V DI REKTORAT JENDERAL

BAB I V DI REKTORAT JENDERAL

PERLI NDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM Bagian Pertama Tugas dan Fungsi Pasal 103 Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam. Pasal 104 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam; b. pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam; c. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam; e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 105 Direktorat Jenderal Perlindungan hutan dan Konservasi Alam terdiri dari: a. Sekretariat Direktorat Jenderal; b. Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan; c. Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan; d. Direktorat Konservasi Kawasan; e. Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati; f. Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wis ata Alam. Bagian Ketiga Sekretariat Direktorat Jenderal Pasal 106 Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal. Pasal 107 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran; b. pelaksanaan urusan kepegawaian dan perlengkapan; c. pelaksanaan perumusan peraturan perundang-undangan, pemberian pert imbangan dan bantuan hukum, serta penataan organisasi dan tata laksana; d. pelaksanaan tata usaha dan administrasi keuangan serta evaluasi dan penyusunan laporan. Pasal 108 Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari: a. Bagian Program dan Anggaran; b. Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan; c. Bagian Hukum dan Organisasi; d. Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Administrasi Keuangan. Pasal 109 Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana dan program anggaran serta administrasi kerjasama teknik. Pasal 110 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109, Bagian Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan dan pelaksanaan penyusunan rencana dan program; b. Penyiapan dan pelaksanaan penyusunan anggaran; c. Koordinasi pelaksanaan urusan administrasi kerjasama teknik. Pasal 111 Bagian Program dan Anggaran terdiri dari: a. Subbagian Program; b. Subbagian Anggaran; c. Subbagian Kerjasama. Pasal 112 1 Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program. 2 Subbagian Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran. 3 Subbagian Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan adminstrasi kerjasama teknik serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja sama teknik. Pasal 113 Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional serta urusan perlengkapan dan kerumahtanggaan dilingkungan Direktorat Jenderal. Pasal 114 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dim aksud dalam Pasal 113, Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian; b. pelaksanaan urusan pengembangan karier pegawai dan administrasi jabatan fungsional; c. pelaksanaan urusan perlengkapan dan rumah tangga. Pasal 115 Bagian Kepegawaian dan Perlengkapan terdiri dari: a. Subbagian Administrasi Kepegawaian; b. Subbagian Pengembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional; c. Subbagian Perlengkapan. Pasal 116 1 Subbagian Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana formasi pegawai, tata usaha kepegawaian, pengarsipan data pegawai, kesejahteraan pegawai, statistik kepegawaian, daftar urut kepangkatan dan cuti pegawai. 2 Subbagian Pengembangan Pegawai dan Administrasi Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kenaikan pangkat, alih jabatan, penetapan hukuman disiplin, pensiun, administrasi jabatan fungsional, analisa kebutuhan pendidikan, pelatihan dan penghargaan pegawai. 3 Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan barang inventaris, operasional kendaraan, kebersihan kantor, perpustakaan, pengamanan kantor, pengadministrasian dan penghapusan barang inventaris serta kerumahtanggaan dan penggajian pegawai. Pasal 117 Bagian Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, organisasi dan ketatalaksanaan di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam. Pasal 118 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, Bagian Hukum dan Organisasi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam; b. penyiapan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum kepada seluruh satuan kerja di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam; c. penyiapan penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan di bidang perlindungan hutan dan konservasi alam. Pasal 119 Bagian Hukum dan Organisasi terdiri dari: a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan; b. Subbagian Pertimbangan dan Bantuan Hukum; c. Subbagian Organisasi dan Tatalaksana. Pasal 120 1 Subbagian Peraturan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan rancangan, penelaahan dan sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang perlindungan dan konservasi alam; 2 Subbagian Pertimbangan dan Bantuan Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyelesaian, pertimbangan hukum, perjanjian dan perikatan, naskah kerjasama, pemasyarakatan dan dokumentasi hukum serta mem bantu penyelesaian penanganan perkara bidang perlindungan dan konservasi alam; 3 Subbagian Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan perlindungan hutan dan konservasi alam. Pasal 121 Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Administrasi Keuangan mempunyai tugas melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana program dan anggaran, serta melaksanakan administrasi keuangan dan penyusunan data kehumasan dan tata persuratan. Pasal 122 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Administrasi Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana dan program; b. pelaksanaan urusan administrasi keuangan; c. penyusunan data, statistik kegiatan perlindungan hutan dan konservasi alam, penyusunan data kehumasan serta tata persuratan. Pasal 123 Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Administrasi Keuangan terdiri dari: a. