baik di peradilan ligitasi maupun di luar pengadilan non ligitasi. Pasal 58 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57, Bagian Penanganan Perkara dan Bantuan Hukum menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan pelaksanaan pemberian bantuan hukum dalam proses peradilan perkara tata usaha negara dan pidana; b. penyiapan pelaksanaan bantuan hukum di luar pengadilan. Pasal 59 Bagian Penanganan Perkara dan Bantuan Hukum terdiri dari: a. Subbagian Bantuan Hukum I ; b. Subbagian Bantuan Hukum I I ; c. Subbagian Bantuan Hukum III. Pasal 60 1 Subbagian Bantuan Hukum I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bantuan hukum dalam proses peradilan gugatan perdata dan pemulihan hak-hak negara dari pihak ketiga. 2 Subbagian Bantuan Hukum II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bantuan hukum dalam proses peradilan gugatan tata usaha negara dan pidana. 3 Subbagian Bantuan Hukum I I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bantuan hukum dan penyelesaian perkara di luar pengadilan. Pasal 61 Bagian Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan Departemen. Pasal 62 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61, Bagian Kelembagaan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan identifikasi, perumusan, evaluasi dan penataan kelembagaan di lingkungan Departemen; b. penyiapan penyusunan dan evaluasi prosedur kerja, tata hubungan kerja, serta pembakuan prasarana dan sarana kerja kelembagaan di lingkungan Departemen; c. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan dan pelaporan Biro, pengelolaan jaringan informasi dan dokumentasi hukum. Pasal 63 Bagian Kelembagaan terdiri dari: a. Subbagian Organisasi dan Tata Laksana I; b. Subbagian Organisasi dan Tata laksana I I ; c. Subbagian Tata Usaha Biro. Pasal 64 1 Subbagian Organisasi dan Tata Laksana I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi, perumusan, evaluasi dan penataan kelembagaan, serta perumusan prosedur kerja dan tata hubungan kerja unit -unit organisasi tingkat pusat di lingkungan Departemen. 2 Subbagian Organisasi dan Tata Laksana II mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi, perumusan, evaluasi dan penataan kelembagaan, serta perumusan prosedur kerja dan tata hubungan kerja unit -unit organisasi tingkat unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen, termasuk dengan pemerintah daerah. 3 Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Biro serta melakukan pengelolaan jaringan informasi dan dokumentasi hukum. Bagian Keenam Biro Kerjasama Luar Negeri Pasal 65 Biro Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan hubungan dan kerjasama teknik luarnegeri serta koordinasi promosi investasi dan kerjasama perdagangan internasional. Pasal 66 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Biro Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi pelaksanaan dan pengkajian hubungan dan kerjasama teknik luar negeri; b. pemantauan, evaluasi dan pembinaan pelaksanaan hubungan dan kerjasama teknik luar negeri; c. pembinaan dan pengembangan promosi investasi dan kerjasama perdagangan internasional bidang kehutanan. Pasal 67 Biro Kerjasama Luar Negeri terdiri dari: a. Bagian Kerjasama Bilateral dan Regional; b. Bagian Kerjasama Multilateral; c. Bagian Kerjasama Teknik; d. Bagian Promosi I nvestasi dan Kerjasama Perdagangan I nternasional. Pasal 68 Bagian Kerjasama Bilateral dan Regional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan negosiasi, pengkajian dan pelaksanaan hubungan dan kerjasama bilateral dan regional, serta monitoring tindak lanjut kerjasama bilateral dan regional. Pasal 69 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68, Bagian Kerjasama Bilateral dan Regional menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan dan informasi pelaksanaan kerjasama bilateral dan regional; b. pemantauan dan penilaian pelaksanaan kerjasama bilateral dan regional; c. koordinasi antar instansi terkait dalam rangka kerjasama bilateral dan regional. Pasal 70 Bagian Kerjasama Bilateral dan Regional terdiri dari: a. Subbagian Kerjasama Bilateral Wilayah Amerika dan Eropa; b. Subbagian Kerjasama Bilateral Wilayah Asia, Afrika, dan Australia; c. Subbagian Kerjasama Regional. Pasal 71 1 Subbagian Kerjasama Bilateral Wilayah Amerika dan Eropa mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi serta mempersiapkan bahan penilaian pelaksanaan kerjasama bilateral wilayah Amerika dan Eropa. 2 Subbagian Kerjasama Bilateral Wilayah Asia, Afrika dan Australia mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi serta mempersiapkan bahan penilaian pelaksanaan kerjasama wilayah Asia, Afrika dan Australia. 