Corporate Governance Landasan Teori .1 Kinerja Keuangan Perusahaan

Keterangan: NOPAT Net Operating Profit After Tax = EBIT- Tax WACC = biaya modal rata-tara tertimbang Weighted Average Cost of CapitaL Untuk mengetahui suatu perusahaan itu mengalami penambahan nilai ekonomi Economic Added Value- EVA atau tidak dapat dilihat berdasarkan kriteria sebagai berikut: • Jika EVA 0, menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai create value bagi pemilik modal sehingga menandakan bahwa kinerja keuangan perusahaan tersebut baik. Semakin besar EVA yang dihasilkan, semakin besar tingkat pengembalian investasi dari yang diinvestasikan oleh pemegang saham. • Jika EVA 0, menunjukkan tidak terjadinya proses penambahan nilai ekonomis bagi perusahaan sehingga mengindikasikan kinerja keuangan perusahaan buruk. Kondisi ini menunjukkan laba yang tersedia tidak memenuhi • Jika EVA = 0, harapan para penyandang dana terutama pemegang saham untuk mendapatkan hasil dari investasinya. menunjukkan posisi impas karena semua laba yang diperoleh digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur dan pemegang saham Widayanto, 1993.

2.1.2 Corporate Governance

Corporate Governance atau yang dikenal sebagai tata kelola perusahaan muncul karena adanya pemisahan wewenang antara pihak pemilik perusahaan dengan Universitas Sumatera Utara pihak pengelolaan perusahaan yang menimbulkan masalah agensi agency problem.Manajer sebagai pengelola memiliki lebih banyak informasi mengenai kinerja perusahaan dan prospek perusahaan dimasa depan dibandingkan pemilik perusahaan pemegang saham. Manajer berkewajiban memberikan informasi kepada pemilik, yang dapat dilakukan dengan pengungkapan informasi melalui laporan keuangan. Ketidakseimbangan penguasaan informasi akan memicu timbulnya suatu kondisi yang disebut asimetri informasi information asimetry. Adanya asimetri informasi antara pemilik principal dengan manajer agent memberikan kesempatan pada manajer untuk melakukan kecurangan fraud dalam penyajian laporan keuangan yang menyesatkan pemilik pemegang saham mengenai kinerja perusahaan Ujiyantho,2007 . Melihat permasalahan tersebut, para pemegang saham merasa perlu untuk melakukan kegiatan pengawasan terhadap manajemen.Sistem pemonitoran dan pengontrolan yang diterapkan dalam perusahaan tersebut dikenal dengan istilah tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance. 2.1.2.1Pengertian Corporate Governance Corporate Governance merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadapstakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. Penerapan Corporate Governance pada sebuah perusahaaan akan berpengaruh terhadap tercapainya Universitas Sumatera Utara keberhasilan perusahaan dalam menetapkan kebijakan strategis dalam menjalankan praktik bisnisnya. IICG 2012 mendefinisikan Good Corporate Governancesebagai struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholderlainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku. Organization of Economic Coorporation and Development OECD 2004 mendefinisikan:Corporate Governance sebagai seperangkat sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Dimana, sistem tersebut berupa peraturan yang menetapkan hubungan antara hak dan kewajiban para pemegang saham, manajerial dan pihak lain yang terlibat dalam perusahaan. Sir Adrian Cadbury Global Corporate Governance Forum - World Bank,2000menjelaskan Corporate Governance sebagai berikut: Corporate Governance is concerned with holding the balance between economic and social goals and between individual and communal goals. The Corporate Governance framework is there to encourage the efficient use of resources and equally to require accountability for the stewardship of those resources. The aim is to align as nearly as possible the interests of individuals, corporations and society. Penjelasan ini menekankan bahwa Corporate Governance merupakan keseimbangan antara tujuan ekonomi dan tujuan sosial serta tujuan individu dan tujuankomunitas.Disamping itu juga menekankan akuntabilitas dalam pengelolaan segalasumber daya yang memperhatikan seluruh kepentingan, baik individu, perusahaan, dan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Keberadaan struktur dalam organisasi lebih menekankan bagaimana aktivitas dalam organisasi dibagi, diorganisir dan dikordinasi Stoner et al dalam Arifin,2005.Corporate Governance, sebagai suatu struktur memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari suatu perusahaan dan sebagai sarana untuk melakukan teknik monitoring kinerja perusahaan. Struktur CorporateGovernanceharus didesain untuk mendukung jalannya aktivitas organisasi secara bertanggungjawab dan terkendali dengan mengacu pada prinsip-prinsip GCG Tranparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, Kewajaran dan Kesetaraan . Lima prinsip tersebut digunakan untuk mengukur seberapa jauh penerapan Corporate Governance dalam suatu perusahaan Komite Nasional Kebijakan Governance, 2012. 1. Transparansi Transparancy Transparansi berhubungan dengan penyediaan informasi materiil perusahaan yang memadai, akurat dan tepat waktu, antara lain meliputi situasi keuangan, kinerja perusahaan, pemegang saham dan manajemen perusahaan serta faktor risiko yang mungkin timbul. 2. Akuntabilitas Accountability Prinsip akuntabilitas berkaitan dengan kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban setiap pemangku kepentingan dalam perusahaan, sesuai dengan wewenang yang dilimpahkan dalam pelaksanaan tanggung jawab mengelola organisasi.Prinsip akuntabilitas digunakan untuk menciptakan sistem Universitas Sumatera Utara kontrol yang efektif berdasarkan distribusi kekuasaan baik antara pemilik pemegang saham dengan manajerial pengelola. 3. Responsibilitas Responsibility Responsibilitas terkait dengan kewajiban perusahaan dalam mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku, serta melaksanakan tanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan. Bentuk tanggung jawab dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif terhadap seluruh pemangku kepentingannya. 4. Indenpendensi Indenpedency Independency kemandirian berhubungan dengan pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atautekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan danperundangan- undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 5. Kewajaran dan Kesetaraan Fairnes Prinsip ini menekankan pada jaminan perlindungan atas hak pemegang saham minoritas dan perlakuan yang wajar terhadap semua investor.Praktik kewajaran dan kesetaraan ini juga mencakup adanya sistem dari aturan dan hukum yang jelas serta berlaku untuk semua pihak.