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; b. Subbagian Administrasi Keuangan; c. Subbagian Data dan Tata Persuratan. Pasal 124 1 Subbagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana dan program. 2 Subbagian Administrasi Keuangan mempunyai tugas melakukan akuntansi, verifikasi, tata laksana keuangan, tindak lanjut hasil pemeriksaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran. 3 Subbagian Data dan Tata Persuratan mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan data dan penyusunan statistik serta pelaksanaan ketatausahaan, kearsipan, penggandaan dan data kehumasan. Bagian Keempat Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan Pasal 125 Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standarisasi, dan bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan. Pasal 126 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125, Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan program dan evaluasi, penyidikan, penanggulangan illegal logging, perambahan, peredaran illegal tumbuhan dan satwa liar, perburuan, pengelolaan polisi kehutanan dan PPNS dan sarana prasarana di bidang penyidikan dan perlindungan hutan; b. pelaksanaan kebijakan, penyusunan program dan evaluasi, penyidikan, penanggulangan illegal logging, perambahan, peredaran illegal tumbuhan dan satwa liar, perburuan, pengelolaan polisi kehutanan dan PPNS dan sarana prasarana di bidang penyidikan dan perlindungan hutan; c. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur pelaksanaan program dan evaluasi, penyidikan, penanggulangan illegal logging, perambahan, peredaran illegal tumbuhan dan satwa liar, perburuan, pengelolaan polisi kehutanan dan PPNS dan sarana prasarana di bidang penyidikan dan perlindungan hutan; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi penerapan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur pelaksanaan program dan evaluasi, penyidikan, penanggulangan illegal logging, perambahan, peredaran illegal tumbuhan dan satwa liar, perburuan, pengelolaan polisi kehutanan dan PPNS dan sarana prasarana di bidang penyidikan dan perlindungan hutan; e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 127 Direktorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan terdiri dari: a. Subdirektorat Program dan Evaluasi Penyidikan dan Perlindungan; b. Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I ; c. Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I I ; d. Subdirektorat Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil; e. Subdirektorat Sarana dan Prasarana Perlindungan; f. Subbagian Tata Usaha. Pasal 128 Subdirektorat Program dan Evaluasi Penyidikan dan Perlindungan mempunyai tugas, melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan hutan. Pasal 129 Dalam melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud dalam Pasal 128, Subdirektorat Program dan Evaluasi Penyidikan dan Perlindungan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang program dan evaluasi penyidikan dan perlindungan. Pasal 130 Sudirektorat Program dan Evaluasi Penyidikan dan Perlindungan terdiri dari : a. Seksi Program; b. Seksi Evaluasi. Pasal 131 1 Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang program dan rencana penyidikan dan perlindungan hutan; 2 Seksi Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan perlindungan hutan. Pasal 132 Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I mempunyai tugas, melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali. Pasal 133 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 132, Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura dan Bali. Pasal 134 Sudirektorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan Wilayah I terdiri dari : a. Seksi I llegal Logging dan Perambahan Hutan Wilayah I ; b. Seksi Tumbuhan dan Satwa Liar dan Kebakaran Wilayah I . Pasal 13 5 1 Seksi I llegal Logging dan Perambahan Hutan Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan penanggulangan illegal logging dan perambahan hutan di wilayah I ; 2 Seksi Tumbuhan dan Satwa Liar dan Kebakaran Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan penanggulangan peredaran tumbuhan dan satwa liar illegal, hama penyakit, perburuan serta penyidikan kebakaran hutan di wilayah I . Pasal 136 Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I I mempunyai tugas, melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua. Pasal 137 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136, Subdirektorat Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I I menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua; b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang penyidikan dan perlindungan hutan di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua. Pasal 138 Sudirektorat Penyidikan dan Perlindungan Hutan Wilayah I I terdiri dari : a. Seksi I llegal Logging dan Perambahan Hutan Wilayah I I ; b. Seksi Tumbuhan dan Satwa Liar dan Kebakaran Wilayah I I . Pasal 139 1 Seksi I llegal Logging dan Perambahan Hutan Wilayah I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan penanggulangan illegal logging dan perambahan hutan di wilayah I I ; 2 Seksi Tumbuhan dan Satwa Liar dan Kebakaran Wilayah I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penyidikan dan penanggulangan peredaran tumbuhan dan satwa liar illegal, hama penyakit, perburuan serta penyidikan kebakaran hutan di wilayah I I . Pasal 140 Subdirektorat Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang polisi kehutanan dan penyidik pegawai negeri sipil. Pasal 141 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, Subdirektorat Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan dan pembinaan Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kehutanan; b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan dan pembinaan Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kehutanan; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan dan pembinaan Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kehutanan; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan dan pembinaan Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kehutanan. Pasal 142 Subdirektorat Polisi Kehutanan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil terdiri dari: a. Seksi Polisi Kehutanan; b. Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Pasal 143 1 Seksi Polisi Kehutanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedom an, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan pembinaan polisi kehutanan; 2 Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan pembinaan penyidik pegawai negeri sipil kehutanan. Pasal 144 Subdirektorat Sarana dan Prarasana Perlindungan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan. Pasal 145 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Subdirektorat Sarana dan Prasarana Perlindungan Hutan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan; b. penyiapan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan. Pasal 146 Subdirektorat Sarana dan Prasarana Perlindungan Hutan terdiri dari: a. Seksi Pengembangan; b. Seksi Pendayagunaan. Pasal 147 1 Seksi Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan sarana dan prasarana perlindungan hutan; 2 Seksi Pendayagunaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tertib administrasi dan pendayagunaan sarana dan prasarana perlindungan hutan. Pasal 148 1 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan serta pelaporan Direktorat. 2 Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Sarana dan Prasarana Perlindungan Hutan. Bagian Kelima Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan Pasal 149 Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standarisasi dan bimbingan teknis di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Pasal 150 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149, Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran, pemadaman serta pengembangan tenaga, sarana dan prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan; b. pelaksanaan kebijakan, penyusunan program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran, pemadaman serta pengembangan tenaga, sarana dan prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan; c. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur penyusunan program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran, pemadaman, tenaga dan sarana prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program dan evaluasi, pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran, pemadaman, tenaga dan sarana prasarana di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan; e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 151 Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan terdiri dari: a. Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian; b. Subdirektorat Pencegahan dan Penanggulangan Dampak; c. Subdirektorat Pemadaman; d. Subdirektorat Tenaga dan Sarana Prasarana; e. Subbagian Tata Usaha. Pasal 152 Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis di bidang program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Pasal 153 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152, Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang Program dan Evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang program dan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Pasal 154 Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian terdiri dari: a. Seksi Program; b. Seksi Evaluasi. Pasal 155 1 Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan dan bimbingan teknis di bidang program dan rencana pengendalia n kebakaran hutan dan lahan; 2 Seksi Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan dan bimbingan teknis di bidang evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Pasal 156 Subdirektorat Pencegahan dan Penanggulangan Dampak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur dan penyiapan bimbingan teknis di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan. Pasal 157 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156, Subdirektorat Pencegahan dan Penanggulangan Dampak menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pencegahan dan penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan. Pasal 158 Subdirektorat Pencegahan dan Penanggulangan Dampak terdiri dari: b. Seksi Pencegahan; c. Seksi Dampak. Pasal 159 1 Seksi Pencegahan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pencegahan kebakaran hutan dan lahan; 2 Seksi Dampak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penanggulangan dampak kebakaran hutan dan lahan. Pasal 160 Subdirektorat Pemadaman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Pasal 161 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160, Subdirektorat Pemadaman menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Pasal 162 Subdirektorat Pemadaman terdiri dari: a. Seksi Pemadaman Wilayah I ; b. Seksi Pemadaman Wilayah I I . Pasal 163 1 Seksi Pemadaman Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi; 2 Seksi Pemadaman Wilayah I I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis di bidang pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan, Nusatenggara, Maluku, Papua. Pasal 164 Subdirektorat Tenaga dan Sarana Prasarana Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Pasal 165 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 164, Subdirektorat Tenaga dan Sarana Prasarana Pengendalian Kebakaran menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang tenaga, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Pasal 166 Subdirektorat Tenaga dan Sarana Prasarana Pengendalian terdiri dari: a. Seksi Tenaga; b. Seksi Sarana dan Prasarana. Pasal 167 1 Seksi Tenaga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan pembinaan tenaga pengendalian kebakaran hutan dan lahan; 2 Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan dan tertib administrasi pendayagunaan sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Pasal 168 2 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan serta pelaporan Direktorat. 