Peranan Sistem Pengendalian Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja Dinas PU Bina Marga Prov. SUMUT

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

PERANAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KINERJA DINAS PU BINA MARGA PROV. SUMUT

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh

IRMA SURYANI SARAGI 112101114

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : IRMA SURYANI SARAGI

NIM : 112101114

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL : PERANAN SISTEM PENGENDALIAN

MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KINERJA DINAS PU BINA MARGA PROV. SUMUT

Tanggal : ………. 2014 DOSEN PEMBIMBING

Magdalena L.L Sibarani, SE, M.Si NIP. 19700815 199803 2 001

Tanggal : ………. 2014 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si

NIP. 197411232000122001

Tanggal : ………. 2014 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, Mec.Ac, Ak, CA NIP. 195604071980021001


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ,atas segala rahmatnya dan berkat-Nya, hingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Studi D-III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Peranan Sistem Pengendalian Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut”.

Selama penulisan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah membantu penulis. Baik itu bantuan moril, materi, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si dan Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D-III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Magdalena L.L Sibarani, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.

4. Pimpinan serta seluruh staf pegawai Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara yang banyak membantu penulis khususnya dalam penyediaan data .


(4)

5. Teristimewa kepada orang tuaku tersayang, S. Sidabutar dan H. Simanjuntak yang memberikan dukungan baik material dan doa yang tulus untuk penulis . 6. Kakak dan adik penulis tercinta, Elisabet Sidabutar , Putra Samuel, alex

Ronaldo dan Noaomi Mega Selvia yang telah memberikan semangat agar penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik .

7. Sahabat-sahabatku yang selalu ada dikala suka dan duka Khairunnita Cahyani, Putri Okana Sari, Dian Nurhadisyah, dan Nikson Ompusunggu serta teman-teman grup B stambuk 2011 lainya. Aku pasti merindukan kalian semua.

8. Teman-Teman NHKBP Sukadono bang Erwin Pakpahan, kak Lidia, Rifka, Intan, bang Yohannes Purba dan abang tersayang Budi Sigiro yang sudah mau memberi dukungan, doa dan hiburan kepada penulis.

Dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak diperlukan untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis sampaikan, semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi banyak pihak. Tuhan Yesus Memberkati

Medan, 2014 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR GAMBAR... iv

BAB I PEDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian... 3

BAB II PROFIL DINAS PU BINA MARGA... 5

A. Sejarah berdirinya Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut... 5

B. Struktur Organisasi ... 8

C. Job Description... 9

D. Tujuan Dinas... 16

E. Sasaran Dinas... 16

BAB III PEMBAHASAN... 18

A. Sistem Pengendalian Manajemen... 18

B. Tujuan Perancangan Sistem Pengendalian Manajemen.... 20

C. Peranan Sistem Pengendalian Manajemen dalam Mneingkatkan kinerja Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut... 22 1. Proses Pengendalian Manajemen pada Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut... 23 2. Pengendalian pada Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut... 29 3. Kinerja Pegawai... 31

4. Penilaian Kinerja pada Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut... 32 Bab IV Kesimpulan dan Saran... 33

A. Kesimpulan... 33

B. Saran... 33 DAFTAR PUSTAKA


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Bina Marga Provinsi


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya, suatu organisasi baik di lingkungan swasta maupun instansi pemerintah seperti Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mencapai kinerja yang optimal. Dengan demikian, perusahaan harus terorganisasi dengan baik, memiliki visi dan misi, memiliki daya pengendalian manajemen serta mempunyai pengetahuan untuk membantu orang agar dapat menciptakan kondisi yang kondusif bagi proses pengambilan keputusan yang tepat. Salah satu pengetahuan yang dimaksud adalah sistem pengendalian manajemen.

Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengarahkan pegawai agar melaksanakan kegiatan organisasionalnya secara efektif dan efisien. Sebelum melaksanakan kegiatan organisasional tersebut, organisasi harus terlebih dahulu membuat perencanaan. Perencanaan dan pengendalian mempunyai hubungan yang sangat erat. Sukarno (2002 ; 129) mengatakan perencanaan adalah proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan konsep pengendalian menurut Robbins dan Coulter (2010 ; 9) adalah mengawasi aktivitas – aktivitas demi memastikan segala sesuatunya terselesaikan sesuai rencana. Langkah – langkah penting dalam pengendalian manajemen adalah adanya interaksi antar peronal, terwujudnya keselarasan tindakan dengan sasaran yang telah ditetapkan dan mencapai prestasi yang efektif dan efisien.


(8)

Tujuan pengendalian manajemen pada Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut diantaranya adalah tercapainya kesesuaian dan keharmonisan antara tujuan Dinas Bina Marga dengan tujuan pelaksana, tujuan kelompok, maupun tujuan perorangan dalam organisasi atau lembaga tersebut. Menurut Sukarno (2002:208) salah satu unsur pengendalian manajemen adalah penilaian kinerja, baik bagi setiap individu pegawai maupun untuk pimpinan. Pengendalian manajemen perlu dirancang secara sistematis dan dijalankan secara periodik untuk menghasilkan suatu penilaian yang obyektif dan adil karena penilaian kinerja tersebut akan bermanfaat bagi pegawai atau pimpinan yang dinilai prestasi kerjanya, maupun bagi organisasi atau lembaganya.

Mulyadi dan Johnny (2001;5) mengatakan dalam pengendalian manajemen terdapat unsur-unsur yang terbagi dalam kelompok struktur pengendalian manajemen dan proses pengendalian manajemen. Kelompok struktur pengendalian manajemen terdiri dari struktur organisasi, jaringan informasi dan sistem penghargaan. Sedangkan proses pengendalian manajemen adalah pemrograman, penganggaran, operasi dan pengukuran, pelaporan dan analisis.

Penerapan unsur-unsur pengendalian manajemen tersebut, ditujukan untuk mengetahui apakah kegiatan masing-masing bagian telah dilakukan mengarah pada tujuan yang ditentukan. Pengukuran kegiatan dapat dilihat dengan membandingkan tujuan yang diinginkan dengan prestasi yang telah dicapai setiap bagian atau pusat pertanggungjawaban.

