b Sulit menerapkan metode ini karena guru dan siswa sudah terbiasa dengan metode
ceramah dan tanya jawab c
Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri lebih menekankan pada penguasaan kognitif dan mengabaikan aspek keterampilan, nilai dan sikap
d Kebebasan yang diberikan kepada siswa tidak selamanya dapat dimanfaatkan secara
optimal dan sering terjadi siswa kebingungan e
Memerlukan sarana dan fasilitas
1.4. Pengertian Media Gambar
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001: 329 “ Gambar adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya”.
Menurut Arief Sadiman, Dkk 2003: 28-29: Media grafis visual sebagaimana halnya
media yang lain. Media grafis untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan
dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien.
Selain fungsi umum tersebut, secara khusus gambar berfungsi pula untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan. Gambar termasuk media yang
relatif mudah ditiru dari segi biayanya.
1.5. Macam-macam Media
Media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu : 1.
Teknologi Cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis.
2. Teknologi Audiao-Visual yaitu cara untuk menyampaikan materi dengan
menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio visual.
3. Teknologi Berbasis Komputer merupakan cara menyampaikan materi dengan
menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. 4.
Teknologi Gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh
komputer. Dilihat dari segi perkembangan teknologi oleh Seels Glasgow 1990: 181-183
pengelompokkan media di bagi menjadi dua kategori, yaitu : 1.
Pilihan Media Tradisional a.
Visual diam yang diproyeksikan b.
Visual yang tak diproyeksikan c.
Audio penyajian multimedia d.
Visual dinamis yang diproyeksikan e.
Cetak f.
Permainan g.
Realia 2.
Pilihan Media Teknologi Mutakhir a.
Media berbasis telekomunikasi 1.
Telekonferen adalah suatu teknik komunikasi dimana kelompok-kelompok yang berada dilokasi geografis berbeda menggunakan mikrofon dan amplifier.
2. Kuliah jarak jauh telecture adalah suatu teknik pengajaran dimana
seseorang ahli dalam suatu bidang ilmu tertentu menghadapi sekelompok pendengar yang mendengarkan melalui amplifier.
b. Media berbasis mikroprosesor
1. Computer-assisted instruction adalah suatu sistem penyampaian materi pelajaran
yang berbasis mikroprosesor yang dirancang dan diprogram kedalam sistem lain. 2.
Hypertext adalah suatu tulisan yang tek berurutan. 3.
Hypermedia adalah perlusasan dari hypertext yang menggabungkan media lain kedalam teks.
4. Sistem Tutor Intelijen adalah pengajaran dengan bantuan komputer yang
memiliki kemampuan untuk berdialog dengan siswa. 5.
Interactive video adalah suatu sistem penyampaian pengajaran dimana materi video rekaman disajikan dengan pengendalian komputer kepada penonton.
6. Compact video disc adalah sistem penyimpanan dan remakan video dimana
signal audio-visual direkam pada disket plastik.
Leshin, Pollock Reigeluth 1992 mengklasifikasikan media kedalam lima kelompok, yaitu :
1. Media berbasis manusia
2. Media berbasis cetak
3. Media berbasis visual
4. Media berbasisi audio-visual
5. Media berbasis komputer.
Kemp Dayton tahun 1985 juga mengelompokkan media kedalam tujuh jenis :
1. Media cetakan
2. Media panjang
3. Rekaman audiotape
4. Seri slide dan filmstrips
5. Penyajian multi-image
6. Rekaman video dan film hidup
7. Komputer
2.6.Alat Peraga Gambar
Gambar merupakan alat peraga yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa proses pembelajaran dengan bantuan alat peraga dapat memotivasi, dapat merangsang berpikir
siswa dalam memecahkan masalah dan membantu menemukan ide-ide yang baik dalam belajar
Gambar adalah lukisan atau gambaran seluruh bumi yang mengandung persoalan alam,
sosial terutama pada pelajaran IPS
2.7.Kerangka Pikir
Kegiatan pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 4 Way Harong masih terlalu didominasi oleh guru sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran kurang
aktifnya siswa dapat menyebabkan hasil dari pembelajaran kurang maksimal karena keberhasilan dalam belajar tidak akan tercapai begitu saja tanpa diimbangi dengan
aktivitas belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku.
Jadi tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam proses pembelajaran.
Selain itu IPS merupakan salah satu pelajaran yang luas cangkupannya. Untuk dapat
memenuhi kebutuhan itu, diperlukan metode yang dapat meningkatkan pemahaman siswa tersebut. Salah satu metode pembelajaran yang digunakan adalah metode inkuiri
dengan bantuan media gambar. Dalam proses pembelajaran, inkuiri diartikan sebagai proses menemukan sendiri oleh siswa. Guru hanya memberikan motivasi dan
memperluas kesimpulan yang diperoleh siswa. Di dalam proses pembelajaran, siswa akan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan kemampuan yang berbeda.
Siswa diberi waktu untuk melihat dan mengamati gambar, kemudian mengerjakan lembar kegiatan siswa LKS yang dikerjakan secara kelompok.
Di dalam mengerjakan tugasnya, siswa diharuskan saling membantu sesama teman
kelompoknya dalam memahami materi pelajaran. Dengan demikian siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
2.8.Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah 1.
Pembelajaran IPS Kelas V pada SDN 4 Way Harong dilakukan dengan Media Gambar maka Hasil Pembelajaran tersebut akan meningkat.
2. Menggunakan Model Inquiri akan meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN
4 Way Harong Pesawaran.
METODELOGI PENELITIAN
1.1. Jenis Penelitian
Data dikumpulkan melalui observasi dan tes A.
Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama proses
belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observsi dan mencatat perilaku siswa di lembar observasi atau permasalahan yang
dapat dijadikan pertimbangan bagi pelaksanaan langkah berikutnya atau sebagian bahan masukan terhadap keberhasilan yang akan dicapai
denagn menggunakan catatan lapangan B.
Tes Tes diberikan setiap akhir siklus untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.
1.2. Tempat dan Subyek
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri 4 Way Harong yang mempunyai kelas sebanyak VI enam kelas.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 10 siswa, yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 7 orang perempuan dengan tingkat
kemampuan yang heterogen pada penelitian ini dibentuk kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang siswa. Pembagian kelompok
Rencana Tindakan
Analisis Refleksi
Observasi Pelaksanaan
Tindakan SIKLUS I
Analisis Refleksi
Observasi Pelaksanaan
Tindakan Perbaikan
Rencana Tindakan
SIKLUS II
dibentuk berdasarkan hasil ulangan harian pada materi sebelumnya sehingga setiap kelompok memiliki anggota dengan kemampuan yang berbeda.
1.3.Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara siklus yang terdiri dari dua siklus. Tiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pengamatan, dan
refleksi.
Gambar. Skema Tahap Pelaksanaan Tindakan Kelas Kemmis dalam Wiriaatmadja, 2006: 66
Uraian dari tahap-tahap tiap siklus adalah 1.
Siklus 1 a.
Perencanaan