3 Subbagian Kerjasama Regional mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi serta mempersiapkan bahan penilaian pelaksanaan kerjasama regional dan sub regional. Pasal 72 Bagian Kerjasama Multilateral mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan negosiasi, pengkajian dan pelaksanaan hubungan dan kerjasama multirateral serta monitoring tindak lanjut hasil-hasil konvensi internasional terkait dengan sektor kehutanan. Pasal 73 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72, Bagian Kerjasama Multilateral menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan dan informasi yang terkait dengan kerjasama multilateral; b. pemantauan dan penilaian pelaksanaan kerjasama multilateral; c. koordinasi antar instansi terkait dalam rangka kerjasama multilateral. Pasal 74 Bagian Kerjasama Multilateral terdiri dari: a. Subbagian Kerjasama Perserikatan Bangsa-Bangsa; b. Subbagian Kerjasama Badan-Badan Khusus PBB dan Non – PBB; c. Subbagian Tindak Lanjut Konvensi I nternasional. Pasal 75 1 Subbagian Kerjasama Perserikatan Bangsa-Bangsa mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan dan informasi kerjasama organisasi- organisasi di bawah PBB. 2 Subbagian Kerjasama Badan-Badan Khusus PBB dan Non-PBB mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan dan informasi kerjasama badan-badan khusus PBB dan non PBB. 3 Subbagian Tindak Lanjut Konvensi Internasional mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan dan informasi tindak lanjut sidang- sidang multilateral dan konvensi internasional. Pasal 76 Bagian Kerjasama Teknik mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyiapan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan proyek kerjasama teknik luar negeri dan proyek kerjasama internasional organisasi non pemerintah ORNOP. Pasal 77 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, Bagian Kerjasama Teknik menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi penyiapan proyek-proyek kerjasama teknik luar negeri; b. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proyek-proyek kerjasama teknik serta pengurusan administrasi tenaga ahli asing dan peralatan proyek; c. koordinasi proyek-proyek kerjasama internasional organisasi non pemerintah ORNOP. Pasal 78 Bagian Kerjasama Teknik terdiri dari: a. Subbagian Penyiapan Proyek Kerjasama Teknik; b. Subbagian Koordinasi Proyek Kerjasama Teknik; c. Subbagian Koordinasi Proyek Kerjasama I nternasional ORNOP. Pasal 79 1 Subbagian Penyiapan Proyek Kerjasama Teknik mem punyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi usulan proyek kerjasama luar negeri. 2 Subbagian Koordinasi Proyek Kerjasama Teknik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan pengelolaan data base proyek kerjasama. 3 Subbagian Koordinasi Proyek Kerjasama Internasional ORNOP mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi usulan proyek kerjasama internasional ORNOP serta pemantauan, evaluasi dan pengelolaan data base proyek kerjasama. Pasal 80 Bagian Promosi Investasi dan Kerjasam a Perdagangan Internasional mempunyai tugas melaksanakan pengembangan promosi investasi usaha, penyiapan promosi perdagangan internasional, serta melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga biro. Pasal 81 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80, Bagian Promosi Investasi dan Kerjasama Perdagangan Internasional menyelenggarakan fungsi: a. koordinasi pengembangan promosi investasi usaha bidang kehutanan; b. koordinasi pengembangan promosi dan penyiapan bahan kerjasama perdagangan internasional; c. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro. Pasal 82 Bagian Promosi Investasi dan Kerjasama Perdagangan Internasional terdiri dari: a. Subbagian Promosi Investasi; b. Subbagian Kerjasama Perdagangan Internasional; c. Subbagian Tata Usaha Biro. Pasal 8 3 1 Subbagian Promosi Investasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan promosi investasi dan penyajian informasi usaha bidang kehutanan. 2 Subbagian Kerjasama Perdagangan Internasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerjasama perdagangan internasional bidang kehutanan. 3 Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan biro. Bagian Ketujuh Biro Umum Pasal 84 Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga dan pengelolaan perlengkapan Departemen berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 85 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, Biro Umum menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan tata usaha Departemen; b. pelaksanaan urusan tata usaha Pimpinan; c. pengelolaan urusan rumah tangga dan hubungan masyarakat; d. pengelolaan urusan perlengkapan. Pasal 86 Biro Umum terdiri dari: a. Bagian Tata Usaha Departemen; b. Bagian Tata Usaha Pimpinan; c. Bagian Rumah Tangga; d. Bagian Perlengkapan. Pasal 87 Bagian Tata Usaha Departemen mempunyai tugas melaksanakan urusan