29
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan
dan menguji hipotesis penelitian. Data dan atau informasi yang tepat dan relevan dengan masalah yang dibahas diharapkan dapat menggambarkan kesimpulan yang
lebih baik dam bermutu. Dalam bab ini akan di kemukakan mengenai proses data tersebut serta rencana pengolahannya.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun
fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena
yang satu dengan fenomena lainnya Sukmadinata, 2006:72.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Baru. Alasan pemilihan lokasi penelitian karena di daerah ini pemadaman listrik hampir setiap
hari terjadi dan daerah ini merupakan yang memiliki banyak usaha mikro yang sangat bergantung pada energi listrik.
3.3 Batasan Operasional
Penelitian ini menganalisis pengaruh pemadaman listrik secara berkala dan pemakaian genset terhadap pendapatan usaha mikro di Kecamatan Medan
30 Baru. Sebagai variabel Y adalah pendapatan usaha mikro sedangkan variabel X
adalah pemadaman listrik secara berkala dan pemakaian genset.
3.4 Defenisi Operasional
1. Pemadaman Listrik secara berkala adalah pemberhentian aliran listrik dalam waktu tertentu yang diberlakukan oleh PLN yang dihitung dalam
satuan jam. 2. Pendapatan usaha mikro kecil merupakan sejumlah penghasilan yang
diterima dari usaha usaha yang dijalankan dalam periode tertentu satu bulan dalam satuan Rupiah.
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu dinamakan
populasi finit sedangkan dalam kelompok tidak mempunyai jumlah yang tidak tetap ataupun tidak terhingga disebut populasi infinit. Populasi yang dipilih oleh
penulis yaitu masyarakat pelaku usaha mikro di Kecamatan Medan Baru. Dengan total jumlah usaha mikro yang ada di Kecamatan Medan Baru adalah sebanyak
10.225 unit sumber :KADIN Kota Medan 2013.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah kumpulan elemen yang sifatnya tidak menyeluruh melainkan hanya sebagian dari populasi saja. Jumlah sampel atau responden
sebanyak 50 usaha mikro di Kecamatan Medan Baru. Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan metode pengambilan cluster sampling area sampling
31 dalam penelitian ini yang diteliti adalah usaha mikro yang ada di sepanjang jalan
Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru. Teknik area sampling digunakan, disebabkan karena obyek yang diteliti
atau sumber data sangat luas. Penetapan 50 orang sampel ini disebabkan karena populasi dalam penelitian ini banyak, sehingga peneliti menggunakan metode
quota sampling dalam penetapan jumlah anggota sampling. Teknik sampling kuota, pada dasarnya sama dengan judgment sampling, yaitu mempertimbangkan
kriteria yang akan dijadikan anggota sampel. Langkah penarikan sampel kuota antara lain: pertama peneliti merumuskan kategori quota dari populasi yang akan
ditelitinya melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan ciri-ciri yang dikehendakinya, seperti jenis kelamin, dan usia. Kedua menentukan
besarnya jumlah sampel yang dibutuhkan, dan menetapkan jumlah jatah quotum. Teknik sampling kuota biasanya digunakan bila populasinya berukuran besar.
Kuncoro: 2003. Sampel yang diteliti adalah usaha mikro yang menggunakan listrik sebagai
modal utama untuk menggerakkan usaha mereka. Dalam hal ini usaha mikro yang diteliti adalah salon, percetakan dan laundry. Sampel sebanyak 50 usaha mikro,
terbagi atas 2 jenis yaitu usaha mikro yang menggunakan genset dan usaha mikro yang tidak menggunakan genset. Dalam hal ini usaha mikro yang diteliti
adalah usaha mikro yang memiliki jam operasional kerja yang sama yaitu 12 jam dalam sehari dan dalam seminggu 6 hari kerja. Pada penelitian ini menggunakan
variabel dummy. Dimana 1 untuk usaha mikro yang menggunakan genset dan 0 untuk yang tidak menggunakan genset.
32
3.6 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yng digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh sendiri dari pengamatan yang telah dilakukan secara langsung di lokasi penelitian, serta dari hasil
wawancara terhadap responden dengan panduan kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder yang digunakan bersumber dari : Badan Pusat
Statistik BPS Kota Medan, Kamar Dagang dan Industri Medan KADIN, serta beberapa sumber lain yang berhubungan.
3.7 Metode Pengumpulan Data dan Metode Pengolahan Data
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan pengumpulan data primer dimana penulis langsung berhubungan dengan responden terpilih sebanyak 50
responden yang merupakan pelaku usaha mikro. Penulis akan melakukan wawancara personal personal interviewing yang diartikan sebagai wawancara
antar orang, yaitu antar pewawancara dengan responden, yang diarahkan oleh pewawancara dalam pengisian daftar pertanyaan atau kuisioner yang telah
disediakan oleh peneliti dengan tujuan mendapatkan informasi atau data yang relevan.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan bantuan program SPSS.
