Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Dan Hipotesis
ΔREC = Perubahan Piutang dati tahun t-1 ke tahun t
PPEit = Aset tetap pada perusahaan i pada periode t
5. Setelah mendapat nilai Nondiscretionary accrual maka discretionary accrual DAC dihitung dengan cara mengurangkan TAAit-1 terhadap NDAit dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan : DAC
= Discretionary accrual TAAit-1 = total akrualtotal Asset tahun Sebelumnya
NDAit = Nondiscretionary accrual
Kerangka Pemikiran Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba
Menurut Ahmed Riahi Belkoui 2007:208 perusahaan besar akan lebih diperhatikan oleh pihak luar dibandingkan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil. Para manager yang mengelola
perusahaan besar tidak termotivasi untuk melakukan rekayasa dalam laporan keuangannya dan memilih untuk mengutamakan kepentingan pemegang saham, sedangkan perusahaan kecil lebih
leluasa untuk mengubah laporan keuangannya karena kurangnya perhatian dari pihak luar. Sedangkan menurut Silvia dan Siddharta 2005 menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan diduga
mampu mempengaruhi besaran pengelolaan laba perusahaan, dimana jika pengelolaan laba tersebut oportunis maka semakin besar perusahaan semakin kecil pengelolaan laba tapi jika
pengelolaan laba efisien maka semakin besar ukuran perusahaan semakin tinggi pengelolaan labanya.
Teori ini didukung oleh penelitian Halim, dkk 2005 yang menyatakan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi manajemen laba dimana semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin
kecil kesempatan manajemen untuk melakukan manajemen laba. Selain itu semakin besar ukuran perusahaan maka perusahaan juga semakin dituntut untuk memenuhi kepentingan
investor. Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba
Sri Sulistyanto 2008:63 menyatakan bahwa praktik perataan laba yang merupakan salah satu bentuk manajemen laba sering dilakukan oleh perusahaan ketika mereka menghadapi paksaaan
dari kreditor dengan cara mengubah metode akuntansinya. Semakin besarnya rasio leverage mengakibatkan resiko yang ditanggung oleh pemilik modal juga akan semakin meningkat.
M.Hanafi 2004:333 juga menyatakan bahwa leverage yang tinggi akan menyebabkan nilai pembiayaan yang juga tinggi dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja jangka panjang.
Dengan kinerja tersebut, diharapkan kreditur juga akan tetap memiliki kepercayaan terhadap manajemen perusahaan. Dengan demikian, hal tersebut dapat menyuburkan perilaku
opportunistic pihak manajemen terhadap laporan keuangan dengan cara melakukan manajemen laba.
Achmad et al.2007 menunjukkan bahwa peningkatan motivasi perjanjian hutang debt covenant meningkatkan praktik manajemen laba.Dalam teori keagenan yang dinyatakan oleh
Watts dan Zimmerman dalam Dian 2013 menyatakan bahwa semakin dekat perusahaan dengan pelanggaran perjanjian utang yang berbasis akuntansi, lebih memungkinkan manajer
perusahaan untuk memilih prosedur akuntansi yang memindahkan laba yang dilaporkan dari periode masa datang ke periode saat ini.
DAC = TAA
it-1
- NDA
it
Menurut Widyaningsih 2001 perusahaan memiliki rasio leverage yang lebih tinggi diduga melakukan manajemen laba, karena perusahaan terancam gagal dalam memenuhi
kewajiban utang pada waktunya. Hipotesis
Bedasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis mencoba merumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian sebagai berikut:
H
1:
Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Manajemen Laba H
2:
leverage berpengaruh terhadap Manajemen Laba H
3:
Ukuran Perusahaan dan Leverage berpengaruh terhadap Manajemen Laba 1.
Objek Dan Metode Penilitian Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan, Leverage dan Manajemen Laba pada perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2010-2013. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verivikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang
signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan untuk menguji dampak dari Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Manajemen Laba pada perusahaan
sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.
Desain Penelitian
Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada perusahaan-perusahaan sektor pertanian
yang terdaftar di BEI khususnya mengenai perkembangan Ukuran Perusahaan, leverage, dan Manajemen Laba.
2. Mengumpulkan data-data mengenai perkembangan Ukuran Perusahaan, leverage, dan
Manajemen Laba. 3.
Menentukan studi literature untuk memperoleh referensi teori-teori mengenai Ukuran Perusahaan, leverage, dan Manajemen Laba.