Penilaian kinerja berkaitan dengan kontraprestasi yang digunakan untuk menyadarkan dan meyakinkan pegawai mengenai pentingnya tindakan korelasi-perbaikan atas pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan. Sebagai alat penilaian


(9)

kinerja, anggaran merupakan suatu komitmen antara pegawai dan pimipinan, karena anggaran merupakan alat penilaian atas kesanggupan pegawai dengan kenyataan yang dapat dicapai di waktu mendatang. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendali dengan cara membandingkan antara anggaran dan realisasinya, diharapkan dapat dicapai kesesuaian dan keselarasan antara tujuan organisasi / lembaga dengan tujuan pimpinan, pelaksana, tujuan kelompok pegawai, tujuan pegawai secara individu dengan baik.

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah yang menjadi objek penelitian ini yaitu “ Bagaimana peranan sistem pengendalian manajemen dalam meningkatkan kinerja Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut?’’

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan sistem pengendalian manajemen dalam meningkatkan kinerja Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut

Sebagai bahan masukan bagi Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut dalam meningkatkan kinerja yang akan datang, sehingga Dinas PU Bina Marga menjadi lebih baik lagi sesuai dengan yang diharapkan.


(10)

2. Bagi penulis

Menambah pengetahuan peneliti terhadap bidang yang diteliti yaitu sistem penerapan kinerja dan laporan keungan Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut.

3. Bagi masyarakat

Sebagai pedoman atau referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengadakan penelitian di bidang atau permasalahan yang sama di masa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan sistem pengendalian manajemen


(11)

BAB II

PROFIL DINAS PU BINA MARGA PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Sejarah Berdirinya Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

Peristiwa ini berawal pada tanggal 03 Desember 1945 di kota Bandung, yaitu pada waktu memuncaknya perjuangan fisik bangsa Indonesia melawan tentara sekutu untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah di proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam pertempuran dahsyat yang terjadi pada tanggal tersebut telah gugur tujuh orang pemuda/pegawai Departemen Pekerjaan Umum (PU) yang bernama : Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Suhodo, Rio Susilo, Subenget, Rana, dan Surjono untuk mempertahankan gedung “V & W” (terkenal dengan nama “Gedung Sate”) yang terletak di Jl. Diponegoro No.22 Bandung . Gedung ini dipertahankan mati-matian sampai titik darah pengahabisan oleh para pemuda/pegawai Departemen PU, karena mereka sadar bahwa gedung tersebut pada waktu itu dipergunakan sebagai Kantor Pusat Departemen Pemerintah Republik Indonesia .

Setelah kemerdekaan Bangsa dan Negara Republik Indonesia diproklamasikan, para pemuda/pegawai Departemen PU tidak mau ketinggalan dari pemuda-pemuda lainnya di kota Bandung . Mereka mempersiapkan diri dalam menghadapi segala kemungkinan yang sekiranya dapat merintangkan serta mengganggu kemerdekaan yang telah diproklamasikan .

Pada tanggal 04 Oktober 1945 kota Bandung dimasuki tentara sekutu yang diikuti oleh serdadu Belanda dan NICA . Sehingga Kota Bandung menjadi tidak


(12)

aman, karena gerakan-gerakan perjuangan pemuda dihadapkan kepada tentara Jepang dan tentara sekutu/Belanda/NICA . Dengan persenjataan yang kurang dan sederhana para pemuda tetap mempunyai semangat perjuangan yang tinggi dan tidak gentar menghadapi kekuatan musuh yang mempunyai persenjataan yang lebih lengkap dan modern. Dari hari ke hari suasana kota Bandung semakin tegang, pertempuran-pertempuran mulai meletus dari kecil-kecilan kemudian menghebat dan disertai dengan provokasi musuh yang semakin menjadi-jadi .

Peristiwa 03 Desember 1945 telah tercatat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia dan sejarah perkembangan Pekerjaan Umum pada khususnya telah mempersembahkan “Sapta Taruna Kestaria”-annya keharibaan ibu pertiwi dan telah melahirkan suatu korps pemuda/pegawai Pekerjaan Umum yang mempunyai kesadaran sosial, jiwa kesatuan (korp-geest), rasa kesetia-kawanan (solidaritas), serta kebanggaan akan tugasnya sebagai abdi masyarakat khususnya dalam bidang Pekerjaan Umum

Pada tanggal 03 Desember 1951, Ir.Ukar Bratakusuma pada Kabinet Sukiman, memberikan surat tanda penghargaan yang menyatakan dan menghormati ketujuh orang pemuda/pegawai yang gugur sebagai “Pemuda yang Berjasa”. Berdasarkan jasa-jasa pengorbanan ketujuh pemuda /pegawai tersebut, terutama bagi tiga orang yang tidak diketahui liang kuburnya dan tidak dapat ditemukan kerangka jenajahnya, dibuatlah monument “Batu Peringatan” berupa batu alam yang benar.

Dengan keputusan Menteri Koordinator Kompartemen Pekerjaan Umum dan Tenaga NO.58/KPTS/MENKO/1965 tanggal 27 November 1965 telah ditetapkan tanggal 03 Desember sebagai Hari Bakti Pekerjaan Umum yang


(13)

diperingati secara intern segenap pegawai yang bekerja dalam bidang pemerintahan Kompartemen Pekerjaan Umum dan Tenaga, dengan maksud :

1. Membangkitkan kesadaran sosial, jiwa korsa/kebangsaan akan tugas dan harga diri sebagai putera-puteri Indonesia yang bekerja dibidang pekerjaan umum dan tenaga .

2. Pengorbanan semangat persatuan dan kesatuan, semangat bekerja untuk mengabdikan diri kepada perjuangan kemerdekaan Indonesia, guna membangun dunia baru yang bebas dari penghisapan manusia oleh manusia dan bangsa oleh bangsa .

