Hak Menolak Pengobatan dan Menolak Tindakan Medis Tertentu
28
obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
Dalam menjalankan profesinya, apoteker atau farmasis di apotek diwajibkan memenuhi standar kompetensinya. Standar kompetensi farmasis di apotek yang
erat kaitannya dengan pelayanan kepada pasien atau konsumen adalah:
a. Memberikan pelayanan obat kepada pasien atas permitaan dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan baik verbal maupun non verbal. Dalam melayani resep
farmasis memastikan ketepatan resep dari aspek kelengkapan resep, kesesuaian dosis, karakteristik pasien, interaksi antar obat, dan hal-hal lainnya yang
berhubungan.
b. Memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat yang ingin melakukan pengobatan sendiri. Farmasis memberikan pertimbangan dan nasehat untuk
menjamin keamanan dan efektivitas pengobatan mandiri yang dilakukan oleh masyarakat.
c. Meberikan pelayanan informasi obat baik bagi pasien, tenaga kesehatan lain, masyarakat, maupun pihak-pihak lain yang membutuhkan guna peningkatan
kesehatan.
29
d. Memberikan konsultasi obat. Hal ini mengingat kompleksitas permaslahan pasien dalam penggunaan obatnya yang perlu dikomunikasikan kepada
farmasis. e. Melakukan monitoring efek samping obat. Yaitu memantau baik secara
langsung maupun tidak langsung terjadinya efek samping obat. f. Melakukan evaluasi penggunaan obat untuk menjamin bahwa terapi obat sesuai
dengan standar terapi, juga untuk mengontrol biaya obat.