3 Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi Pengendalian. Bagian Keenam Direktorat Konservasi Kaw asan Pasal 169 Direktorat Konservasi Kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, dan bimbingan teknis di bidang konservasi kawasan. Pasal 170 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169, Direktorat Konservasi Kawasan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, pemolaan dan pengembangan, pembinaan pengelolaan kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru, hutan lindung, lahan basah, kawasan ekosistem esensial dan daerah penyangga, serta informasi konservasi alam di bidang konservasi kawasan; b. pelaksanaan kebijakan, pemolaan dan pengembangan, pembinaan pengelolaan kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru, hutan lindung, lahan basah, kawasan ekosistem esensial dan daerah penyangga, serta informasi konservasi alam di bidang konservasi kawasan; c. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pemolaan dan pengembangan, pembinaan pengelolaan kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru, hutan lindung, lahan basah, kawasan ekosistem esensial dan daerah penyangga, serta informasi konservasi alam di bidang konservasi kawasan; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi penerapan kegiatan pemolaan dan pengembangan, pembinaan pengelolaan kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru, hutan lindung, lahan basah, kawasan ekosistem esensial dan daerah penyangga, serta informasi konservasi ala m di bidang konservasi kawasan; e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 171 Direktorat Konservasi Kawasan terdiri dari: a. Subdirektorat Pemolaan dan Pengembangan; b. Subdirektorat Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru; c. Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung; d. Subdirektorat Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial; e. Subdirektorat I nformasi Konservasi Alam; f. Subbagian Tata Usaha. Pasal 172 Subdirektorat Pemolaan dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi fungsi, di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi. Pasal 173 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 172, Subdirektorat Pemolaan dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pemolaan dan pengembangan kawasan konservasi. Pasal 174 Sub Direktorat Pemolaan dan Pengembangan terdiri dari : a. Seksi Pemolaan; b. Seksi Pengembangan. Pasal 175 1 Seksi Pemolaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi persiapan pembentukan kawasan konservasi, pemantapan kawasan, evaluasi fungsi, perubahan fungsi, tumpang tindih penggunaan kawasan dan penggunaan kawasan non konservasi di bidang pemolaan konservasi kawasan; 2 Seksi Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi penataan zonasi blok, rencana pengelolaan, rencana pengembangan, rencana tata letak dan pengembangan zona blok pemanfaatan di bidang pengembangan kawasan konservasi. Pasal 176 Subdirektorat Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan Taman Buru. Pasal 177 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 176, Subdirektorat Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan taman buru; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan taman buru; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan taman buru; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan pelestarian alam dan taman buru. Pasal 178 Subdirektorat Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru terdiri dari : a. Seksi Taman Nasional; b. Seksi Taman Wisata Alam, Taman Hutan Raya dan Taman Buru. Pasal 179 1 Seksi Taman Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan ekosistem habitat, rehabilitasi dan restorasi ekosistem habitat, pemanfaatan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pemanfaatan untuk pendidikan dan kesadaran konservasi, pemanfaatan untuk menunjang budidaya, pengembangan kolaborasi dan daerah penyangga di bidang pengelolaan taman nasional; 2 Seksi Taman Wisata Alam, Taman Hutan Raya, dan Taman Buru mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan pembinaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan ekosistem habitat, pemanfaatan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pemanfaatan untuk pendidikan dan kesadaran konservasi, pemanfaatan untuk menunjang budidaya, pengembangan kolaborasi dan daerah penyangga di bidang pengelolaan taman wisata alam, taman hutan raya, dan taman buru. Pasal 180 Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan suaka alam dan hutan lindung. Pasal 181 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180, Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan kawasan suaka alam dan hutan lindung; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengelolaan kawasan suaka alam dan hutan lindung; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengelolaan kawasan suaka alam dan hutan lindung; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan suaka alam dan hutan lindung. Pasal 182 Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung terdiri dari : a. Seksi Cagar Alam; b. Seksi Suaka Margasatwa dan Hutan Lindung. Pasal 183 1 Seksi Cagar Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyia pan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan ekosistem habitat, pemanfaatan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pemanfaatan untuk pendidikan dan kesadaran konservasi, pemanfaatan untuk menunjang budidaya, pengembangan kolaborasi dan daerah penyangga di bidang pengelolaan cagar alam; 2 Seksi Suaka Margasatwa dan Hutan Lindung mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan ekosistem habitat, pemanfaatan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pemanfaatan untuk pendidikan dan kesadaran konservasi, pemanfaatan untuk menunjang budidaya, pengembangan kolaborasi dan daerah penyangga suaka margasatwa di bidang pengelolaan suaka margasatwa dan hutan lindung. Pasal 184 Subdirektorat Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial. Pasal 185 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 184, Subdirektorat Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengelolaan pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut serta ekosistem esensial. Pasal 186 Subdirektorat Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial terdiri dari: a. Seksi Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial Wilayah I b. Seksi Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial Wilayah I I . Pasal 187 1 Seksi Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial Wilayah I mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut dan ekosistem esensial di Wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. 2 Seksi Lahan Basah, Konservasi Laut dan Ekosistem Esensial Wilayah I I mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengelolaan kawasan konservasi lahan basah, kawasan konservasi laut dan ekosistem esensial di Wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Pasal 188 Subdirektorat I nformasi Konservasi Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang informasi konservasi alam. Pasal 189 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 188, Subdirektorat I nformasi Konservasi Alam menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan informasi konservasi alam; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan inform asi konservasi alam; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan informasi konservasi alam; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengembangan informasi konservasi alam. Pasal 190 Subdirektorat I nformasi Konservasi Alam terdiri dari : a. Seksi Pengembangan Sistem I nformasi; b. Seksi Analisis Data dan Publikasi. Pasal 191 1 Seksi Pengembangan Sistem I nformasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi penyusunan data base informasi geografis, penginderaan jauh dan data non spasial serta perawatan jaringan di bidang pengembangan sistem informasi konservasi alam lingkup Direktorat Jenderal; 2 Seksi Analisis Data dan Publikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan analisis dan penyajian data, dokumentasi serta publikasi dan perawatan jaringan di bidang analisis data dan publikasi lingkup Direktorat Jenderal. Pasal 192 1 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Direktorat. 2 Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Kawasan Suaka Alam dan Hutan Lindung. Bagian Ketujuh Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Pasal 193 Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standarisasi, serta bimbingan teknis di bidang konservasi keanekaragaman hayati. Pasal 194 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 193, Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati menyelenggarakan fungsi: a. penyia pan perumusan kebijakan, konservasi jenis dan genetik, pengembangan lembaga konservasi dan perburuan, penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar, tertib peredaran tumbuhan dan satwa liar, serta peningkatan pelaksanaan konvensi di bidang konservasi keanekaragaman hayati; b. pelaksanaan kebijakan, konservasi jenis dan genetik, pengembangan lembaga konservasi dan perburuan, penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar, tertib peredaran tumbuhan dan satwa liar, serta peningkatan pelaksanaan konvensi di bidang konservasi keanekaragaman hayati; c. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur konservasi jenis dan genetik, pengembangan lembaga konservasi, penangkaran tumbuhan dan satwa liar, tertib peredaran tumbuhan dan satwa liar serta peningkatan pelaksanaan konvensi di bidang konservasi keanekaragaman hayati; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi penerapan kegiatan konservasi jenis dan genetik, pengembangan lembaga konservasi, penangkaran tumbuhan dan satwa liar, tertib peredaran tumbuhan dan satwa liar serta peningkatan pelaksanaan konvensi di bidang konservasi keanekaragaman hayati; e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Pasal 195 Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati terdiri dari: a. Subdirektorat Konservasi Jenis dan Genetik; b. Subdirektorat Penangkaran Jenis; c. Subdirektorat Lembaga Konservasi dan Perburuan; d. Subdirektorat Tertib Peredaran; e. Subdirektorat Konvensi; f. Subbagian Tata Usaha. Pasal 196 Subdirektorat Konservasi Jenis dan Genetik mempunyai tugas melaksanakan penyia pan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang konservasi jenis dan genetik. Pasal 197 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196, Subdirektorat Konservasi Jenis dan Genetik menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan konservasi jenis dan genetik; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan konservasi jenis dan genetik; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan konservasi jenis dan genetik; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengembangan konservasi jenis dan genetik. Pasal 198 Subdirektorat Konservasi Jenis dan Genetik terdiri dari: a. Seksi Pembinaan Populasi; b. Seksi Pelestarian Pemanfaatan. Pasal 199 1 Seksi Pembinaan Populasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi program, pemulihan populasi, pengawetan serta penyelamatan populasi jenis dan genetik di bidang konservasi jenis dan genetik. 