Sejak itu peringatan Hari Kebangkitan Pekerjaan Umum dan Tenaga diperingati secara resmi menurut keadaan dan situasi setempat. Pada peringatan seperempat abad Hari Kebangkitan Pekerjaan Umum dan Tenaga pada tanggal 03 Desember 1970 yang dipusatkan di Bandung, dan sekaligus dimaksudkan untuk mengadakan upacara pemindahan “Batu Peringatan” dari tempat semula dan ditempatkan ditengah taman diatas suatu altar yang tinggi, sesuai tingkat penghormatan dan martabat pengorbanan sapta taruna.

Pada altar tersebut dibubuhi suatu prasasti yang berbunyi “cita-citamu adalah cita-cita kami, baktimu teladan bagi kami untuk berjuang, bekerja, membangun guna mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil dan makmur”.

Visi Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

Terwujudnya jaringan jalan nasional dan provinsi yang mantap di Sumatera Utara .


(14)

Misi Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi Dinas Jalan dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara, sebagai berikut :

1. Meningkatkan pembinaan jaringan jalan nasional dan provinsi secara terpadu

2. Meningkatkan pemanfaatan jaringan jalan nasional dan provinsi

3. Meningkatkan kualitas SDM aparatur pengelolaan jaringan jalan nasional dan provinsi

B. Struktur Organisasi

Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan . Dalam suatu organisasi terdapat hubungan formal dan informal . Hubungan formal merupakan bentuk hubungan yang disengaja, secara resmi (kedinasan). Sedangkan hubungan informal menyangkut hubungan manusia, diluar dinas atau bersifat tidak resmi.


(15)

Gambar 2.1. Struktur Organisasi (Sumber : Dinas PU Bina Marga) C. Job Description

Berikut adalah beberapa tugas, fungsi, dan tanggung jawab direksi dan masing-masing bagian pada Kantor Dinas Bina Marga :

1) Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai uraian tugas :

1. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin pada lingkup dinas.

2. Menyelenggarakan dan memimpin, membina, mensinkronisasikan, mengendalikan tugas dan fungsi Dinas.

3. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.


(16)

4. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan pemerintah daerah.

5. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan dibidang kebinamargaan.

2) Sekretariat

Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

1. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai pada lingkup secretariat.

2. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program dinas.

3. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan. 4. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja.

5. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan.

Sekretaris mempunyai fungsi :

1. Perencanaan kegiatan ketatausahaan.

2. Pengelolaan urusan keuangan, evaluasi, dan pelaporan. 3. Pengelolaan urusan kepegawaian.

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum mempunyai tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai lingkup Sub Bagian Umum.


(17)

2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan Sub Bagian Umum.

3. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian. 4. Melaksanakan penggandaan naskah dinas.

5. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan perpustakaan dinas.

4) Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai. 2. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas.

3. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah. 4. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan.

5) Sub Bagian Program

Sub Bagian Program mempunyai tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai. 2. Melaksanakan penghimpunan bahan rencana strategis.

3. Melaksanakan evaluasi kinerja internal dinas.

4. Melaksanakan pengelolaan data sistem website kebinamargaan. 5. Melaksanakan pelaporan data sistem website kebinamargaan. 6) Bagian Pengaturan dan Evaluasi

Bagian pengaturan dan evaluasi menyelenggarakan fungsi :

1. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan, dan penegakan disiplin pegawai pada lingkup Bidang.


(18)

2. Penyelenggaraan penyusunan, pembuatan konsep rencana strategis, laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan laporan keuangan pemerintah daerah.

3. Penyelenggaraan penyusunan, pembuatan konsep perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang.

7) Bidang Pembangunan/Peningkatan

Bidang pembangunan/peningkatan mempunyai tugas :

1. Pembinaan dan verifikasi perencanaan teknis untuk kegiatan pembangunan/peningkatan Jalan dan Jembatan .

2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan serta peningkatan Jalan dan Jembatan Kabupaten dan Pedesaan.

Bidang pembangunan/peningkatan mempunyai fungsi :

1. Melaksanakan sebagian tugas Dinas Bina Marga dibidang Pembangunan/Peningkatan.

2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang masing-masing.

8) Seksi Pembangunan/Peningkatan Jalan

Seksi Pembangunan/Peningkatan Jalan mempunyai tugas :

1. Membantu dalam pencapaian tujuan melalui prinsip dan kebijakan Pembangunan/Peningkatan jalan.

2. Melaksanakan survei dan mengumpulkan data pendukung Pembangunan/Peningkatan jalan.


(19)

3. Memberikan pembinaan teknis terhadap detail perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan Pembangunan/Peningkatan jalan.

4. Pengendalian dan pengawasan kualitas pekerjaan pada kegiatan pembangunan/peningkatan jalan .

9) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Pedesaan

Seksi pembangunan jalan dan jembatan pedesaan mempunyai tugas :

1. Membantu dalam pencapaian tujuan, prinsip dan kebijakan Pembanguna/Peningkatan Jalan dan Jembatan desa.

2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan serta Peningkatan Jalan dan Jembatan Kabupaten dan pedesaan.

10) Bidang Pemeliharaan

Bidang pemeliharaan mempunyai tugas :

1. Melaksanakan sebagian tugas Dinas Bina Marga dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan.

2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.

Bidang pemeliharaan mempunyai fungsi :

1. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian pemeliharaan rutin jalan dan jembatan.

2. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian rehabilitas jalan . Pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan pemanfaatan peralatan.


(20)

11) Seksi Pemeliharaan Rutin Jalan

Seksi pemeliharaan rutin jalan mempunyai tugas :

1. Menetapkan rencana kebutuhan penanganan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan sebagai bahan rancangan penanganan teknis.

2. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan teknis terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap kegiatan pemeliharaan rutin jalan, pembangunan kontruksi penunjang jalan dan bangunan tanggapan bencana.

12) Seksi Rehabilitasi Jalan

Seksi rehabilitasi jalan mempunyai tugas :

1. Menetapkan rencana kebutuhan penanganan rehabilitasi jalan sebagai bahan rancangan penanganan teknis.

2. Melaksanakan pengolahan kegiatan rehabilitasi jalan, memberikan pembinaan teknis terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap kegiatan rehabilitasi jalan.