2.1.2.2 Tujuan dan Manfaat Corporate Governance

Penerapan Good Corporate Governanceakan memberikan banyak manfaat dan keuntungan bagi perusahaan dan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan Universitas Sumatera Utara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan. Menurut IICG 2013 berbagai manfaat yang diperoleh dengan penerapan Corporate Governance antara lain sebagai berikut: • Meningkatkan kinerja perusahaan karena proses pengambilan keputusan menjadi lebih baik sehingga menghasilkan keputusan yang optimal, meninggkatkan efisiensi serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholder. • Good Corporate Governanceakan meminimalkan tindakan penyalahgunaan wewenang oleh pihak manajerial perusahaan. Hal ini akan menekan kemungkinan kerugian agency cost bagi perusahaan maupun pihak yang berkepentingan lainnya akibat tindakan tersebut. • Memaksimalkan nilai perusahaan dan pemegang saham dengan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, reabilitas, tanggung jawab dan keadilan dalam rangka memperkuat posisi perusahaan. Peningkatan nilai saham akan meningkatkan kepercayaan investor untuk meningkatkan investasi mereka. Bagi pemegang saham, penerapan Good Corporate Governance dengan sendirinya akan meningkatkan nilai dividen yang mereka terima. • Penerapan Corporate Governanceakan meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahan. Manajemen akan lebih hati-hati dan lebih transparan dalam menyajikan laporan keuangan karena adanya kewajiban untuk mematuhi aturan dan prinsip akuntamsi yang berlaku Maksum, 2005. Universitas Sumatera Utara • Praktik Good Corporate Governance juga memperhatikan kepentingan karyawan sebagai bagian dari stakeholder sehingga motivasi dan kepuasan kerja karyawan juga akan meningkat. Hal ini juga akan meningkatkan produktivitas dan rasa kepemilikan sense of belonging karyawan terhadap perusahaan. Berdasarkan manfaat dan keuntungan yang diberikan dalam penerapan Good Corporate Governance, maka penting bagi para pelaku usaha untuk menerapkan Corporate Governance agar dapat mencapai pertumbuhan yang berkualitas dan berkesinambungan.

2.1.2.3 Struktur Corporate Governance

Pengimplementasian Good Corporate Governancemembutuhkan suatu bentuk mekanisme Corporate GovernanceMechanism yang dapat dipertanggungjawabkan.Struktur Corporate Governance merupakan aturan, prosedur, hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang mengawasi pengelolaan dalam pelaksanaan keputusan yang diambil. Terdapat dua pengendalian dalam penerapan Corporate Governance,yaitu pengendali internal dan pengendali eksternal Sutedi, 2012.Pengendali internal perusahaan terdiri dari dewan komisaris dan dan dewan direksi.Pengendali eksternal meliputi kontrol yang melibatkan semua perangkat yang ada diluar perusahaan. Perangkat tersebut meliputi pasar uang dan pasar modal yang bersaing, perangkat hukum dan perundang-undangan yang lengkap, penegakan hukum yang adil, pasar barang dan jasa yang aktif dan Universitas Sumatera Utara terbuka serta konsumen yang aktif dan sadar akan hak dan kewajibannya. Pengendali eksternal ini lebih berperan untuk mendisiplinkan manajer dibandingkan pengendali internal, karena lebih mempunyai kekuatan dan pengaruh. Indikator-indikator strukturCorporate Governance yang digunakan dalam penelitian ini mencakup kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris indenpenden dan komite audit.

