KESIMPULAN Hukum kebiri bagi pelaku pedofilia dalam perspektif hukum Islam dan peluang penerapannya di Indonesia.

j. Incest adalah hubungan seks dengan sesame anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengan anak laki-laki. k. NecrophiliaNecrofil adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat atau orang mati. l. Zoophilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan. m. Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesame jenis homo maupun dengan perempuan. n. Gerontopilia adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut nenek-nenek atau kakek-kakek. Menurut kategori penyimpangan seksual diatas, pedofilia adalah salah satu penyimpangan atau parafilia yang dalam arti bahasa adalah cinta pada anak-anak. Akan tetapi, pada kenyataannya penyimpangan seksual yang menjadikan anak- anak sebagai objek kekerasan dan pelecehan seksual tidak hanya disebut pedofilia. Terdapat beberapa jenis kategori yang digolongkan dalam kelompok parapilia dan salah satu yang paling umum dikenal adalah pedofilia. Memang hampir terdapat persamaan dalam beberapa pengertian mengenai penyimpangan seksual lainnya, Marshall 1989 berpendapat bahwa : Pedophiles are differentiated from other sexual predator such as child molesters and hebephiles by distinguishing characteristics. 16 Beberapa kriteria yang termasuk pada pedofilia adalah : a. Minimal 6 bulan secara berulang, intens terhadap fantasi sensual, dorongan seksual atau perilaku yang melibatkan aktifitas seksual terhadap anak pra-remaja atau anak-anak umumnya usia 13 atau lebih muda. b. Seseorang yang menuruti dorongan seksual dikarenakan faktor atau usaha untuk menghilangkan stress dan kesulitan pribadi pada dirinya. c. Orang tersebut setidaknya 16 tahun atau bahkan 5 tahun lebih tua dari anak pra-remaja atau anak-anak dalam tindakannya. 17 Secara umum pedofilia digunakan sebagai istilah untuk menerangkan salah satu kelainan perkembangan psikoseksual terhadap individu yang memiliki hasrat erotis abnormal terhadap anak-anak. 18 Keintiman seksual dicapai melalui manipulasi alat genital anak-anak atau melakukan penetrasi penis sebagian atau kesuluruhan terhadap alat genital anak. Sering juga anak-anak dipaksakan melakukan relasi oral genital atau anal genital. Perilaku seksual yang melibatkan anak-anak baik untuk tujuan memuaskan hasrat diri sendiri maupun komersil, dapat memberikan pengaruh negatif bagi perkembangan jiwa anak sehingga anak tersebut 16 John F. Stinneford, Incapacitation through Maiming: Chemical Castration, the Eighth Amendment, and the Denial of Human Dignity, University of St. Thomas Law Journal 2006,Volume 3 | Issue 3 17 . Hickey Eric W,Sex Crime and Paraphilia, Pearson Education, New Jersey, 2006, hlm 309-310 18 Sawatri Supardi S, Bunga Rampai Kasus Gangguan Psikoseksual, PT. Refika Aditama,Bandung, 2005, hlm 71