13) Seksi Peralatan dan Perbekalan

Seksi peralatan dan perbekalan mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana kebutuhan peralatan berat termasuk angkatan dan pembengkelan serta suku untuk menunjang pelaksanaan tugas Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara.


(21)

14) Bidang Fasilitas Jalan

Bidang fasilitas jalan mempunyai tugas :

1. Menyelenggarakan administrasi serta melakukan pengolahan fasilitas dan pemanfaatan jalan .

2. Melaksanakan dan memverisifikasi perencanaan teknis bidang fasilitas jalan.

3. Melaksanakan pembangunan, pemeliharaan, penataan, pemerataan, pemantauan dan pengamatan serta pendataan fasilitas.

Bidang fasilitas jalan mempunyai fungsi :

1. Perencanaan program pembinaan dan verifikasi teknis serta pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan, dan pengamanan dibidang fasilitas jalan. 2. Pelaksanaan administrasi perijinan pemasangan lampu penerangan jalan

umum dan pemanfaatan ruang milik jalan oleh masyarakat.

15)Bidang Pembinaan Teknik

Bidang pembinaan teknis mempunyai tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai.

2. Menyelenggarakan pedoman perencanaan penyelenggaraan jalan dan jembatan.

D. Tujuan Dinas

Dalam upaya mewujudkan misi yang telah ditentukan dan memperhatikanfaktor-faktor penentu keberhasilan, maka disusunlah tujuan dinas sebagai berikut :


(22)

1. Meningkatkan kualitas perencanaan teknis melalui pemanfaatan hasil teknologi bidang jalan dan jembatan.

2. Meningkatkan mutu hasil pekerjaan melalui efektifnya uji mutu bahan jalan dan jembatan.

3. Meningkatkan pemeliharaan jaringan jalan nasional dan provinsi.

4. Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah terkait dan swasta/BUMN.

5. Meningkatkan kualitas SDM aparatur pengelola jaringan jalan nasional dan provinsi.

E. Sasaran Dinas

Atas dasar tujuan yang telah dirumuskan tersebut, selanjutnya ditetapkan sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun . Sasaran dinas Bina Marga Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Menurunnya angka deviasi antara data survei perencanaan dengan laporan rancang bangun lapangan.

2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan jalan nasional dan provinsi. 3. Meningkatnya kapasitas ruas jalan nasional dan propinsi.

4. Meningkatnya rasio daya dukung MST 8 ton menjadi 10 ton. 5. Meningkatnya panjang fisik jalan nasional dan provinsi.

6. Meningkatnya kapasitas sumber daya pemeliharaan jalan nasional dan provinsi.

7. Menurunnya tingkat kerusakan jalan nasional dan provinsi. 8. Menurunnya tumpang tindih kegiatan pada ruas jalan kota


(23)

9. Meningkatnya rasio penerbitan izin pemanfaatan jalan.

10.Meningkatnya jumlah BUMN/D dan swasta yang memberi kontribusi dalam pemeliharaan ruas jalan.

11.Meningkatnya rasio pegawai yang berpendidikan S1 dan S2 bidang teknik. 12.Meningkatnya jumlah pegawai yang ahli dalam pembangunan jalan, target kegiatan melalui peningkatan kinerja PNS dan terpadunya kerja antar instansi, sehingga dapat terwujudnya pelayanan masyarakat secara optimal.


(24)

BAB III PEMBAHASAN

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,tujuan, visi dan misi organisasi. Dalam pembahasan ini, kata kinerja dimaksudkan sebagai hasil yang telah dicapai atas segala aktivitas yang dilakukan dalam mendayagunakan sumber-sumber yang tersedia dalam suatu organisasi atau perusahaan Sukarno (2002:111). Kinerja ada kaitannya dengan Sistem Pengendalian Manajemen yang digunakan untuk mengarahkan suatu organisasi agar melaksanakan kegiatan organisasionalnya secara efektif dan efisien.

A. Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi para anggota organisasinya agar membentuk strategi-strategi organisasi secara efektif dan efesien. Sistem pengendalian manjemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan Supriyono (2000;1).

Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi dengan efisien dan efektif berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini berarti mampu menerjemahkan antara lain :

a. Tolak ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan / organisasi berjalan secara efisien, efektif dan produktif.


(25)

b. Kebijakan dalam menentukan tolok ukur kinerja,

c. Apresiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan / organisasi.

Ada beberapa definisi sistem pengendalian manajemen. Menurut Sukarno (2002;1) sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan “teoritis-praktis”. Karena sistem pengendalian manajemen akan lebih mudah dicerna jika dalam merancang dan menerapkannya senantiasa dikaitkan dengan prilaku manusia dalam kehidupan organisasi / perusahaan. Sedangkan menurut Suadi (2001;2) sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa anak sistem yang saling berkaitan, yaitu: pemograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan, dan pertanggungjawaban untuk membantu mananjemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan, agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu secara efektif dan efisien.

Menurut Sukarno (2002;2), pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke berbagai upaya yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Jadi, Sistem Pengendalian Manajemen dapat diterapkan pada berbagai bentuk organisasi, sebab hakikatnya setiap organisasi mempunyai komponen yang sama, yaitu :

W : Work (Pekerjaan) E : Employe (Tenaga Kerja) R : Relationship (Hubungan) E : Environment ( Lingkungan)


(26)

B. Tujuan Perancangan Sistem Pengendalian Manajemen

Secara singkat fungsi pengendalian bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya deviasi atau penyimpangan atas pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan perencanaan sebagai umpan balik untuk melakukan tindakan koreksi atau perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi. Secara luas fungsi pengendalian juga mencakup usaha pencegahan kemungkinan terjadinya suatu deviasi atau penyimpangan. Sistem pengendalian manajemen mencakup pengendalian yang bersifat preventif berupa perancangan suatu sistem pengendalian maupun pengendalian yang bersifat pendeteksian.

