Hasil Pengujian Heterokedastisitas Hasil Pengujian Autokorelasi

tolerance 0,10 dan VIF 10 maka terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.7 Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant X1 NPL .594 1.683 X2 LDR .594 1.683 a. Dependent Variable: Y ROA Sumber : Data diolah Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance variabel independen Non Performing Loans NPL X 1 dan Loan to Deposit Ratio X 2 0,10 dan begitu juga dengan nilai VIFnya 10. Sehingga dalam penelitian ini tidak terjadi multokolinearitas dalam model regresinya yang diperoleh.

c. Hasil Pengujian Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan indikasi bahwa varians residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Hasil pengujian dengan menggunakan pendekatan korelasi spearman antara nilai residual dengan variabel bebas X1 dan X2 diberikan pada tabel berikut : Tabel 4.8 Hasil Korelasi Rank Spearman untuk Uji Heteroskedastisitas Correlations a absR X1 NPL X2 LDR Spearmans rho absR Correlation Coefficient 1.000 -.421 -.038 Sig. 2-tailed . .105 .888 X1 NPL Correlation Coefficient -.421 1.000 -.288 Sig. 2-tailed .105 . .279 X2 LDR Correlation Coefficient -.038 -.288 1.000 Sig. 2-tailed .888 .279 . a. Listwise N = 16 Sumber : Lampiran Output SPSS Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians dari residual homogen tidak terdapat heteroskedastisitas. Hal ini ditunjukan oleh hasil korelasi variabel X 1 dan X 2 dengan nilai absolut dari residual error tidak signifikan pada level 5. Diperoleh nilai signifikansi untuk X 1 sebesar 0,105 dan untuk X 2 sebesar 0,888 nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sebagai batas tingkat kekeliruan. Untuk mengetahui hasil Heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan melihat grafik Scetter plot nilai residual. Hasil plot yang diperoleh dari SPSS dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Gambar 4.5 Grafik Uji Heterokedastisitas Diperoleh titik-titik data tersebar di atas dan dibawah 0, sehinga disimpulakn tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada persamaan regresi yang diperoleh.

d. Hasil Pengujian Autokorelasi

Pengujian autokorelasi pada model regresi dilihat melalui statistik Durbin- Watson D-W. Hasil perhitungan statistik Durbin-Watson D-W untuk model regresi Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas ROA Y diperoleh sebesar 1,612 Nilai D-W yang diperoleh dari model dibandingkan terhadap nilaitabel Durbin-Watson. Untuk variabel X dalam model regresi sebanyak 2 dan jumlah unit analisis 16 diperoleh dari tabel Durbin-Watson D-W nilai batas bawah D L sebesar 0,982 dan nilai batas atas D U sebesar 1,539. Hasil keputusan uji dapat dilihat dari gambar berikut : Gambar 4.6 Diagram Daerah Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson Nilai Durbin-Watson D-W dari model regresi sebesar 1,612 berada dalam rentang d U dan 4-d u yaitu di daerah tidak ada autokorelasi. Hasil yang H diterima tidak ada autokorelasi H ditolak autokorelasi + H ditolak autokorelasi - Ragu- ragu Ragu- ragu d U = 1,539 d L = 0,982 4- d U = 2,461 4- d L = 2,018 1,612 diperoleh disimpulkan tidak ada masalah autokorelasi dalam model regresi yang diperoleh.