2.1.2.3.1 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial dalam perusahaan akan menentukan kebijakan dan strategi yang akan diambil dalam menentukan pencapaian tujuan dalam perusahaan. Secara teoritis, jika kepemilikan manajemen rendah maka terjadinya perilaku oportunistik manajemen semakin besar Jao dan Gagaring, 2011.Kepemilikan manajerial dapat mengurangi masalah agensi karena kinerja manajer akan lebih baik seiring dengan peningkatan saham manajer dalam perusahaan. Manajer akan berusaha untuk memperbaiki kinerja perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Kepemilikan saham manajerial akan membantu menyelaraskan kepentingan antara manajer dan pemegang saham, sehingga manjer merasakan secara langsung manfaat dari keputusan yang diambil serta ikut menanggung risiko dalam sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah Sabrina,2010. 2.1.2.3.2Kepemilikan Institusional Universitas Sumatera Utara Kepemilikan saham instititusional adalah kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri dan institusi lainnya.Adanya kepemilikan saham oleh investor institusionalakan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manejemen, karena kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya kinerja manajemen Sabrina, 2010. Keberadaan investor institusional dapat menunjukkan mekanisme Corporate Governance yang kuat karena dapat memonitor kinerja manajemen perusahaan. 2.1.2.3.3Komisaris Indenpenden Komisaris indenpenden adalah anggota komisaris yamg tidak terlibat secara langsung dalam perusahaan dan tidak mewakili pemegang saham.Dewan komisaris wajib menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara indenpenden, dalam arti dapat menjalankan tugas secara objektif dan bebas dari tekanan pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap direksi. Peran dewan komisaris indenpenden diharapkan akan meminimalisir masalah agensi yang timbul antara direksi dan pemegang saham Nababan,2013. Dewan komisaris memiliki peran yang penting dalam mengawasi jalannya perusahaan serta memastikan Universitas Sumatera Utara bahwa para manajer benar-benar meningkatkan kinerja perusahaan sebagai bagian dari pencapaian tujuan perusahaan.

2.1.2.3.4 Komite Audit

Komite Audit merupakan salah satu dari komponen GCG yang berperan penting dalam system pelaporan keuangan yaitu dengan mengawasi partisipasi manajemen dan auditor indenpenden dalam proses pelaporan keuangan. Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-103MBU2002 mendefinisikan komite audit adalah suatu badan yang dibentuk oleh dewan komisaris yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu komisaris dalam menjalankan tugasnya. Komite audit bersifat indenpenden baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan serta bertanggung jawab langsung kepada komisaris. Menurut IKAIIkatan Komite Audit Indonesia tahun 2004, tugas pokok dari komite audit adalah membantu dewan komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini berkaitan dengan review sistem pengendalian pihak internal perusahaan, memastikan kualitas laporan keuangan, dan meningkatkan efektivitas fungsi audit. Laporan keuangan merupakan suatu produk dari manajemen sebagai pihak internal perusahaan yang kemudian diverifikasi oleh eksternal auditor.Dalam pola hubungan tersebut, komite audit berfungsi sebagai penghubung antara perusahaan dan eksternal Universitas Sumatera Utara auditor. Tugas komite audit juga erat kaitannya dengan penelahaan terhadap risiko perusahaan dan ketaatan terhadap peraturan. 2.1.3Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang menentukan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar total asset yang digunakan dalam perusahaan. Total asset yang dimiliki perusahaan menggambarkan pemodalan, serta hak dan kewajiban yang dimilikinya Bukhori, 2012. Semakin besar ukuran perusahaan, semakin besardana yang dikelola dan semakin kompleks pengelolaannya. Perusahaan besar cenderung mendapat perhatian yang lebih oleh masyarakat. Dengan demikian, perusahaan dituntut untuk menjaga stabilitas perusahaan dan meningkatkan kreadibilitasnya dalam menyajikan laporan keuangan karena perusahaan besar memiliki basis pengguna laporan keuangan yang lebih besar Jao dan Gagaring, 2011. Untuk menjaga stabilitas dan kreadibilitasnya, perusahaan tentu saja akan berusaha menjaga dan terus meningkatkan kinerjanya