Ada empat tujuan perancangan sistem pengendalian manajemen. 1. Diperolehnya keandalan dan integritas

Di era globalisasi ini, sistem informasi menjadi begitu penting bagi organisasi dalam rangka menyikapi perubahan yang serba cepat atas perubahan kondisi dan lingkungan yang ada dan meningkatnya kecanggihan sarana teknologi informasi. Umumnya, sistem informasi dibagi ke dalam 2 (dua) aspek, yakni: a. Informasi akuntansi finansial yang menghasilkan laporan keuangan

organisasi dan berbagai laporan lainnya seperti penggunaan anggaran. b. Sistem informasi kegiatan yang menghimpun informasi terkait dengan

berbagai aspek kegiatan yang menghasilkan laporan tingkat keberhasilan kinerja.

Tujuan ini berguna untuk mempertahankan keandalan dan integritas sistem informasi yang penting dalam pengambilan keputusan.


(27)

2. Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlaku

Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlaku dapat dicapai melalui sistem pengendalian manajemen. Kegagalan ketaatan pada kebijakan dan ketentuan yang berlaku dapat membahayakan kegiatan yang sudah dirancang dalam suatu sistem pengendalian.

3. Melindungi aset organisasi

Pada umumnya pengendalian dirancang dan diimplementasikan untuk melindungi asset organisasi. Contoh pengendalian tersebut adalah ditempatkannya aset berharga pada tempat yang tidak mudah diakses orang yang tidak berhak/berwenang.

4. Pencapaian kegiatan yang ekonomi dan efisien

Realita bahwa sumber daya bersifat terbatas mendorong organisasi menerapkan prinsip ekonomis dan efisiensi. Prinsip yang diterapkan bagi manajemen organisasi adalah memperoleh keluaran atau hasil yang maksimal dengan pengeluaran tertentu atau mencapai hasil tertentu dengan biaya yang minimal. Standar operasi seharusnya memberikan kriteria pengukuran untuk menilai tingkat ekonomi dan efisiensi. Dalam dunia bisnis, kriteria penilaian kehematan dan efisiensi tercermin dalam laporan keuangannya. Namun demikian, bagi organisasi nirlaba, termasuk organisasi pemerintah, kriteria penilaian dituangkan dalam bentuk indikator keberhasilan kinerja.


(28)

Tujuan pengendalian dapat dikategorikan bagi kepentingan pihak manajemen dan pegawai organisasi. Manajemen organisasi berusaha mencapai visi dan misi organisasinya dan memberikan akuntabilitas atas kegiatan yang telah dilaksanakannya, maka manajemen perlu secara terus menerus menilai dan mengevaluasi sistem pengendalian manajemen untuk memastikan bahwa sistem pengendalian telah dirancang dan beroperasi secara baik, dimutakhirkan secara tepat untuk mengantisipasi perubahan kondisi dan lingkungan, dan pada akhirnya untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi.

Secara spesifik, manajemen perlu menguji sistem pengendalian manajemen guna menentukan seberapa baik pengendalian itu beroperasi, bagaimana pengendalian dapat ditingkatkan, dan pada tingkat mana pengendalian dapat membantu mengidentifikasi risiko-risiko utama atas adanya kecurangan, pemborosan, penyalahgunaan wewenang, dan salah pengelolaan. Evaluasi pengelolaan sistem pengendalian manajemen merupakan usaha manajemen untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut.

C. Peranan Sistem Pengendalian Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut

Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara merupakan suatu dinas penyediaan barang dan jasa yang bergerak dalam bidang pembangunan jalan dan jembatan milik pemerintah. Dinas ini tidak beroperasi untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya melainkan untuk memberikan pelayanan jalan dan jembatan kepada masyarakat . Karena itu, sistem pengendalian manajemen sangat diperlukan dalam meningkatkan kinerja pada instansi pemerintah ini.


(29)

C.1. Proses Pengendalian Manajemen pada Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut

Dalam sistem pengendalian manajemen terdapat proses pengendalian manajemen yaitu

a. Pemrograman

Dalam Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara pemograman yang dilakukan seperti :

1. Membuat penambahan daftar rencana umum pengadaan barang dan jasa Pemerintah SKPD Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara yang berupa pembangunan box culvert di Aek Marian di Kabupaten Madina. 2. Membuat program kegiatan pembangunan serta peningkatan Jalan dan

Jembatan Kabupaten dan Pedesaan.

3. Membuat progam perawatan dan pemeliharan rutin jalan dan jembatan.

b. Penganggaran

Penganggaran erat hubungannya dengan pencapaian program Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. Hal ini digunakan untuk membayar biaya operasi dinas, baik pembayaran non rutin yang dipakai untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi, maupun untuk membayar biaya lain – lain seperti biaya pemeliharaan, biaya pelaksanaan operasi, biaya kesejahteraan, dan lain – lain. Sehingga,dibutuhkan anggaran yang besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ada dua jenis anggaran yang diperoleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara yang menjadi bagian dari bendahara pengeluaran yaitu:


(30)

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

Alur pencairan dana melalui APBN adalah sebagai berikut :

a. Pemerintah pusat menyalurkan dana sesuai dengan APBN yang telah disusun kepala Pemerintah Daerah Sumatera Utara.

b. Pemerintah Daerah Sumatera Utara mendistribusikan dana tersebut ke daerah- daerah.

c. Bendahara pengeluaran mencairkan dana dari Pemerintah Daerah 2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Alur pencairan dana dari pendapatan asli daerah yaitu hasil pajak daerah adalah sebagai berikut :

a. Daerah ( Pemerintah Tingkat II) memberikan usulan anggaran kepada Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara.

b. Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara mengajukan usulan tersebut kepada Pemerintah Daerah atau Bendahara Umum Daerah (BUD).

c. Setelah disetujui, dana tersebut disalurkan dalam bentuk anggaran kepada Pemerintah Tingkat II.

d. Bendahara pengeluaran mencairkan dana tersebut ke Pemerintah Tingkat II.

Berkas yang harus disediakan oleh dinas diserahkan ke Kantor Gubernur dalam alur permintaan Uang Persediaan (UP), Ganti Uang (GU),dan Tambahan Uang (TU) adalah sebagai berikut :

1. Nota dinas yang ditandatangani oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK).


(31)

2. Surat Perintah Membayar (SPM) yang ditandatangani oleh kepala dinas.

3. Surat pengantar pernyataan permintaan yang di tandatangani oleh kepala dinas.

4. Surat pernyataan pertanggungjawaban dan pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) yang ditandatangani oleh kepala dinas.

