Pemrograman Penganggaran Peranan Sistem Pengendalian Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja Dinas PU Bina Marga Prov.Sumut

C.1. Proses Pengendalian Manajemen pada Dinas PU Bina Marga Prov. Sumut Dalam sistem pengendalian manajemen terdapat proses pengendalian manajemen yaitu

a. Pemrograman

Dalam Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara pemograman yang dilakukan seperti : 1. Membuat penambahan daftar rencana umum pengadaan barang dan jasa Pemerintah SKPD Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara yang berupa pembangunan box culvert di Aek Marian di Kabupaten Madina. 2. Membuat program kegiatan pembangunan serta peningkatan Jalan dan Jembatan Kabupaten dan Pedesaan. 3. Membuat progam perawatan dan pemeliharan rutin jalan dan jembatan.

b. Penganggaran

Penganggaran erat hubungannya dengan pencapaian program Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. Hal ini digunakan untuk membayar biaya operasi dinas, baik pembayaran non rutin yang dipakai untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi, maupun untuk membayar biaya lain – lain seperti biaya pemeliharaan, biaya pelaksanaan operasi, biaya kesejahteraan, dan lain – lain. Sehingga,dibutuhkan anggaran yang besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ada dua jenis anggaran yang diperoleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara yang menjadi bagian dari bendahara pengeluaran yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN Alur pencairan dana melalui APBN adalah sebagai berikut : a. Pemerintah pusat menyalurkan dana sesuai dengan APBN yang telah disusun kepala Pemerintah Daerah Sumatera Utara. b. Pemerintah Daerah Sumatera Utara mendistribusikan dana tersebut ke daerah- daerah. c. Bendahara pengeluaran mencairkan dana dari Pemerintah Daerah 2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Alur pencairan dana dari pendapatan asli daerah yaitu hasil pajak daerah adalah sebagai berikut : a. Daerah Pemerintah Tingkat II memberikan usulan anggaran kepada Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. b. Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara mengajukan usulan tersebut kepada Pemerintah Daerah atau Bendahara Umum Daerah BUD. c. Setelah disetujui, dana tersebut disalurkan dalam bentuk anggaran kepada Pemerintah Tingkat II. d. Bendahara pengeluaran mencairkan dana tersebut ke Pemerintah Tingkat II. Berkas yang harus disediakan oleh dinas diserahkan ke Kantor Gubernur dalam alur permintaan Uang Persediaan UP, Ganti Uang GU,dan Tambahan Uang TU adalah sebagai berikut : 1. Nota dinas yang ditandatangani oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan PPK. Universitas Sumatera Utara 2. Surat Perintah Membayar SPM yang ditandatangani oleh kepala dinas. 3. Surat pengantar pernyataan permintaan yang di tandatangani oleh kepala dinas. 4. Surat pernyataan pertanggungjawaban dan pengajuan Surat Perintah Membayar SPM yang ditandatangani oleh kepala dinas. 5. Rincian penggunaan dana yang ditandatangani oleh kepala dinas dan bendahara pengeluaran. 6. Surat pengantar ringkasan Tambahan Uang TU, Ganti Uang GU, dan Uang persediaan UP dari tandatangan bendahara pengeluaran. 7. Surat pengesahan yang ditandatangani oleh kepala sub bagian keuangan dan kepala dinas. Alur permintaan diatas secara umum dikendalikan oleh kepala dinas. Berikut adalah prosedur permintaan Uang Persediaan UP, Ganti Uang GU,dan Tambahan Uang TU yang dilakukan oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara: 1. Daerah yang mengajukan permintaan dana harus membuat Surat Persetujuan Permintaan SPP. 2. Dinas PU Bina Marga membuat Surat Perintah Membayar SPM. 3. Dinas PU Bina Marga mengantar Surat Persetujuan Permintaan SPP ke kantor gubernur khusus biro keuangan. 4. Biro keuangan akan mengantar Surat Perintah Membayar SPM ke Bank Sumut Universitas Sumatera Utara 5. Biro keuangan mengeluarkan Surat Perintah Pemerintah Daerah SP2D yang ditandatangani oleh Bendahara Umum Daerah BUD, SP2D diserahkan ke Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. 6. Bank Sumut akan mengeluarkan rekening Koran ke Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. 7. Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara akan mencairkan dana tersebut dan mentransfer ke daerah yang mengajukan permintaan dana. Pada Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara bendahara di bagian keuangan dibedakan berdasarkan pengeluaran dan penerimaan. Bendahara pengeluaran membuat prosedur pengeluaran kas sedangkan Bendahara penerimaan membuat prosedur penerimaan kas disesuaikan dengan permintaan daerah Pemerintah Tingkat II. Prosedur – prosedur penerimaan kas pada Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara yang dilakukan oleh Pemerintah Tingkat II dimulai dari : 1. Membuat permintaan Surat Keterangan Operasi SKO kepada bagian keuangan Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara 2. Menerima Surat Keterangan Operasi SKO dari bagian keuangan Dinas PU Bina Marga dan disahkan oleh atasan langsung dan dikirim ke Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. 3. Bendahara penerimaan membuat Surat Permintaan Pembayaran SPP. 4. Bendahara penerimaan meminta Surat Perintah Membayar SPM dan dikirim ke Bendahara Umum Daerah BUD. 5. Bendahara Umum Daerah BUD memberikan cek giro kepada bendahara penerimaan untuk dicairkan di Bank SUMUT . Universitas Sumatera Utara 6. Bendahara Penerimaan harus mengirim Surat Perintah Membayar SPM kepada pencatat pembukuan yang akan mencatat transaksi ke dalam buku pembantu. 7. Kemudian membukukan transaksi tersebut ke rekening buku besar sesuai dengan nomor rekeningnya. Berdasarkan penjelasan diatas, fungsi penerimaan kas dikerjakan oleh bendahara penerimaan. Dalam proses penerimaan kas, terdapat prosedur – prosedur yang sangat baik, yaitu : 1. Bendahara langsung mencatat Surat Perintah Membayar SPM ke buku kas umum. 2. Bendahara juga menyerahkan bukti Surat Perintah Membayar SPM kepada atasan langsung sehingga kecocokan jumlah uang yang tercantum dapat diperiksa. 3. Formulir – formulir dan catatan yang sehubungan dengan penerimaan kas yang digunakan oleh dinas sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, juga didalamnya sudah termasuk aspek pengawasan. 4. Pencatatan bukti dengan segera dimana sepanjang penerimaan kas tersebut telah dibuktikan dengan bukti yang otentik. 5. Adanya batasan jumlah kas yang dipegang oleh bendahara dapat mencegah penyalahgunaan uang kas selama belum disetor ke tiap – tiap bagian. 6. Laporan pertanggungjawaban tiap – tiap bagian diterima oleh bendahara dan ditandatangani oleh atasan langsung. Universitas Sumatera Utara 7. Adanya tim untuk mengaudit buku besar Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara seperti Bawasda dan Badan Pemeriksa Keuangan BPK.

c. Operasional dan Akuntansi