Petani kekurangan modal Keterbatasan akses informasi pasar

kualitas kayu dan harga masih menjadi masalah utama. Sebagian besar petani belum berorientasi pasar dalam mengelola agroforestri jati. Kemampuan negosiasi harga juga masih lemah sehingga seringkali petani terpaksa menerima harga jual kayu jati yang rendah wawancara Deddy Rohadi dan Benny Sillahi. Keterbatasan akses pasar yang dialami juga mengenai pengetahuan perkembangan harga dan jenis produk kayu yang diminati oleh konsumen.

4.3.4 Kebijakan-kebijakan yang kurang kondusif

Kebijakan yang belum mendukung petani dalam pengembangan hutan rakyat, keharusan petani kecil mengikuti regulasi yang sebenarnya diperuntukkan bagi perkebunan besar. Petani diharuskan menyiapkan SKSKB Surat Keterangan Sah Kayu Bulat yang dikeluarkan oleh Dinas Kehutanan. Pada prakteknya, petani sering menyerahkan urusan perijinan ini kepada pedagang kayu dan terpaksa membayar biaya yang tidak kecil. Mestinya, cukup dengan SIT Surat Ijin Tebang yang dikeluarkan Kepala Desa, petani sudah bisa menjual hasil kebunnya dengan bebas wawancara Deddy Rohadi dan Benny Sillahi.

4.4 Tingkat keberhasilan program Improving Economic Outcomes for

Smallholders Growing Teak in Agroforestry Systems in Indonesia di Gunungkidul Keberhasilan CIFOR melalui program Improving Economic Outcomes for Smallholders Growing Teak in Agroforestry Systems in Indonesia di Kabupaten Gunungkidul dapat dilihat dari implementasi CIFOR dari awal penelitian pada tahun 2007-2010. Serangkaian upaya telah dilakukan demi berlangsungnya program. Program Improving Economic Outcomes for Smallholders Growing Teak in Agroforestry Systems in Indonesia di Kabupaten Gunungkidul berhasil membuat pencapaian antara lain 1. Berhasil mengenalkan dan mengadaptasi kegiatan teknologi silvikultur. Teknologi silvikultur adalah kegiatan yang berkenaan dengan pembangunan, pengaturan pertumbuhan, susunan jenis tanaman, dan kualitas tegakan hutan. 2. Memberikan suatu Micro-finance scheme kepada petani. Micro-finance scheme merupakan suatu skema pembiayaan agar petani dapat melakukan usaha sebagai alternatif petani memotong kayu yang berdiameter kecil. 3. Memberikan peningkatan pemahaman dan pelatihan mengenai akses pasar produksi pohon jati. Hal ini diperlukan agar menambah pengetahuan dan wawasan mengenai akses pasar produksi kayu jati, agar nilai jual kayu sesuai dengan harga pasar. Petani yang mengelola hutan jati yang menjadi kegiatan penelitian CIFOR mengalami peningkatan kesejahteraan sebagai dampak dari kegiatan yang CIFOR dan mitra kerja lakukan di Kabupaten Gunungkidul diukur dari angka Pendapatan Regional Bruto PDRB. Indikator ini biasanya digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran di suatu daerah. Pada sebelum awal tahun program tahun PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000 penduduk Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2006 sebesar 4.141.979 rupiah. Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku penduduk Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2006 sebesar 6.425.138 rupiah. PDRB

Dokumen yang terkait

Gedung Center For Advanced Studies (CAS) Dan Center For Research And Community Services (CRCS) Di ITB (Arsitektur Berkelanjutan)

5 69 176

Peranan Metode Analisis Kuantitatif Dalam Pengelolaan Hutan Di Indonesia

2 44 4

Sosial Forestry Dan Pemberdayaan Masyarakat Di Sekitar Hutan

3 53 31

Borrowing Word Translation In Digital Camera Magazine Published In Indonesia For March 2014 Edition

0 8 0

Peranan Center For International Forestry Research (CIFOR) Melalui Program Improving Economic Outcomes For Smallholders Growing Teak In Agroforestry Systems In Indonesia Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Pengelolaan Hutan Jati Di Gu

0 9 1

Peranan United State Agency For International Development (USAID) Melalui Program Natural Resources Management (NRM) Dalam Pengelolaan Lingkungan Taman Nasional Bunaken Di Indonesia (2001-2004)

0 31 123

Peranan International Fund For Agricultural Development (IFAD) Melalui Program Empowerment and Agricultural Development (READ) Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Pedesaan di Sulawesi Tengah - Indonesia

13 84 155

Mobilizing The Partnerships Models As A Step For Sustainability In Green Open Spaces Procurement In Bandung, Indonesia

0 4 10

Peranan Center For International Forestry Research (CIFOR) Melalui Program Improving Economic Outcomes For Smallholders Growing Teak In Agroforestry Systems In Indonesia Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Pengelolaan Hutan Jati Di Gu

1 20 141

Peranan Australian Agency For International Development (AusAID) Melalui Australian Development Scholarship (ADS) Dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik Di Kawasan Timur Indonesia

0 15 129