5. Rincian penggunaan dana yang ditandatangani oleh kepala dinas dan bendahara pengeluaran.

6. Surat pengantar ringkasan Tambahan Uang (TU), Ganti Uang (GU), dan Uang persediaan (UP) dari tandatangan bendahara pengeluaran. 7. Surat pengesahan yang ditandatangani oleh kepala sub bagian

keuangan dan kepala dinas.

Alur permintaan diatas secara umum dikendalikan oleh kepala dinas. Berikut adalah prosedur permintaan Uang Persediaan (UP), Ganti Uang (GU),dan Tambahan Uang (TU) yang dilakukan oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara:

1. Daerah yang mengajukan permintaan dana harus membuat Surat Persetujuan Permintaan (SPP).

2. Dinas PU Bina Marga membuat Surat Perintah Membayar (SPM). 3. Dinas PU Bina Marga mengantar Surat Persetujuan Permintaan (SPP)

ke kantor gubernur khusus biro keuangan.

4. Biro keuangan akan mengantar Surat Perintah Membayar (SPM) ke Bank Sumut


(32)

5. Biro keuangan mengeluarkan Surat Perintah Pemerintah Daerah (SP2D) yang ditandatangani oleh Bendahara Umum Daerah (BUD), SP2D diserahkan ke Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. 6. Bank Sumut akan mengeluarkan rekening Koran ke Dinas PU Bina

Marga Provinsi Sumatera Utara.

7. Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara akan mencairkan dana tersebut dan mentransfer ke daerah yang mengajukan permintaan dana.

Pada Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara bendahara di bagian keuangan dibedakan berdasarkan pengeluaran dan penerimaan. Bendahara pengeluaran membuat prosedur pengeluaran kas sedangkan Bendahara penerimaan membuat prosedur penerimaan kas disesuaikan dengan permintaan daerah (Pemerintah Tingkat II). Prosedur – prosedur penerimaan kas pada Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara yang dilakukan oleh Pemerintah Tingkat II dimulai dari :

1. Membuat permintaan Surat Keterangan Operasi (SKO) kepada bagian keuangan Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

2. Menerima Surat Keterangan Operasi (SKO) dari bagian keuangan Dinas PU Bina Marga dan disahkan oleh atasan langsung dan dikirim ke Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara.

3. Bendahara penerimaan membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP). 4. Bendahara penerimaan meminta Surat Perintah Membayar (SPM) dan

dikirim ke Bendahara Umum Daerah (BUD).

5. Bendahara Umum Daerah (BUD) memberikan cek giro kepada bendahara penerimaan untuk dicairkan di Bank SUMUT .


(33)

6. Bendahara Penerimaan harus mengirim Surat Perintah Membayar (SPM) kepada pencatat pembukuan yang akan mencatat transaksi ke dalam buku pembantu.

7. Kemudian membukukan transaksi tersebut ke rekening buku besar sesuai dengan nomor rekeningnya.

Berdasarkan penjelasan diatas, fungsi penerimaan kas dikerjakan oleh bendahara penerimaan. Dalam proses penerimaan kas, terdapat prosedur – prosedur yang sangat baik, yaitu :

1. Bendahara langsung mencatat Surat Perintah Membayar (SPM) ke buku kas umum.

2. Bendahara juga menyerahkan bukti Surat Perintah Membayar (SPM) kepada atasan langsung sehingga kecocokan jumlah uang yang tercantum dapat diperiksa.

3. Formulir – formulir dan catatan yang sehubungan dengan penerimaan kas yang digunakan oleh dinas sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, juga didalamnya sudah termasuk aspek pengawasan.

4. Pencatatan bukti dengan segera dimana sepanjang penerimaan kas tersebut telah dibuktikan dengan bukti yang otentik.

5. Adanya batasan jumlah kas yang dipegang oleh bendahara dapat mencegah penyalahgunaan uang kas selama belum disetor ke tiap – tiap bagian.

6. Laporan pertanggungjawaban tiap – tiap bagian diterima oleh bendahara dan ditandatangani oleh atasan langsung.


(34)

7. Adanya tim untuk mengaudit buku besar Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara seperti Bawasda dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

c. Operasional dan Akuntansi

Operasional dan akuntansi pada Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut adalah berupa prosedur pembukuan. Prosedur pembukuan yang dilakukan oleh Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut yaitu:

1. Bendahara Pengeluaran wajib menyelenggarakan pembukuan dalam Buku Kas Umum (BKU), buku-buku pembantu dan Buku Pengawasan Anggaran.

2. Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa PA dapat menentukan buku-buku pembantu/register-register di samping Buku Kas Umum (BKU). 3. Prosedur pembukuan dimulai dari membukukan dokumen sumber

penerimaan dan atau pengeluaran/ pembayaran pada Buku Kas Umum (BKU), selanjutnya dilakukan pada Buku Pembantu terkait.

d. Laporan dan Analisis

Tahap terakhir proses sistem pengendalian manajemen adalah pelaporan dan analisis. Dalam tahap ini data akuntansi yang sudah terkumpul menurut program dan menurut pusat pertanggungjawaban tersebut disajikan dalam laporan keuangan. Dalam laporan keuangan tersebut tidak hanya disajikan informasi akuntansi saja, namun meliputi pula informasi nonakuntansi. Laporan tersebut dimaksudkan untuk memberitahu kepala


(35)

Dinas mengenai apa yang sedang berlangsung dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpin mereka dan untuk membantu menjamin koordinasi kegiatan antara pusat pertanggungjawaban. Laporan juga digunakan sebagai dasar pengendalian data.

Pada dasarnya laporan untuk pengendalian berisi analisis terhadap penyimpangan pelaksanaan dari anggarannya dan penjelasan mengenai penyimpangan tersebut. Berdasarkan laporan yang berisi analisis penyimpangan tersebut, manajer pusat pertanggungjawaban dapat merumuskan tindakan perbaikan, yang dapat berupa perbaikan pelaksanaan, perbaikan anggaran, perbaikan program atau perumusan kembali strategi pencapaian tujuan perusahaan.

