5. Penentuan lokasi atau tempat model dan batas model
6. Penentuan skala model
7. Penentuantenaga laborandan tenaga pembantu penyelidikan
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: Pengamatan lokasi sebagai gambaran umum serta pengumpulan data sekunder. Data
sekunder yang dimaksud adalah data hasil pengukuran topografi dan data curah hujan dilokasi penelitian. Data tersebut diharapkan dapat di peroleh
melalui instansi yang terkait dengan penelitian ini. Pengumpulan data model juga dilakukan antara lain pengambilan data
Contur dasar saluran untuk setiap debit atau kecepatan aliran yang diberikan pada model pilar jembatan.
D. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksaan kegiatan penelitian Pemodelan Fisik Bangunan Pengaman Pilar Jembatan Akibat Aliran Debris meliputi :
1. Pengumpulan data sekunder, melalui survey instansi dan kunjungan ke
lapangan 2.
Pembuatan model fisik 3.
Pelaksanaan simulasi model fisik 4.
Analisis hasil simulasi 5.
Desain fisik pengaman pilar
E. Sistematika Pengujian Model
Tahapan pelaksanaan pekerjaan pengujian model fisik hidrolika ini secara sistematis disajikan dalam Gambar berikut:
Gambar 3.1. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Model Fisik Pengaman Pilar Jembatan.
PEMBUATAN MODEL Persiapan pembuatan model
Penyekalaan model Penentuan jenis model
PENCATATAN, ANALISA DAN GRAFIK Debit, Gerusan
KESIMPULAN AKHIR
PROTOTIPE PENGAMAN PILAR DAN ABUTMENT JEMBATAN
Hasil Desain Studi data sekunder
TinjauanLokasi START
ANALISIS DATA PADA MODEL 1.
Penentuan Tinggi Gerusan pada bagian hulu, pilar dan hilir pilar jembatan
2. Perhitungan Kedalaman Gerusan
3. Perhitungan Volume Gerusan
4. Membandingkan hasil perhitungan dengan
Skala Prototipe PENGUJIAN MODEL
Pengujian Skala Model Running Model
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil kajian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa : 1.
Kecepatan aliran yang terjadi pada saat kondisi muka air banjir pada model 2,01 mdtk dengan debit banjir model sebesar 1,54 literdtk atau
dengan skala prototipe sebesar 1263,45 m
3
dtk 2.
Prosentase kesalahan maksimum model dengan prototip adalah sebesar 4,262, maka kebenaran data sudah memenuhi kriteria
≤5. 3.
Gerusan maksimum yang terjadi pada kondisi pilar tanpa pengaman adalah sebesar 3,00 cm pada STA 0+10, sedangkan gerusan minimum
sebesar 1,7 cm pada STA 0+15 4.
Gerusan maksimum yang terjadi pada kondisi pilar dengan pengaman bronjong adalah sebesar 3,00 cm pada STA 0+00,STA 0+10, dan STA
0+20 sedangkan gerusan minimum sebesar 1,5 cm pada STA 0+00, STA 0+10, STA 0+30, dan STA 0+40
5. Gerusan maksimum yang terjadi pada kondisi pilar dengan pengaman
bored pile adalah sebesar 2,85 cm pada STA 0+10, sedangkan gerusan
minimum sebesar 1,48 cm pada STA 0+35