persuratan, penggadaan, tata usaha Departemen, kearsipan, dan pengembangan arsiparis. Pasal 88 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87, Bagian Tata Usaha Departemen menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan persuratan Departemen; b. penyiapan pelaksanaan urusan penggandaan Departemen; c. pelaksanaan urusan pengendalian kearsipan, konservasi dan penyusutan arsip. Pasal 89 Bagian Tata Usaha Departemen terdiri dari: a. Subbagian Persuratan; b. Subbagian Penggandaan; c. Subbagian Kearsipan dan Dokumentasi. Pasal 90 1 Subbagian Persuratan mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat di lingkungan Departemen, ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggan, dan penyiapan bahan koordinasi penyusunan program dan anggaran serta pelaporan Biro. 2 Subbagian Penggandaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perancangan, penggandaan, penyaluran dan pengendalian karya cetak rekaman. 3 Subbagian Kearsipan dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan penataan sistem kearsipan, pelayanan jasa kearsipan dan penyuluhan, perawatan koleksi dan pelacakan arsip dan pengembangan teknologi kearsipan, analisis nilai guna, penyiangan, pemusnahan, dan penyerahan arsip. Pasal 91 Bagian Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha pimpinan dan keprotokolan. Pasal 92 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91, Bagian Tata Usaha Pimpinan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan tata usaha Menteri, Sekretaris Jenderal dan Staf Ahli; b. pelaksanaan urusan keprotokolan. Pasal 93 Bagian Tata Usaha Pimpinan terdiri dari: a. Subbagian Tata Usaha Menteri; b. Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal; c. Subbagian Tata Usaha Staf Ahli Menteri; d. Subbagian Protokol. Pasal 94 1 Subbagian Tata Usaha Menteri mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Menteri. 2 Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Sekretaris Jenderal. 3 Subbagian Tata Usaha Staf Ahli Menteri mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha Staf Ahli Menteri. 4 Subbagian Protokol mempunyai tugas melakukan urusan keprotokolan Departemen. Pasal 95 Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, gaji, rumah tangga departemen, kendaraan dinas, angkutan pegawai, perjalanan dinas, urusan keamanan dalam, sarana fisik dan perlengkapan serta penyiapan hubungan dengan media masa. Pasal 96 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95, Bagian Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan kepegawaian dan gaji; b. pelaksanaan urusan kendaraan dinas, angkutan pegawai dan administrasi perjalanan dinas; c. pelaksanaan urusan keamanan dalam, sarana fisik dan perlengkapan serta penyiapan hubungan dengan media masa. Pasal 9 7 Bagian Rumah Tangga terdiri dari: a. Subbagian Kepegawaian dan Gaji; b. Subbagian Angkutan dan Perjalanan Dinas; c. Subbagian Urusan Dalam. Pasal 98 1 Subbagian Kepegawaian dan Gaji mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian dan gaji di lingkungan Sekretariat Jenderal. 2 Subbagian Angkutan dan Perjalanan Dinas mempunyai tugas melakukan urusan angkutan pegawai lingkup Departemen, administrasi perjalanan dinas dalam dan luar negeri serta urusan kendaraan dinas di lingkungan Sekretariat Jenderal. 3 Subbagian Urusan Dalam mempunyai tugas melakukan urusan keamanan dalam, pemeliharaan dan penggunaan sarana fisik di lingkungan Sekretarist Jenderal serta penyiapan bahan hubungan dengan media masa. Pasal 99 Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan dan penyaluran perlengkapan, inventarisasi perlengkapan dan penghapusan, pengelolaan jaringan komunikasi dan sarana khusus serta urusan perlengkapan departemen berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 100 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Bagian Perlengkapan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rencana kebutuhan, pengelolaan urusan pengadaan dan penyaluran perlengkapan; b. pelaksanaan urusan inventarisasi perlengkapan dan penghapusan; c. penyiapan pengelolaan jaringan komunikasi dan sarana khusus. Pasal 101 Bagian Perlengkapan terdiri dari: a. Subbagian Perencanaan dan Pengadaan Kebutuhan; b. Subbagian Inventarisasi dan Penghapusan; c. Subbagian Sarana Khusus. Pasal 102 1 Subbagian Perencanaan dan Pengadaan Kebutuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan dan penyaluran perlengkapan di lingkungan departemen. 2 Subbagian I nventarisasi dan Penghapusan mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan, inventarisasi dan penghapusan perlengkapan di lingkungan departemen. 3 Subbagian Sarana Khusus mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan jaringan komunikasi dan sarana khusus di lingkungan Departemen.

BAB I V DI REKTORAT JENDERAL