Bermain Balok Geometri Bermain Balok Geometri 1. Bermain

2. Bermain Balok Geometri

Balok adalah peralatan standar yang harus ada dalam ruang kelas anak usia dini dan sangat penting untuk mengimplementasikan kurikulum yang kreatif. Hollow block balok berongga sangat ideal bagi anak untuk melakukan permainan dramatis. Dalam waktu yang singkat balok yang besar ini dapat menjadi sebuah boneka, rumah, bis atau pemadam kebakaran. Unit block balok-balok kecil dengan berbagai bentuk atau disebut balok satuan dapat memberikan kegiatan belajar yang sehat yang memungkinkan anak memahami konsep-konsep yang dibutuhkan dalam matematika, ilmu pengetahuan, geometri, studi sosial, dan banyak lagi Asmawati, 2008:11.4. Menurut Martini dan Wismiarti 2010:23 berdasarkan penelitian dan pengamatan guru, membuktikan tahap-tahap perkembangan anak meningkat seiring mereka dapat menguasai bahan-bahan mainnya. Begitu juga dengan ketrampilan motorik halusnya meningkat seiring dengan rasa percaya anak dengan berbagai bahan main pembangunan, kordinasi motorik halusnya dan secara pasti kognisi pun bergerak mendekati pikiran operasional kongkrit, dan hasil karya mereka semakin nyata. Menurut J.Piaget, Pickett, Reifel, Strout dalam Martini dan Wismiarti, 2010:24 bermain dengan balok adalah pengalaman umum untuk anak- anak pada program pendidikan anak usia dini. Kegiatan ini berpotensi untuk meningkatkan pembelajaran terpadu melalui berbagai wilayahbidang perkembangan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bermain dengan balok adalah bermain dengan menggunakan objek langsung dengan menggunakan alat media balok-balok yang berbagai ukuran agar anak mampu menciptakan ide-ide baru. Pendapat Reifel, Phelps dan Hanline dalam Asmawati, 2008:11.5- 11.6 keuntungan main balok yaitu: a Ketrampilan berhubungan dengan teman sebaya; b Kemampuan berkomunikasi; c Kekuatan dan koordinasi motorik halus dan kasar; d Konsep matematika dan geometri; e Mengembangkan pemikiran simbolik; f Pengetahuan pemetaan; g Ketrampilan membedakan penglihatan. Menurut Martini dan Wismiarti 2010:24 manfaat bermain balok yaitu: a Ketrampilan hubungan dengan teman sebaya; b Kemampuan berkomunikasi; c Kekuatan dan koordinasi motorik halus dan kasar; d Konsep matematika dan geometri; e Pemikiran simbolik; f Pengetahuan pemetaan; g Ketrampilan membedakan penglihatan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan manfaat bermain balok antara lain: a Meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus anak; b Mengenalkan konsep dasar matematika; c Mengembangkan ketrampilan bahasa anak. Ada empat tahap perkembangan anak dalam penggunaan balok, yaitu: a Tahap I: Membawa balok bermain fungsional; b Tahap II: Menumpuk balok dan meletakkannya di lantai; c Tahap III: Menghubungkan balok untuk membuat bangunan; d Tahap IV: Membuat bangunan yang jelas terlihat bermain dramatik. Asmawati, 2008:11.14- 11.15. Berdasarkan hasil kerja dari Guanella FM dan Reifel, S dalam Martini dan Wismiarti, 2010:61-67 ada 19 tahapan dalam penggunaan balok, yaitu: a Tahap I: Tanpa bangunan; b Tahap II: Susunan garis lurus ke atas; c Tahap III: Susunan garis lurus ke samping; d Tahap IV: Susunan daerah lurus ke atas; e Tahap V: Susunan daerah mendatar; f Tahap VI: Ruang tertutup ke atas; g Tahap VII: Ruang tertutup mendatar; h Tahap VIII: Menggunakan balok untuk membangun bangunan tiga dimensi yang pada; i Tahap IX: Ruang tertutup tiga dimensi; j Tahap X: Menggabungkanmengkombinasikan beberapa bentuk bangunan; k Tahap XI: Mulai memberi nama; l Tahap XII: Satu bangunan, satu nama; m Tahap XIII: Bentuk-bentuk balok diberi nama; n Tahap XIV: Memberi nama objek-objek yang terpisah; o Tahap XV: Mempresentasikan ruang dalam; p Tahap XVI: Objek-objek di dalam ditempatkan di luar; q Tahap XVII: Representasi ruang dalam dan ruang luar secara tepat; r Tahap XVIII: Bangunan dibangun sesuai skala; s Tahap XIX: Bangunan yang terdiri dari banyak bagian. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan tahap bermain balok geometri antara lain: a Tahap I: Membawa balok geometri bermain fungsional; b Tahap II: Menggunakan balok geometri tanpa membuat bangunan; c Tahap III: Bangunan-bangunan garis lurus, d Tahap IV: Daerah bangunan dua dimensi; e Tahap V: Bangunan tiga dimensi; f Tahap VI: Permainan representasi.

C. Hakikat Pembelajaran Anak Usia 4-6 Tahun