Keterbatasan Anggaran Teori Tingkah Laku Konsumen
diterangkan mengapa permintaan konsumen atas suatu barang bersifat demikian dan selanjutnya teori nilai guna dapat juga digunakan untuk mewujudkan kurva
permintaan konsumen. Teori nilai guna dapat pula digunakan untuk menerangkan tentang paradoks nilai,
yaitu suatu keadaan dimana beberapa jenis barang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari seperti air dan udara harganya sangat rendah, sedangkan
barang yang kurang berguna seperti perhiasan harganya sangat tinggi. Dalam teori tingkah laku konsumen kita juga mengenal yang dinamakan surplus
konsumen, yaitu kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi suatu barang biasanya lebih tinggi dari pengorbanan pembayaran yang dibuat untuk
memperoleh barang tersebut. 2
Pendekatan Nilai Guna Ordinal Dalam pendekatan nilai guna ordinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifikasi. Tingkah laku seseorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan
dimaksimumkan kepuasannya ditunjukan dengan bantuan kurva kepuasan sama, yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai
guna kepuasan yang sama. Kepuasan tertinggi konsumen dalam pendekatan nilai guna ordinal yaitu ketika
garis anggaran disinggungkan oleh kurva kepuasan sama yang paling tinggi. Garis anggaran pengeluaran menggambarkan kombinasi dua barang yang dapat dibeli
oleh sejumlah uang tertentu. Dengan demikian, pemaksimuman kepuasan yang digambarkan adalah tingkat kepuasan maksimum dari mengkonsumsi dua barang
dengan menggunakan sejumlah pendapatan tertentu.