Lalat buah 2 x 10
8
Manusia 5,6 x 10
9
2. Replikasi DNA
DNA merupakan molekul hidup karena mampu melakukan
penggandaan diri replikasi. Fungsi ini disebut fungsi autokatalisis karena DNA mampu mensistesis dirinya sendiri. Replikasi merupakan
peristiwa sintesis DNA. Replikasi DNA dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama. Prosesnya
dengan menggunakan komplementasi pasangan basa untuk menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama dengan molekul DNA lama. Dengan
demikian setelah relikasi akan terbentuk dua buah DNA double heliks.
Setiap dua molekul DNA akan membentuk dua kromatid yang terdapat di dalam kromosom yang siap membelah dengan proses ini,
kromosom di gandakan, tetapi tetap terikat menjadi datu melalui sentromer. Untuk melakukan replikasi DNA memerlukan beberapa
komponen antara lain seutas DNA lama yang berfungsi sebagai cetakan, enzim DNA polimerase,serta empat macam nukleotida.
Menurut para ahli, ada tiga kemungkinan cara DNA bereplikasi , yaitu konservatif, semikonservatif, dan dispersif.
a
Model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah,
berfungsi sebagai cetakan untuk
dua rantai DNA baru. Replikasi
ini mempertahankan
molekul dari DNA lama dan membuat molekul
DNA baru.
b
Model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA
lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan
prinsip komplementasi pada masing-masing
rantai DNA lama. Akhirnya dihasilkan dua
rantai DNA baru yang masing-masing mengandung satu rantai cetakan molekul DNA
lama dan satu rantai baru hasil sintesis.
Gambar : tiga kemungkinan DNA bereplikasi
Sumber
:
http:ilviameldi.wordpress.com20130404
c
Model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru.
Oleh karena itu, hasil akhirnya diperoleh rantai DNA lama dan baru yang tersebar pada rantai DNA lama dan baru. Replikasi
ini menghasilkan dua molekul DNA lama dan DNA baru yang saling berselang-seling pada setiap untai.
Setelah berhasil membuat model struktur DNA, Watson dan Crick memprediksi bahwa DNA bereplikasi dengan cara
semikonservatif. Kemudian pada tahun 1958, Matthew Meselson dan Franklin Stahl melakukan percobaan untuk menguji ketiga alternatif
hipotesis replikasi DNA tersebut dengan menggunakan DNA bakteri Eschericia coli. Hasilnya ternyata mendukung model replikasi
semikonservatif yang telah diprediksi oleh Watson dan Crick.
Tahapan Replikasi DNA adalah sebagai berikut :
Gambar : replikasi DNA Sumber :
wanenoor.blogspot.com
1. Pengenalan Origin of Replication ORI