4. Membuat hipotesis yang didasarkan pada teori-teori yang dikembangkan.
5. Mengidentifikasi, memberi nama variabel dan membuat definisi operasional dari masing-
masing variabel. 6.
Menyusun desain penelitian dan melakukan analisis statistik untuk menganalisis data- data yang telah diperoleh serta menguji kebenaran hipotesis, baik secara manual
maupun menggunakan komputer. 7.
Membuat kesimpulan terhadap hasil uji hipotesis. 8.
Menyusun laporan hasil penelitian. Operasional Variabel
Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Manajemen Laba
”. Maka Variable independen X dalam penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan X
1
dan Leverage X
2
. Variable dependen Y dalam penelitian ini adalah Manajemen Laba. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rasio.
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Sumber Data
Data-data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder, data tersebut bersifat kuantitatif mengenai laporan keuangan tahunan. Adapun sumber data pada
penelitian ini diperoleh dari Indonesia Stock Exchange www.idx.co.id
. Sedangkan menurut klasifikasi pengumpulannya, data yang digunakan adalah time series time series data. Data
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan arus kas dan neraca periode pengamatan empat tahun dari tahun 2010 - 2013. Data-data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari Indonesia Stock Exchange www.idx.co.id. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel adalah sebagai berikut:
1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2013, yang terdiri
dari laporan laba rugi, neraca, dan ringkasan kinerja perusahaan. Yaitu dari 16 perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau sebanyak 80 laporan keuangan
perusahaan sektor pertanian. Lampiran 1 2.
Sampel Penentuan pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik purposive
sampling, yaitu pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti. Kriteria penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai
berikut: 1.
Perusahaan sektor yang memiliki saham perusahaan sektor pertanian yang terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2013.
2. Perusahaan dimaksud menyampaikan datanya secara lengkap sesuai dengan informasi
yang diperlukan, yaitu laporan keuangan per 31 Desember yang telah diaudit. Berdasarkan kriteria tersebut, sampel yang didapat dari penelitian ini adalah sebanyak
32 laporan keuangan yang terdiri atas 8 perusahaan sektor pertanian. Menurut Roscoe 1975 yang dikutip oleh Umar Sekaran 2006 memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran
sampel, yaitu adalah sebagai berikut: “Dalam penelitian multivariate termasuk analisis regresi berganda, ukuran sampel
adalah 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian dan untuk ukuran sampel minimum adalah 30 yang dipecah ke dalam subsamel adalah tepat untuk kebanyakan
penelitian”. Perusahaan sektor pertanian yang dijadikan sampel sebanyak 8 perusahaan, dengan
laporan keuangan dari periode 2010-2013 4 tahun, jumlah sampel 30 data karena sudah dianggap respresentatif mewakili untuk dilakukan uji penelitian. Lampian 2
Unit Analisis Pengujian Asumsi Klasik
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang
memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator BLUE. 1. Uji Normalitas Data Residual, digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai
distribusi normal ataukah tidak.
2. Uji Multikolinieritas, merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel
independen maka konsekuensinya adalah: 1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.
2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.
1. Uji Heteroskedastisitas, situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang
atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model
regresi.
2. Uji Autokorelasi, didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari observasi yang satu
dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak effisien, artinya tingkat
kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik
Durbin Watson D-W:
Analisis Regresi Berganda
Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap manajemen
laba. Bentuk persamaan dari regresi linier berganda ini yaitu :
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
Sumber: Sugiyono 2012:192 Keterangan :
Y =
Manajemen Laba a
= konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada
saat variabel bebasnya adalah 0 X1, X2= 0 β
1
= koefisien regresi berganda antara variabel bebas X
1
terikat Y, apabila variabel bebas X2 diangap konstan.
β
2
= koefisien regresi berganda antara variabel bebas X
2
terikat Y, apabila variable bebas X1 diangap konstan.
X1 =
Ukuran Perusahaan X
2
= Leverage
Analisis Koefisien Korelasi Pearson
Analisis koefisen korelasi pearson digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya hubungan linier antara variabel bebas X dan variabel terikat Y.
Koefisien Determinasi
Analisis koefisiensi determinasi KD digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen X berpengaruh terhadap variabel dependen Y yang dinyatakan dalam
persentase. Uji Hipotesis
Langkah-langkah dalam analisisnya sebagai berikut :