ALASAN PEMIILIHAN LOKASI Konsumen memilih tempat pusat yang paling dekat untuk mendapatkan barang

4. Range yang tumpang tindih dibagi antara kedua pusat yang berdekatan sehingga terbentuk areal yang heksagonal yang menutupi seluruh daratan yang tidak lagi tumpang tindih. 5. Tiap pelayanan berdasarkan tingkat ordenya memiliki heksagonal sendiri-sendiri

II. ALASAN PEMIILIHAN LOKASI

Dilihat dari letak geografisnya Kabupaten Simalungun sangat strategis untuk meningkatkan perekonomian. Posisi Kabupaten simalungun berada di pusat dan memungkin dibuatnya wilayah Simalungun menjadi pusat perdagangan dan pendidikan. Secara administratif Kabupaten Simalungun terdiri dari 21 Kecamatan dengan 237 desanagori dan 14 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Simalungun adalah 4.386,60 KmĀ² atau 438.660 Ha merupakan 6,12 dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara.. Batas utara kabupaten Simalungun adalah Kabupaten Deli, dan Kabupaten Serdang Bedagai. Batas selatan dengan Kabupaten Toba Samosir, batas barat dengan Kabupaten Karo, batas timur dengan Kabupaten Asahan. Daerah Kabupaten Simalungun mengalami tumbuh dan berkembang yang cepat baik fisik, perekonomian, sosial, budaya maupun jumlah penduduk. Berdasarkan data dari Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun tahun 1987, jumlah penduduk Simalungun 788.149 jiwa yang tersebar di 17 kecamatan, dengan jumlah penduduk laki-laki 385.052 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 403.097 jiwa. Sedangkan pada tahun 1999, penduduk Simalungun berjumlah 827.541 jiwa yang tersebar di 21 kecamatan, dengan jumlah penduduk laki-laki 405.849 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 421.692 jiwa dan merupakan daerah Kabupatenkota dengan penduduk terbanyak kelima di Sumatera Utara. Dengan ini dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Simalungun semakin bertambah padat. Hal ini menjadi alasan yang kuat untuk pemindahan ibukota kabupaten berada di wilayah kabupaten itu sendiri. Pada tahun 1999 penduduk Kabupaten Simalungun masih berkelompok pada usia 5- 14 tahun yaitu sebesar 29,20, menyusul kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar 20,17, kemudian kelompok usia 25-34 tahun yaitu sebesar 14,26, sedangkan yang terendah adalah kelompok usia 65 tahun ke atas yaitu sebesar 4,41, jumlah terbesar berdasarkan tingkat umur berada pada usia-usia produktif. Dari hasil perhitungan yang dilakukan oleh pemerintah mulai dari tahun 1987- 2000, setiap tahunnya penduduk yang menempati Kabupaten Simalungun semakin bertambah. Banyak etnik datang ke Kabupaten Simalungun untuk mencari pekerjaan seperti buruh kebun. Banyak dari kelompok buruh ini yang tinggal menetap di Kabupaten Simalungun atau sekitarnya. Beberapa etnik dan sub- etnik yang ada di Kabupaten Simalungun seperti etnik Batak Toba, Simalungun, Karo, dan terdapat juga beberapa etnik lain seperti Jawa, dan Cina. Kelompok etnik inilah yang akan menjadi dasar-dasar dari pembentukan sistem sosial dan budaya di Kabupaten Simalungun, sebab mereka datang dengan budaya yang lengkap yang mereka miliki. Kabupaten Simalungun merupakan salah satu wilayah dengan sektor perekonomian di Sumatera Utara khusus untuk perkebunan dan pertanian yang dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Swasembada pangan Simalungun teruji puluhan tahun dan masih akan terus berlangsung. Perkembangan pembangunan di daerah Kabupaten Simalungun perlu diimbangi dengan pengaturan tata ruang wilayah khususnya bagi pusat pemerintahanIbukota Daerah Kabupaten Simalungun. Disamping itu dalam wilayah daerah Kabupaten Simalungun perlu diciptakan pusat-pusat pertumbuhan, pembangunan dan kemasyarakatan di daerah Kabupaten Simalungun. Selain alasa-alasan yang mendorong pemilihan Kabupaten Simalungun diatas, juga dikarenakan Kecamatan Raya di wilayah daerah Kabupaten Simalungun dipandang memenuhi syarat untuk menjadi ibukota Kabupaten Simalungun yang baru. Dengan ditetapkannya Kecamatan Raya menjadi lokasi Ibukota yang baru pada saat itu, diharapkan secara bertahap mendorong terwujudnya keseimbangan pembangunan antar wilayah di Daerah Kabupaten Simalungun. Kecamatan Raya selaku lokasi pemindahan mengalami peningkatan PDRB setelah adanya pemindahan ibukota Kabupaten, sehingga menjadi daya tarik menjadi lokasi studi pemindahan lokasi ibukota kabupaten. Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Simalungun tahun 2005- 2008 dalam ribuan rupiah Tahun PDRB Peningkatan 2005 7.574,08 - 2006 8.880,74 8,01 2007 9.036,06 11,06 2008 9.869,30 9,22 Sumber : PDRB Kabupaten Simalungun, 2009

III. FAKTOR-FAKTOR LOKASI