Profil Singkat Kecamatan Pagelaran

❄ ❅ bersinergi dalam menumbuhkembangkan pembangunan sektor perikanan, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Salah satu komoditas penting perikaan budidaya di Kabupaten Pringsewu adalah Ikan gurame, disamping komoditas lain seperti ikan lele, mas, nila, belut dan patin. Pada tahun 2011 pemanfaatan kolam untuk komoditas ikan Gurame adalah seluas 92,5 Ha dengan produksi sebesar 309,9 ton. Pemanfaatan kolam gurame tersebut menyebar di 4 empat kecamatan yakni, kecamatan Pagelaran, Pardasuka, Banyumas, dan Sukoharjo.www.pringsewu.com, 09 Juni 2014

B. Profil Singkat Kecamatan Pagelaran

Kecamatan pagelaran merupakan salah satu kecamatan dalam wilayah Kabupaten Pringsewu, yang terletak enam kilometer ke arah barat dari Pringsewu ibukota Provinsi Lampung. Daerah ini merupakan sentra produksi ikan di kabupaten Pringsewu. Luas wilayah kecamatan pagelaran mencapai 16.335 hektar yang terdiri dari 28 desa pekon. Jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 58.012 jiwa masing-masing 29.637 jiwa laki-laki dan 28.375 jiwa perempuan. Kecamatan Pagelaran memiliki potensial untuk terus dikembangkan. Luas lahan potensial untuk perikanan mencapai 618 hektar. Sayangnya baru 322 hektar atau 52 dari total luas lahan tersebut yang telah dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar. Artinya masih terdapat 296 hektar atau 48 lahan potensial yang belum dimanfaatkan secara optimal sesuai peruntukannya. ❆ ❇ Secara administratif, Kecamatan Pagelaran terdiri dari 28 wilayah pemerintahan desa. Sebanyak 68 atau 19 desa diantaranya merupakan sentra produksi perikanan dan memiliki multiplier effect tinggi terhadap perekonomian masyarakat setempat. Selain itu, daerah ini juga mempunyai keanekaragaman kegiatan ekonomi, perdagangan, pendidikan, jasa pelayanan, kesehatan, dan sosial yang saling terkait. Ketersediaan saranan dan prasarana pendukung keanekaragaman aktivitas ekonomi, terutama di daerah sentra produksi ikan relatif cukup memadai sebagaimana layaknya sebuah kota kecil yang masih memerlukan penataan. Seluruh desa sentra produksi tersebut berada dalam suatu kawasan yang saling terhubung antara satu dengan yang lainnya, dan terletak pada jarak maksimal tujuh kilometer dari pusat kecamatan. Ikan yang berasal dari sentra produksi ini sebagian besar mengalir ke Palembang dan Bandar Lampung yang merupakan pasar induk. Sebagian kecil didistribusikan untuk memenuhi pasar local, dan sebagian lainnya mengalir ke Pringsewu yang merupakan pasar local tingkat kabupaten. Prasarana jalan dan sarana transportasi utama yang menghubungkan antarpasar di Kabupaten Pringsewu merupakan jalan negara yang kondisinya cukup baik. Hal ini dapat dimaklumi, karena daerah ini terletak pada jalur lintas barat Sumatera. Secara umum kondisi prasarana jalan dan sarana transportasi yang menghubungkan antara desa sentra produksi dan antar kabupaten bahkan antar provinsi dari dan ke daerah ini relative dalam kondisi baik. ❈ ❉ Sebagian besar masyarakat khususnya sekitar daerah sentra produksi memperoleh pendapatan dari aktivitas perekonomian sektor perikanan dan aspek lain yang berkaitan dengan pasar dan pemasarannya. Meski demikian, aktivitas tersebut belum menyentuh pada industri pengolahan hasil budidaya ikan. Hubungan antar kota kecamatan dan kota kabupaten dengan daerah sentra produksi bersifat interdepedensi timbal balik yang harmonis, serta saling membutuhkan. Masyarakat sekitar mengembangkan usaha budidaya on farm dan produk olahan skala rumah tangga off farm seperti rumah makan dan lain-lain. Sebaliknya kota menyediakan fasilitas untuk berkembangya usaha budidaya dan minabisnis seperti penyediaan sarana perikanan, pakaan, akses modal, teknologi, dan informasi pemasaran hasil produksi perikanan. Selain itu, terdapat indikasi bahwa kehidupan masyarakat sekitar sentra produksi hampir mirip dengan suasana kota, karena ketersediaan sarana dan prasarana pendukung relative tidak jauh berbeda dengan di kota. Berdasarkan karakteristik sebagaimana diuraikan di atas, maka kecamatan Pagelaran memenuhi persyaratan untuk dikembangkan sebagai kawasan minapolitan.

C. Gambaran Umum Tentang Program Minapolitan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Sistem Pelaksanaan Program Pengendalian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2015

10 170 125

Implementasi Kebijakan Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Studi Pada Kantor Camat Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

27 286 98

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)(Studi Pada Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli )

6 52 86

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KESEJAHTERAAN RAKYAT (JALIN KESRA) UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DI KABUPATEN NGANJUK

0 22 33

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN (Studi Penelitian pada Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan)

4 37 33

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM RUMAH PANGAN LESTARI DI DESA PUJIHARJO KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU ABSTRAK

0 31 77

Kesesuaian Perkembangan Kawasan Minapolitan Berdasarkan Kriteria Minapolitan Berkelanjutan di Kabupaten Klaten.

1 1 1

PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARIWISATA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi pada Masyarakat Sekitar Objek Wisata Alam Air Terjun Jumog di Desa Berjo Kabupaten Karanganyar).

0 0 18

Keputusan Bupati No. 301 Tahun 2015 Tentang Penetapan Kecamatan Sebagai Lokasi Minapolitan Pada Program Pengembangan Kawasan Minapolitan Kabupaten Bojonegoro

0 0 3

ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DALAM MENUNJANG PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BULUKUMBA (Studi Kasus: Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba)

0 0 143