Tahap Pelaksanaan METODE PENELITIAN

c. Tahap Observasi

1. Melakukan pengamatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam menerapkan pendekatan RME dan PAKEM. 2. Mengamati setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan pendekatan RME dan PAKEM dengan lembar observasi yang telah dibuat dengan memberikan skor antara 1 – 5.

d. Tahap Refleksi

1. Menganalisis kekurangan dan keberhasilan guru dalam menerapkan pendekatan RME dan PAKEM. 2. Menganalisis hasil observasi terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran melalui penerapan pendekatan RME dan PAKEM. 3. Berdiskusi dengan guru untuk merencanakan perbaikan pembelajaran sebagai tindak lanjut pertemuan selanjutnya.

3.4.3 Siklus III

Hasil refleksi pada siklus II sebanyak 3 pertemuan, menunjukkan masih perlu adanya perbaikan pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian berlanjut ke siklus III. Adapun Kompetensi dasar pada siklus III adalah “menyelesaikan masalah perbandingan dan skala yang menggunakan pecahan ”. Pertemuan 1 membahas materi pokok tentang “menyelesaikan masalah perbandingan yang menggunakan pecahan” dan pertemuan 2 membahas materi pokok tentang “menyelesaikan masalah skala yang menggunakan pecahan”. Model PAKEM yang digunakan adalah course review horay dan bermain jawaban.

3.5 Indikator Keberhasilan

Keberhasilan dalam penerapan pendekatan RME dan PAKEM antara lain: a. Persentase jumlah siswa aktif pada setiap siklus mengalami peningkatan hingga mencapai ≥75 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. b. Jumlah peserta didik yang mampu mencapai KKM ≥75 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. c. Peningkatan nilai rata-rata kelas pada setiap siklus.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian tindakan kelas yang diterapkan di kelas VB SD Negeri 8 Metro Timur tahun pelajaran 20122013 pada mata pelajaran matematika dengan materi operasi hitung pecahan pengurangan dan penjumlahan berbagai bentuk pecahan serta perkalian dan pembagian berbagai bentuk pecahan dan menyelesaikan masalah perbandingan dan skala yang menggunakan pecahan adalah sebagai berikut. a. Pembelajaran matematika melalui penerapan pendekatan RME dan PAKEM dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pada siklus I rata- rata komponen aktivitas klasikal siswa sebesar 66,34 dengan persentase siswa aktif 40,74 kategori sedang, siklus II sebesar 70,99 dengan persentase siswa aktif 51,85 kategori sedang, dan siklus sebesar III 84,69 dengan rata-rata persentase siswa aktif 81,48 kategori sangat tinggi. b. Penerapan pendekatan RME dan PAKEM pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Secara berurutan persentase ketuntasan klasikal siklus I mencapai 48,15 kriteria sedang dengan nilai rata-rata kelas 61,52, siklus II sebesar 62,96 kriteria tinggi dengan nilai rata-rata kelas 61,95, dan pada siklus III sebesar 88,89 kriteria sangat tinggi dengan nilai rata-rata kelas 82,34.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, peneliti memberikan saran dalam menerapkan pendekatan RME dan PAKEM pada pembelajaran, antara lain: a. Bagi siswa Siswa harus mempersiapkan bahan materi yang akan dipelajari terlebih dahulu. Kemudian, siswa harus berani untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi, sebab diskusi adalah tempat belajar memahami konsep. b. Bagi guru Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan guru sebagai pelaksana pembelajaran dalam menerapkan pendekatan RME dan PAKEM. Secara umum hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu, kelengkapan pembelajaran pemetaan, silabus, RPP, dan soal tes maupun penunjang pelaksanaan pembelajaran LKS, bahan ajar, dan media. Secara khusus dalam penerapan RME perlu diperhatikan beberapa hal, diantaranya yaitu pemilihan masalah realistik, persiapan berbagai sumber belajar, perlunya bimbingan bagi siswa untuk menemukan variasi strategi, serta pemberian tindak lanjut baik pengulangan terhadap materi yang telah dipelajari maupun dasar-dasar untuk materi berikutnya. Selanjutnya dalam penerapan PAKEM terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu guru hendaknya dapat melibatkan siswa selama proses pembelajaran, mengembangkan kemampuan komunikasi dan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERCERITA SISWA KELAS VB SD NEGERI 10 METRO TIMUR

1 18 131

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 53

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 11

0 11 46

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK KELAS III SD NEGERI 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 3 5

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 17 73

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VB SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VB SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 47

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 10 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 71

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 24 99

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DAN SELF-EFFICACY SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP

2 3 8