4.2.2.2 Hubungan Non Performing Loans NPL, Loan to Deposit Ratio dan

Profitabilitas ROA Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Untuk mengetahui keeratan hubungan antara Risiko Kredit NPL dan Loan to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas ROA Pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk digunakan analisis korelasi pearson product. Korelasi pearson product digunakan sesuai dengan jenis data skala penelitian yang digunakan yaitu rasio. Berikutnya akan dilanjutkan dengan perhitungan korelasi parsial. Korelasi parsial digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan masing- masing variabel independen Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio dengan Profitabilitas ROA. Melalui korelasi parsial akan dicari besar pengaruh masing-masing variabel independen terhadap Profitabilitas ROA ketika variabel independen lainnya dianggap konstan. Perhitungan tersebut sesuai dengan perhitungan secara komputerisasi yaitu SPSS 18 for windows yaitu sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Korelasi Correlations a X1 NPL X2 LDR Y ROA X1 NPL Pearson Correlation 1 -.637 -.576 Sig. 2-tailed .008 .020 X2 LDR Pearson Correlation -.637 1 -.022 Sig. 2-tailed .008 .935 Y ROA Pearson Correlation -.576 -.022 1 Sig. 2-tailed .020 .935 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. a. Listwise N=16 Dari hasil perhitungan, diperoleh korelasi Non Performing Loans NPL dan Profitabilitas ROA 1 X Y r sebesar -0,576 dengan arah negatif berbanding terbalik Artinya jika semakin besar Non Performing Loans NPL maka Profitabilitas ROA diprediksi akan semakin rendah. Korelasi Non Performing Loans NPL dan Profitabilitas ROA masuk dalam ketegori cukup kuat. Hasil perhitungan nilai korelasi Loan to Deposit Ratio dan Profitabilitas ROA 2 X Y r sebesar -0,022 dengan arah negatif berbanding terbalik Artinya jika semakin besar Loan to Deposit Ratio maka Profitabilitas ROA diprediksi akan semakin rendah. Nilai korelasi Loan to Deposit Ratio dan Profitabilitas ROA masuk dalam ketegori sangat rendah. Hasil perhitungan nilai korelasi Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio 1 2 X X r diperoleh sebesar -0,637 dengan arah negatif berbanding terbalik Artinya jika semakin besar Non Performing Loans NPL maka Loan to Deposit Ratio akan semakin kecil. Nilai korelasi Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio masuk dalam ketegori tinggi. Tabel 4.10 Hasil Korelasi Parsial Non Performing Loans NPL dengan Profitabilitas ROA apabila Loan to Deposit Ratio Konstan Correlations Control Variables X1 NPL Y ROA X2 LDR X1 NPL Correlation 1.000 -.765 Significance 2-tailed . .001 df 13 Y ROA Correlation -.765 1.000 Significance 2-tailed .001 . df 13 Hasil korelasi parsial Non Performing Loans NPL dan Profitabilitas ROA apabila Loan to Deposit Ratio konstan diperoleh sebesar -0,765. Korelasi Non Performing Loans NPL dan Profitabilitas ROA masuk dalam ketegori kuat. Besar pengaruh Non Performing Loans NPL terhadap Profitabilitas ROA PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk ketika Loan to Deposit Ratio tidak berubah adalah -0,765 2  100 = 58,57 Tabel 4.11 Hasil Korelasi Parsial Loan to Deposit Ratio dengan Profitabilitas ROA apabila Non Performing Loans NPL Konstan Correlations Control Variables X2 LDR Y ROA X1 NPL X2 LDR Correlation 1.000 -.617 Significance 2-tailed . .014 df 13 Y ROA Correlation -.617 1.000 Significance 2-tailed .014 . df 13 Hasil korelasi parsial Loan to Deposit Ratio dan Profitabilitas ROA apabila Non Performing Loans NPL konstan diperoleh sebesar -0,617. Korelasi Loan to Deposit Ratio dan Profitabilitas ROA masuk dalam ketegori kuat. Besar pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas ROA PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk ketika Non Performing Loans NPL tidak berubah adalah -0,617 2  100 = 38,07. Tabel 4.12 Hasil Korelasi Simultan Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio dengan Profitabilitas ROA Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .765 a .586 .522 .45795 a. Predictors: Constant, X2 LDR, X1 NPL b. Dependent Variable: Y ROA Hasil perhitungan menghasilkan korelasi Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio dengan Profitabilitas ROA yaitu 0,765. Hubungan antara Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio dengan Profitabilitas ROA berada diantara 0,600 hingga 0,800 yang tergolong dalan kriteria korelasi kuat. Jadi secara simultan kedua variabel bebas Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio memiliki hubungan yang kuattinggi dengan Profitabilitas ROA. Koefisiensi Determinasi KD yang menunjukkan besarnya pengaruh Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas ROA diperoleh menggunakan rumus berikut : Kd = R 2 x 100 Kd = 0,765 2 x 100 Kd = 0,586 x 100 Kd= 58,6 Dari Tabel 4.13 dapat diketahui nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,586. Hasil ini berarti bahwa ada kontribusi sebesar 58,6 dari Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio dalam menjelaskan mempengaruhi Profitabilitas ROA PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Sedangkan sisanya 41,4 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini yaitu faktor Adequacy Ratio CAR, Rasio Biaya Operasional BOPO, Net Interest Margin NIM dan sebagainya. Berdasarkan hasil perhitungan besar pengaruhkontribusi masing-masing variabel bebas terhadap profitabilitas ROA dapat diketahui bahwa diantara kedua variabel bebas risiko kredit Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio memiliki pengaruh lebih besar terhadap profitabilitas ROA.