C.2. Pengendalian internal Pada Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut

Pengendalian internal yang diterapkan di Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut berupa Pengawasan intern pada kas yang dilakukan oleh tim audit yaitu Badan Pengawas Daerah (Bawasda) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pada Dinas Bina Marga, pengawasan internal kas dilakukan dengan cara :

a. Adanya pemisahan fungsi antara bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaraan.

b. Membuat arsip untuk menyimpan dokumen – dokumen sebagai tanda terima uang.

c. Memeriksa keabsahan penerimaan dan pengeluaran kas, misalnya dibayar oleh siapa dan diterima oleh siapa.


(36)

Ada empat ciri – ciri sistem pengawasan internal yang memadai yang merupakan unsur – unsur pengawasan intern, yaitu :

a. Suatu bagan organisasi yang memungkinkan pemisahan fungsi secara tepat

Pada dasarnya syarat pengawasan intern yang baik dalam organisasi adalah terdapatnya pemisahan fungsi tugas dan wewenang. Secara umum dapat dikatakan antara pelaksanaan penyimpanan dan pencatatan harus ada pemisahan hal ini dilakukan tidak hanya menghindari adanya manipulasi, akan tetapi sekaligus merupakan alat yang untuk mempermudah mengecek pekerjaan antar pegawai. Pada Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut terdapat pemisahan fungsi antara bendahara penerimaan dan pengeluaran . Hal itu sangat baik untuk menghindari adanya kecurangan atau penyelewengan dana kas.

b. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak

Salah satu unsur pengawasan intern adalah dana sistem otorisasi. Maksud dari sistem otorisasi ini bahwa setiap penerimaan dan pengeluaran kas harus disahkan oleh petugas yang berwenang. Dalam pelaksanaannya merupakan pendelegasian wewenang yang harus diawasi. Dalam dinas ini terlihat adanya otorisasi atas hal – hal diatas, dimana setiap penerimaan dan pengeluaran diwewenangkan langsung kepada pihak yang berkepentingan.

c. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dari setiap unit organisasi Perusahaan yang mempunyai praktek – praktek yang sehat dapat membantu tercapainya pengawasan intern yang baik. Hal ini dapat terlihat dengan memberi cuti periodik kepada karyawan dan diadakannya rotasi pegawai agar tidak timbul kerjasama untuk berbuat kecurangan didalam dinas. Praktek yang


(37)

sehat ini hanya berlaku untuk seluruh prosedur yang ada, sehingga pekerjaan suatu bagian tidak dipegang oleh satu orang saja.

d. Pegawai – pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggung jawabnya Pada Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut, kemampuan dan integritas pegawai terhadap pelaksanaan tugas yang telah ditetapkan adalah sangat penting demi menunjang pengawasan intern. Pegawai yang berkompeten dan dapat dipercaya akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik .

C.3. Kinerja Pegawai

Kinerja (prestasi kerja) merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas PU Bina Mrga Prov. Sumut adalah :

a. Faktor Kemampuan Psikologis

Secara psikologis, kemapuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan).

b. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja.

Ada 5 karakteristik pegawai pada Dinas PU Bina Marga yang memiliki motif yang tinggi yaitu :

a. Memiliki tanggung jawab yang tinggi, b. Memiliki tujuan yang realistis,


(38)

d. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukan,

e. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana kerja yang telah diprogramkan.

C.4. Penilaian Kinerja Dinas PU Bina Mrga Prov. Sumut

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor utama guna mengembangkan Dinas PU Bina Marga secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada di PU Bina Marga. Penilaian kinerja ini sangat bermanfaat bagi Dinas Bina Marga secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja pegawai. Penilaian kinerja pegawai Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut dilihat dari :

a. Daftar hadir pegawai,

b. Disiplin waktu (apakah pegawai masuk kerja tepat waktu), c. Pekerjaan yang diselesaikan,

Secara umum para pegawai pada Dinas PU Bina Mrga Prov. Sumut harus menanamkan sikap disiplin dan menghargai waktu. Hal ini dapat dilihat pada kinerja para pegawai setiap harinya dan dapat juga dilihat dari daftar hadir pegawai. Penilaian kinerja tidak terlepas dari jenis pekerjaan yang dilakukan pegawai yang dalam pelaksanaannya didukung oleh sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen berperan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Adapun peranannya adalah :

a. Sebagai pedoman agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan, b. Membantu pegawai dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.


(39)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut,maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Peranan Sistem pengendalian Manajemen pada Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut telah dilakukan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja secara optimal.

2. Proses pengendalian manjemen, pengendalian internal, prestasi kerja dan penilaian kinerja berperan penting pada Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut agar dapat mempermudah dalam menjalankan kegiatan.

3. Terdapat pemisahan tugas antara bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran. Hal ini sangat baik untuk menghindari kerumitan dalam mengelola laporan dan untuk menghindari adanya penyelewengan dana.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan,maka dapat diberi saran sebagai berikut:

1. Peranan sistem pengendalian manajemen dalam meningkatkan kinerja Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut harus dipegang teguh berdasarkan aturan yang telah ditetapkan oleh kepala Dinas.

2. Diharapkan dilakukan peningkatan kedisiplinan pada pegawai Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut


(40)

3. Perlunya peningkatan pada sistem pengendalian manajemen dalam mengkomunikasikan informasi dari atasan kepada bahawan karena kecepatan dan ketepatan dalam mengkomunikasikan informasi juga salah satu cara agar terciptanya kinerja yang efektif dan efisien.


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen.Salemba Empat, Jakarta

http://www.milamashuri.wordpress.com / Diakses tanggal 11 Juni 2014 sistem-pengendalian-manajemen/

tanggal 13 juni 2014

pengendalian-internal/

Pengendalian-Manajemen/

Mulyadi,Setyawan Johnny.2001.Sistem Pengendalian Manajemen.Salemba Empat, Jakarta

Robbins, S.P. & Coulter, M. 2010. Manajemen . Edisi Sepuluh.Penerbit Erlangga, Jakarta

Supriyono.2000.Sistem Pengendalian Manajemen.Edisi pertama.BPFE,Yogyakarta

Sukarno, Edy. 2002. Sistem Pengendalian Manajemen. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Suadi, Arief. 2001. SistemPengendalian Manajemen. BPFE, Yogyakarta.