2 Seksi Pelestarian Pemanfaatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi program pemanfaatan, penetapan metode, lokasi dan sistem pemantauan di bidang konservasi jenis dan genetik. Pasal 200 Subdirektorat Penangkaran Jenis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar. Pasal 201 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 200, Subdirektorat Penangkaran Jenis menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengembangan penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar. Pasal 202 Subdirektorat Penangkaran Jenis terdiri dari: a. Seksi Pengembangan; b. Seksi Pemantauan. Pasal 203 1 Seksi Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyia pan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi produktifitas dan kemurnian hasil di bidang pengembangan penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar; 2 Seksi Pemantauan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pemantauan dan sertifikasi di bidang pengembangan penangkaran jenis tumbuhan dan satwa liar. Pasal 204 Subdirektorat Lembaga Konservasi dan Perburuan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan lembaga konservasi dan perburuan. Pasal 205 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 204, Subdirektorat Lembaga Konservasi dan Perburuan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan lembaga konservasi dan perburuan; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan lembaga konservasi dan perburuan; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan lembaga konservasi dan perburuan; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengembangan lembaga konservasi dan perburuan. Pasal 206 Subdirektorat Lembaga Konservasi dan Perburuan terdiri dari: a. Seksi Lembaga Konservasi; b. Seksi Perburuan. Pasal 207 1 Seksi Lembaga Konservasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pembinaan dan pengembangan satwa di bidang pengembangan Lembaga Konservasi; 2 Seksi Perburuan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pengembangan satwa buru di taman buru, kebun buru dan areal buru di bidang pengembangan perburuan. Pasal 208 Subdirektorat Tertib Peredaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tertib peredaran pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar. Pasal 209 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 208, Subdirektorat Tertib Peredaran menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang tertib peredaran pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang tertib peredaran pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang tertib peredaran pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang tertib peredaran pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar. Pasal 210 Subdirektorat Tertib Peredaran terdiri dari: a. Seksi Peredaran Dalam Negeri; b. Seksi Peredaran Luar Negeri. Pasal 211 1 Seksi Peredaran Dalam Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta peny iapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi tertib peredaran, intelijen dan analisis pasar pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar di bidang peredaran dalam negeri; 2 Seksi Peredaran Luar Negeri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi tertib peredaran, intelijen dan analisis pasar pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar di bidang peredaran luar negeri. Pasal 212 Subdirektorat Konvensi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati. Pasal 213 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 212, Subdirektorat Konvensi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati. Pasal 214 Subdirektorat Konvensi terdiri dari: a. Seksi Cites; b. Seksi Non Cites. Pasal 215 1 Seksi Cites mempunyai tugas mela kukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati di bidang Cites; 2 Seksi Non Cites mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi konvensi dan kerjasama internasional dalam konservasi keanekaragaman hayati di bidang Non Cites. Pasal 216 1 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Direktorat; 2 Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Konvensi. Bagian Kedelapan Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam Pasal 217 Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standarisasi, dan bimbingan teknis di bidang pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam. Pasal 218 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 217, Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, program pengembangan dan pemanfaatan wisata alam dan jasa lingkungan, bina cinta alam serta pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam; b. pelaksanaan kebijakan, program pengembangan dan pemanfaatan wisata alam dan jasa lingkungan, bina cinta alam serta pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam; c. penyiapan perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur program pengembangan dan pemanfaatan wisata alam dan jasa lingkungan, bina cinta alam serta pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi penerapan pelaksanaan program pengembangan dan pemanfaatan wisata alam dan jasa lingkungan, bina cinta alam serta pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam; e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. Pasal 219 Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam terdiri dari: a. Subdirektorat Pengembangan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam; b. Subdirektorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan; c. Subdirektorat Pemanfaatan Wisata Alam; d. Subdirektorat Bina Cinta Alam; e. Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat; f. Subbagian Tata Usaha. Pasal 220 Subdirektorat Pengembangan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam. Pasal 221 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Subdirektorat Pengembangan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam; Pasal 222 Subdirektorat Pengembangan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam terdiri dari: a. Seksi Pengembangan Jasa Lingkungan; b. Seksi Pengembangan Wisata Alam. Pasal 223 1 Seksi Pengembangan Jasa Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi program dan rencana pengembangan di bidang pengembangan jasa lingkungan; 2 Seksi Pengembangan Wisata Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi program dan rencana pengembangan serta peningkatan objek dan daya tarik wisata alam di bidang wisata alam. Pasal 224 Subdirektorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis, promosi dan investasi di bidang pemanfaatan Jasa Lingkungan. Pasal 225 Dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 224, Subdirektorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemanfaatan jasa lingkungan; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pemanfaatan jasa lingkungan; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemanfaatan jasa lingkungan; d. penyia pan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan; Pasal 226 Subdirektorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan terdiri dari: a. Seksi Pemanfaatan di Kawasan Konservasi; b. Seksi Pemanfaatan di Non Kawasan Konservasi. Pasal 227 1 Seksi Pemanfaatan di Kawasan Konservasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi promosi dan investasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan di Kawasan Konservasi; 2 Seksi Pemanfaatan di Non Kawasan Konservasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi promosi dan investasi di bidang pemanfaatan jasa lingkungan di Non Kawasan Konservasi. Pasal 228 Subdirektorat Pemanfaatan Wisata Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan bimbingan teknis evaluasi promosi dan investasi di bidang pemanfaatan wisata alam. Pasal 229 Dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 228, Subdirektorat Pemanfaatan Wisata Alam menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemanfaatan wisata alam; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang pemanfaatan wisata alam; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemanfaatan wisata alam; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pemanfaatan wisata alam. Pasal 230 Subdirektorat Pemanfaatan Wisata Alam terdiri dari: a. Seksi Pemanfaatan di Taman Nasional; b. Seksi Pemanfaatan di Non Taman Nasional. Pasal 231 1 Seksi Pemanfaatan di Taman Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi promosi dan investasi wisata alam di bidang pemanfaatan Taman Nasional; 2 Seksi Pemanfaatan di Non Taman Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi promosi dan investasi wisata alam di bidang pemanfaatan Non Taman Nasional. Pasal 232 Subdirektorat Bina Cinta Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis di bidang bina cinta alam. Pasal 233 Dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 232, Subdirektorat Bina Cinta Alam menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang bina cinta alam; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang bina cinta alam; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang bina cinta alam; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang bina cinta alam. Pasal 234 Subdirektorat Bina Cinta Alam terdiri dari: a. Seksi Pengembangan; b. Seksi Pemantauan. Pasal 235 1 Seksi Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi penyadaran konservasi alam dan cinta alam di bidang bina cinta alam. 2 Seksi Pemantauan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi pemantauan dan ananlisis penyadaran konservasi alam dan cinta alam di bidang bina cinta ala m. Pasal 236 Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta penyiapan bimbingan teknis dan evaluasi peningkatan peran masyarakat dan sosial ekonomi masyarakat di bidang pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam. Pasal 237 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 236, Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam; b. penyiapkan penyusunan standar, norma, pedoman, keriteria dan prosedur di bidang di bidang pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam; c. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam; d. penyiapan dan pelaksanaan evaluasi di bidang pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam. Pasal 238 Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari: a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Lingkup Kawasan Pelestarian Alam; b. Seksi Pemberdayaan Masyarakat Lingkup Kawasan Suaka Alam. Pasal 239 1 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Lingkup Kawasan Pelestarian Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi peningkatan peran masyarakat dan sosial ekonomis masyarakat di bidang pemberdayaan masyarakat pada zona penyangga kawasan pelestarian alam; 2 Seksi Pemberdayaan Masyarakat Lingkup Kawasan Suaka Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rancangan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta penyiapan pelaksanaan, bimbingan teknis dan evaluasi peningkatan peran masyarakat, sosial ekonomis masyarakat di bidang pemberdayaan masyarakat pada zona penyangga kawasan suaka alam dan taman buru. Pasal 240 1 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, dan pelaporan Direktorat. 2 Subbagian Tata Usaha secara administratif dan fungsional dibina oleh Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat.

BAB V DI REKTORAT JENDERAL