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh Corporate Governancedengan kinerja perusahaan telah banyak diteliti terlebih dahulu. Beberapa penelitian sebelumya dapat dilihat sebagai berikut: Sekaredi 2011, penelitian dilakukan dengan metode purposive sample.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 18 perusahaan yang secara konsisten Universitas Sumatera Utara terdaftar sebagai perusahan LQ45 periode tahun 2005 sampai dengan 2009. Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, dewan komisaris independen berpengaruh negatif signifikan, dewan komisaris berpengaruh positif tidak signifikan, dewan direksi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pasar sedangkan terhadap kinerja operasional berpengaruh negatif signifikan, dan komite audit berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pasar sedangkan berdasarkan operasional perusahaan berpengaruh negatif signifikan. Penelitian Gurbuz et al.2010 merumuskan hubungan antara Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan.Dalam penelitiannya tersebut, Gurbuz et al. 2010 menggunakan kepemilikan institusional sebagai variabel indenpenden dan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol.Hasil penelitian ini menunjukkan kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan ROA. Sabrina 2010 yang meneliti hubungan antara Corporate Governance dan struktur perusahaan terhadap kinerja perusahaan.Penelitian ini menggunakan 42 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan ROE sedangkan pada struktur kepemilikan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kinerja perusahaan. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Bukhori 2012, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode random sampling terhadap perusahaan yang terdaftar Universitas Sumatera Utara di BEI tahun 2010.Sebanyak 160 perusahaan digunakan sebagai sampel dengan menggunakan analisis regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara mekanisme internal Corporate Governanceterhadap kinerja perusahaan.Demikian pula ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Situmorang 2012 yang meneliti pengaruh GCG terhadap nilai dan kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada BEI.Dari hasil penelitian ditemukan bahwa secara parsial dan simultan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Amba2013 juga meneliti pengaruh Corporate Governance terhadap kinerja keuangan perusahaan.Penelitian ini menggunakan variabel komisaris yang merangkap CEO duality, komite audit, komisaris indenpenden, kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan, investor institusional.Dari hasil penelitian ditemukan bahwa Corporate Governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.Komisaris yang merangkap CEO duality, komisaris indenpenden dan leverage berpengaruh negatif terhadapkinerja perusahaan sementara komite audit dan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu NO Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Sekaredi 2011 Pengaruh Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Studi pada Perusahaan yang terdaftar di LQ45 tahun 2005- 2009 Variabel Indenpenden: Ukuran dewan komisaris, ukuran dewan komisaris indenpenden, ukuran dewan direksi, ukuran komite audit, dan kepemilikan institusional. Variabel Dependen: Kinerja Keuangan Tobins’Q;CFROA Kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, Dewan komisaris independen berpengaruh negatif signifikan, Dewan komisaris berpengaruh positif positif tidak signifikan, Dewan direksi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pasar sedangkan terhadap kinerja operasional berpengaruh negatif signifikan, Komite audit berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pasar sedangkan berdasarkan operasional perusahaan berpengaruh negatif signifikan. 2 Gurbuz et al. 2010 Corporate Governance and financial Variabel indenpenden: kepemilikan Kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan Universitas Sumatera Utara performance with a perspective on institutional Ownership: empirical Evidence from Turkey institusional, ukuran perusahaan Variabel dependen: Kinerja Perusahaan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan ROA. 3 Sabrina 2010 Pengaruh Corporate Governance dan struktur perusahaan terhadap kinerja perusahaan. Variabel Indenpenden: Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional Variabel Kontrol: komposisi Aktiva, Growth Opportunity, Ukuran perusahaan Variabel Dependen: Kinerja Perusahaan Tobins’Q ; ROE Terdapat hubungan positif antara Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan ROE , Struktur kepemilikan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kinerja perusahaan 4 Bukhori 2012 Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan Variabel Indenpenden: Ukuran Dewan Direksi, Ukuran Dewan komisaris, dan Ukuran Perusahaan Variabel Dependen: Kinerja Perusahaan CFROA Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara mekanisme Internal Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan, Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan 5 Amba 2013 Corporate Governance and firms’ Performance Variabel Indenpenden: CEO duality, Komite audit, Kepemilikan Institusional Variabel Komisaris yang merangkap CEO duality, komisaris indenpenden dan leverage berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan ; Universitas Sumatera Utara Dependen: Kinerja Keuangan Komite audit dan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. 6 Situmorang 2012 Pengaruh Corporate Governance terhadap nilai perusahaan dan Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Variabel Indenpenden: Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional Variabel Dependen: Nilai Perusahaan dan Kinerja Perusahaan Secara parsial dan simultan kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan hasil penelitian terdahulu maka kerangka konseptual dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa kinerja keruangan perusahaan dipengaruhi oleh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris indenpenden, komite audit dan ukuran perusahaan.

2.3.1 Pengaruh struktur Good Corporate Governance terhadap Kinerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

4 114 99

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013)

0 31 24

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 16 8

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 5 30

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur (Studi Empiris Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI, periode 2010-2012).

0 2 19

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

0 0 13

ABSTRAK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 12

Pengaruh Struktur Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

0 0 13

ABSTRAK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 2 12

Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 11