(1)

Ada empat ciri – ciri sistem pengawasan internal yang memadai yang merupakan unsur – unsur pengawasan intern, yaitu :

a. Suatu bagan organisasi yang memungkinkan pemisahan fungsi secara tepat

Pada dasarnya syarat pengawasan intern yang baik dalam organisasi adalah terdapatnya pemisahan fungsi tugas dan wewenang. Secara umum dapat dikatakan antara pelaksanaan penyimpanan dan pencatatan harus ada pemisahan hal ini dilakukan tidak hanya menghindari adanya manipulasi, akan tetapi sekaligus merupakan alat yang untuk mempermudah mengecek pekerjaan antar pegawai. Pada Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut terdapat pemisahan fungsi antara bendahara penerimaan dan pengeluaran . Hal itu sangat baik untuk menghindari adanya kecurangan atau penyelewengan dana kas.

b. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak

Salah satu unsur pengawasan intern adalah dana sistem otorisasi. Maksud dari sistem otorisasi ini bahwa setiap penerimaan dan pengeluaran kas harus disahkan oleh petugas yang berwenang. Dalam pelaksanaannya merupakan pendelegasian wewenang yang harus diawasi. Dalam dinas ini terlihat adanya otorisasi atas hal – hal diatas, dimana setiap penerimaan dan pengeluaran diwewenangkan langsung kepada pihak yang berkepentingan.

c. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dari setiap unit organisasi Perusahaan yang mempunyai praktek – praktek yang sehat dapat membantu tercapainya pengawasan intern yang baik. Hal ini dapat terlihat dengan memberi cuti periodik kepada karyawan dan diadakannya rotasi pegawai agar tidak timbul kerjasama untuk berbuat kecurangan didalam dinas. Praktek yang


(2)

sehat ini hanya berlaku untuk seluruh prosedur yang ada, sehingga pekerjaan suatu bagian tidak dipegang oleh satu orang saja.

d. Pegawai – pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggung jawabnya Pada Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut, kemampuan dan integritas pegawai terhadap pelaksanaan tugas yang telah ditetapkan adalah sangat penting demi menunjang pengawasan intern. Pegawai yang berkompeten dan dapat dipercaya akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik .

C.3. Kinerja Pegawai

Kinerja (prestasi kerja) merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas PU Bina Mrga Prov. Sumut adalah :

a. Faktor Kemampuan Psikologis

Secara psikologis, kemapuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan).

b. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja.

Ada 5 karakteristik pegawai pada Dinas PU Bina Marga yang memiliki motif yang tinggi yaitu :

a. Memiliki tanggung jawab yang tinggi, b. Memiliki tujuan yang realistis,


(3)

d. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukan,

e. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana kerja yang telah diprogramkan.

C.4. Penilaian Kinerja Dinas PU Bina Mrga Prov. Sumut

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor utama guna mengembangkan Dinas PU Bina Marga secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada di PU Bina Marga. Penilaian kinerja ini sangat bermanfaat bagi Dinas Bina Marga secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja pegawai. Penilaian kinerja pegawai Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut dilihat dari :

a. Daftar hadir pegawai,

b. Disiplin waktu (apakah pegawai masuk kerja tepat waktu), c. Pekerjaan yang diselesaikan,

Secara umum para pegawai pada Dinas PU Bina Mrga Prov. Sumut harus menanamkan sikap disiplin dan menghargai waktu. Hal ini dapat dilihat pada kinerja para pegawai setiap harinya dan dapat juga dilihat dari daftar hadir pegawai. Penilaian kinerja tidak terlepas dari jenis pekerjaan yang dilakukan pegawai yang dalam pelaksanaannya didukung oleh sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen berperan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Adapun peranannya adalah :

a. Sebagai pedoman agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan, b. Membantu pegawai dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut,maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Peranan Sistem pengendalian Manajemen pada Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut telah dilakukan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja secara optimal.

2. Proses pengendalian manjemen, pengendalian internal, prestasi kerja dan penilaian kinerja berperan penting pada Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut agar dapat mempermudah dalam menjalankan kegiatan.

3. Terdapat pemisahan tugas antara bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran. Hal ini sangat baik untuk menghindari kerumitan dalam mengelola laporan dan untuk menghindari adanya penyelewengan dana.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan,maka dapat diberi saran sebagai berikut:

1. Peranan sistem pengendalian manajemen dalam meningkatkan kinerja Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut harus dipegang teguh berdasarkan aturan yang telah ditetapkan oleh kepala Dinas.

2. Diharapkan dilakukan peningkatan kedisiplinan pada pegawai Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut


(5)

3. Perlunya peningkatan pada sistem pengendalian manajemen dalam mengkomunikasikan informasi dari atasan kepada bahawan karena kecepatan dan ketepatan dalam mengkomunikasikan informasi juga salah satu cara agar terciptanya kinerja yang efektif dan efisien.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen.Salemba Empat, Jakarta

http://www.milamashuri.wordpress.com / Diakses tanggal 11 Juni 2014 sistem-pengendalian-manajemen/

tanggal 13 juni 2014

pengendalian-internal/

Pengendalian-Manajemen/

Mulyadi,Setyawan Johnny.2001.Sistem Pengendalian Manajemen.Salemba Empat, Jakarta

Robbins, S.P. & Coulter, M. 2010. Manajemen . Edisi Sepuluh.Penerbit Erlangga, Jakarta

Supriyono.2000.Sistem Pengendalian Manajemen.Edisi pertama.BPFE,Yogyakarta

Sukarno, Edy. 2002. Sistem Pengendalian Manajemen. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Suadi, Arief. 2001. SistemPengendalian Manajemen. BPFE, Yogyakarta.