Pembatalan Akad Gadai Gadai dalam Perspektif Fikih Muamalah 1. Pengertian
Gadai di Kalangan Masyarakat Desa Argapura Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor dalam Perspektif Hukum Islam”.Penelitian ini
bertujuan menganalisis praktik gadai yang dilakukan masyarakat desa Argapura dalam kerangka hukum Islam. Penelitian ini menggunakan
penelitian pustaka dan lapangan, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, studi dokumenter dan studi
pustaka. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa ada 3 jenis gadai yang sering dilaksanakan masyarakat desa Argapura yaitu gadai kendaraan,
pepohonan, dan tanah sawah dan kebun, namun tidak ada data yang valid mengenai barang dan jumlah gadai di desa tersebut. Dan hasil
analisisnya menyatakan bahwa praktik gadai di desa Argapura mengandung riba dan haram untuk diteruskan karena beberapa hal,
yakni para penerima gadai di desa Argapura bermaksud mencari keuntungan, tidak terdapat ketentuan waktu kecuali penggadaidapat
melunasi pinjamannya, dan penerima gadai dapat mengambil manfaat dari
barang gadai
dengan sepuas-puasnya
walaupun tidak
mengeluarkan biaya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah meneliti praktik gadai dan dianalisis
berdasarkan hukum Islam, perbedaannya praktik gadai yang diteliti oleh Sarki adalah seluruh praktik gadai yang dilakukan masyarakat
desa Argapura, sedangkan penulis fokus pada praktik gadai sawah yang dilakukan para petani desa Simpar.
2. Pada tahun 2012 telah ditulis pula skripsi atas nama Kuroh Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang dengan judul“Analisis Hukum
Islam terhadap Pemanfaatan Sawah Gadai Persepsi Ulama Salem terhadap Praktik Gadai Sawah di Desa Banjaran, Salem, Brebes”.
Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis persepsi ulama kecamatan
Salemterhadap pemanfaatan
sawah gadai
yang dilaksanakan di desa Banjaran, kecamatan Salem, kabupaten Brebes.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah field research, menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi dan wawancara.Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primerberupa hasil wawancara dengan para ulama, penggadaidan
penerima gadai. Sementara sumber data sekunder berupa dokumen, buku, catatan dan sebagainya. Metode analisis data yang digunakan
adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 2 kelompok ulama Salemyang
memiliki persepsi berbeda tentang pemanfaatan sawah gadai. Pertama, kelompok yang memiliki persepsi bahwa pemanfaatan sawah gadai
oleh penerima gadai yang dilaksanakan di desa Banjaran tersebut diperbolehkan dan tidak termasuk ke dalam kegiatan eksploratif.
Kedua, kelompok yang memiliki persepsi bahwa pemanfaatan sawah gadai oleh
penerima gadai di desa Banjaran
tersebut tidak
diperbolehkan meskipun hasil yang diperoleh hanya sedikit saja, karena
kegiatan pinjam-meminjam yang mensyaratkan adanya