Kegunaan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

2. Bagi generasi umat Buddha, untuk tetap menjalankan tradisi drama waisak agar tidak punah. 3. Bagi umat Buddha di Desa Sumbersari untuk tetap menerima dan menjaga kelangsungan pementasan drama waisak agar tetap memberikan pengetahuan dan mengerti yang baik bagi umat Buddha khususnya di Desa Sumbersari 4. Bagi umat Buddha untuk tetap menyaksikan drama waisak agar tidak hanya tahu dan mengerti dengan baik saja tentang drama waisak melainkan juga dapat mencapai tingkat pemahaman yang baik juga

3. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek Penelitian : Umat Buddha di Desa Sumbersari 2. Objek Penelitian : Pelaksanaan Drama Waisak di Desa Sumbersari 3. Tempat Penelitian : Desa Sumbersari, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur 4. Waktu Penelitian : Tahun 2012 5. Disiplin Ilmu : Antropologi Budaya REFERENSI Koentjaraningrat.2002.Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta:Rineka Cipta. Halaman 181. Ibid. Halaman 180. Jacobus Ranjabar.2006.Sistem Budaya Indonesia.Bandung:Ghalia Indonesia. Halaman 147. Wiji Suwarno.2009.Psikologi Perpustakaan.Jakarta:Sagung Seto. Halaman 52. Sikap Manusia Perubahan Pengukurannya.Yogyakarta:Liberty. Halaman 22 Website: http:id.wikipedia.orgwikiBudaya

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Persepsi

untuk mengenali atau membuat kita menjadi tahu dan mengerti hal-hal yang menurut Ma adalah suatu pengamatan yang berasal dari komponen kognitifnya, persepsi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengalaman, faktor proses belajar, faktor cakrawala, faktor pengetahuan dan lain- Men proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga yang disebut proses sensoris Bimo Walgito, 2010:99. Lebih lanjut Bimo Walg mengadakan persepsi adanya beberapa faktor yang berperan, yang merupakan syarat agar terjadi persepsi, yaitu 1 objek atau stimulus yang dipersepsi; 2 alat indera dan syaraf-syaraf serta pusat susunan syaraf, yang merupakan syarat fisiologis; dan 3 perhatian, yang merupakan syarat psikologis Bimo Walgito, 2010:101. . Sedangkan menurut Wertheimer dalam Bimo Walgito dalam buku yang berjudul Pengantar Psikologi Umum mengemukakan bahwa leh stimulus secara objektif, tetapi juga akan ditentukan atau dipengaruhi oleh keadaan diri orang yang mempersepsi Bimo Walgito, 2010:109. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu pengamatan yang didahului melalui proses menginderaan yang membuat menjadi tahu dan mengerti hal-hal yang dihadapi dengan dipengaruhi oleh stimulus, alat indera, perhatian, dan keadaan diri orang yang mempersepsi. Menurut Bimo Walgito jenis-jenis persepsi berdasarkan panca indera yaitu sebagai berikut : 1. Persepsi melalui indera penglihatan Mata hanyalah merupakan salah satu alat atau bagian yang menerima stimulus, dan stimulus ini dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya individu dapat menyadari apa yang dilihatnya Persepsi melalui indera pendengaran. Dalam pendengaran individu dapat mendengar apa yang mengenai reseptor sebagai suatu respons terhadap stimulus tersebut. Kalau individu dapat menyadari apa yang didengar, dan terjadilah suatu pengamatan atau perepsi. 2. Persepsi melalui indera pencium Stimulusnya berwujud benda-bendayang bersifak khemis atau gas yang menguap, dan mengenai alat-alat penerima yang ada dalam hidung, kemudian oleh syaraf sensoris ke otak, dan sebagai respon dari stimulus tersebut orang dapat menyadari apa yang diciumnya yaitu bau yang diciumnya 3. Persepsi melalui indera pencecap Stimulusnya merupakan benda cair. Zat cair itu mengenai ujung sel penerima yang terdapat pada lidah, yang kemudian dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya orang dapat menyadari atau mempersepsi tentang apa yang dicecapnya itu 4. Persepsi melalui indera kulit Indera ini dapat merasakan rasa sakit, rabaan, tekanan, dan temepratur. Rasa-rasa tersebut di atas merupakan rasa-rasa kulit yang primer, sedangkan disamping itu masih terdapat variasi yang bermacam-macam Bimo Walgito, 2010:135-146 Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan persepsi umat Buddha ke dalam dua item yaitu tahu dan mengerti, serta persepsi umat Buddha pada drama waisak adalah melalui indera penglihatan dan indera pendengaran yaitu umat Buddha yang memiliki pengalaman menyaksikan drama waisak dengan melihat pementasan drama waisak secara langsung dan mendengar suara dialog serta musik yang terdapat pada tarian anak-anak.

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Ant

1 91 173

DESKRIPSI TENTANG PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA RATNA DAYA KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

1 12 42

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 7 66

TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI SAPTA USAHATANI JAGUNG DI DESA SIDOREJO KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

3 34 73

PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENETAPAN PERATURAN DESA (PERDES) TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDES) (Studi Perbandingan pada Tiga Desa di Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur)

2 34 80

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN KAKAO DI KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

4 19 69

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG GADAI TANPA BATAS WAKTU (Studi di Desa Girikarto Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur)

0 1 80

RITUS VIVAHA PADA UMAT BUDDHA THERAVADA DI VIHARA SUVANNA DIPA TELUK BETUNG SELATAN BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 2 201

DOKTRIN BUDDHISME TENTANG KEMATIAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRILAKU SOSIAL KEAGAMAAN UMAT BUDDHA DI VIHARA DHARMA BHAKTI (Studi di Desa Kubu Liku Jaya Kecamatan Batu Ketulis Kabupaten Lampung Barat) - Raden Intan Repository

0 1 121

PEMBERDAYAAN EKONOMI KOMUNITAS MELALUI KELOMPOK TANI DI DESA SIDOREJO KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR - Raden Intan Repository

0 1 100