33
3.8 Model Analisis Data
Data yang digunakan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis Ekonometrika yaitu persamaan linear berganda. Fungsi persamaan yang
digunakan adalah sebagai berikut: Y = f X
1
...............................................................1 Kemudian fungsi tersebut ditransformasikan ke dalam model persamaan
regresi linear berganda dengan spesifikasi model sebagai berikut:
Y = α + β
1
X
1
+ β D + e
Dimana:
Y = Pendapatan Usaha Mikro Rupiah Bulan
X
1
= Pemadaman Listrik Secara Berkala Jam Bulan D
= Variabel Dummy Pemakaian Genset α
= intercept β
1
= koefisien Regresi e
= Error Term
3.9 Uji Kesesuaian Test Of Godness Of Fit
3.9.1 Koefisien Determinasi R²
Koefisien determinasi R² dilakukan untuk melihat adanya hubungan yang sempurna atau tidak, yang ditunjukkan pada apakah perubahan variabel
independen akan diikuti oleh variabel dependen pada proporsi yang sama. Pengujian ini dengan melihat nilai R Square R
2
. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Selanjutnya nilai R² yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen Ghozali, 2005.
34
3.9.2 Uji Simultan Uji-F
Uji ini digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan :
a. Jika nilai probabilitas 0,05, maka variabel independen secara simultan bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
b. Jika nilai probabilitas 0,05, maka variabel independen secara simultan bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen.
3.9.3 Uji Parsial Uji-t
Uji ini digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan : a Jika nilai probabilitas 0,05, maka variabel independen secara parsial
mempengaruhi variabel dependen. b Jika nilai probabilitas 0,05, maka variabel independent secara parsial
tidak mempengaruhi variabel dependen.
3.10 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
3.10.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan varabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
35 Dalam penelitian ini metode untuk menguji normalitas adalah dengan
menggunakan metode grafik dan dengan uji kolmogorov-smirnov. Dengan metode grafik, hasil pengujian normalitas dengan menggunakan normal
probability plot. Apabila normal probability plot menunjukan titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis
diagonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan pada uji kolmogorov-smirnov, distribusi
data dikatakan normal jika nilai probabilitas 0,05. 3.10.2
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah didalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variable ortogonal adalah variabel independen sama atau nol Ghozali, 2005.
Multikolinearitas dapat dilihat dari 1 Nilai tolerance dan 2 Variance Inflation Factor VIF. Jika VIF lebih besar dari 10, maka antar variabel bebas
independent variable terjadi persoalan multikolinearitas dan sebaliknya bila VIF kurang dari 10, maka antar variabel bebas independent variable tidak terjadi
persoalan multikolinearitas.
3.10.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari
36 residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang lebih baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas karena data cross section mengandung berbagai ukuran Kecil,sedang, dan besar Ghozali, 2005.
Dalam penelitian ini metode untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan metode grafik dan dengan uji
Glejser. Dengan metode grafik, hasil pengujian normalitas dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila dari grafik tersebut menunjukan titik-titk menyebar
secara acak serta tersebar, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi
dalam penelitian ini. Sedangkan pada uji Glejser, model regresi dikatakan terbebas dari masalah heteroskedastistas jika nilai probabilitas 0,05.
3.10.4 Uji Autokolerasi
Metode pengujian yang sering digunakan dalam uji autokolerasi adalah dengan uji Durbin-Watson uji DW dengan ketentuan sebagai berikut:
•
Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL maka hopotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
•
Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.
•
Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara 4-dU dan 4-dL, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi lokasi penelitiannya adalah Kecamatan Medan Baru. Luas Kec. Medan Baru adalah 5,84 km² dengan jumlah kelurahan
yaitu 6 kelurahan dan jumlah penduduk pada tahun 2013 adalah 43.091 jiwa. Kecamatan Medan Baru berbatasan dengan:
Barat :
Medan Sunggal dan Medan Selayang Timur
: Medan Polonia
Utara :
Medan Petisah Selatan
: Medan Johor
Sebagaian besar penduduk kecamatan ini adalah para pendatang dari berbagai suku yakni; Batak, Tionghoa, Jawa, sedangkan penduduk asli Suku
Melayu Deli. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pengusaha usaha mikro
kecil, hal inilah yang menyebabkan peneliti menjadikan kecamatan ini menjadi daerah penelitian.
4.2 Pemadaman Listrik
Pemadaman listrik secara berkalabergilir sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Sumatera Utara khususnya Medan. Hal ini sangat mengganggu
aktifitas masyarakat dan sangat merugikan. Sebab dengan adanya pemadaman listrik yang hampir tiap hari terjai mengakibatkan masyarakat harus membeli
genset terutama bagi mereka pelaku industri yang sangat mengandalkan tenaga listrik. Waktu pemadaman terjadi hingga 4 jam dan bahkan pernah pada awal
tahun 2014 lebih dari 4 jam, pemadaman ini terjadi baik pada pagi hari, siang, bahkan malam hari.