4.2.2.3 Pengaruh Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio

Secara Simultan terhadap Profitabilitas ROA PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Untuk menjawab permasalah pengaruh Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio secara bersama-sama terhadap Profitabilitas ROA dilakukan pengujian koefisien regresi secara bersama menggunakan Uji F . Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut : Ho 1 : 1 2     Risiko Kredit Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio secara simultan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas ROA Ha 1 : Paling tidak ada satu i   Risiko Kredit Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas ROA Tabel 4.13 Hasil ANOVA Uji F ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3.857 2 1.928 9.196 .003 a Residual 2.726 13 .210 Total 6.583 15 a. Predictors: Constant, X2 LDR, X1 NPL b. Dependent Variable: Y ROA Diketahui nilai F hitung untuk model regresi yang diperoleh 9,196 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Dari tabel F diperoleh nilai F tabel dengan db 1 = 2 dan db 2 = 13 sebesar 3,806. Keputusan penolakanpenerimaan hipotesis pada pengujian simultan dapat digambarkan dalam diagram daerah penerimaan dan penolakan Ho sebagai berikut: F tabel = 3,806 α= 0,05 ; db 1 =2; db 2 = 13 F hitung = 9,196 Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0 Gambar 4.7 Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho Pada Pengujian Simultan Hasil uji F dalam melihat pengaruh Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio X 2 terhadap Profitabilitas ROA Y diperoleh F hitung 9,196 lebih besar dari F tabel 3,806. Hal ini mengindikasikan bahwa secara simultan atau bersama-sama Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan terhadap terhadap Profitabilitas ROA PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk.

4.2.2.4 Pengaruh Non Performing Loans NPL dan Loan to Deposit Ratio

secara Parsial terhadap Profitabilitas ROA PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Untuk mengetahu pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan uji t. Penentuan hasil pengujian penerimaan penolakan H dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel atau juga dapat dilihat dari nilai signifikansinya. Pada penelitian ini diambil tingkat signifikan α = 5 atau α = 0,05. Maka dapat dicari dengan menggunakan Microsoft Excel nilai t tabel didapatkan sebesar 2,160. Kriteria uji untuk uji dua arah adalah sebagai berikut : Ho diterima jika : - T tabel ≤ T hitung ≤ T tabel Ho di tolak jika : -T hitung - T tabel atau : T tabel T hitung t tabel = t α2n-2, α = 5, n = 16 t tabel = t 0,0513, α = 5, db = 16-2-1=13 = 2,160

1. Pengaruh Non Performing Loans NPL secara Parsial terhadap

Profitabilitas ROA PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Untuk melihat pengaruh Non Performing Loans NPLterhadap Profitabilitas ROA, hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: Ho 2 :  1 = 0 Risiko Kredit Non Performing Loan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas ROA Ha 2 :  1 ≠ 0 Risiko Kredit Non Performing Loan memiliki pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas ROA Nilai t hitung dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut 1 2 1 2 . 2 . 1 1 YX X YX X n k t r r      2 16 2 1 0, 765 1 0, 765 t        0, 765 31,37590 t    0, 765 5, 60142 t    t  -4,287 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung untuk variabel Non Performing Loans NPL X 1 sebesar -4,287 dengan nilai signifikansi p-value = 0,001. Keputusan penolakanpenerimaan hipotesis hasil perbandingan t hitung dengan t tabel pada pengujian parsial dapat digambarkan dalam diagram daerah penerimaan dan penolakan H sebagai berikut : Daerah Penerimaan Ho t 0,95; 13 = 2,160 -4,248 Daerah Penolakan Ho - t 0,95; 13 = -2,160 Daerah Penolakan Ho Gambar 4.8 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial X 1 terhadap Y Hasil penghitungan nilai statistik uji t yang diperoleh menunjukkan t- hitung untuk variabel Non Performing Loans NPL X 1 lebih kecil dari negatif t tabel t = -4,287 -2,160, maka diperoleh hasil pengujian Ho ditolak. Hasil ini juga ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji statistik p-value untuk variabel X 1 sebesar 0,001. Artinya kesalahan untuk mengatakan ada pengaruh dari Non Performing Loans NPLterhadap Profitabilitas ROA sebesar 0,1 atau berarti lebih kecil dari tingkat kesalahan yang dapat diterima sebesar 5. Jadi dapat disimpulkan Non Performing Loans NPL memiliki pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas ROA PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk.

2. Pengaruh Loan to Deposit Ratio secara Parsial terhadap Profitabilitas

ROA PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Untuk melihat pengaruh Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas ROA, hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: Ho 3 :  2 = 0 Loan to Deposit Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas ROA Ha 3 :  2 ≠ 0 Loan to Deposit Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas ROA Nilai t hitung dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut 2 1 2 1 . 2 . 1 1 YX X YX X n k t r r      2 16 2 1 0, 617 1 0, 617 t        0, 617 20,99145 t    t  -0,617 × 4,58164 t  -2,827 Berdasarkan hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai t-hitung untuk variabel Loan to Deposit Ratio X 2 sebesar -2,827 dengan nilai signifikansi p- value = 0,014. Keputusan penolakanpenerimaan hipotesis hasil perbandingan t hitung dengan t tabel pada pengujian parsial dapat digambarkan dalam diagram daerah penerimaan dan penolakan H sebagai berikut : Daerah Penerimaan Ho t 0,95; 13 = 2,160 -2,827 Daerah Penolakan Ho - t 0,95; 13 = -2,160 Daerah Penolakan Ho Gambar 4.9 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial X 2 terhadap Y Hasil penghitungan nilai statistik uji t yang diperoleh menunjukkan t- hitung untuk variabel Loan to Deposit Ratio X 2 lebih kecil dari negatif t tabel t = -2,827 -2,160, maka diperoleh hasil pengujian Ho ditolak. Hasil ini juga ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji statistik p-value untuk variabel X 2 sebesar 0,014. Artinya kesalahan untuk mengatakan ada pengaruh dari Loan to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas ROA sebesar 1,4 atau berarti lebih kecil dari tingkat kesalahan yang dapat diterima sebesar 5. Jadi dapat disimpulkan Loan to Deposit Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas ROA PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

. Hasil analisis yang dilakukan menggunakan data tahunan dari laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk tahun 2007 sampai dengan 2010 diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis regresi memperlihatkan antara Non Performing Loans dengan Profitabilitas ROA terdapat hubungan yang berbanding terbalik negatif dimana apabila Non Performing Loans mengalami kenaikan pada saat Loan to Deposit Ratio tidak mengalami perubahan, maka Profitabilitas ROA akan turun. Hasil korelasi parsial menunjukkan besar pengaruh Non Performing Loans terhadap Profitabilitas ROA PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk sebesar 58,57. Hasil uji t yang diperoleh menunjukkan t- hitung untuk variabel Non Performing Loans X 1 berada dalam daerah tolak H0 t-hitung lebih kecil dari nilai negatif t tabel . Jadi secara parsial Non Performing Loans memiliki pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas ROA PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Hasil regresi memperlihatkan antara Loan to Deposit Ratio dengan Profitabilitas ROA terdapat hubungan yang berbanding terbalik negatif dimana apabila Loan to Deposit Ratio mengalami kenaikan pada saat Non Performing Loans tidak mengalami perubahan, maka Profitabilitas ROA akan turun. Hasil korelasi parsial menunjukkan besar pengaruh Loan to

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan To Deposit Ratio pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia Periode 2008-2013

0 61 105

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio Pada Bank Badan Umum Milik Negara (Persero) Di Indonesia

3 94 97

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loan To Deposit Ratio Pada Bank Pembangunan Daerah Di Indonesia Periode 2008-2012

2 66 108

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan To Deposit Ratio pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

0 44 110

Pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan) ROA (Return On Asset) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Terhadap Kecukupan Modal Perbankan Pada Bank Yang Terdaftar Di BEI

5 73 103

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Likuiditas Bank Umum di Indonesia

15 377 117

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128

Analisis Pengaruh Non Performing Loan Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk)

1 10 67